Suara ayam berkokok terdengar menandakan hari sudah pagi, cuaca pun tampak cerah terlihat dari ufuk timur secercah cahaya matahari mulai menyembul. Riana sudah bangun sejak adzan subuh, ia sudah terbiasa bangun lebih pagi dari kecil karena kata orang tua nya rejeki di ambil ayam kalo bangun kesiangan. hehe hush hush sana pergi ayam 😁😁
Kegiatan rutin Riana setiap pagi, ia mandi sekaligus mencuci baju lalu memasak sarapan tidak lupa membersihkan rumah. Ia melihat secarik kertas bertuliskan nomor telepon Frengky kemarin hari lalu teringat akan ponselnya yang sudah dua hari tidak di pegang. Dicari lah ponselnya itu dan ternyata ada banyak pesan masuk dan dua panggilan tak terjawab. Kira-kira siapa yang menghubunginya, ia rasa tidak ada kepentingan sama sekali dengan orang lain. Bahkan dengan teman-teman di kantor pun ia belum pernah bertukar nomor ponsel.
"Ibu Fatimah.." Gumam Riana.
Ibu Fatimah adalah pengurus rumah asuh Trimarga. Sebelum ia bekerja di perusahaan Ciputra, Riana sempat mengabdikan diri part-time di panti asuhan ini. Dari sini lah ia mendapatkan uang untuk keperluan kuliah dan keperluan hidupnya sehari-hari. Memang Riana tidak mengharapkan pekerjaannya di bayar, tapi Ibu Fatimah paham akan kondisi Riana. Ia membayar Riana dengan uangnya sendiri tanpa mencampurkan uang kas panti asuhan.
"Riana bisakah kamu datang ke Panti hari minggu besok? Besok akan ada bakti sosial di panti dan kita akan kedatangan donatur. Kalau kamu tidak sibuk, tolong temani Ibu. Ibu harap kamu bisa datang" Isi pesan dari Ibu Fatimah
Ternyata Ibu fatimah sudah menghubunginya dari pagi kemarin, tapi ia baru saja membuka dan membaca isi ponselnya. Semoga Ibu Fatimah tidak mengira ia tidak ingin membantu, karena tidak membalas pesannya. Hanya itu saja pesan penting, selainnya kalian pasti tau sms siapa, sms operator.
Segera Riana bersiap-siap, ia memakai kemeja lengan pendek bewarna putih disepadankan dengan rok plisket bermotif bunga bewarna merah muda dan sepatu sendal hitam andalannya. Rambut hitam panjangnya sengaja dibiarkan terurai karena masih basah, ia menggunakan jam tangan dan tas selempang kecil di bahu. Tidak lupa riasan tipis menghiasi wajah manisnya.
Seperti biasa Riana harus menuju depan gang rumahnya terlebih dahulu untuk mendapatkan transportasi, tidak perlu menunggu lama angkutan umum sudah berhenti didepannya dan ia segera naik. Sepanjang jalan mata nya disajikan dengan orang-orang yang sedang berolahraga.
Ada yang bersepeda, jalan kaki bahkan yang naik kuda juga ada. Hari minggu pagi memang hari yang pas untuk digunakan sebagian masyarakat berolahraga dan bersantai bersama keluarga setelah satu minggu lelah bekerja.
Namun Riana tidak pernah melakukan hal tersebut selama ini, selain memang ia tidak mempunyai teman dekat untuk diajak bersantai ia juga tidak mempunyai cukup uang, ia takut lapar mata saat jalan-jalan pagi seperti ini. Mungkin suatu hari nanti ia terpikir untuk melakukannya, mungkin ia akan mengajak Lisa, Aldo atau Reza teman kantornya.
Setelah menempuh waktu 30 menit sampailah Riana didepan rumah asuh Trimarga, jalanan tidak terlalu ramai dengan kendaraan karena hari minggu memang sebagian jalan digunakan untuk jalur bebas berkendara.
"Assalamualaikum, Selamat pagi bu.." Sapa Riana dari kejauhan. Sudah lama sekali ia tidak mengunjungi tempat ini selama ia bekerja di perusahaan.
" Walaikumsalam.. "
Nampak dari kejauhan seorang wanita paruh baya menggunakan gamis dan kerudung Dibelakangnya diikuti beberapa anak kecil yang sedikit berlari menuju ke arah Riana dan memeluknya.
"Yeee... Ada ka Riana, lama sekali tidak bertemu"
"Aku kangen sama kakak, kenapa kakak tidak pernah kemari lagi?"
"Kakak kerja dimana sekarang, kenapa tidak pernah menjenguk kami?"
Begitulah celotehan anak-anak kecil itu bergantian, Riana tidak dapat menjawab satu-satu pertanyaan mereka. Ia hanya menatap tersenyum wajah-wajah manis didepannya ini dan nampak sebulir air mata terselip di pelupuk matanya. Ia merasa bersalah karena semenjak bekerja di perusahaan, ia tidak pernah mendatangi tempat ini lagi.
Dari kejauhan nampak seorang laki-laki bersandar di pintu mobilnya. Ia menatap Riana lekat-lekat dari kacamata hitam nya.
" Syukurlah kamu bisa datang, Ibu kira kamu tidak ingin menemui ibu dan anak-anak lagi" Ucap Ibu fatimah bercanda sambil tersenyum ramah
"Mana mungkin seperti itu bu, Ibu dan anak-anak di panti ini adalah sebagian dari hidupku. mana mungkin aku melupakannya" Jawab Riana,
Ia memeluk Ibu Fatimah dan Ibu Fatimah membalas pelukannya. Sudah lama sekali Riana tidak merasakan pelukan hangat seorang Ibu. Mereka berpelukan sangat erat, terasa sekali ada rasa kerinduan di dalamnya.
Setelah berbincang-bincang cukup lama melepas rindu, Ibu Fatimah menjelaskan maksud dan kedatangan donatur kali ini. Donatur tersebut adalah donatur utama di Rumah asuhnya ini, ia menugaskan Riana menemani donatur tersebut keliling panti untuk menjelaskan bagian-bagian panti yang sedang dikelola.
Riana menyanggupi tugasnya tersebut, walaupun ini pertama kalinya ia akan berhadapan dengan orang penting secara langsung tapi Riana seolah santai mengingat ia bekerja di perusahaan yang besar. Tentu banyak pengalaman yang ia dapat disana termasuk menghadapi klien-klien yang cerewet jadi tidak seharusnya ia canggung hanya menghadapi satu orang donatur. Begitu pikir Riana
Tibalah saatnya donatur yang ditunggu-tunggu itu datang, ada sekitar tiga mobil telah terparkir dihalaman panti. Keluarlah satu persatu orang didalamnya, tapi kenapa yang keluar bukan orang yang ditunggu melainkan seorang lelaki muda tampan dengan baju casual dan celana jeans yang ia kenakan beserta beberapa orang lainnya.
"Kemana Pak Bambang, kenapa malah anak muda ini?" Ucap Ibu Fatimah karena baru kali ini ia melihat pemuda tersebut.
Pemuda tersebut berjalan menuju Ibu fatimah dan mengulurkan tangannya.
"Selamat pagi Bu, saya Indra keponakannya Pak Bambang. Pak Bambang sedang berhalangan jadi saya yang menggantikannya" Ucap Indra
"Selamat pagi nak, betulkah begitu. tidak apa-apa nak Indra. Mari masuk dulu" Jawab Bu Fatimah seraya menyambut tangan Indra dan membawanya masuk ke ruangannya.
Ibu Fatimah mempersilahkan Indra duduk dan berbincang-bincang seputar rumah asuhnya ini. Indra sudah mengetahui hal panti ini sejak lama, ia mengetahui dari ayahnya yang berteman dengan Pak Bambang.
"Nak Indra untuk lebih jelasnya kamu boleh berkeliling panti ini untuk melihat-lihat. Riana akan menemanimu. Riana mari sini nak.." Panggil Bu Fatimah
Riana yang merasa namanya dipanggil pun keluar dari balik pintu dan betapa terkejutnya ia ternyta yang dimaksud dengan tamu donatur itu adalah atasan di kantornya. Begitu pula Indra jelas ia lebih terkejut lagi sekaligus terkesima melihat penampilan Riana sangat berbeda dengan pakaian casualnya, ia sangat terlihat cantik dan manis dengan rambut yang terurai.
"Riana kamu kah ini.." Ucap Indra masih dengan wajah yang terkesima
"Iya Mas.. Aku tidak menyangka ternyata kamu donatur disini" Jawab Riana
"Eh bukan Riana aku hanya menggantikan Pamanku, Pamanku lah donaturnya" Balas Indra lagi
"Jadi kalian sudah saling mengenal, wah bagus sekali jadi ibu tidak perlu repot-repot memperkenalkan kalian" Ucap Ibu Fatimah bersemangat
"Mas Indra ini atasan di kantor tempat ku bekerja bu" Sahut Riana sambil menuangkan minuman ke gelas Indra.
"Oh begitu.. benar-benar tidak disangka ya. Ibu sangat bersyukur kamu sekarang sudah bekerja ditempat yang layak, semoga awet ya nak bekerja dengan Pak Indra" Ucap Bu Fatimah
"Insya Allah awet kok Bu, Riana anak yang rajin dan tepat waktu" Jawab Indra, matanya dengan nakal melirik Riana
"Tepat waktu apanya bos, aku sudah 2 kali terlambat di awal-awal bekerja kamu menyindir aku" dalam hati Riana, Ia melirik Indra dengan tatapan tajam dan Indra hanya tersenyum seolah mengejek.
Dari jauh lelaki misterius tadi masih berdiri di samping mobilnya, tanggannya bersilang ke dada. Ia terus memandangi rumah asuh itu seperti sedang menanti seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
vo
uwuwuwuuw boom like
2021-02-21
0
Queen of beauty
hi kk udah mampir nii
jgn lupa mampir novel aku"ustadz and i"
2020-10-27
1
Mr. Ganz~`
like mendarat di karya terbaik kakak.... tetap semangat....dan jangan kesehatan , juga jangan sombong... untuk like dan komen back hahahaha...... keren..... Uyehhhh 🤣🤣🤣
~ Two world ~
2020-10-27
1