Malamnya Tatiana tidak bisa memejamkan matanya, dan sekarang sudah pukul dua pagi. Bayangan Arkana dan insiden ciuman kilat itu terus mengikutinya.
Tatiana memegang dadanya yang masih berdebar setiap kali dia mengingat ciuman itu. Ciuman pertama yang di jaga nya, yang ingin di persembahkan untuk pria yang benar-benar dicintainya kini menjadi nyata, dan itu tanpa disengaja.
Dan benar saja hingga pukul tujuh pagi, Tatiana belum juga terpejam walau hanya semenit saja. Ini semua efek dari ciuman kilat dan tak terduga nya dengan Arkana. Dengan kesal dia menendang bedcover nya, lalu bergegas turun menuju dapur.
"Pagi benar bangun nya non?" bi Minah yang lagi asyik masak kaget dengan kemunculan Tiana di dapur yang tiba-tiba.
"Yoi bi, Tiana mau berenang dulu, mumpung lagi libur bi" Tiana menjawab seraya melangkah menaiki tangga lagi, lalu mengganti pakaian renang one piece nya, membalut tubuhnya dengan handuk kimono, berjalan menuju kolam renang di belakang rumah.
Satu jam lebih Tatiana berenang, berharap otak nya yang sedikit keram yang selalu berputar pada kejadian itu, bisa fresh lagi, lalu dia bisa mulai hidup normal lagi.
Dia ingin berenang hingga kelelahan lalu tertidur pulas hingga besok pagi. Setelah dirasa cukup, dia naik, keluar dari kolam, setelah memakai kimono nya bergegas beranjak ke kamar.
Di tengah ruang keluarga, Tatiana berpapasan dengan Mitha
"Sayang, kau udah bangun? bahkan udah selesai berenang jam segini? kau baik-baik saja kan nak?" cerocos mamanya yang baru turun dari kamar.
"Tiana baik ma, aman terkendali" jawab Tatiana setengah berlari menaiki tangga.
Mitha hanya memandangi punggung Tatiana yang menjauh dari pandangan nya. Sungguh dia merasa khawatirkan, bukan dia tak tanggap dengan situasi saat di pesta itu.
Mitha juga sempat melihat Tatiana dan Arkana saling menatap tajam dan sangat lama.
Namun untuk saat ini tak ada yang bisa dia lakukan. Dia akan ada sebagai ibu sekaligus teman untuk Tatiana, saat putrinya memutuskan untuk bercerita padanya.
Tatiana akhirnya tertidur, bahkan seperti mayat, saat Mitha hingga berganti dengan Luis membangunkannya, tak ada sahutan dari kamar. Tio akhirnya memutuskan mengambil kunci serep kamar Tatiana, takut terjadi hal buruk pada putri mereka yang menyebabkan tak ada sahutan dari dalam.
Mitha yang pertama kali masuk setelah pintu kamar itu terbuka. Tatiana tidur dengan pulas nya. Luis mendekatkan jari telunjuknya ke dekat hidung Tatiana, merasakan hembusan nafas adiknya di kulit jarinya.
"Bocah ini masih hidup ma, pa" seru Luis kesal yang langsung di jitak Mitha
"Mulut kau ya, asal nyablak aja ngomong, ya emang adik kau masih hidup!" Mitha masih sewot dengan perkataan Luis, yang kini meringis memegangi kepalanya.
"Bangunin ma, ajak makan udah jam 2 siang ini" pinta Tio yang juga khawatir Tiana akan sakit kalau sampai makan ga teratur.
"Tiana, sayang..ayo bangun nak, makan dulu yuk" Mitha menggoyangkan tubuh Tatiana, agar putrinya bangun, namun Tatiana menepis tangan mamanya dan malah memiringkan tubuhnya, membelakangi mamanya yang duduk di tepi tempat tidur.
"Udah lah ma, biarin dia tidur, mungkin semalaman dia ga tidur" tebak Luis asal karena dia merasa bosan, permainan Mobil Legend di komputer sudah menunggu.
Tio menarik tangan Mitha, agar mengikuti saran Luis, bertiga mereka meninggalkan kamar Tiana.
Baru lah pukul 6 sore Tatiana bangun, tepat saat ponselnya berdering. Dengan malas, di pungut nya ponsel itu dari atas balas.
'Siska Chubby calling...'
"Halo.."
"Wii, lu baru bangun cuy? pantesan dari tadi gue telpon ga lu angkat. Gue udah sejam nungguin lu di cafe Choss, batang hidung lu ga nongol-nongol juga"
Mati gue..gue lupa ada janji sama Siska jam 5 sore.
"Sorry, Sis, ini gue udah mau on the way, lu tungguin gue ya"
Tatiana langsung melempar ponsel nya di atas bantal di tempat tidur, dan dengan secepat kilat mandi dan bersiap. Dalam keadaan mendesak seperti ini, persiapan mulai mandi sampai jadi penampilan yang ok, Tatiana hanya butuh waktu 30 menit.
"Mam, aku pergi dulu, janjian sama Siska teman sekantorku" Tatiana mencium pipi mamanya yang lagi merapikan bunga-bunga tanamannya.
"Naik apa nak? jangan lupa kau makan, jangan sampai sakit nanti" Mitha meletakkan gunting taman, lalu menyusul putrinya ke teras rumah.
"Naik ojek online aja ma, tadi nya mau minta dianterin bang Luis, tapi liat mobilnya gada, pasti dia lagi kelayapan ya ma?"
"Hus, kau ya, kelayapan...emang Abang kamu itu kalong suka kelayapan?" Mitha dan Tatiana tertawa bersama. Tak lama mobil online itu datang, dan Tiana pamit.
****
"Lama banget sih lu, noh liat gue udah minum lima gelas jus yang berbeda selam nungguin lu yang hampir 2 jam" rungut Siska begitu Tatiana sudah sampai di mejanya.
"Iya maapkeun saya neng, gue bayarin deh semua pesanan lu" seru Tatiana duduk di depan Siska, yang wajah nya langsung bersinar kembali saat Tatiana berjanji akan membayar semua makanan dan minuman yang sudah dia pesan.
"Terus gimana acara kemarin? da ketemu kan lu sama kekasih impian ku itu?makin cakep ga? cerita dong Tatiana" desak Siska yang kesal melihat sikap Tiana yang cuek
"iya, Santuy dung lu" seru Tatiana sambil terkekeh liat mimik wajah Siska
Dari awal hingga akhir cerita, Siska antusias mendengar dan terus penasaran. Hingga pada bagian ciuman yang tak terduga, dia tersenyum dan tersipu malu, seolah dia ada di sana pada saat kejadian itu.
"Nah gitu deh Sis, lu bayangin aja gimana perasaan gue, niat awal cuman mau memantapkan hati buat ngelupain dia, yang gue kira, karena udah lama ga ketemu, pasti pas ketemu, perasaan gue pasti biasa aja, nyatanya? gue malah makin cinta sama dia, tapi gue benci juga sama dia, karena udah milih cewek lain!" ujar Tatiana sambil menancapkan garpu pada sosis yang ada di atas piringnya.
"Gimana kalo lu ngerebut mas K-i lu itu dari tunangannya?" Siska menyeringai dengan senyum licik bak artis antagonis di sinetron.
"Ogah, emang gue PHO? betewe, apaan K-i?"
"Kekasih impian lah, kan lu yang bilang kalo itu cowok kekasih impian lu? udah kayak judul novel aja!" seru Siska sambil tertawa lepas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Yenni Tantiana Ose Pehan
hmmmmm
2021-04-21
0
Della Karin
ka maaf.. bisa gk kata kau nyah diganti sma kamu hehhe biar nambah pas saat baca
2021-04-10
8