Riana terus berjalan sambil berlari kecil memasuki kantornya, sungguh perasaannya penuh dengan rasa bersalah karena terlambat untuk kedua kalinya. Entah apa yang akan dilakukan HRD nya kali ini, bisa saja ia membatalkan kontrak kerja dan memblacklist namanya dari kantornya.
"Bismillah semoga tidak apa apa.. " Ucap Riana sambil membuka pintu ruang HRD.
Sementara diparkiran Haris berjalan mendekati lelaki yang telah memberi tumpangan kepada Riana.
"Kamu terlambat lagi!" Ucap Haris sambil menepuk pundak lelaki tersebut
" Hehe.. Maaf ya bro, sebenarnya aku bisa saja tepat waktu. Cuma gara-gara mau nolongin seseorang jadilah terlambat.. " Ucap Indra.
Nama lelaki itu adalah Indra Nasution, ia putera dari seorang pengusaha sukses setara perusahaan Ciputera. Indra ditugaskan bekerja di kantor Haris karena memang untuk urusan perusahaan yang mengharuskan mereka bekerja sama. Haris dan Indra adalah sahabat sejak mereka kuliah, lingkup pertemanan mereka memang disitu situ saja. Orang kaya berteman dengan orang kaya ya g selevel mereka, jadi tidak heran kalo semua anak pengusaha berteman dari kecil hingga dewasa. Dan ketika mereka berhasil membangun bisnisnya, mereka akan saling bekerja sama.
"Kamu nolongin siapa?" Ujar Haris dengan cueknya
"Nolongin wanita yang bersama aku tadi.. " Sahut Indra
"Emang kenapa wanita itu perlu pertolonganmu?" Tanya Haris dengan ekspresi tenang
"Dia terjebak huja dan tidak menemukan angkutan umum, kebetulan aku lewat ya langsung deh aku ajak sama-sama berangkat. Ternyata dia karyawan baru disini ya, benar-benar sesuatu yang tidak disangka-sangka. Tolong beritahu Margareth jangan di hukum tuh anak, aku kasian sama dia.. " jelas Indra dengan candanya
"Bilang saja sendiri.. Ayo cepat masuk! sebentar lagi meeting dimulai!.. " jawab Haris dengan cueknya.
Ekspresi mukanya nya memang cuek dan datar, namun isi kepalanya sedang berpikir keras. Ternyata alasan Riana terlambat karena tidak mendapat angkutan umum. Oh sungguh Haris memang tidak bisa berpikir sampai dsitu, mana tau dia rasanya kehujanan dipinggir jalan dan tidak mendapatkan angkutan umum. Secara keluar rumah jalan kaki pun sepertinya tidak pernah.
"Selamat pagi bu, maaf saya terlambat lagi " Ucap Riana dengan sedikit wajah memelas
"Selamat pagi Riana, silahkan duduk dulu ya.." Ucap Margareth dengan tenang
"Jadi apa alasan kamu terlambat lagi hari ini?"
tanya Margareth, sambil menatap notebook yang ada di depan.
"Jadi begini bu... " Belum sempat Riana menceritakan alasannya tiba tiba Indra masuk ke ruangan HRD dengan santainya.
"Jadi begini... tadi dia terjebak hujan dan tidak mendapatkan transportasi untuk kesini makanya dia terlambat.." Jelas Indra dengan wajah tersenyum mengarah Riana
"Kok kamu yang jawab?! lagian tahu darmana begitu alasannya " jawab Margareth dengan santai
" Ya jelas tau dong, kan aku yang kasih tumpangan dia sampai kesini makanya aku juga terlambat. Jadi atas nama kami berdua aku mohon maaf ya karena kita sudah terlambat. hehehe " Jelas indra sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Margareth hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum ke arah Riana.
"Jadi betul itu alasannya kamu terlambat, Riana?" Ujar Margareth
" Iya bu, maafkan saya karena telah mengecewakan ibu kali ini.." jawab Riana sambil tertunduk
"Ya sudah tidak apa-apa, tapi ini untuk terakhir kali nya ya kamu terlambat! Saya tidak mau tau lagi siapapun yang bantu kamu nantinya kalo terlambat, saya tetap akan beri peringatan sesuai dengan peraturan perusahaan.." Ujar margareth menampakan wajah tegasnya
"Baik bu saya janji tidak akan terlambat lagi.." Jawab Riana
"Bagus, saya akan tagih janji kamu. oke ini silahkan dibaca perjanjian kontrak kerjanya dan berapa upah yang akan kamu terima dan blablablaabla...." Margareth menjelaskan panjang lebar tentang perjanjian kerja dan Riana memperhatikan dengan seksama.
Sementara di samping pintu Indra masih saja berdiri memperhatikan Riana, ia tertegun beberapa saat melihat betapa manisnya Riana. Kecantikannya semakin terlihat akibat lampu ruangan yang terang, karena semenjak pertama kali brtemu tadi ia tidak berani menatap lama-lama wajah Riana.
"Kamu kenapa masih di situ? sudah sana kerja! sudah telat masih bisa santai-santai!" Ucap Margareth dgn sinis
"Iya bu.. sabar dong. Aku cuma mau memastikan gadis itu baik-baik aja baru aku bisa tenang bekerja.." Ucap Indra sambil membuka pintu ruangan ingin keluar.
"Buset.. emangnya mau aku apakan?" Balas Margareth diikutin Indra yang tertawa cengigiran
Riana dan Margareth berjalan menuju Ruangan yang mana nantinya akan menjadi ruang kerja Riana. Margareth berjalan dengan cepat di depan dan Riana di belakang mengikutinya..
"Mas makasih ya sudah bantu saya hari ini, saya tidak tau harus membalas dengan apa kebaikan mas hari. Semoga mas selalu dalam keadaan sehat selalu.. " Ucap Riana berbisik kepada Indra yg berjalan disampingnya
" Sama sama. Aamiin perkenalkan nama aku Indra ni kamu bisa liat dari ID card aku. Aku tahu nama kamu Riana dari Margareth tadi, salam kenal ya semoga kamu betah kerja disini." Ucap Indra dengan senyum yg ramah dan menyejukan. Nyess banget pokoknyaa bagi siapa saja yang memandangnya
Indra memang termasuk orang yang sangat ramah di kantornya, tidak heran bangak wanita yang salah paham akan perbuatannya. Banyak wanita yang dibuatnya salah tingkah gara-gara perbuatannya, sungguh ia tidak sedang tebar pesona tapi karena memang seperti itulah sifatnya. Berbanding terbalik dengan Haris, ia sangat dingin cuek dan sangat susah diajak bicara. Hanya sepatah dua patah kata saja yang keluar dari mulutnya apabila yang dibahas bukan masalah pekerjaan. Tapi justru sifat dinginnya ini lah para wanita disekelilingnya penasaran dan ingin sekali mendekati Haris, sampai detik ini tidak ada satupun yang berhasil mendekatinya. Dua lelaki ini lah yang diidolakan di perusahannya saat ini.
"Terimakasih ya Mas. sampai jumpa lagi.. " Ucap Riana sambil senyum kepada Indra, mereka berpisah di lift. Riana harus keluar sedangkan Indra harus naik lagi ke lantai atas dimana ruangan para petinggi-petinggi yang lain.
"Selamat pagi semuanya, Perkenal kan ini Riana. Dia akan mengisi bagian data analisis yang kosong selama ini. Mohon bantuan nya ya untuk Riana supaya ia bisa bekerja dengan baik disini " Ucap Margareth kepada karyawan yang satu Ruangan dengan Riana. Dan para karyawan saling mengiyakan dan menyambut Riana dengan ramah.
Margareth pun meninggalkan Riana di ruangan kerja nya. Riana mulai beberes meja kerja barunya, bisa dilihat dari wajahnya ia sangat semangat dan bahagia. Tidak disangka akhirnya ia bisa bekerja di kantor apalagi di perusahaan sekelas Ciputra ini, sungguh ia tidak berharap apa-apa lagi kali ini dari perusahaan ia bekerja. Cukup mendapatkan gajih setiap bulannya itu sudah melebihi dari cukup, apalagi gajih dalam perjanjian kontraknya td lumayan besar dan baru kali ini ia akan menerima uang sebanyak itu sepanjang hidupnya.
"Ayah Ibu doakan anakmu ini semoga lancar dalam bekerja, gajih pertama ku akan aku gunakan untuk memperbaiki makam kalian. Semoga aku betah kerja disini dan bisa menabung untuk masa depan yang lebih baik " Gumam Riana dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Devani Eva
anak Solehah 🙏
2020-10-27
1
Chacha puspa
👍👍
2020-10-25
1