"Kak, kita mau kemana? ini bukan jalan pulang ke rumah kak.." Tatiana menoleh Arkana, namun masih tetap diam di belakang setir.
"Jawab dong kak, kakak mau bawa aku ke mana?"Tatiana semakin panik
Arkana memberhentikan mobilnya di taman perbatasan kota, yang di tengah taman itu di buat seperti danau buatan. Walau ini bukan hari weekend, namun tempat ini ramai di kunjungi masyarakat lokal yang hanya sekedar ingin duduk menatap pemandangan di taman ini, atau pun yang pacaran.
Arkana lalu keluar, mengelilingi mobilnya untuk membuka pintu untuk Tatiana.
"Turun dulu Na, Aku mau bicara denganmu" pinta Arkana menyodorkan tangannya untuk membantu Tatiana turun, namun Tatiana tetap tidak bergeming.
"Please Na, sebentar aja" ulang Arkana memelas yang membuat luluh hati Tatiana, dan menyambut uluran tangan Arkana.
Arkana membawa Tatiana duduk di bangku di pinggir taman, udara begitu sejuk menerpa kulit wajah Tatiana yang memejamkan matanya. Begitu tenang dan damai kini hatinya, tangannya yang tanpa di sadari nya masih di genggam Arkana, yang sedari tadi menatapnya dengan penuh kekaguman.
"Kau sangat cantik Na" bisik Arkana lembut yang menyadarkan Tatiana dari lamunannya hingga membuka matanya, dan kini tatapan mereka saling beradu.
Tatiana yang menyadari tangannya masih di genggaman Arkana, mencoba menariknya namun di tahan Arkana.
"Na, Aku mengajak mu kesini, karena aku ingin membicarakan hal serius padamu, tanpa ada yang mengganggu. Aku sudah pikirkan, semakin lama aku simpan, rasa sakit di hatiku semakin menyeruak"
Arkana berhenti sesaat, menatap tajam wajah Tatiana.
"Na, Aku tahu, tak seharusnya aku mengganggu hidup mu, terlebih saat statusku yang sudah bertunangan, aku tidak mau menjadi pria brengsek yang bertunangan dengan wanita lain, namun hatiku mencintai wanita yang lainnya. Na..Aku mencintaimu" selesai sudah, Arkana sudah mengungkapkan isi hatinya
Tatiana masih tertegun dengan semua yang dia dengar, serasa tak percaya jika pria yang selama ini ada dalam khayalannya, ada dalam hatinya dan yang selalu jadi harapannya, kekasih impian nya, kini ada di hadapannya mengungkapkan isi hati, mengatakan cinta padanya.
Harus nya Tatiana meloncat gembira, berlari menghambur ke pelukan Arkana, hatinya memberi komando untuk hal itu, namu cincin di jari manis Arkana mengurungkan niatnya.
"Na, mau kah kau menerima cintaku? aku sudah tak bisa berfikir lagi, semua rasanya begitu menyakitkan jika aku tak mengatakannya pada mu Na" Arkana menggenggam erat jemari Tatiana.
"Kak, maaf aku ga bisa, bagaimana mungkin aku menerima perasaanmu sementara kau adalah milik gadis lain, aku ga mau kak menjadi orang ketika, perusak hubungan orang" tolak Tatiana.
"Lalu bagaimana dengan hatiku Na? aku benar-benar mencintaimu Na, aku belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya pada wanita mana pun, perasaan ini muncul saat aku bertemu denganmu Na" terang Arkana.
"Kakak jangan egois, kakak juga harus perhatikan perasaan orang lain, tunangan kakak" seru Tatiana yang kini mulai menangis.
Arkana kembali tertegun, diam tak tau harus apa, di usapnya air mata Tatiana yang menetes di pipinya. Melihat Tatiana menangis, hatinya terasa tersayat, ingin sekali mendekap gadis yang sangat di cintai nya, tapi Arkana tahu Tatiana akan menolaknya.
"Na, apa kah kau tidak mencintai ku? tidak menginginkan ku? aku tahu Na, kau juga menyimpan rasa, aku yakin akan hal itu saat aku mencoba membuka password ponselmu, yang kau buat dengan tanggal lahir ku" ratap Arkana
Tatiana kini makin terisak, bingung harus menjawab apa, seluruh dunia nya hanya ada Arkana, bahkan dia sudah mencintai pria itu dari umur 7 tahun!
Arkana menangkup dagu Tatiana, menginginkan jawaban dari gadis itu. "Na, adalah aku dihati mu?"
"Iya kak, aku mencintaimu, bahkan sangat mencintai mu, dunia ku, impian ku hanya ada dirimu, bahkan aku sudah mencintai sejak kau menolongku saat aku jatuh dari pohon di belakang rumahku, aku mencintaimu sejak umur ku 7 tahun, hingga sekarang, aku bahkan ingin membunuh perasaan ku padamu, tapi aku ga bisa kak, hati ku terlalu besar mencintaimu, tak kan bisa di singgahi pria lain, tapi apa artinya sekarang? kau sudah bertunangan dengan Vina, dan aku tak ingin menghancurkan hubungan kalian" Tatiana menangis histeris, membuat beberapa orang pengunjung memandang mereka.
Arkana tak perduli dengan penolakan Tatiana, Arkana menarik kuat tubuh Tatiana ke dalam pelukannya, merasakan hebat nya tubuh gadis itu terguncang oleh tangis nya.
Arkana ikut menitikkan air mata, tangannya membelai punggung Tatiana, mencoba menenangkan Tatiana, sesekali Arkana mencium puncak kepala Tatiana, menumpahkan rasa sayangnya.
Arkana begitu bahagia mendengar pengakuan Tatiana, Ini lah yang ingin di dengarnya langsung dari Tatiana, agar dia bisa melangkah dengan pasti, dia akan menyelesaikan masalahnya dengan Vina.
Arkana tahu, Tatiana tidak akan menerima cintanya, jika dia memutuskan pertunangannya dengan Vina dengan sepihak, Tatiana akan selalu dihantui rasa bersalah pada Vina.
Arkana merasakan Isak tangis Tatiana sudah reda, dia melerai pelukan mereka, menatap wajah gadis cantik di hadapannya, di hapus nya air mata Tatiana.
"Aku tidak akan memaksamu menerima ku sekarang, tapi aku minta Na, tunggu aku. Jaga cintamu untuk ku, aku akan menyelesaikan masalah Vina dengan baik, aku pastikan Vina akan menerima pembatalan pertunangan itu tanpa sakit hati" terang Arkana
"Bagaimana caranya kak?Vina sangat mencintaimu, dia tak kan mau melepaskan mu, lupakan lah aku kak, terimalah Vina sebagai calon istrimu" ujar Tatiana pelan
"Tidak Na, aku ga mau, aku hanya ingin kau yang jadi istriku, tunggu lah aku, sayang" seru Arkana.
Tatiana mendongak memandang Arkana saat mendengar Arkana memanggilnya sayang. Betapa bahagia hatinya, ingin sekali memeluknya Arkana, tapi lagi-lagi seakan ada tembok penghalang mereka.
"Kita pulang kak, ini udah malam" Tatiana ingin menyudahi perdebatan ini.
"Kita pulang, asal kau mau berjanji, menungguku, dan mau berjuang bersama ku mempertahankan cinta kita. Na mau kah kau menungguku? please Na" pinta Arkana memelas.
Melihat wajah sedih Arkana, membuat nyeri perasaannya, Tatiana tahu, Arkana benar-benar mencintainya, haruskah dia menerima permohonan pria itu?
Tatiana mengangguk, tanda dia menerima permohonan Arkana untuk menunggu. Tatiana tak perduli lagi, dia juga ingin bahagia, dia akan menunggu Arkana, dia janji untuk tidak mendekati Arkana selama Vina masih jadi tunangan nya.
Arkana kini memeluk Tatiana lagi. Biar lah kali ini Tatiana memeluk Arkana nya, selepas dari tempat ini, mereka adalah dua orang asing, yang dalam hati mereka menyimpan rasa cinta satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Yenni Tantiana Ose Pehan
hhhhhhhhhhh plong
2021-04-22
0
Ida Setiasih
jadi baper
2021-04-21
0
Ida Setiasih
so sweet
2021-04-21
0