Love Secret

Love Secret

INTERVIEW

*POV*

" Hai.. namaku Riana Almahera, usia ku saat ini 22th. Aku adalah anak tunggal . Ibuku sudah lama meninggal sejak aku duduk dibangku sekolah karena penyakit hipertensi yang dideritanya. Sejak kepergian ibu aku hanya tinggal bersama Ayah. Ayah adalah seorang pekerja keras dimataku, ia mau bekerja apapun demi bisa melanjutkan pendidikanku. Pagi hari ia membuka bengkel sepeda motor, memang tidak sebesar bengkel sepeda motor pada umumnya. Ayah hanya mampu menambal ban yang bocor atau sekedar mengisi angin ban dan memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil, karena memang keterbatasan alat yang ia punya. Sedangkan malam harinya, ayah mengajar anak-anak mengaji dirumah. Terkadang bisa dipanggil kerumah-rumah warga juga untuk tausiyah. Yah begitulah beliau, bagiku beliau adalah sosok pahlawanku, cinta pertamaku, entah bagaimana mengungkapkannya.

Hingga sampai saat ini aku sudah mempunyai gelar sarjana dan bekerja itu semua karena ajaran kedua orang tuaku yang mengajarkan arti bersabar dan bersyukur.

Namun 2 tahun yang lalu pahlawan ku itu berpulang kerahmatullah menyusul ibuku karena penyakit komplikasi. Duh jangan tanya apa yang aku rasakan. Aku kehilangan seisi kehidupanku, mataku terasa redup, aku tidak punya semangat untuk melanjutkan hidup. Kenyataannya aku tidak punya siapa-siapa lagi. Aku tidak punya sandaran dan tempat berkeluh kesah lagi. Aku benar-benar kehilangan arah dan tujuan saat itu.

Namun perlahan-lahan ku coba bangkit, aku menyadari aku masih hidup dan masih perlu berjuang, jangan sampai perjuangan orang tuaku selama ini sia-sia hanya karena aku patah semangat dan putus asa. Ibu Ayah aku sangat mencintai kalian, aku sangat merindukan kalian. Aku tau kalian tetap memperhatikan ku dari jauh. Sungguh naif sekali diriku belum bisa mmberi apa-apa untuk kalian, tapi pegang janjiku ... aku pasti bisa menjadi seorang yang berhasil suatu hari nanti. Semoga berhasil didunia dan di akhirat. Salam sayangku untuk kalian "

Pagi itu hujan masih menyapa, rintik-rintik yang tetes sanggup membasahi siapa saja yang berani menerobos. Angin yang bertiup sungguh mampu membuat siapa saja kedinginan. Tapi semangat dan jiwa seorang gadis cantik tetap membara untuk berangkat interview pertama kali dalam hidupnya.

" Ya ampun hujan tolong dong berhenti sebentar aja, aku mau berangkat jangan buat aku telat " ujar Riana sambil melirik jam didindingnya yang menunjukan sudah pukul 08.00. Padahal waktu interviewnya jam 09.00, masih ada 1 jam lagi. Tapi apa daya ia tidak mempunyai alat transportasi sehingga harus menggunakan kendaraan umum dan tidak menutup kemungkinan akan terjebak macet.

"Kalau gini lebih baik aku terobos aja hujannya, kayaknya akan awet" dalam hati Riana sambil mengambil jaket dan payung.

Sampailah ia didepan gang rumahnya dan beruntung langsung ada angkutan umum yang berhenti, Riana langsung mmberitahukan alamat tujuan kepada supir.

Dan benar saja macet menghampirinya, karena memang pagi hari merupakan waktu sibuk orang berangkat kesana-kemari. Walaupun hujan bagaimanapun badai sekalipun yang namanya ibukota tetaplah macet takbisa dihindari.

"Ya ampun pake macet lagi, mana waktunya sebentar lagi. Ya Allah semoga tidak telat. Semoga kesempatan ini tidak hilang, semoga rejeki ini untuk hamba Ya Allah. perlancarlah urusan hamba hari ini" dalam hati Riana

Setelah 1 jam terjebak macet akhirnya sampailah gadis itu didepan sebuah gedung tinggi megah nan mewah. Kantor pusat sebuah perusahaan Jasa dibidang Properti milik keluarga Ciputra Development.

Beruntung seorang Riana mendapat kesempatan untuk wawancara disebuah perusahaan besar sekelas Ciputra Group karena memang pendidikan yang ia tempuh sesuai dengan lowongan yang sedang dicari. Riana seorang lulusan Sarjana Tekhnik Arsitektur, alasan ia mengambil jurusan itu sebenarnya sederhana, ia sangat senang menggambar dan melukis. Ia senang menumpahkan semua apa yang ia rasakan lewat coretan. Entah kenapa setiap coretan yang ia buat terasa berarti baginya.

Selain dari itu dulu ia sangat ingin mempunyai rumah sendiri. Karena sedari kecil hingga sekarang hanya rumah kontrakan yang ia tempati, berpindah-pindah kesatu tempat ketempat yang lain. Ia sangat iri meliat teman-temannya mempunyai rumah megah dan mewah lengkap serta isi-isi dalamnya. Ia ingin sekali memberikan sebuah rumah untuk orangtuanya suatu hari nanti bila ia sudah bekerja, begitu keinginannya dulu.

" Assalamualaikum selamat pagi pak, Saya ada janji mau interview hari ini pukul 09.00. Kira-kira saya harus kemana ya pak" tanya Riana kepada Security yg berdiri didepan kantor.

" Walaikumsalam mbak. Selamat pagi juga. Sebentar ya saya tanyakan dulu. Dengan mbak siapa ya namanya"

"Saya Riana pak, Riana Almahera"

" (..........) " percakapan antara security dan HRD melalui telepon

"Baik mbak, mbak sudah ditunggu diruang HRD mari saya antar"

" Alhamdulillah, Bismillah...." Dalam hati riana, nampak senyum tergores di bibirnya

Terlihat betapa berantakan sekali ia kali ini, karena habis berlari-lari kecil menghindari hujan saat akan memasuki gerbang kantor, rambutnya terlihat lepek, riasannya pun sdh mulai luntur. Tapi cantik alami wajah dan cantik perbuatan walaupun tanpa riasan ia akan tetap cantik bagi siapa saja yang memandangnya.

Security sangat cepat berjalan didepan sehingga Riana tertinggal jauh dibelakang.

Riana mempercepat gerakan kakinya sedikit berlari namun ia tidak menyadari kalo sepatu tepleknya bekas hujan tadi agak basah dan ....

BRUUKKKK... terpleset....

"Ya Allah.. aduh sakit nya" Ucap Riana, mengelus-elus kakinya yang terasa sakit

Yang awalnya orang sibuk cuek bebek lalu lalang tidak menyadari keberadaan Riana, kini berbalik semua mata tertuju kepadanya. Terlihat beberapa orang berbisik-bisik ada juga yang tertawa kecil. Ini adalah pengalaman pertama baginya merasa dalam keadaan sangat bodoh, bagaimana bisa ia terpleset ditengah orang ramai. Andai saja bisa menghilang mungkin sudah ia lakukan.

" Ya ampun mbak kenapa sampai jatuh . makanya hati-hati" Ucap security

" Astaga ini gara-gara ngejar bapak kali" Dalam hati Riana

" hehehe iya pak saya kurang hati-hati takut telat makanya sedikit berlari" Ucap Riana menyengir Sambil meusap kakinya yang terasa ngilu. Bukan kakinya yang ia khawatirkan saat ini, melainkan rasa malu nya itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Dengan tergopoh-gopoh Riana Bangkit berdiri dan mengambil tas nya yang tergelatak agak jauh darinya. Ia segera merapikan tampilannya kembali, seolah tidak terjadi apa-apa Riana kembali berjalan mengikuti Pak Security. Namun masih banyak mata yang menatap kepadanya, sungguh ia merasa sangat tidak nyaman menjadi pusat perhatian banyak orang.

Disamping meja resepsionis berdiri seorang laki-laki yang gagah dan tampan, memiliki postur tubuh tinggi tegap berperawakan kekar dan atletis serta berpakaian kemeja lengkap dengan dasi dan jasnya. Garis-garis tegas diwajahnya dan sangat berkharisma mengungkapkan kalau ia bukan karyawan biasa di kantor ini.

Terpopuler

Comments

vo

vo

aloww aku mampir, maap baru mampir soalnya banyak yg request novelnya hehe, jadi baru bisa batar utang deh wkwkwk

2021-02-21

0

KIMKIM

KIMKIM

Hai kak👋

2020-11-27

2

Hujemah Priadiasta

Hujemah Priadiasta

kk ak mampir

2020-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 INTERVIEW
2 INTERVIEW 2
3 Hari Pertama Bekerja
4 Hari Pertama Bekerja 2
5 Sehari terlewati
6 Hujan adalah Kenangan
7 Minta Maaf
8 Bertemu Lagi
9 Pemakaman
10 Hujan Membawa Berkah
11 Bertemu Frengky
12 Akun sosmed
13 Panti Asuhan Trimarga
14 Aku Tidak Bisa Menceritakannnya
15 Sisi Lembut Haris
16 Tentang Riana
17 Apa Kamu Mengenalnya?
18 Teman Kantor
19 Permintaan Maaf Indra
20 Kalah Start
21 Malam Membawa Kegalauan
22 Terkejut
23 Dipanggil ke Ruangan
24 Kecewa
25 Kau Tidak Menungguku?
26 Riana Sakit
27 Ditikung?
28 Haris dan Indra
29 Penjelasan Haris
30 Bertemu Kakek & Nenek
31 Kucing Nakal!
32 Aku Hanya Ingin Melihatmu
33 Apa Yang Kamu Lakukan?
34 Kesalahpahaman
35 Kekacauan Perusahaan
36 Kekacauan Perusahaan 2
37 Mengantar Riana
38 Bertemu Bu Alisya
39 Shoping
40 Tamu tak Diundang
41 Bertemu Kakek & Nenek lagi
42 Maukah kamu?
43 Berangkat ke Pesta
44 Pesta Pernikahan
45 Pesta Pernikahan 2
46 Insiden
47 Rumah Sakit
48 Salah sasaran
49 Kembali Bekerja
50 Dipanggil Haris
51 Persahabatan
52 Aku Ada Dimana?
53 Kabur
54 Pembobolan Rumah
55 Pelaku Sebenarnya
56 Pelaku Sebenarnya 2
57 Tolong Selidiki
58 Dikejar
59 Indra & Frengky
60 Bertemu Ibu Haris
61 Aku Akan Memakanmu
62 Diteror
63 Ibu Kontrakan
64 Siapa lelaki itu?
65 Rapat Tahunan
66 Hampir Menemukan Jawaban
67 Duri Di Dalam Daging
68 Terima Saja Tawaranku
69 Apartement Haris
70 Acara Makan Malam
71 Tanda Kepemilikan
72 Kontrakan Terbakar
73 Segera Pergi
74 Teman Semasa Kecil
75 Bertemu Aldo
76 Penjelasan
77 Mohon Maaf Readers
Episodes

Updated 77 Episodes

1
INTERVIEW
2
INTERVIEW 2
3
Hari Pertama Bekerja
4
Hari Pertama Bekerja 2
5
Sehari terlewati
6
Hujan adalah Kenangan
7
Minta Maaf
8
Bertemu Lagi
9
Pemakaman
10
Hujan Membawa Berkah
11
Bertemu Frengky
12
Akun sosmed
13
Panti Asuhan Trimarga
14
Aku Tidak Bisa Menceritakannnya
15
Sisi Lembut Haris
16
Tentang Riana
17
Apa Kamu Mengenalnya?
18
Teman Kantor
19
Permintaan Maaf Indra
20
Kalah Start
21
Malam Membawa Kegalauan
22
Terkejut
23
Dipanggil ke Ruangan
24
Kecewa
25
Kau Tidak Menungguku?
26
Riana Sakit
27
Ditikung?
28
Haris dan Indra
29
Penjelasan Haris
30
Bertemu Kakek & Nenek
31
Kucing Nakal!
32
Aku Hanya Ingin Melihatmu
33
Apa Yang Kamu Lakukan?
34
Kesalahpahaman
35
Kekacauan Perusahaan
36
Kekacauan Perusahaan 2
37
Mengantar Riana
38
Bertemu Bu Alisya
39
Shoping
40
Tamu tak Diundang
41
Bertemu Kakek & Nenek lagi
42
Maukah kamu?
43
Berangkat ke Pesta
44
Pesta Pernikahan
45
Pesta Pernikahan 2
46
Insiden
47
Rumah Sakit
48
Salah sasaran
49
Kembali Bekerja
50
Dipanggil Haris
51
Persahabatan
52
Aku Ada Dimana?
53
Kabur
54
Pembobolan Rumah
55
Pelaku Sebenarnya
56
Pelaku Sebenarnya 2
57
Tolong Selidiki
58
Dikejar
59
Indra & Frengky
60
Bertemu Ibu Haris
61
Aku Akan Memakanmu
62
Diteror
63
Ibu Kontrakan
64
Siapa lelaki itu?
65
Rapat Tahunan
66
Hampir Menemukan Jawaban
67
Duri Di Dalam Daging
68
Terima Saja Tawaranku
69
Apartement Haris
70
Acara Makan Malam
71
Tanda Kepemilikan
72
Kontrakan Terbakar
73
Segera Pergi
74
Teman Semasa Kecil
75
Bertemu Aldo
76
Penjelasan
77
Mohon Maaf Readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!