BAB 5

"Awas jangan bilang kaya gitu...Nanti termakan omongan sendiri loh."Goda Astrid.

"Gak!!."Tegas Amara.

"Ayo ngaku!."Kekeh Astrid lagi.

"Kamu tau gak rasanya digorok?."Tanya Amara kesal dengan Astrid yang terus-terusan menggodanya.

"Iya-iya maaf.."Jawab Astrid tertawa dengan ucapan Amara yang dibalik kata-kata itu terdapat sebuah ancaman..

Bel masuk berbunyi,mereka berdua mengikuti pelajaran selanjutnya hingga waktu pulang tiba..

"Akhirnya sampai juga."Ucap Amara yang baru sampai rumah..

Amara langsung menuju kamar mengganti baju dengan yang serba pendek,karna menurutnya gerah jika di rumah memakai yang panjang-panjang,sehingga menampilkan kaki jenjang Amara yang putih dan mulus itu..(Salah satu kebiasaan Amara yah readers!!). 🤭

Karna merasa lapar akhirnya memutuskan masak tanpa peduli jika pak Anrez nanti menegurnya karna kelamaan..

\*\*\*

Lain halnya di rumah Anrez..

"Bukankah anak itu sudah pulang,apa yang membuat dia lupa pada perintah tugasku?."Tanyanya sambil melihat-lihat pelataran rumah Amara.

10 menit-20 menit....Amara tak kunjung datang.

"Telpon aja kayanya."Pikir Anrez merogoh handpone,,

"Ya elah sejak kapan gue jadi bego..Telpon pake apa lu Mrez?."Ucapnya lagi yang baru ngeh jika dia tidak memiliki no. Amara.

Akhirnya Anrez memutuskan untuk mengeceknya langsung...

~

Bel rumah Amara pun berbunyi..

Ting..Tong..

"Sebentar."Jawabnya dari dalam.. Cklek!!..

"Pak Anrez?."Ucap Amara.

Melihat pemandangan di depannya membuat Anrez terkesiap,bagaimana tidak dirinya juga pria normal.Namun dia kembali sadar..( Author:"inget murid lo Nrez murid lo!").😏

"Apakah dia selalu berpenampilan seperti ini di depan semua orang?."Batin Anrez..

Melihat Anrez bengong tak menjawab Amara kembali bicara.

"Pak?...Hello!."Lambai tangan Amara sungkan..

Anrez seketika sadar dan memasang wajah dingin itu kembali.

"Apa kamu tahu kenapa saya datang kesini?."Tanyanya.

Tanpa di tanya Amara juga ingat..

"Tahu pak."Jawabnya.

"lalu?."Tanya Anrez lagi.

"Karna saya merasa lapar jadi ingin mengisi perut dulu pak."Jelas Amara jujur.

Merasa tidak enak bicara dengan berdiri,bagaimana pun juga Anrez tamunya sekaligus guru jadi Amara memutuskan Anrez untuk masuk ke dalam rumah.Ketika masuk rumah,Anrez mencium aroma masakan yang berhasil membuat dia tergiur..

"Apa kamu sedang memasak?."Tanya Anrez penasaran.

"Iya pak."Jawab Amara meninggalkan Anrez dengan jamuan menuju dapur.

Anrez melihat tubuh Amara yang gesit ketika memasak membuatnya sedikit mengulas senyum..

"Pak jika belum makan dan tidak keberatan ayo makan siang bersama!."Ajak Amara sungkan menata hidangan di atas meja makan.

"Baiklah."Hanya itu yang terucap dari mulut Anrez,padahal dia sangat tergiur.Ya begitulah sosok Anrez.

Mereka makan dengan tenang tanpa ada yang bicara..

"Maaf jika masakannya tidak sesuai dengan selera bapak."Ucap Amara.

"Tidak..Ini enak!"celetuk Anrez.

"Terimakasih pak."Ucap Amara..Anrez hanya diam.

"Aish..Apakah stok kata-katanya selalu habis?."Batin Amara sedikit jengkel.

10 menit kemudian, akhirnya mereka selesai makan...

"Terimakasih makan siangnya,cepatlah dan ganti bajumu dengan yang sedikit tertutup!."Ucap Anrez menatap tajam Amara.

"Baiklah pak,maaf atas ketidak nyamanannya."Jawab Amara yamg berlari kecil menuju kamar untuk mengganti baju.

"Ya."Nalas Anrez singkat.

Setelah Amara selesai dengan membawa buku akhirnya mereka menuju rumah Anrez..

Ketika sampai Amara langsung diberi penjelasan terkait materi yang belum dia ajari sebelumnya,Anrez menjelaskannya dengan sangat detail dan teliti..Hingga akhirnya selesailah kegiatan ngajar mengajar itu dengan memakan waktu 1 jam lebih..

"Terimakasih banyak pak akan saya pahami lagi untuk nanti praktek."Hormat Amara,yang mulai berdiri dari duduknya menandakan mau pulang..

"Tunggu!! duduk dulu."Perintah Anrez yang beranjak pergi ke ruang belakang.

Amara duduk kembali,patuh dengan perintah guru juteknya itu.

Selang beberapa menit Anrez pun datang,dengan membawa minuman..

"Minumlah!"perintahnya sambil mengodorkannya pada Amara.

"Tapi pak.!"

"Sudahlah laksanakan,aku juga menghargaimu sebagai tamu jadi nikmatilah!"perintah Anrez yang juga menyeruput minuman..

"Baik terimakasih pak."Ucap Amara tak bisa menolak lagi..

"Maaf!!.."

Ada apa ya dengan kelanjutannya?🤔 simak terus readersku!!🤗😘

Like,coment and vote!😊

Terimakasih sudah mampir..

SEE YOU💋💋🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!