Pukul sembilan malam, Tatiana baru tiba di rumahnya. Arkana memaksa untuk makan malam dulu sebelum mengantar dirinya pulang. Kalau ditanya apa kah Tatiana bahagia? jawabannya dia bukan saja bahagian, tapi merasa sangat bahagia!
Di kamarnya, dia tak hentinya tersenyum mengingat semua kata yang di ucapkan Arkana ada dirinya. Tatiana melirik Kemeja yang dia pakai tadi, lalu diraihnya dan di ciumnya, lalu tersenyum kembali seperti anak ABG yang sedang puber.
Parfum Arkana masih jelas menempel di kemejanya, mengingatkan nya saat Arkana memeluk nya erat saat dia menangis.
Ah, seandainya saja kak Arkana masih sendiri, seandainya saja dia bukan tunangan Vina, mungkin justru gue yang akan mengejar-ngejar dia, mungkin gue bisa meneriakkan padanya kalo gue cinta, gue rindu setengah mampus sama dia, tapi rindu ini terlarang..😔😔😔
Ketukan di pintu kamarnya, membuyarkan lamunannya.
"Masuk, ga di kunci" seru nya
Wajah Luis nyempil setelah membuka pintu.
"Lu lagi apa dek?gue masuk ya"
Luis melangkah masuk, setelah Tatiana mengangguk. Luis menatap adik kesayangannya yang wajah nya tampak ceria, berbeda dengan Tatiana yang dari kemarin uring-uringan, dan memasang wajah cemberut.
"Dek, roman-roman nya lu lagi happy nih, lagi jatuh cinta lu ya?" Luis mulai mengambil posisi rebahan di samping Tatiana.
"Apaan sih lu bang, biasa aja" jawab Tatiana dengan suara yang berusaha dibuat se datar mungkin, tapi gagal malah membuat pipinya merona.
Tatiana mengalihkan pandangan nya pada ponsel yang ada di nakas disamping tempat tidurnya, mengambil lalu membuka Instagram nya.
Luis duduk, menatap wajah Tatiana dihadapannya dengan lekat.
"Dek, jujur sama gue, orang itu bukan Arkana kan?"
Deg!!
Rasanya jantung Tatiana ingin melompat mendengar perkataan Luis. Apa dia sebodoh itu tak bisa menyembunyikan perasaannya hingga Luis tahu. Tatiana tak bergeming, coba tak menghiraukan pertanyaan Luis.
"Jawab dek, gue ga mau lu jadi perusak hubungan orang, Arkana udah tunangan dengan Vina! Ayolah dek, lu cantik, banyak pasti yang mau ngedeketin lu, lupain Arkana!" pinta Luis tegas.
Nada suara Luis yang meninggi dan bercampur dengan rasa bersalah Tatiana pada Vina, akhirnya membuat nya menangis. Awal nya hanya bulir air mata yang tak tertahan jatuh di pipinya, lama kelamaan menjadi isakan tangis yang kuat, siapa pun yang mendengar tahu, bahwa itu air mata orang yang tertekan.
Tatiana memukul-mukul dada kakak nya dengan kepalan tangannya. Luis bukan nya tidak menderita melihat kesedihan adiknya, dia tahu Tatiana sudah lama mencintai Arkana, bahkan semenjak dia kecil, namun Saat ini semua tidak lah berarti, saat Arkana sudah menjadi milik orang lain.
Luis tak ingin, jika hubungan dan rasa cintanya pada Arkana yang tak berbalas, akan membuat adik nya kelak semakin menderita.
Luis juga bukannya tidak tahu, kalau saat ini, Arkana sudah mulai menyukai Tatiana. Luis pernah beberapa kali melihat Arkana menatap penuh cinta pada Adiknya, saat mereka nongkrong bersama. Dan juga bukan nya Luis ga tahu, alasan Arkana ke rumahnya tempo hari dengan alasan meminta berkas proyek kerja sama mereka, adalah alasan untuk bertemu Tatiana.
Tapi sekali lagi, Luis memikirkan masa depan dan juga kehormatan adik kesayangan nya, dia tak mau hanya jadi mainan Arkana.
Luis menarik Tatiana dalam pelukannya. menghapus air mata di pipinya Tatiana.
"Lupain dia dek, rela kan dia dengan tunangannya"
"Gue ga bisa bang, gue cinta sama kak Arkana, gue tahu gue ga seharusnya begini. Gue uda kasih waktu buat Arkana kalau Vina mau pisah dengannya secara ikhlas tanpa ada sakit hati, aku akan memperjuangkan cinta kami, tapi kalau kak Vina menolak, gue udah janji kak, gue akan mengikhlaskan kak Arkana, tolong kak, jangan hakimin gue" Tatiana kembali menangis.
Sedih rasanya ada di posisi seperti ini, seolah dia adalah wanita murahan. Jauh sebelum Vina mengenal dan jatuh cinta pada Arkana, Tatiana adalah orang pertama yang mengenal dan mencintai Arkana. Hanya saja Arkana yang terlambat menyadari perasaannya.
"Hey, lihat gue (Luis mengangkat dagu Tatiana, agar memandang nya) gue akan mendukung setiap keputusan lu, gue ga akan menghakimi, gue hanya ingin melindungi lu dek, kalau sampai Arkana menyianyiakan perasaan lu, gue bakal habisi dia" ujar Luis lembut.
"Terimakasih bang, lu udah percaya sama gue, dan maaf kalau gue udah buat lu cemas. Abang jangan cerita dulu ya sama mama papa" pinta Tatiana kembali memeluk Luis.
Malam semakin dingin. Hanya ada kesedihan di hati Tatiana kini. Benarkah tindakannya sudah tepat? Ingin rasanya dia menemui Vina, menanyakan perasaan nya pada Arkana, tapi itu akan menjadi Boomerang buatnya.
Kembali lagi Tatiana tertidur setelah lelah menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Yenni Tantiana Ose Pehan
gk tau mau komen apa
2021-04-22
1
Fenny Mamanya Jeremy
thor halimun apa yaa??
2021-02-19
3