Sehari terlewati

Hari ini semua berjalan lancar, Riana yang memang sudah menguasai pokok dasar pekerjaannya tidak menemukan kesulitan yang berarti dalam bekerja. Teman teman nya di ruangannya pun sangat ramah, mereka tidak pelit berbagi ilmu dan pengalaman kepadanya.

"Riana, ayo kita ke kantin udah jam istirahat!" Ajak Lisa teman satu ruangannya.

"Eh, gue ikut dong barengan.. " Ucap Aldo

"Gue ikut juga.!!" Tambah Reza

"Kayaknya kalian ada maunya nih jadi barengan sama kita, biasanya juga kalo gue ke kantin kalian gak prnah mau barengan " Ucap lisa

" Hehe.. tau nih Aldo kenapa ya jadi pengen bareng makan sendiri ngapa.. " Ucap reza sambil mengejek Aldo

"Hehee.. masa gak boleh kita barengan? kan kita satu ruangan jangan terlihat bercerai berai dong haaha.. " timpal Aldo sambil ngakak

"Bilang aja kalian mau deketin Riana kan? maaf ya gkbisa! Riana itu masih fresh gak boleh terkontaminasi sama kelakuan kalian yg kekgini hisss... " Ucap lisa sambil menunjukan muka rada jijiknya

Riana hanya tersenyum melihat kelakuan para senior nya ini, dia merasa seperti nya ia akan berteman baik dengan mereka karena mereka memang supel dan enak diajak bicara.

" Buset lo sa! kaya lo bagus aja. Jangan-jangan entar Riana malah jadi pecicilan kaya lo lagi gara gara berteman sama lo!" Tambah Reza

"Udah yok kita ke kantin keburu habis makanannya!" Ajak Aldo sambil merapikan kemeja nya

"Kali ini kita makan di kantin aja ya, maklum akhir bulan hehe" jawab Reza

Riana hanya mengikuti para senior nya ini saja, ia tidak berani banyak bicara karena rasanya tidak sopan kalau baru kenal tapi sudah sok akrab. Padahal seniornya semuanya baik dan mereka selalu mengajak Riana berbicara, dan Riana hanya menjawab apa adanya tidak dibuat-dibuat seperti orang kebanyakan alias drama.

Saking asiknya berbicara dengan teman temannya. Riana tak sengaja menabrak badan seseorang yg sedang berjalan didepannya.

Semua pun kaget bukan kepalang ternyata yang ditabrak Riana adalah Haris. Riana terjengkal jatuh kelantai, karena memang badan Haris yang kokoh tidak berpengaruh sedikitpun ketika ditabrak badan kecil dan kurus seperti Riana.

"Awwww!!" Riana meringis kesakitan karena pantatnya terjerembab ke lantai marmer secara tiba tiba.

Teman-teman Riana tidak ada satupun yang berani menolong karena dihadapan mereka ini adalah Direktur Utama. Seandainya bukan Haris, mungkin sudah habis mereka beri sumpah serapah.

Haris hanya diam menatap Riana yang jatuh terjungkal di depannya, sampai Riana berdiri sendiri dan meminta maaf kepadanya.

" Maafkan saya pak, saya tidak sengaja. " Ucap Riana

" Hmm.. "

Hanya itu yg keluar dari mulut Haris sambil mengangguk sedikit dan segera berlalu meninggalkan Riana.

"Kamu gak kenapa-napa kan Riana? dimana yang sakit apa perlu keruangan Bu Margareth untuk diobatin?" Ucap Lisa khawatir

"Aku baik-baik saja mbak, hanya pantat aku aaja yang sakit.. paling sebentar lagi juga hilang " Ucap Riana dengan tenang

" Buset deh tuh bos! bukannya nolongin malah liatin aja jawabnya cuma hhmm doang lagi!" Ucap Reza kesal

"Kaya lo baru tau sama bos aja.. bukannya udah sering kita liat dia begitu.." Timpal Aldo

Mereka pun kembali berjalan menuju kantin dengan candaan dan obrolan yang mengasyikan. Hingga berlalu lah satu hari kerja untuk Riana. Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, saatnya karyawan pulang. Hari memang terlihat mendung karena memang sedang musim hujan jadi tidak heran mendung bisa datang kapan saja ia mau.

"Berangkat tadi kehujanan masa iya pulang kehujanan lagi?" Gumam Riana sambil memasang jaket ke badannya.

" Apa perlu aku kredit Kendaraan supaya enak bolak balik kerja.. Hidihh, kenapa banyak sekali keperluan yang harus aku beli. Mengharap gaji pertama baru aja satu hari kerja." Gumam Riana sambil tersenyum lucu sendiri

Sementara diparkiran Haris memandang Riana dari dalam mobil, entah apa yang dipikirkan lelaki itu hanya Ia yg tau. Dari kejauhan Haris melihat Indra menghampiri Riana.

"Riana kamu mau pulang ya? kita bareng yuk. Kebetulan arah jalan rumah kita searah " jelas Indra tersenyum ramah

"Terimakasih mas atas tawarannya, tapi aku pulang naik angkot saja" Jawab Riana tidak kalah ramahnya

"Serius mau nunggu angkot lagi, coba kamu liat udah mulai rintik tuh.. tidak takut tidak menukan angkutan lagi kayak tadi? " Indra meyakinkan Riana.

Sejenak Riana diam dan menatap wajah Indra, ia membaca disana ada wajah tulus yang ingin benar-benar membantunya. Lagian ia juga tidak ingin kejadian apes pagi tadi terulang lagi.

"Ya sudah mas aku numpang mas saja, tapi apa tidak masalah? aku takut nanti ada yang marah " Ucap Riana dengan hati hati

" Loh siapa yang marah? kan mobil nya punya aku bukan minjam. Haha lucu deh kamu!" Ujar Indra tertawa sambil berjalan menuju parkiran diikuti Riana di belakangnya.

Sementara di dalam mobil, Haris memperhatikan Indra dan Riana menuju mobil di sampingnya karena memang pagi tadi Indra memarkirkan mobilnya di samping mobil Haris.

Tiiitttt...

Suara klakson mobil Indra berbunyi menandakan ia meninggalkan parkiran lebih dulu kepada Haris, ia tau Haris ada di dalam mobilnya. Haris yang sedari tadi memandangi gerak gerik Indra dan Riana hanya diam menatap kepergian mereka sampai hilang dari pandangannya.

Sepanjang jalan Riana dan Indra tidak berbicara sepatah katapun mereka asik dengan pikiran mereka masing masing. Riana terus menatap keluar jendela, menatap butiran-butiran air hujan yang membasahi jendela mobil. Ia berdoa semoga besok ketika berangkat kerja tidak hujan lagi seperti tadi, karena apabila hujan sudah dipastikan tidak akan ada angkutan umum yang lewat dan Ia pasti akan terlambat.

"Riana rumah kamu didekat halte yang pagi tadi ya?" tanya Indra membuka percakapan.

" Iya mas, cuma kesana sedikit masuk gang sempit." Jawab Riana

"Oh iya .. kamu tinggal sama siapa? maaf yah aku tanya. Soalnya kalau besok berangkat kerja lebih baik minta antar jemput saja sama orang rumah supaya berangkatnya tidak terlambat dan pulangnya aman tidak terlalu malam."

Indra memberi masukan untuk Riana, namun Riana hanya diam dan menunduk tidak menjawab pertanyaan Indra. Ia sungguh tidak ingin bercerita kepada siapapun betapa susah kehidupannya, untuk naik angkot saja rasanya saat ini sangat susah apalagi minta antar jemput.

"Maaf ya kalau aku menyinggung perasaanmu. Aku hanya memberi masukan sebagaimana seorang teman kepada temannya. Kamu kan perempuan dan jarak rumah ke kantor itu jauh, sedangkan jaman sekarang tindakan kriminal itu sangat bebas. Kalau kamu naik angkutan umum kita tidak tau itu aman atau tidak. " jelas Indra

"Iya mas makasih ya masukannya. Sangat berarti sekali buat aku, nanti aku pikirkan lagi " Timpal Riana ia tidak ingin berdebat masalah ini, karena bagi nya angkutan umum sedari dulu sampai sekarang adalah transportasi favoritnya. Selain murah juga efisien karena tidak ribet membawanya kesana kemari, bahkan sampai hari ini tidak terjadi apa apa dengannya selama menaiki angkutan umum.

Ah, orangkaya mah bebas pikir Riana...

Terpopuler

Comments

Devani Eva

Devani Eva

nyimak dulu ya thor

2020-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 INTERVIEW
2 INTERVIEW 2
3 Hari Pertama Bekerja
4 Hari Pertama Bekerja 2
5 Sehari terlewati
6 Hujan adalah Kenangan
7 Minta Maaf
8 Bertemu Lagi
9 Pemakaman
10 Hujan Membawa Berkah
11 Bertemu Frengky
12 Akun sosmed
13 Panti Asuhan Trimarga
14 Aku Tidak Bisa Menceritakannnya
15 Sisi Lembut Haris
16 Tentang Riana
17 Apa Kamu Mengenalnya?
18 Teman Kantor
19 Permintaan Maaf Indra
20 Kalah Start
21 Malam Membawa Kegalauan
22 Terkejut
23 Dipanggil ke Ruangan
24 Kecewa
25 Kau Tidak Menungguku?
26 Riana Sakit
27 Ditikung?
28 Haris dan Indra
29 Penjelasan Haris
30 Bertemu Kakek & Nenek
31 Kucing Nakal!
32 Aku Hanya Ingin Melihatmu
33 Apa Yang Kamu Lakukan?
34 Kesalahpahaman
35 Kekacauan Perusahaan
36 Kekacauan Perusahaan 2
37 Mengantar Riana
38 Bertemu Bu Alisya
39 Shoping
40 Tamu tak Diundang
41 Bertemu Kakek & Nenek lagi
42 Maukah kamu?
43 Berangkat ke Pesta
44 Pesta Pernikahan
45 Pesta Pernikahan 2
46 Insiden
47 Rumah Sakit
48 Salah sasaran
49 Kembali Bekerja
50 Dipanggil Haris
51 Persahabatan
52 Aku Ada Dimana?
53 Kabur
54 Pembobolan Rumah
55 Pelaku Sebenarnya
56 Pelaku Sebenarnya 2
57 Tolong Selidiki
58 Dikejar
59 Indra & Frengky
60 Bertemu Ibu Haris
61 Aku Akan Memakanmu
62 Diteror
63 Ibu Kontrakan
64 Siapa lelaki itu?
65 Rapat Tahunan
66 Hampir Menemukan Jawaban
67 Duri Di Dalam Daging
68 Terima Saja Tawaranku
69 Apartement Haris
70 Acara Makan Malam
71 Tanda Kepemilikan
72 Kontrakan Terbakar
73 Segera Pergi
74 Teman Semasa Kecil
75 Bertemu Aldo
76 Penjelasan
77 Mohon Maaf Readers
Episodes

Updated 77 Episodes

1
INTERVIEW
2
INTERVIEW 2
3
Hari Pertama Bekerja
4
Hari Pertama Bekerja 2
5
Sehari terlewati
6
Hujan adalah Kenangan
7
Minta Maaf
8
Bertemu Lagi
9
Pemakaman
10
Hujan Membawa Berkah
11
Bertemu Frengky
12
Akun sosmed
13
Panti Asuhan Trimarga
14
Aku Tidak Bisa Menceritakannnya
15
Sisi Lembut Haris
16
Tentang Riana
17
Apa Kamu Mengenalnya?
18
Teman Kantor
19
Permintaan Maaf Indra
20
Kalah Start
21
Malam Membawa Kegalauan
22
Terkejut
23
Dipanggil ke Ruangan
24
Kecewa
25
Kau Tidak Menungguku?
26
Riana Sakit
27
Ditikung?
28
Haris dan Indra
29
Penjelasan Haris
30
Bertemu Kakek & Nenek
31
Kucing Nakal!
32
Aku Hanya Ingin Melihatmu
33
Apa Yang Kamu Lakukan?
34
Kesalahpahaman
35
Kekacauan Perusahaan
36
Kekacauan Perusahaan 2
37
Mengantar Riana
38
Bertemu Bu Alisya
39
Shoping
40
Tamu tak Diundang
41
Bertemu Kakek & Nenek lagi
42
Maukah kamu?
43
Berangkat ke Pesta
44
Pesta Pernikahan
45
Pesta Pernikahan 2
46
Insiden
47
Rumah Sakit
48
Salah sasaran
49
Kembali Bekerja
50
Dipanggil Haris
51
Persahabatan
52
Aku Ada Dimana?
53
Kabur
54
Pembobolan Rumah
55
Pelaku Sebenarnya
56
Pelaku Sebenarnya 2
57
Tolong Selidiki
58
Dikejar
59
Indra & Frengky
60
Bertemu Ibu Haris
61
Aku Akan Memakanmu
62
Diteror
63
Ibu Kontrakan
64
Siapa lelaki itu?
65
Rapat Tahunan
66
Hampir Menemukan Jawaban
67
Duri Di Dalam Daging
68
Terima Saja Tawaranku
69
Apartement Haris
70
Acara Makan Malam
71
Tanda Kepemilikan
72
Kontrakan Terbakar
73
Segera Pergi
74
Teman Semasa Kecil
75
Bertemu Aldo
76
Penjelasan
77
Mohon Maaf Readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!