Sepanjang jalan pulang hingga sampai ke rumah, Tatiana hanya diam. Luis yang bingung melihat perubahan sikap adiknya yang awalnya gembira kini memasang wajah sedih. Sebenarnya nya Luis sudah mulai menduga-duga, namun dia belum yakin, hingga dia memutuskan untuk diam.
Saat mereka tiba, syukurnya papa dan mama nya sudah tidur, jadi Tatiana tak perlu di interogasi mengenai acara nongkrong dengan Luis dan teman-teman nya.
Begitu sampai kamar, Tatiana menangis terisak, dalam sekejap sarung bantalnya sudah basah oleh air mata.
"Dasar Arkana bodoh, Arkana jahat, aku benci!! ya Tuhan, kenapa perasaan ini ga bisa hilang?aku tersiksa Tuhan menyukai calon suami orang lain" ujar Tatiana sambil terisak.
Tertidur setelah kelelahan menangis adalah salah satu kebiasaan Tatiana belakangan ini.
Paginya dia akan mencoba bersikap tegar, seolah semua baik-baik saja.
Mama dan papa nya sudah ada di meja makan, dan Tatiana segera bergabung untuk sarapan bersama. Luis yang biasa memang tak pernah sarapan, hanya lewat dan mencomot satu helai roti, dan akan beranjak pergi.
"Kak, gue nebeng ya malam gue bawa mobil, kita kan searah" seru Tatiana yang sudah bangkit berdiri, pamit sama papa mamanya lalu menyusul abangnya.
Luis yang sedang mengemudi mobil, melirik sekilas pada wajah adiknya yang muram.
"Lu Napa sih, pagi-pag udah bete" tanya Luis. Tatiana hanya menggeleng lalu kembali menatap layar ponselnya.
Dan sepanjang hari di kantor, mood Tatiana belum juga membaik, Siska yang sudah mencoba menghibur tak banyak membawa perubahan.
Siska sudah berdiri diambang pintu ruangan Tatiana, menatap wajah Tatiana yang tanpa ekspresi menatap layar komputer nya.
"kuy pulang, Riko da nunggu di parkiran, lu pulang bareng kita ya" ajak Siska
"Sorry Sis, lu pulang aja duluan, gue masih beresin kerjaan yang belum kelar ini" tolak Tatiana
"Benar lu ga apa sendirian?ntar lu pulang gimana?" Siska benar merasa khawatir pada sahabatnya itu.
"Gampang lah itu, banyak ojol ini, atau ntar gue telpon Luis, udah deh sana gih, Riko ntar nunggu kelamaan" Tatiana menghampiri Siska dan menggandeng tangannya menuju lift untuk karyawan.
Sepeninggalnya Siska, Tatiana masih berdiri di balkon gedung di lantai dua, yang ada tepat disebelah ruangannya. Menghirup udara yang dingin, langit mendung seolah ikut bersedih akan nasib cintanya.
Lamunan Tatiana tersentak saat mendengar suara ponselnya berdering. Dengan langkah malas Tatiana masuk kembali keruangan nya, merogoh tas tangannya mencari benda tipis persegi itu.
Seketika jantungnya seperti berhenti berdetak tak kala membaca nama di layar ponselnya.
Buat apa kak Arkana nelpon?
Lama Tatiana menimbang untuk menjawab atau mengabaikan panggilan itu. Namun hatinya lebih mendorongnya untuk menjawab panggilan itu.
by phone :
T : "halo kak, ada apa nelpon?"
A: "Aku udah di parkiran, kamu turun sekarang, aku tunggu!"
Jleb, mampus gue, mau ngapain sih kak Arkana pakai acara kemari!
T: Tapi kak, aku masih ada kerjaan, aku ga bisa.."
A : "SEKARANG!!" dan panggilan terputus.
Dengan kesal Tatiana meletakkan ponselnya di atas meja.
"Bisa ga sih itu cowok ga otoriter kayak gitu, emang dia siapanya gue? apa ga cukup dia udah memporak-porandakan hati gue" seru Tatiana kesal. Untungnya hanya ada dirinya dalam ruangan itu, jadi dia ga perlu menjaga sikapnya.
Tatiana memasukkan semua barang-barang nya ke dalam tas, lalu mematikan komputernya dan pergi menuju Parkiran. Disepanjang jalan, saat di lift, terbersit dipikirannya untuk kabur dari pintu belakang, tapi ga jadi karena banyak anak-anak marketing di sana ngumpul, yang suka menggoda nya.
Mau tak mau, dia akhirnya memilih untuk menemui Arkana. Pria itu begitu tampan berdiri di depan pintu mobilnya dengan segala aura mempesona nya. Dari kejauhan Tatiana mengamati, bersembunyi pada tembok pembatas parkiran.
Banyak karyawati yang mencari perhatian padanya. Tersenyum genit pada Arkana, dan itu membuat Tatiana cemburu, kesal pada wanita-wanita penggoda itu.
Tatiana memutuskan keluar dari persembunyiannya, berjalan gontai menuju Arkana berdiri menunggu nya, namun langkah Tatiana di hadang oleh Tiroy yang menghentikan motor sport Kawasaki ninja H2 carbon nya yang berwarna merah.
"Aku antar pulang yuk Tatiana" pinta Tiroy
"Sorry Roy, aku ga bisa" Tatiana menolak dengan tersenyum
Tiroy turun langsung menarik pergelangan tangan Tatiana yang setengah memaksa untuk mendekat padanya. Arkana yang sedari tadi mengamati dengan segera menghampiri mereka.
"Sorry, tapi saya dengar dia tadi sudah menolak ajakan anda, dan tolong lepaskan tangannya!" tegas Arkana yang langsung menarik tangan Tatiana
"Anda siapa?kenapa ikut campur dengan kami?" bentak Tiroy mulai emosi
"Saya pacar Tatiana, dan mulai sekarang, saya peringatkan, jangan pernah coba mengganggu pacar saya lagi, atau kau akan menghilang dari muka bumi ini!" Raung Arkana yang membuat orang disekitar area parkiran melihat mereka.
Tatiana terpaku, memandang sekilas wajah marah Arkana, lalu menunduk, terlalu malu untuk melihat pria itu, namun entah mengapa ada rasa bahagia saat mendengar Arkana menyebut dirinya sebagai pacar.
Dia memang sebal dengan sikap sok don Juan Tiroy, mungkin dengan begini, dia tidak akan mengganggunya lagi. Tiroy masih terdiam, dan kini menjadi gentar saat mengamati sosok Arkana.
Arkana menggenggam tangan Tatiana, menarik nya ke arah mobil, membuka pintu mobil agar Tatiana masuk. Arkana meletakkan telapak tangannya di atas kepala Tatiana saat gadis itu masuk kedalam mobil, melindungi kepala gadis itu agar tidak terantuk, hati Tatiana mencelos mendapat perhatian dari Arkana, seolah dia merasa sangat berarti buat Arkana.
Arkana fokus menyetir mobil, sementara Tatiana bermain game di ponsel nya. Tak satu pun dari mereka yang mencoba membuka pembicaraan, hingga Tatiana melihat ke luar jendela, itu bukan lah arah jalan rumahnya.
"Kak, kita mau kemana? ini bukan jalan pulang ke rumah kak.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
COOL_I4N
agak2 ky sinetron alur cerita+dialog nya. arkarna aneh. belum apa2 udah posesif. bentak2 merintah. tatiana nya jg aneh terlalu bucin
2023-09-17
0
Accunk Dg Nuju
makin seru aja
2021-05-21
0
Yenni Tantiana Ose Pehan
vina gmna dong?
2021-04-22
0