Malam ini vanya terlihat sangat sibuk karena pagi tadi dia tidak datang ke kantor jadi pekerjaannya menumpuk, vanya memang sangat professional dalam bekerja walaupun bosnya adalah suaminya sendiri
Dret… dret…. Telfon vanya berbunyi.
“Hallo bu maaf, saya menganggu”(ucap seseorang dari balik telfon)
“Oiya tidak papa, ada apa kamu menelfon saya”(tanya vanya)
“Oiya buk, ada beberapa masalah bu di sini”(jawab seorang wanita dari sana)
“Kenapa, apa harus saya yang turun tangan”(ucap vanya tegas)
“Jika besok dia kembali, mungkin ibu harus kesini”(jawab wanita itu adalah tika)
“Dia, siapa yang kamu maksud”(tanya vanya binggung)
“Itu buk orang yang sangat mencintai ibu katanya”(jawab tika)
“Apa laki-laki yang pernah saya usir itu”(tanya vanya lagi)
“Iya bu”(jawab tika)
“Baik lah saya akan menyuruh beberapa anak buah saya di sana untuk berjaga-jaga”(ucap vanya sambil mematikan telfonnya)
“Kenapa dia kembali lagi, apa yang dia inginkan dari ku,bukan kah dia sudah mempunyai kekasih”(ucap vanya nya bertanya-tanya)
“Ah sudah lah, tidak penting memikirkannya”(ucap vanya sambil mematiakan laptopnya)
Vanya merasa sudah ngantuk sekali, vanya pun langsung menganti bajunya dengan baju tidur yang biasanya dia kenakan kalau tidur sendiri, dia lupa kalau dia sudah menikah dan bukan hanya dirinya yang berada di kamar itu. Seketika Aditya masuk ketika vanya sedang berganti baju, Aditya melihat pemandangan yang begitu indah bentuk da** vanya yang besar dan padat terlihat sangat sempurna, membuat Aditya menelan saliva dengan kasar. Aditya yang tak tahan melihat pemandangan yang di suguhkan vanya pun langsung menutup pintu nya.Vanya yang tidak menyadari keberadaan Aditya, vanya langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
“Astaga… pemanndangan apa yang barusan ku lihat, menggapa membuat ku sangat ingin merasakannya”(ucap Aditya dari balik pintu)
Kemudian Aditya membuka pintunya kembali, dia berjalan kearah sofa melewati vanya yang ada di atas tempat tidur, vanya hanya penggunakan baju tidur yang sangat pendek, hingga bajunya naik dan terlihat paha vanya yang sangat mulus dan bau tubuhnya yang harum ketika dia tidur dengan posisi yang ngak karuan. Aditya yang melihatnya pun menelan kembali salivanya, sambil mengambil selimut untuk menutupi tubuh vanya.
“Apa kau sengaja membuat ku tergoda vanya”(ucap Aditya yang kesal karena menahan anggota tubuhnya
yang mulai aktif).
Aditya pun barlalu menuju sofa biasa dia tidur, meskipun badannya sedikit pegal kalau tidur di sofa.
*****
Pagi- pagi sekali Fahri mendatangi apartment Aditya sambil membawa bebrapa
berkas yang harus di tandatangani Aditya.
Ting nong….tingnong…. suara bel dari luar sana Aditya yang mendengarnya pun
langsung membuka pintu
“Ngapain lo kesini, pagi- pagi buta gini”(tanya Aditya pada asistenya)
“Biarin saya, masuk dulu gitu bos, kan biar enak ngomongnya”(ucap Fahri)
“Ya udah ayo masuk”(jawab Aditya)
Fahri tersenyum dan mengikuti Aditya dari belakang, ketika mereka sedang berbincang-bincang vanya turun dari tangga dengan menggunkan celana pendek seperti kebiasaanya kalau berada di rumah.Aditya dan Fahri yang melihat vanya menggunkan celana sependek itu sehingga pahanya yang mulus terlihat jelas, aditya dan fahri menelan salivanya keras. Aditya yang melihat fahri tidak berkedip dia langsung berjalan menuju vanya, Aditya tanpa aba-aba langsung menggendong vanya dan membawanya kemali ke kamar. Vanya terkejut seketika Aditya menggendongnya.
“Hey…. Turunkan aku”(teriak vanya)
“Ganti celana mu, aku tak mau kau keluar menggunkan celana itu di hadapan Fahri”(ucap aditya sambil menurunkan vanya)
“Ihh… kenapa dia”(tanya vanya sambil mengganti celana nya dengan celana panjang)
Kemudian vanya turun, dan membuatkan 2 cangkir kopi untuk Aditya dan Fahri.
“Di minum pak”(ucap vanya sopan sambil meletak kan kopi di hadapan mereka)
“Trimakasih, bu cantik”(ucap Fahri pada vanya)
Vanya hanya tersenyum
“Heh… sudah mau apa kau kesini”(bentak aditya pada asistenya)
“O… iya, ini bos ada yang harus anda tanda tanggani”( sambil menyodorkan beberapa berkas)
“ galak banget si”(ucap Fahri)
Aditya tidak mengubris ucapan Fahri dia langsung menandatangani semua berkas yang harus di tandatangainya.
“Udah sekarang lo boleh pergi”(ucap aditya)
“iya.. iya… pak bos”(ucap Fahri sambil menghabiskan
kopinya).
“O…. iya nanti bos masukkan?”(tanya Fahri)
“iya”(jawab aditya singkat)
"Kau juga ke kantor, jagan sampai terlambat"(ucap Aditya pada vanya)
"Baik pak bos"(ucap vanya sambil berjalan ke kamar untuk bersiap-siap)
"Hey apa kata mu tadi barusan.... apa kau lupa ini bukan di kantor"(teriak Aditya)
vanya tidak mengubris ucapan Aditya yang sedang mengomel-ngomel di pagi hari, seperti ibu rumah rangga yang tidak di beri uang belanja.
Jangan lupa ya teman-teman like and comend biar autor juga tau kurangnya di mana..
terimakasih yang sudah setia membaca.
Ig:Nirwanakhay_12
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Lian Nurliana
aku suka alurx mulai bikin penasaran dengan kelanjutan ceritanya
2023-10-01
1
Misnayu
ko kn cuek2an
2022-03-07
0
Lela Wati
aku suka cerita nya😊
2022-02-15
0