Vanya tak henti menanggis di dalam sebuah taksi itu, vanya merasa kecewa pada aditya yang tak memperdulikan perasaannya.
“Semalu itu kah kau mempunyai istri seperti ku”(ucap vanya dalam hati sambil meneteskan air matanya)
Kemudian vanya sudah sampai di sebuah hotel, dia memesan sebuah kamar, dia tak henti menangis sampai akhirnya vanya terlelap karena kelelahan menangis.
Aditya dan fahri merasa khawatir sekali pada vanya, mereka sudah sampai di depan hotel tempat mereka singgah. Aditya dan fahri keluar dari mobil dan berlari menuju lift, sesampai di kamar aditya membuka pintunya dan mencari keberadaan istrinya.tetapi dia tak mendapatkan sosok yang sedang di carinya, aditya merasa bingung pergi
kemana sebenernya istrinya.aditya menelfon ponsel istrinya tetapi tidak ada juga jawaban dari istrinya.
“Kenapa dia tidak ada disini, kemanna dia pergi”(tanya aditya pada asistennya)
“Saya juga tidak tau tuan, tadi nona hanya bilang mau pulang, sambil menangis”(jelas fahri)
“Apa? Menangis,kenapa dia menangis?”(tanya aditya)
“Saya juga tidak tau tuan, tapi…..”(Fahri menggantungkan ucapannya)
“Tapia apa?”(tanya aditya)
“Sepertinya nona marah pada tuan, karena ona menangis setelah meninggalkan tuan”(jelas fahri)
“Kenapa dia marah pada ku”(ucap aditya yang tak kunjung menyadari kesalahannya)
“Sepertinya nona, cemburu pada eliza tuan, karena tadi nona sempat menanyakan tentang eliza pada saya”(jelas fahri)
Aditya menyadari kesalahannya, dia ingat kalau tadi dia memperkenalkan vanya pada eliza sebagai sekertarisnya.
********
Pagi telah tiba, tapi vanya tak kunjung kembali juga, aditya tak hentinya menghubungi ponsel vanya, tapi ama saja tak adan juga jawab nya malah sekarang ponselnya tidak aktif.
“Vanya, di mana kamu”(ucap aditya merasa bersalah)
“Apa nona sudah balik ketanah air ya tuan”(ucap fahhri)
“Sepertinya tidak”(ucap aditya)
“ya udah sekarang, kita coba cari dia di sekitar sini”(ucap aditya pada asistennya)
Mereka pun pergi mencari vanya, sudah mencri kemana-maana tetapi mereka tak kunjung menemukannya.
“Ini semua salahku,jika terjadi sesuatu padanya”(ucap aditya merasa stress karena tak juga menemukan istrinya)
“Sabar tuan, kita pasti menemukan nona”(ucap fahri)
“Tapi keman lagi kita mencarinya, kita sudah keliling kemana-mana”(ucap aditya) mereka mencari vanya hingga matahhari terbenam.
Vanya yang baru terbangun dari tidurnya, karena seharian dia tidur.vanya mengambil ponselnya, dan melihat ponselnya mati karena lobet.
“Yah lobet, gimana aku bisa pesan gaun untuk mala mini”(ucap vanya)
Kemudian vanya mengecas ponselnya, vanya ke ingat kalau dia mempunyai cabang butik di jerman.vanya pun pergi mengunjungi butiknya yang selama ini di jalankan oleh sepupunya. Vanya pergi ke butiknya dengan sengaja
mengunakan kaca mata hitam, agar tidak ada yang mengenalinya, jika dia tidak mengunakan kacamata pasti dia akan di serbu para fans karena mengenal vanya sebagai model terkenal, vanya sudah sampai di depan butiknya.
“Beberapa karyawan sudah mengenali vanya.
“Bu vanya”(ucap salah satu karyawan)
“Iya, di mana silvi?”(tanya vanya)
“Owh bu silvi ada di ruangannya bu, mari saya antar”(ucap karyawan sopan karena dia tau bahwa vanya adalah pemilik sah butik itu)
Sudah samapi di depan ruangan silvi,vanya mengetuk ruangan silvi.
Tok..tokk…
“Masuk”(jawab silvi dari dalam)
Kemudian vanya masuk, silvi terkejut mendapati kedatanga vanya.
“Kak vanya”(ucap silvi)
“Iya”(jawab vanya singkat sambil duduk di sebuah sofa)
“Kakak kesini kok tidak memberi tau ku”(tanya silvi)
“Aku kesini Cuma mau mecari beberapa gaun yang cocok untuk ku pakai ke acara nanti malam”(ucap vanya)
“Owh… acara yang ada di sebuah station tv nanti malam kakak?”(tanya silvi)
“Iya”(jawab vanya)
“Aku pikir kakak ngak bisa datang”(ucap silvi)
“Ya kebetulan, aja aku ngantiin papa, menemui client di sini”(ucap vanya)
“Ya udah ayo, silvi bantu buat cari gaun yang cocok”(ucap silvi pada vanya)
Silvi menunjukan beberapa gaun sebagai gaun andalan butik itu, kemudian mengambil beberapa gaun dan di berikan kepada vanya untuk mencobanya.
“Ini kak, coba dulu?”(ucap silvi)
Vanya menganguk dan masuk ke ruang ganti, untuk mencoba beberapa gaun yang di peggangnya.Setelah mendapatkan gaun yang cocok vanya membawa sebuah gaun keluar.
“Aku ambil yang ini”(ucap vanya)
“Oke kak”(ucap silvi)
“Ini brapa harganya…”(ucap vanya tersenyum)
“Apaan si kak, ini butik kan milik kakak”(ucap silvi)
“hahahhah iya-iya”(jawab vanya)
“Kemarin aku udah sampaiin ke tika sisiten kakak, masalah acara ini, aku pikir kakak ngak bisa hadir karena sibuk”(ucap silvi lagi)
“Iya mungkin kalau kakak ngak lagi di sini, kakak ngak bisa datang”(jawab vanya)
“kakak sama siapa ke sini”(tanya silvi)
“Sama suami kakak dan asiistenya”(jawab vanya)
“Ha… suami, kakak udah nikah, kenapa aku tidak di beritahu atau di undang?”(tanya silvi)
“Maaf, acaranya sangat mendadak karena kakak di jodohkan sama om alex”(jawab vanya)
“Koko m alex jahat banget si kak, masak anaknya di jodohin”(jawab silvi)
“Papa lakuin itu, karena papa mau aku tidak salah pilih pasangan”(jelas vanya)
“Sekarang mana suami kakak”?(tanya silvi)
“Aku sedang marah padanya”(jawab vanya)
“Kenapa?”(tanya silvi)
“Sudah lah, tidak usah di bahas, aku mau pamit ya”(ucap vanya)
“yah kakak mah, bentar banget ke sininya”(ucap silvi manyun)
“Ya kan aku harus siapin acara nanti malam”(ucap vanya)
Silvi mengganguk
“Ya sudah, aku balik ya ke hotel”(ucap vanya sambil meninggalkan silvi dan butiknya)
Vanya memesan taksi untuk menuju hotelnya, dia memang tidak begitu asing dengan suasana di jerman, karena dia sudah beberapa kali ke jerman,setelah sampai di depan hotel, vanya memberikan beberapa lembar uang
pada supir taksi.vanya berjalan menuju kamarnya, sampai di kamar vanya membuka ponselnya, dia melihat sudah banyak sekali panggilan dari aditya dan fahri. Vanya mengernyitkan dahinya.
“Peduli apa kau denganku”(ucap vanya)
“Ah sudah lah”(ucap vanya sambil meletakkan kembali ponselnya).
Kini vanya segera bersiap-siap untuk menghadiri sebuah acara, vanya sudah mandi dan melakuka semua perawatannya seperti biasa kini dia sudah menggunkan gaun yang di pilihnya, tak lupa vanya mempoles sdikit make”up yang tampak lebih terag karena acaranya malam.
Aditya dan asisiten fahri sudah mencari-cari vanya tapi tak juga menemukannya, kini mereka sudah kembali ke hotel tempat mereka singgah.
“Far… ini gimana, aku tak ingin dia pergi meninggalkanku, aku ngak sanggup tanpanya”(ucap aditya setres karena vanya tak kunjung kembali)
“Tenang tuan, kita cari besok lagi”(ucap fahri)
Aditya hannya diam saja dia setres melihat ponselnya pun belum ada kabar dari vanya.Fahri melihat televise dia melihat salah satu channel tv yang sedang menunjukan sebuah acara ulanng tahun stationnya,seketika mata fahri membelalak dia melihat seseorang yang sangat-sangat tidak asing dan sangat dia kenal.
“Tuan-tuan itu nona”(ucap fahri sambil menunjuk kea rah televisi)
Aditya yang sedang membaringkan tubunhya kini beranjak mendegar ucapakn dari asisitenya menyebut istrinya.
“Mana”(ucap aditya)
“Itu”(ucap fahri menunjuk televisi)
Aditya dan fahri terkejut melihat vanya yang muncul di sebuat station tv di jerman.tak kalah menggejutkan lagi vanya mendapat penghargaan sebagai model wanita terfavorit .vanya tampak anggun ketika menyampaikan beberapa sambutan menggunakan bahasa jerman.
“Danke.. fue die unterstutzung von aleen,die mich an diesen punkt gebreacht haben, ohne ouch alle hatte
ich keine solche auszeichnung bekommen und vielleicht ware es nicht ich,der hier stehen wurde,das ist alles von
mir,danke.”(sambutan yang di sampaikan vanya)
“Terimakasih.. atas dukungan kalian semua yang telah membawa saya sampai titik sekarang ini,tanpa kalian semua saya tidak mungkin mendapatkan sebuah penghargaan seperti ini,dan mungkin bukan saya yang akan berdiri disini, sekian dari saya, terimakasih”.
“sekarang juga kita susul dia”(ucap aditya)
Aditya dan fahri sedang menuju lokasi di mana vanya berada, tak lama kemudia mereka sudah sampai.Aditya dan fahri mencari-cari keberadaan vanya, mata mereka berkeliaran mencari sosok vanya.Aditya melihat sosok yang ia
cari, aditya langsung memeluk vanya tanpa memperhatikan sekelilingnya, vanya sontak terkejut karena da seseorang yang memeluknya dari belakang.Vanya membalikan badan nya dan melihat ternyata yang memeluknya adalah suaminya.Akhirnya mereka keluar dari acara itu, dan menghindari kerumunan untuk berbicara.
“sayang aku minta maaf”(ucap aditya memegang tangan vanya)
“memang kau melakukan kesalahan?”(ucap vanya)
Adaitya mengangguk
“Apa kesalahanmu?”(tanya vanya)
“Aku membuat mu marahh, karena tidak mengatkan mu sebagai istriku pada eliza”(ucap aditya)
“Ya sudahlah, lupakan akunjuga sadar, kalau aku tak pantas mendapatkan itu”(ucap vanya)
“Tidak sayang, kamu itu sangat pantas, malahan aku yang tidak pantas menjadi suamimu, karena aku sudah menyakiti hatimu”(ucap aditya)
“sudah-saudah tidak usah di bahas lagi, aku sudah tidak marah pada mu”(ucap vanya)
“Ya sudah, kalau begitu ayo kita balik ke hotel, untuk istirahat, karna besok kita sudah pulang ke tanah air”(ajak aditya)
“Eh…. Tunggu dulu aku harus check out di hotel yang tempat aku menginap tadi malam”(ucap vanya)
“Ya sudah, ayo”(ucap aditya)
Sudah sampai di hotel tempat vanya menginap semalam, kini vanya menggambil beberapa barangnya dan melaukan check out, kemudian mereka meninggalkan hotel tersebut dan kembali ke hotel tempat mereka singgah.setelah beberapa jam mereka sudah sampai di depqan hotel, mereka menuju kamar masing-masing.Fahri yang permisi pada bosnya untuk istirahat.
“Bos saya permisi, mau istirahat ya?”(ucap fahri)
Aditya menggannguk, dia tau kalau asisitennya sangat lelah karena seharian mereka mencari vanya.
Fahri pergi meninggalkan aditya dan vanya.
Hy teman-teman makasih udah baca novel aku, cuma mau ngingetin jagan lupa lik and comen ya setelah membaca.
Ig:Nirwanakhay-12
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lian Nurliana
Vanya pintar memberi pelajaran pada Aditya,aku suka,wanita tidak boleh lemah
2023-10-01
0
Sasfira Nisa
maka nya jangan ngomong se enak jidad nya bng Adit di cuek kin gitu aja hampir semakput hhhhhhhhhhhhhhh
2022-01-23
0
Kiki Fernando
wao Vanya the bes
2021-11-08
0