"My good Amara kuuu..Siapa di sini yang tak terpesona sama pak Anrez."Ucap Astrid antusias.
"Aku enggak tuh..Malahan kesal kalo liat pak Anrez."Celetuk Amara.
"What? kesal gimana,emang sih jutek banget..Tapi kamu kaya udah kenal pak Anrez deh."Ucap Astrid.
Bel istirahat pun berbunyi..
"Eh ya sudah deh aku keruangannya dulu,nanti aja jelasinnya.."Ucap Amara."Gimana gak kenal Astrid dia nyangka gue kaya cewek murahan."Batin Amara kesal mengingat ucapan nya.
"Ya sudah kamu punya hutang penjelasan padaku nanti ditagih."Ucap Astrid."Awas nanti kamu juga tergila-gila!"Ucapnya lagi dengan tertawa lalu berjalan menuju kantin,Amara hanya geli dengan ucapan Astrid.
"Semoga aja gak dihukum."Batin Amara berharap yang langsung menuju ruangan pak Anrez,sebelum masuk Amara menghela nafas kasar menyiapkan diri menghadapi guru jutek nan dingin itu.
Tok..Tok..Tok..
"Masuk!" Anrez dari dalam.
"Permisi pak ada apa ya? ini Amara anak baru yang tadi di kelas."ucapnya.
"Apakah sopan jika seorang murid bicara pada gurunya berdiri seperti itu? bukankah kamu yang bilang orang pintar kalah sama orang yang beretika termasuk sopan santun bukan?."Ucap Anrez dingin.
Glekk,,Amara menelan saliva karna gugup dengan ucapan Anrez.
"Ah,,baik mohon maaf pak."Jawab Amara yang langsung duduk tertunduk.
"Berhubung kamu anak baru jadi materi tadi siang bagian pertamanya ada di rumah saya,karna saya tidak suka ada kesalahan dalam praktek datanglah ke rumah nanti saya jelaskan poin-poin penting dalam materi tersebut!."Perintah Anrez.
"Oke baik pak."Jawab Amara.
"Ya sudah kembalilah!.."Ucap Anrez yang diangguki Amara belum juga 2 langkah.
"Tunggu!"cap Anrez.Amara pun duduk kembali "ada apa lagi" pikirnya.
"Apa kamu masih ingat dengan saya?."Tanyanya yang membuat Amara kaget.
"Sangat ingat pak."Jawab Amara jelas,"bagaimana tidak ingat" pikirnya.
"Kenapa nyali bicaramu menciut tidak seperti kemarin?."Tanyanya
"pertanyaan macam apa itu jelas-jelas aku menghargai dia sebagai guru lah!."Batin Amara jengkel dibuatnya..
"Eeh..Maaf pak teman saya sudah menuggu di kantin."jawab Amara mengalihkan topik pembicaraan lalu beranjak pergi tanpa menunggu pak Anrez bicara.
Melihat itu Anrez tanpa sadar tersenyum karna menurutnya Amara sangat lucu ketika cemas "menarik sekali gadis itu."Gumamnya lagi,namun seketika wajah dinginnya itu terpampang kembali.
***
Sampailah Amara di kantin menyusul Astrid dengan wajah kecutnya.
"Eh kenapa ekspresinya? ayo aku ingin nagih penjelasan!"ucap Astrid.
Dan pada akhirnya Amara menjelaskan dari awal pertemuan dengan Anrez sampai barusan kejadian di kantor ruangannya tanpa tertinggal satu katapun.
"Ya pastilah kesal kalo disangka cewek kaya gitu mah."Ucap Astrid "seneng dong bisa sebelahan sama cogan."Godanya lagi membuat Amara melotot mendengarnya,Astrid hanya terkekeh.
Ketika mereka memesan makanan,dari kejauhan datanglah sekumpulan murid cowok menghampiri Amara.
"Hay anak baru boleh kenalan?."Ucap salah satu dari mereka mengulurkan tangan "kenalin gue Dion."
"Amara,Amara Liana Shyre!."Jawabnya tanpa basa- basi.
"Apa kamu sendirian di sini."Tanya Dion.
"Tidak,aku sama Astrid."jawab Amara menunjuk Astrid yang duduk.
"bisakah nanti sepulang sekolah kita jalan?."Ajak Dion.
"Maaf gak bisa deh kayanya,aku ada urusan.."Jelas Amara beranjak akan pergi,sontak Dion berniat mengejar Namun...
"Memaksa itu tidak baik!."Ucapnya dingin siapa lagi kalo bukan Anrez yang tiba-tiba ada di sana.
"Baik pak mohon maaf."Ucap Dion yang berlalu dengan temannya.
Lain halnya Amara hanya melotot apalagi Astrid Dengan tindakan Anrez barusan.
"Ingat tugasmu dan jangan dekat dengan cowok sembarangan!."Perintah Anrez yang kemudian pergi.
"Ba-baik pak.."Jawab Amara terbata.
"Strid kenapa kamu masih bengong gitu?. "Tanya Amara.
"Gak salah lagi deh Mar."Jawabnya.
"Apaan?"Ulang Amara heran.
"Kalo pak Anrez itu...Mm,,mmmmh."Icap Astrid tak sempat melanjutkan karna dibungkam makanan oleh Amara.
"Pak Anrez itu apa hah?!."Tanya Amara yang seakan tau jawaban Astrid.
"Cemburu sama Dion..hehe."Jawab Astrid cengengesan.
"Haha,gak mungkin..Pak Anrez kan kaya udara malam,dia juga ada benarnya ngingetin tugas,jadi gak mungkinlah suka sama aku."Tukas Amara sambil makan pesanan mereka.
"Tapi kamu suka kan?."Desak Astrid yang membuat Amara diam sejenak.
"E..Enggaklah.."Sontak Amara menepis perkataan Astrid.
Like,coment,dan votenya readers!! 😘🌹
Budayakan bicara dengan baik!
Terimakasih,see you next episode..👋😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wooww ini anak baru kenal jugak udah langsung ajak jalan aja,gercep banget,jadi terkesqn kayak playboy juga…
2022-10-17
0
Syahilla
ada udang di balik bakwan
2022-09-24
0