BAB 14

Acara makan malam pun usai..

Amara pamit karna malam sudah larut.

Anrez menancap gas mobilnya,seperti biasa tidak ada percakapan diantara mereka hanya radio mobil yang bersuara melantunkan lagu As long As You Love Me - Justin Bieber.

Karna terbawa suasana lagu itu,Amara terlelap.

Setelah memakan waktu yang lumayan lama,akhirnya mereka sampai.

"Turun kita sudah sampai!.."Suruh Anrez.

Karna tidak ada sautan dari Amara,Anrez menoleh melihat Amara yang ternyata sudah tertidur.

Sesaat dia memandangi wajah Amara yang sangat tenang dengan nafas teratur itu.

Ia menatap dari mulai matanya,turun ke hidung dan akhirnya menetap lama di bibir.

Karna kasihan jika dibangunkan, akhirnya Anrez membawa Amara ke rumah meletakan dia di kasur kamarnya.

'Tubuh kecil tapi kenapa berat sekali ini anak'.Gumam Anrez.

Anrez membuka sepatu Amara dan tasnya ia letakan di meja.

Melihat seorang gadis yang pertama kalinya masuk kamar Anrez,membuatnya sedikit resah karna bagaimanapun ia seorang lelaki normal yang mempunyai hasrat.

"Aaaah gue gak bisa tidur...Pergilah setan laknat jangan kau kotori pikiranku terus!!"Batin Anrez sambil mengusap kasar wajahnya.

Anrez terpaksa tidur di sofa,walaupun ini pertama kalinya.

"Kok gue mau sih,tidur di sini.."Pikirnya yang mencari kenyamaan tidur di sofa.

Waktu sudah menunjukan pukul 01:25 malam,tapi Anrez belum tidur karna tidak nyaman di sofa.

Akhirnya ia terpaksa naik ke atas ranjang,dengan hati-hati dan pelan..

Tidak lama benar saja akhirnya ia tertidur sangat pulas.

06:05 pagi

Anrez sudah bangun namun enggan membuka matanya,tapi ia berpikir kenapa tangannya bisa memegang sesuatu yang bulat di sana.

Ia memastikan benda itu dengan meremasnya berkali-kali.

Betapa kagetnya Anrez setelah membuka kedua matanya,ternyata benda yang ia pegang dari tadi adalah kedua p******a Amara yang masih terlelap.

Seketika ia melepas pegangan itu.

"Sangat pas sekali.."Batin Anrez sedikit menyunggingkan bibirnya.

Tiba-tiba Amara menggeliat bangun,segera saja Anrez kembali menutup matanya pura-pura.

"Hmmm,nyenyak sekali.."Batin Amara.

Amara membuka mata,ia merasa jika itu bukan kamarnya.

Ketika ia menoleh mendapat Anrez yang tidur di sampingnya dengan tenang,sontak saja ia kaget.

"Aaaaaaaaaaaaarrgghh..!"Teriaknya yang bagun.

Mendengar teriakan Amara,Anrez langsung bangun.

"Kenapa kamu teriak sepagi ini?"Tanya Anrez yang mengucek-ucek matanya.

"Apa yang sudah bapak lakukan sama saya!"Tanya Amara dengan wajah marah.

"Apa saya terlihat sudah menyetubuhimu?"Balik tanya Anrez.

Mendengar ucapan Anrez,Amara langsung melihat tubuhnya.

Dan benar saja pakaiannya masih utuh.

"Kau pasti ingat apa yang membuatmu tidur di ranjangku.."Ucap Anrez yang bangun dan berjalan masuk menuju kamar mandi.

Tentu saja Amara mengingatnya,dan pasti Anrez yang membawanya kesini.

"Aaaah...Memalukan sekali.."Ucapnya resah.

Amara langsung mengambil tas dan sepatunya untuk pulang,karna malu pada Anrez yang sedang di kamar mandi ia tak berpamitan dan berlalu begitu saja.

Sesampai dirumahnya~

"Duh kok bisa gak bangun-bangun sih,mau taroh dimana mukaku."Batinnya meronta.

"Lagian dia juga gak bangunin,aaah kenapa sih pak Anrez??"Tanyanya frustasi.

Amara langsung menuju kamarnya berniat mandi dan siap-siap berangkat sekolah.

Ketika Anrez keluar dari kamar mandi,Amara sudah tidak ada.

"Apakah dia tak tau betapa kagetnya aku saat dijadikan guling seenaknya?.."Batin Anrez bertanya.

KLIK JEMPOLNYA READERSS!

👇👇👇

COMENT DAN VOTENYA JUGA DI TUNGGU!! TERIMAKASIH..🔥😘🤗

SALAM SAYANG DARI AUTHOR,SEMOGA KITA SEMUA DI JAUHKAN DARI GANASNYA COVID-19 INI...💜

SEE YOU NEXT EPISODE💋🤗🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!