Mama Tatiana memandang Arkana, meminta agar Arkana mau menenangkan Tatiana.
Semua orang dalam ruangan itu keluar, meninggalkan Tatiana dan Arkana. Arkana duduk disebelah ranjang gadis yang sudah dianggapnya seperti adik kandungnya itu.
"Tiana,,kamu jangan sedih lagi ya sayang,, Kakak pergi hanya sebentar, Kakak janji nanti setiap liburan semester, kakak akan pulang mengunjungi kamu, bawa coklat yang banyak.." rayu Arkana sambil pindah duduk di ranjang Tatiana dan memeluk tubuh mungil itu.
Akhirnya Tatiana diam. Hanya mendengarkan Arkana berbicara, dia ingin menyimpan dalam memorinya harum nafas, bau tubuh pria yang di kaguminya itu, agar tidak melupakannya kelak.
" Tiana harus rajin belajar ya, biar terus jadi juara, jadi gadis cantik yang pintar, pasti banyak nanti yang suka sama kamu, tapi jangan ah, pacaran dulu, nanti Kaka cemburu.." goda Arkana bercanda.
Namun Tatiana menganggapnya serius. Menanamkan dalam hatinya, bahwa dirinya akan setia pada sosok Arkana.
Arkana dan kedua orang tua nya pamit. Sebelum beranjak keluar ruangan, Tatiana minta abangnya Luis untuk mengambil photo nya dan Arkana dengan ponsel Tatiana.
Waktu berjalan dengan misteri kehidupan yang tiada seorang pun tau. Tujuh belas tahun berlalu, Tatiana yang kini tumbuh sebagai gadis remaja yang cantik, sangat cantik malah, akan lulus SMA. Dan selama kurun waktu itu, Tatiana selalu menjaga hatinya. Dia masih tetap setia, meski Arkana tidak menepati janjinya.
Dulu, Arkana berjanji untuk pulang menemuinya setiap libur semester. Arkana memang menepatinya selama empat tahun masa kuliah nya, namun setelahnya, jangankan untuk mengunjungi Tatiana, hanya memberi kabar lewat telpon pun sudah tidak pernah lagi.
Arkana seperti di telan bumi. Pernah sekali dia bertanya pada abangnya perihal Arkana, Luis bilang, Arkana mengambil Master di Amerika, dan itu pada saat Tatiana akan masuk SMP. Setelah itu, Tatiana sudah tidak pernah menanyakan kabar Arkana pada abangnya lagi.
Pernah sekali Tatiana hendak masuk ke kamar Abang nya dan mendengar Luis sedang ngobrol di telpon, yang dia yakin Luis sedang bicara dengan Arkana. Dari pembicaraan itu, Luis memberi selamat, karna kelulusan Arkana, dan untuk pacar baru Arkana.
Kembali Tatiana patah hati. Patah hati seorang remaja lebih parah dari patah hati saat dia SD dulu. Kini Tatiana menyibukkan diri dengan banyak kegiatan. Ikut les ini itu, ambil kegiatan yang banyak menyita waktunya, agar dia tidak selalu mengingat Arkana.
Hasilnya, Tatiana diterima di Universitas bergengsi di Prancis Awalnya orang tuanya tidak mengizinkan Tatiana pergi, tapi karna rengek an dan janji akan menjaga diri sebaik mungkin, akhirnya orang tua nya mengizinkan nya pergi.
Karna kecerdasannya, Tatiana bisa lulus Cumlaude. Tatiana bahagia, akhirnya usaha dan kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia. Tatiana hanya fokus pada kuliahnya. Banyak cowok bule atau pun indo yang mendekati dan menyatakan cinta padanya, ditolak Tatiana.
Tatiana bukan tidak pernah mencoba membuka hatinya untuk pria lain, namun sosok Arkana selalu membayanginya. Ah,, Tatiana sangat merindukan pria itu, merindukan senyumannya yang memikat.
Lusa, Tatiana akan pulang ke negeranya. Dia sudah sangat rindu pada orang tuanya serta Abang nya yang suka jail pada nya.
Selama kuliah di Prancis, Luis dan kedua orang tuanya sering mengunjungi Tatiana, dengan segala pesanan adiknya itu. Dari kecil, Tatiana memang Hobby makan, tapi anehnya justru dia memiliki badan yang ideal, dengan tinggi seratus enam puluh delapan centi meter, dan berat badan 60 kg, membuat nya terlihat sempurna.
Sibuk memberes kan barang nya, Tatiana tidak mendengar bunyi ponselnya. Lima kali Ray mencoba menghubunginya ,tapi karna tidak ada jawaban, Ray mendatangi apartemen Tatiana. Ray yang tahu gadis yang pernah menolaknya itu akan kembali ke negaranya, membuat Pria itu memutuskan untuk menemui Tatiana malam ini.
Ray ingin mencoba peruntungannya yang terakhir, berharap Tatiana mau menerimanya.
Tatiana memesan sirloin Dan orange jus pada pelayan, yang diikuti Raya memesan makanan yang sama.
"Tiana, Kamu jadi pulang ke negaramu Lusa?" tanya Ray.
Ray, teman kuliah Tatiana berkebangsaan Prancis, namun ibunya indo, itu lah sebabnya Ray fasih berbahasa indo.
Tatiana mengangguk dan tersenyum pada Ray. Ray pria yang baik dan sangat perhatian. idola kampus, dan anak orang terkemuka di Prancis.
Dua kali Ray menyatakan cinta pada Tatiana, namun dua kali pula Tatiana menolak secara halus, dab hanya menawarkan persahabatan.
"Tiana, bisa kah kau mempertimbangkan nya, mencoba memberi ku satu kesempatan saja, untuk menjadi kekasihmu??"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Yenni Tantiana Ose Pehan
uda gede ni tatiana
2021-04-21
0
Nur Ain
Kuat betul perasaan nye
2021-03-23
2
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-09
1