Pemakaman

#Flashback ON#

" Pagi hari seharusnya menjadi semangat baru bagi siapa saja yang ingin memulai kegiatannya, tapi tidak untuk ku. Aku merasa ada yang hilang dari sisi kehidupanku, separuh hatiku, separuh hidupku, separuh jiwaku. Aku kehilangan semangat hidup, aku nampak layu dan tak terurus. Aku kacau..

Tuhan kenapa kau tega melukai hati hambamu ini, kau goreskan luka begitu dalam dan aku tak tau apa obatnya. Dari sekian banyak manusia, Kenapa harus aku yang merasakannya. Kenapa ya Tuhan..."

Isi dari secarik kertas yang ditulis lalu di remas-remas kemudian dibuka lagi lalu diremas lagi lalu dibuka lagi begitu saja seterusnya sampai akhirnya kertas itu dibuang.

3 hari yang lalu Haris telah kehilangan seseorang yang dicintainya, cinta pertama dan ia berharap cinta terakhirnya pula.

Gadis itu bernama Anisa, teman sekaligus sahabat bagi Haris. Sejak bangku sekolah sampai ia menempuh pendidikan di perkuliahan Anisa lah orang yg paling dekat dengannya. Anisa selalu ada untuknya ketika ia membutuhkan tempat berkeluh kesah dan bertukar pikiran. Anisa adalah anak tunggal dari seorang pengusaha tekstil terkenal dikota nya, ia merupakan anak kebanggaan dikeluarganya karena merupakan sosok yg bijak dan cerdas.

Entah sejak kapan Haris menyukai Anisa, Ia selalu merasa nyaman bila dekat dengannya. Hingga pada suatu hari bertepatan dengan hari wisuda ia menyatakan perasaannya kepada Anisa. Anisa menerima pernyataannya dengan senang hati, karena Anisa ternyata sudah lama pula menaruh hati kepadanya.

Hari-hari Haris dijalani dengan bahagia setelah hadirnya Anisa dihidupnya, ia berencana akan melanjutkan hubungannya ke jenjang serius setelah menggantikan posisi Ayahnya menjadi direktur utama.

Ibu Haris sangat mendukung hubungannya bersama Anisa, selain karena Anisa berbudi pekerti yang baik ia juga anak dari salah satu pengusaha terkenal sehingga tidak ada masalah jika keduanya nanti akan bersanding.

Namun setelah 3 tahun hubungannya berjalan, Anisa nampak menjauhkan dirinya dari Haris. Semakin hari semakin jauh, ia selalu berusaha menghindari Haris dan sulit untuk dihubungi. Banyak orang terdekat dan teman-teman Haris yang mulai berspekulasi sendiri, ada yang menuduh Anisa selingkuh dan mempunyai kekasih gelap, ada pula yg mengatakan Anisa hanya mengincar harta Haris. Padahal selama pacaran Anisa tidak pernah sedikitpun meminta belikan ini itu kepada Haris seperti wanita kebanyakan.

Sampai pada suatu hari kabar mengejutkan datang, Anisa dikabarkan mengidap penyakit kanker tulang stadium akhir. Ia sudah menderita penyakit itu 1 tahun terakhir, namun keluarga merahasiakannya atas permintaan Anisa sendiri. Anisa tidak mau orang-orang mengkhawatirkannya, walaupun ia tau akhir dari penyakit ini seperti apa.

Haris yang mengetahui hal tersebut sangat terpukul, ia menyesali kenapa ia tidak mencari tau alasan Anisa menjauh darinya. Ternyata selama ini Anisa sibuk berobat bolak balik ke luar negeri untuk kemoterapi sehingga sulit sekali dihubungi.

Dan tepat dihari Ulangtahun Haris yg ke 24th kabar yg lebih mengejutkan kembali datang, Anisa dikabarkan meninggal dunia pukul 9 pagi waktu Singapore. Perjuangan Anisa bertahan dari penyakit yang menggerogotinya usai sudah. Dunia Haris serasa runtuh ketika mendapat kabar tersebut, ia bahkan belum sempat menjenguk dan bertemu Anisa secara langsung untuk terakhir kalinya dikarenakan urusan pekerjaan yang sangat sibuk. Ini benar-benar kado menyedihkan yang diberikan oleh kekasih yang Ia cintai. Haris sangat terluka dan kecewa, entah kepada siapa ia kecewa saat ini ia tidak mengerti.

"**Selamat Ulang tahun sayang ❤ selamat bertambah umur dan selamat bertambah pula ujian dan beban hidupmu. Kali ini aku tidak bisa memberikan kado apa-apa buat kamu, hanya doa. Dan semoga doa ku ini selalu menyertaimu...

Ketika kau baca surat ini mungkin aku sudah tidak ada, aku memang tidak ada di hadapanmu. Tapi ada dihati dan ingatanmu, bukankah begitu sayang 😊❤

Tidak ada sedikitpun penyesalan dihidupku ketika mengenalmu, aku merasa kau lah cinta pertama dan terakhirku dan memang itulah kenyataannya. Maafkan aku sayang....

Mulai hari ini kau harus memulai hidup baru mu, kau harus menjadi kebanggaanku. Temukan kebahagiaan barumu, agar aku di surga bahagia melihatmu bahagia.. Ingat pesanku ini, Aku sangat mencintaimu.

Anisa Kayla, Kekasihmu** "

Isi surat yang ditulis Anisa ketika ia masih mampu menulis, diberikan oleh ibu Anisa kepada Haris atas permitaan Anisa. Di masukan kedalam kotak berwarna biru dilengkapi sebuah gelang manis berwarna coklat bercorak. Haris tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya meneteskan airmata. Seseorang lelaki apabila ia sampai meneteskan airmata itu berarti sungguh sanggat melukai perasaanya.

Tidak ada lagi kehadiran sosok yang memberikan rasa nyaman dan teduh itu, kini semuanya hanyalah kenangan. Kerinduan dan rasa ingin jumpa selalu hadir tapi hanya untaian doa kini yang bisa Haris lakukan.

#Flashback OFF#

Hari ini hari sabtu, hari libur bagi karyawan di beberapa perusahaan swasta. Memang kebanyakan perusahaan swasta tidak meliburkan seluruh karyawannya pada hari sabtu, semacam Rolling. Namun Di perusahaan Ciputra group hari Sabtu minggu termasuk hari libur untuk seluruh karyawannya.

"Karena hari ini hari libur sesuai janji aku, aku mau ke makam Ibu dan Ayah untuk memperbaiki makam mereka. Mumpung uang gajih belum aku gunakan" Dalam hati Riana. Setelah selesai mandi dan sarapan, Ia segera bergegas bersiap-siap. Semakin bersemangat lah Riana ketika dilihatnya cuaca hari ini sepertinya cerah, tidak ada tanda akan turunnya hujan.

Seperti biasa ia menaiki angkutan umum untuk menuju ke pemakaman, memang jarak rumah dan pemakaman umum tidak jauh tapi tetap saja kalau jalan kaki akan terasa capek.

"Alhamdulillah sampai juga, terasa lama tidak kemari. Padahal baru seminggu yg lalu" dalam hati Riana.

Riana segera menemui penjaga makam, ia ingin mencari tau siapa yang bisa membantunya memperbaiki makam orang tuanya. Karena sudah lama batu nisan orang tuanya sangat rusak, sudah pecah dan tulisannya juga kabur apalagi milik ibunya.

"Oh iya pak jadi bapak sendiri yg bisa memperbaiki dan mengganti batu nisan?" Begitulah kiranya percakapan Riana dan penjaga makam sampai akhirnya semua selesai, Uang sudah diberikan kepada bapak tadi dan tinggal menunggu diperbaiki saja.

"Ibu Ayah Riana datang lagi, Alhamdulillah Riana sudah terima gajih pertama kemarin. Nominalnya lumayan, sebagian akan Riana tabung untuk impian kita membeli rumah dan sisanya buat kebutuhan sehari-hari. Doakan Riana disini ya Ibu Ayah" Ucap Riana tidak lupa ia mengirimkan doa untuk orang tua nya. Makam Ibu dan Ayahnya memang bersebelahan, sehingga tidak sulit untuknya menziarahi kedua orang tuanya, tidak perlu mutar kesana kemari.

Dari kejauhan ia melihat sosok lelaki muda sedang bersimpuh dihadapan sebuah makam, Sepertinya makam perempuan. Riana hanya melirik sekilas, dan kemudian lanjut dengan kegiatannya mempersihkan makam orang tuanya. Seperti tau telah diperhatikan lelaki itu mengarahkan pandangannya menuju Riana, lelaki itu berdiri dan berjalan ke arah Riana.

" Makam siapa itu?" Tanya lelaki itu..

Riana dibuatnya kaget kemudian langsung menoleh dan lebih kaget lagi ternyata lelaki itu adalah Haris. Riana langsung berdiri dan merapikan pakaiannya.

" Pak Haris.. Ini makam orang tua saya pak. kenapa bapak ada di sini?" Ucap Riana sambil memicingkan mata ke arah tempat ia melihat lelaki muda tadi, ia tidak menyangka ternyata lelaki muda tadi adalah Haris. Tapi makam siapa yang ia kunjungi.

"Orang tua mu?" Ucap Haris dengan nada seperti bertanya, lalu melihat dua makam dihadapannya yang satu perempuan dan yg satu laki-laki.

"Kamu sudah tidak mempunyai orang tua?" lagi-lagi haris seperti bertanya, namun ekspresi wajahnya sangat datar tanpa eksperesi sehingga membuat bingung orang yang mendengar ucapannya.

"Iya pak, saya yatim piatu" Jawab Riana, hanya itu yang mampu ia ucapkan karena kata-kata itu sudah mewakilkan segalanya.

Mendengar jawaban Riana, Haris kembali menatap makam dihadapannya dan segera bersimpuh. Ia menutup matanya seperti sedang melapalkan doa, Riana hanya bisa diam dan bingung dengan sikap atasannya ini.

Terpopuler

Comments

Vida Kasim

Vida Kasim

cuman baca aja ...mata q ampe hangat....

2020-12-11

1

Devani Eva

Devani Eva

awal yg baik buat memulai hubungan antar Haris dan Riana

2020-10-27

2

lihat semua
Episodes
1 INTERVIEW
2 INTERVIEW 2
3 Hari Pertama Bekerja
4 Hari Pertama Bekerja 2
5 Sehari terlewati
6 Hujan adalah Kenangan
7 Minta Maaf
8 Bertemu Lagi
9 Pemakaman
10 Hujan Membawa Berkah
11 Bertemu Frengky
12 Akun sosmed
13 Panti Asuhan Trimarga
14 Aku Tidak Bisa Menceritakannnya
15 Sisi Lembut Haris
16 Tentang Riana
17 Apa Kamu Mengenalnya?
18 Teman Kantor
19 Permintaan Maaf Indra
20 Kalah Start
21 Malam Membawa Kegalauan
22 Terkejut
23 Dipanggil ke Ruangan
24 Kecewa
25 Kau Tidak Menungguku?
26 Riana Sakit
27 Ditikung?
28 Haris dan Indra
29 Penjelasan Haris
30 Bertemu Kakek & Nenek
31 Kucing Nakal!
32 Aku Hanya Ingin Melihatmu
33 Apa Yang Kamu Lakukan?
34 Kesalahpahaman
35 Kekacauan Perusahaan
36 Kekacauan Perusahaan 2
37 Mengantar Riana
38 Bertemu Bu Alisya
39 Shoping
40 Tamu tak Diundang
41 Bertemu Kakek & Nenek lagi
42 Maukah kamu?
43 Berangkat ke Pesta
44 Pesta Pernikahan
45 Pesta Pernikahan 2
46 Insiden
47 Rumah Sakit
48 Salah sasaran
49 Kembali Bekerja
50 Dipanggil Haris
51 Persahabatan
52 Aku Ada Dimana?
53 Kabur
54 Pembobolan Rumah
55 Pelaku Sebenarnya
56 Pelaku Sebenarnya 2
57 Tolong Selidiki
58 Dikejar
59 Indra & Frengky
60 Bertemu Ibu Haris
61 Aku Akan Memakanmu
62 Diteror
63 Ibu Kontrakan
64 Siapa lelaki itu?
65 Rapat Tahunan
66 Hampir Menemukan Jawaban
67 Duri Di Dalam Daging
68 Terima Saja Tawaranku
69 Apartement Haris
70 Acara Makan Malam
71 Tanda Kepemilikan
72 Kontrakan Terbakar
73 Segera Pergi
74 Teman Semasa Kecil
75 Bertemu Aldo
76 Penjelasan
77 Mohon Maaf Readers
Episodes

Updated 77 Episodes

1
INTERVIEW
2
INTERVIEW 2
3
Hari Pertama Bekerja
4
Hari Pertama Bekerja 2
5
Sehari terlewati
6
Hujan adalah Kenangan
7
Minta Maaf
8
Bertemu Lagi
9
Pemakaman
10
Hujan Membawa Berkah
11
Bertemu Frengky
12
Akun sosmed
13
Panti Asuhan Trimarga
14
Aku Tidak Bisa Menceritakannnya
15
Sisi Lembut Haris
16
Tentang Riana
17
Apa Kamu Mengenalnya?
18
Teman Kantor
19
Permintaan Maaf Indra
20
Kalah Start
21
Malam Membawa Kegalauan
22
Terkejut
23
Dipanggil ke Ruangan
24
Kecewa
25
Kau Tidak Menungguku?
26
Riana Sakit
27
Ditikung?
28
Haris dan Indra
29
Penjelasan Haris
30
Bertemu Kakek & Nenek
31
Kucing Nakal!
32
Aku Hanya Ingin Melihatmu
33
Apa Yang Kamu Lakukan?
34
Kesalahpahaman
35
Kekacauan Perusahaan
36
Kekacauan Perusahaan 2
37
Mengantar Riana
38
Bertemu Bu Alisya
39
Shoping
40
Tamu tak Diundang
41
Bertemu Kakek & Nenek lagi
42
Maukah kamu?
43
Berangkat ke Pesta
44
Pesta Pernikahan
45
Pesta Pernikahan 2
46
Insiden
47
Rumah Sakit
48
Salah sasaran
49
Kembali Bekerja
50
Dipanggil Haris
51
Persahabatan
52
Aku Ada Dimana?
53
Kabur
54
Pembobolan Rumah
55
Pelaku Sebenarnya
56
Pelaku Sebenarnya 2
57
Tolong Selidiki
58
Dikejar
59
Indra & Frengky
60
Bertemu Ibu Haris
61
Aku Akan Memakanmu
62
Diteror
63
Ibu Kontrakan
64
Siapa lelaki itu?
65
Rapat Tahunan
66
Hampir Menemukan Jawaban
67
Duri Di Dalam Daging
68
Terima Saja Tawaranku
69
Apartement Haris
70
Acara Makan Malam
71
Tanda Kepemilikan
72
Kontrakan Terbakar
73
Segera Pergi
74
Teman Semasa Kecil
75
Bertemu Aldo
76
Penjelasan
77
Mohon Maaf Readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!