Hari sudah petang vanya menyiapkan makan malam untuk mereka berdua, sekarang vanya sudah bisa memasak karena sudah terbiasa memasak, vanya memang mandiri, tapi hanya di bisnis saja dia mandiri, kalau maslah masak dia tidak bisa, karena di rumahnya ada pembantu yang selalu menyiapkan segalanya dan orang tuanya pun juga tidak pernah mengizinkan dia untuk masak. Vanya memang anak yang sangat di manja oleh orang tuanya karena dia adlaha nak semata wayang .
“Akhirnya selesai”(ucap vanya lega)
“Ngak nyangka ya sekarang aku sudah berumah tangga, bahkan aku bisa masak”(ucap vanya sambil tersenyum)
Aditya yang mendengar ucapan vanya pun tersenyum sumringah
“Karena aku kau bisa masak”(ucap aditya)
“Enak saja, kau saja tak pernah mengajariku, jagan kan mengajari ku, kau juga tidak pernah masak”(ucap vanya sewot)
“Iya memeng benar ucapan mu, tapi kalau bukan aaku yang menghukum mu kau tak akan pernah belajar memasaka kan”(ucap aditya)
“Iya-iya terserah mu saja, sekarang ayo makan”(ucap vanya )
Selesai makan aditya menonton televisi sedangkan vanya masih sibuk membersihkan meja makan dan mencucui piring yang kotor.Selesai itu vanya berjalan menuju ruang kerja untuk menyiapkan meating aditya besok pagi.
“Kau mau kemana “(tanya aditya pada vanya)
“Mau menyelesaikan pekerjaan ku besok kaukan akan meating”(jawab vanya)
“Kemari lah, duduk sini”(ucap aditya sambil menempuk sofa di sebelahnya)
Vanya pun berjalan duduk di samping aditya.
“Ada apa?”(tanya vanya)
“Temani aku menonton drakor, kau suka drakorkan”(ucap aditya)
Vanya mengganguk, ketika mereka sedang asik menonton drakor tanpa ada yang bicara mereke melihat
adegan berciuman, aditya dan vanya sama-sama menelan salivanya.
Aditya menatap vanya, lalu mendekatkan wajahnya pada vanya, aditya mengecup dan ******* bibir kecil vanya, vanya pun ikut larut dalam suasana akhirnya vanya membalas kecupan aditya, mereka terlihat sama-sama
menikmati sampai mereka kehabisan nafas lalu menyudahi ciuman itu.
“Sudah, ayo tidur”(ucap aditya menarik tangan vanya )
Vanya hanya diam saja, kemudian Aditya menggendong tubuh vanya menaiki lift menuju kamarnya, sampai di kamar aditya meletakkan tubuh vanya ke atas tempat tidur.Saat itu vanya hanya menggunakan celana pedek yang
di satukan dengan atasan tangtop saja membuat Aditya tak kuasa menahan hasratnya.Aditya yang melihat kearah vanya, aditya menelan salivanya dia langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh vanya dia mulai mencium bibir vanya dan melamutnya, Aditya juga mengapsen wajah vanya dengan ciuman dia mulai mencium tengkuknya dan tangaannya sudah mengerayangi tubuh vanya.
“Apa ini saatnya, aku menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri, dan merelakan apa yang aku jaga selama ini untuknyaa?”(ucap vanya dia juga ingat perkataan mamanya tidak boleh menolak ajakan suami)
Kini vanya hanya diam saya merasakan sentuhan dari Aditya. Aditya yang sudah tidak kuat lagi karena bagian anggota tubuhnya ada yang mulai aktif dan ingin segera mesuk ke sarangnya. Aditya melepaskan seluruh pakaian yang di kenakan vanya dan melepas Pakaiannya kesembarang tempat. Mereka sekarang sama-sama polosan, Aditya yang melihat vanya seperti ketakutan aditya kembali mencuim bibir vanya dan berbisik di telingganya.
“Tenang lah aku kan mekaukannya perlahan”(bisik Aditya)
Vanya mengangguk
Aditya pun puas dengan jawaban vanya kini dia mulai melanjutkan aksinya tangannya mulai menari-nari di da** vanya dia juga mencium dan menghisap disana, setelah itu tanggannya mulai aktif ke area sensitive vanya. Kemudian dia mendorong anggota tubuhnya perlahan tetapi , dia merasa kesulitan karena punya vanya sangat
sempit, tapi Aditya tak putus asa dia berusaha untuk bisa mencetak gol.
“Akhirnya lolos juga”(ucap aditya pelan sehingga hanya dia yang mendengar)
Vanya mulai melengguh karena ntah apa yang dia rasakan seperti sakit di angota sensitive nya, Akhirnya mereka berdua sudah mencapai pucuk kenikmatannya, mereka terlihat sangat lelah dan mereka terlelap sambil
berpelukan .
Pagi telah tiba vanya membuka matanya dan melihatbubuhnya yang polos hanya di tutupi selimut, vanya pun beranjak dari tempat tidur untuk membersikan tubuhnya .
“AAU….”(Teriak vanya karna merasa anggota sensitive nya nyeri)
Aditya yang mendengrkan teriakan vanya langsung terbangun dan melihat vanya
“Kamu kenapa sayang”(ucap aditya)
“Sakit…”(ucap vanya aditya mengerti)
Memang kemarin aditya melakukanya berulang-ulang hingga vanya hanya di biarkan istirahat 3 jam saja.Aditya bangun dan memakai celanya, Aditya menarik selimut dan menutupi tubuh vanya kemudian aditya menggendong
vanya ke dalam kamar mandi.
“Apa aku harus membantu mu mandi”(ucap aditya)
“Tidak usah akiu bisa sendiri”(tolak vanya)
Aditya pun mengangguk dan meninggalkan vanya, aditya melihat sprai yang ada darahnya.
“Vanya memang wanita terhomat”(ucap aditya sambil mengembangkan senyum di bibirnya)
Aditya menganti sprai nya dengan sprai baru, selesai aditya menggantinya Aditya menatap kea rah vanya yang sudah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kimono dengan rambutnya yang terurai basah, aditya tersenyum melihat istrinya.
Vanya segera mengganti bajunya dan segera turun untuk menyiapkan sarapan walaupun jalnnya vanya gak berbeda karena masih sakit di anggota sensitivenya.
“Kau mau kemana”(tanya Aditya)
“Nyiapin sarapan”(jawab vanya)
“Tidak perlu, aku sudah memesannya kau duduk saja di sana, tunggu aku selesai mandi”(ucap aditya menunjuk sofa)
Vanya hanya menuruti ke inginan suaminya.
“Tunggu,apa kita tidak kekantor hari ini”(tanya vanya pada aditya)
“Tidak”(ucap aditya singkat)
“Kita sering kali tidak berangkat”(ucap vanya)
“Memang kenapa kantor itu milik ku dan kau sekertarisku sekaligus istriku jadi kantor itu juga milikmu”(ucap Aditya)
Vanya haya mengganguk mengiyakan ucapan suaminya,karna yang di ucapkan suaminya itu benar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lian Nurliana
akhirnya sampai juga di tujuan /Drool/
2023-10-01
0
Misnayu
menyatu dech
2022-03-07
0
Sasfira Nisa
jebol juga tu gawang hhhhhhhhhh
2022-01-22
0