Selesai ngerumpi dari cafe, Siska mengajak Tatiana ke mall, yang langsung di setujui Tatiana. Dia juga ingin menghibur dirinya, ingin melupakan semua hal tentang kejadian kemarin malam yang terus saja membuat jantungnya berdebar.
Tiga jam keluar masuk toko pakaian dan kosmetik mereka lakukan, dengan paper bag masing-masing di tangan kiri dan tangan kanan saling merangkul pundak, seperti dua gadis ABG yang labil.
Langkah Tatiana terhenti saat melihat orang yang dikenal nya, secepat kilat Tatiana memutar tubuhnya dan tubuh Siska untuk balik arah, namun sial orang yang ingin di hindari nya justru memanggil namanya.
"Tiana..!"
Mau tak mau, Tatiana kembali berbalik yang diikuti Siska.
"Eh, bang Luis, disini.." hanya itu yang bisa diucapkan nya, bukan apa, tiga orang pria yang berjalan ke arahnya bukan persoalan baginya, namun karena ada nyempil satu pria lagi yang ini benar-benar tak ingin ditemui nya membuat nya jadi salah tingkah, dan belum apa-apa pipinya sudah merona, dan jantungnya kembali berdegup kencang.
Aduuuuh, kenapa harus ada kak Arkana lagi sih? sial banget gue ketemu Abang sama teman-teman nya di sini!
Lain lagi dengan Siska, gadis itu justru mematung dengan wajah melotot takjub dan terpesona melihat empat pria yang begitu tampan seperti oppa-oppa Korea.
"Hai Tiana, senang bisa ketemu sama kamu disini" Erwin beranjak pindah, berdiri di dekat Tatiana. Dan saat itu Tatiana bisa melihat tatapan tak suka Arkana pada Erwin, yang tampak seperti amarah.
Tatiana hanya tersenyum.
"Oh iya, kenalin kakak-kakak semua, ini teman ku Siska" seru Tatiana yang masih tak berani menatap ke arah Arkana namun Tatiana bisa merasakan tatapan Arkana hanya tertuju padanya.
Setelah saling bersalaman, Erwin mengajak mereka untuk minum di Starb*cks. Tatiana akan menolak, namun Siska sudah lebih dulu menarik tangan Tatiana mengikuti ajakan Erwin.
Mereka duduk ber enam Saling berhadapan. Siska dan Luis duduk diantara Tatiana, dan di seberang Riko yang duduk di hadapan Siska, lalu a?Arkana di depannya, lalu Erwin di depan Luis.
Dan seperti takdir, alih-alih ingin menjauh, Tatiana justru duduk tepat di hadapan Arkana. Tak lama pesanan mereka datang. Erwin berusaha keras mencari perhatian Tatiana, bersikap lembut, menawarkan Cheese cake untuk Tatiana.
"Ini buat princess Tatiana yang cantik"
"Maaf tapi aku.." Tatiana tak meneruskan kalimatnya saat mendengar Arkana yang menjelaskan pada Erwin.
"Nana ga suka Cheese cake, dia alergi keju" ujar Arkana yang langsung mendapat tatapan dari semua orang termasuk Luis.
Arkana malah santai, cuek dengan tatapan semua orang, seperti tidak perduli dan sikap cueknya seolah berkata, 'aku tidak punya kewajiban untuk menjelaskan!'
Namun kini justru Tatiana dengan keterkejutannya berani menatap wajah Arkana. Yang menarik perhatiannya saat Arkana memanggilnya dengan sebutan Nana yang hanya Arkana yang memanggil nya seperti itu ketika dia kecil.
"Ar, lu kok tau Tatiana alergi keju?" tanya Erwin menyelidik
"Oh, iya Arkana dulu kan sering banget main ke rumah gue waktu SMP dan SMA, jadi udah kenal adik gue, dikit banyak tau juga apa yang ga bisa di makan Tatiana kami yang manja ini" Luis yang duduk di samping Tatiana merangkul adik nya.
"Oh, gue kira Tatiana pernah pacaran sama lu Ar" seru Erwin lagi. Mendengar perkataan Erwin, wajah Tatiana semakin memerah, dan Arkana, pria cool se jagad raya itu bisa melihat dengan jelas, rona merah di wajah Tatiana, dan aneh nya, dia suka melihatnya, hingga tersenyum tipis, seolah dari tersipu nya wajah Tatiana menjelaskan satu hal padanya.
"Udah jam sembilan, kita balik yuk" Arkana melirik arlojinya.
"Bentar lagi deh, gue masih pengen ngobrol sama Tatiana" jawab Erwin.
"Anak gadis ga baik jam segini masih keluyuran" seru Arkana, yang sebenarnya akal-akal an nya saja agar Erwin tidak punya kesempatan menarik perhatian Tatiana dengan jokes garing nya. Dia sendiri merasa aneh dengan sikapnya yang semakin posesif terhadap Tatiana.
"Yeeeeee, apa an sih lu, siapa lu? abang nya aja Santuy noh" Erwin ga mau kalah.
Tatiana yang diam tak menjawab malah mendapat pemotongan dari Arkana seolah meminta menuruti keinginan nya.
"Iya kak, pulang yuk. Gue nebeng ya kak" Tatiana menatap Luis yang langsung di angguk.
"Iya yuk, bubar, lain kali kita ngumpul bareng lagi" Luis berdiri yang diikuti yang lain.
"Siska biar gue yang antar ya?" Riko menawar kan diri. Tatiana yang menatap kearah Siska melihat tatapan memohon agar Tatiana membiarkan Riko yang mengantarnya pulang.
Sebelum masuk ke mobil, Arkana yang berdiri dibelakang Erwin dan Luis, sempat mendengar bisikan Erwin.
"UI, urusin gue sama adik lu dong, sumpah gue suka sama Adik lu, gue mau serius sama dia, tolong bantu gue ya"
Arkana langsung menarik tangan Erwin menjauh sebelum Luis sempat menjawab.
"Cepetan, lu mau gue tinggal?" Arkana memasang wajah serius nya.
Tatiana masih curi-curi pandang ke arah Arkana yang benar saja Arkana menatapnya hingga dia masuk ke dalam mobil. Tak lama Arkana mendatangi nya, mengetuk kaca mobil Luis, yang langsung di buka Tatiana.
"Mana ponselmu?" Arkana mengulur kan tangannya meminta ponsel Tatiana. Walau bingung dengan tingkah dan permintaan Arkana, seperti di hipnotis, Tatiana menyerahkan ponselnya.
Lama mengotak atik ponsel Tatiana ntah apa yang dilakukannya, lalu mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya, dan tanpa ba-bi-bu pergi masuk ke dalam mobilnya yang didalam sudah ada Erwin. Membunyikan klakson lalu melajukan mobilnya lalu disusul oleh mobil Riko, dan Siska sudah melambai ke arahnya bak Miss universe.
Disepanjang jalan, Tatiana dengan tidak sabarannya mengotak atik ponselnya mencari apakah ada yang berbeda, namun tidak ada.
Lama baru Tatiana mengingat bahwa tadi Erwin memasukkan nomornya di ponsel Tatiana, lalu dia buka contact Dan benar saja tidak ada kontak bernama Erwin.
Tatiana sudah mengganti pakaian nya dengan piama dan membersihkan wajahnya, lalu beranjak naik ke tempat tidur, dengan ponsel sudah ditangan.
Jantungnya hampir berhenti berdetak karena sangking terkejutnya melihat satu pesan yang masuk dari seseorang yang dilayar ponselnya tertera : Arkana
Tatiana sungguh tidak kepikiran untuk mencari nama Arkana di Contact nya tadi. Dengan gugup dan bergetar Tatiana membuka pesan itu.
Maaf sudah menghapus kontak Erwin dari ponselmu.
Hanya kalimat itu yang dikirim Arkana. Dan Tatiana semakin bingung dengan sikap Arkana.
Berarti tadi dia pinjam ponsel gue buat hapus Contact kak Erwin dan masukin nomor nya dia. But, wait the minute.. kok kak Arkana bisa buka ponsel ku tadi? kan aku pake kata sandi, kok bisa dia buka? ya Tuhan..
Tatiana menutup wajahnya dengan bedcover biru bergambar Doraemon. Asli wajahnya merah, merasa malu mengetahui Arkana tahu kata sandi ponselnya, yang memang dibuat Tatiana tanggal lahir Arkana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
chaaa
jadi ketahuan kan kalau lu suka..terlalu bucin sih!
2022-08-26
1
Heny Ekawati
segitux cinta
2021-04-24
0
Yenni Tantiana Ose Pehan
i like thor
2021-04-21
0