BAB 3

***

Sedangkan di rumah sebelah Anrez masih melongo dengan kejadian hari ini.

"Haruskah aku minta maaf?"pikirnya"Tumben baru pertama kalinya gue lihat cewek yang tak terpesona dengan ketampanan seorang Anrez..Menarik juga dia."Ucapnya tersenyum sekilas sambil membayangkan lekuk tubuh Amara sehingga ia tersadar lalu menggubris pikiran kotornya itu.

"Ada apa denganku,kenapa kepikiran gadis itu mulu?."Tanyanya lagi yang heran karna biasanya dia acuh kalau masalah seorang wanita.

"Haaah...sudahlah."Gumamnya yang tak mau ambil pusing,karna lelah ia pun menghempaskan tubuhnya untuk tidur.

***

Pagi pun tiba~

Sebelum berangkat sekolah Amara tidak lupa mengisi perutnya untuk menambah tenaga.

"Semangat! semoga semuanya lancar."Hiburnya lalu berangkat menuju sekolah..

Sampailah Amara di sekolah SMA NUSA BAKTI yang termasuk salah satu sekolah terbaik di jakarta,selain dari fasilitasnya komplit juga pendidikannya yang terkenal bagus.

Hampir semua mata murid melihatnya dengan tatapan kagum dan terpesona,Amara tak menghiraukannya ia langsung berjalan menuju ruang kepala sekolah.

"Amara!?.."Panggil salah satu siswa yang berhasil membuat Amara kaget.

"A..Astrid?."Ucapnya meyakinkan sambil menatap tak percaya.

"Kenapa gak bilang dari dulu kalo rencana pindahnya mau kesini?."Tanyanya girang bukan main

ketika sahabat kecilnya itu satu sekolah kembali.

"Kamu juga gak bilang kalo sekolah di sini kan?."Kekeh Amara.

"Haha..Sudahlah ayo kuantar."Ucap Astrid berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Setelah bercakap-cakap dengan pak kepsek,Amara langsung diantar menuju kelas barunya.

"Silahkan perkenalkan diri!."Perintah guru tersebut.

Dengan lantang dan berani ia memperkenalkan diri,tidak sedikit para murid yang kagum bahkan iri padanya.

"Amara silahkan duduk di sebelah Astrid!."Ucap guru.

"Ah,baik terimakasih bu."Jawabnya tersenyum berjalan menuju kursi yang kosong itu.

"Berasa mimpi tau kamu di sini.."Kekeh Astrid.

"Ayolah bangun aku memang di sini."Jawab Amara tertawa..

5 menit kemudian,bel masuk berbunyi dan datanglah seorang guru "Krriet.."Suara pintu.

"Dia !!"Sontak Amara.

"kenapa Amara?"Tanya Astrid ingin tahu.

"seorang guru di sini kah?"Ucapnya yang kaget memastikan.

"Ia dia itu pak Anrez guru olahraga kita tampan kan? tapi sayang jutek banget kenapa emang kamu kenal?"Tanyanya.

Amara tak menjawab sambil melihat Anrez memastikan,dan pada akhirnya tatapan mereka bertemu sontak Amara mengalihkan pandangan.

"Bukankah dia gadis tetanggaku yang kemarin? oo..Jadi dia anak baru di sini.."Batin Anrez sambil menyunggingkan seulas senyum mahal itu.

"Amara! ko bengong kamu kenal?"Tanya Astrid lagi.

"Ah..Eeh,gak kok."Jawab Amara meyakinkan..Tiba-tiba...

"Apa yang sedang kalian bicarakan?."Ucap Anrez "tak melihatkah jika di depan ada guru? jika mau mengobrol keluar saja!."Lanjutnya dengan nada dingin menatap Amara dan Astrid yang terciduk.

"Maaf pak."Ucap keduanya.

"Bagus ayo fokuslah kita mulai pelajaran hari ini."Ucapnya yang menjelaskan. "Baik!."jawab semua murid.

"My good...Gimana ini orang itu selalu muncul bahkan sekarang jadi guruku juga,mana kebanyakan ngomel lagi aku..Aah...."Batin Amara yang frustasi.

Setelah memberi contoh Anrez sekaligus membagi tugas untuk dikerjakan di rumah.

"Pelajari lebih lanjut! karna materi hari ini akan digunakan untuk praktek minggu depan,jika ada sesuatu hubungi saya atau langsung datang ke rumah..Paham!.."Jelasnya yang diangguki murid,lalu beranjak namun berhenti kembali.

"Oiya! untuk anak baru silahkan keruangan saya setelah istirahat!."Perintahnya lalu pergi.

Sontak saja Amara kaget."Duh jangan-jangan dia mau menghukumku gara-gara soal kemarin,tapikan aku gak terlalu salah juga mana ku tahu kalo dia guru di sini."Batin Amara resah.

"Perlu diantar gak Mar?"Tanya Astrid.

"Gak usah kamu tunggu aja di kantin!."Jawab Amara.

"Awas aja ya kalau keluar dari ruangan pak Anrez kamu jadi es balok!"Ucap Astrid dengan kekehan.

"Haha enggaklah,mana mungkin."Ucapnya"tapi Strid ada sedikit rasa takut sih sama dia."Ucapnya lagi dengan lesu.

"Emang sih galak,tapi gak mungkin juga kan menyakiti muridnya sendiri.Turuti saja dulu..Atau jangan-jangan pak Anrez suka lagi sama kamu."Ucap Astrid heboh.

"Mana mungkin begitu."Jawab Amara geli sendiri.

"Tapi bener loh Mar..Aku juga heran pak Anrez itu jarang banget loh malahan enggak pernah nyuruh murid perempuan masuk keruangannya."Jelas Astrid.

"Kok bisa tau kaya detektif aja kamu."Kekeh Amara. ~~

Kira-kira apa ya readers maksud pak Anrez nyuruh Amara keruangannya?!..🤔

Tunggu episode selanjutnya!💋🔥

Don't forget like,coment and vote guys!

SEE YOU 👋😘

Terpopuler

Comments

Syahilla

Syahilla

udah macam2 aja pikiran aku,padahal kan blum sah

2022-09-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!