Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita

Aqila terus memakan es krimnya dengan belepotan.

Edwin yang melihatnya tersenyum sendiri.

Lalu kemudian membersihkan sisa es krim yang menempel dibibir Aqila.

Jarak mereka sangat dekat.

Mereka saling berpandangan cukup lama.

Aqila baru sadar kalo tangan Edwin lagi membersihkan sisa es krim dimulutnya dan segara menepisnya.

"Ih, om cari kesempatan ya..."

"Saya hanya membersihkan sisa es krim dimulut kamu." jawab Edwin.

"Modus banget sih om," jawab Aqila.

.

.

Hari semakin malam dan hujan pun turun sangat deras.

Ayah Hendra dan Bunda Maryam sangat cemas memikirkan Aqila.

"Yah, Aqila kok belum pulang juga..." ucap Bunda Maryam yang mondar-mandir dari tadi.

"Sabar bun, ayah juga coba hubungi Aqila tapi kayaknya handphonenya mati." jawab ayah.

"Bunda takut kalo Aqila kenapa-kenapa yah," ucap Bunda Maryam yang semakin cemas.

"Ayah juga nggak punya nomer telfonnya Rehan lagi, apa ayah minta aja sama Dinda bun?"

"Iya yah, sekarang ayah telfon Dinda."

"Iya, ayah telfon Dinda dulu,"

Ayah kemudian menelfon Dinda.

Tut...Tut....

"Halo ayah," ucap Dinda dari telfon.

"Halo Din, maaf ayah ganggu kamu malam-malam gini. Ayah mau tanya, apa kamu punya nomer handphonenya Rehan?" tanya Ayah Hendra.

"Enggak yah, emangnya ada apa yah?" tanya Dinda balik.

"Gini Din, ayah sama bunda cemas banget dari tadi, soalnya Aqila belom pulang juga. Dihubungi juga nggak bisa, apalagi sekarang diluar lagi hujan. Ayah takut Aqila kenapa-kenapa," jawab Ayah Hendra.

"Ya ampun, tuh anak kebiasan banget sih. Gini yah, Dinda coba minta nomer handphone Rehan dari temen-temen. Nanti kalo ada, Dinda kasih tau ayah,"

"Iya Din, makasih banyak yah. Maaf ayah malam-malam ngerepotin kamu,"

"Enggak yah, sama- sama. Ayah sama bunda jangan cemas dulu, Aqila pasti baik-baik aja. Rehan anak yang baik kok yah, jadi nggak mungkin macam-macam," Dinda coba menenangkan Ayah Hendra.

"Iya sayang, makasih ya," ucap Ayah Hendra.

"Sama- sama yah,"

Lalu Ayah Hendra mematikan telfonnya.

Dinda pun langsung menghubungi teman-temannya.

Tapi tidak ada satupun yang punya nomer handpone Rehan.

Karena Rehan anak yang tertutup dan sangat cuek.

"Mending gue dm ig nya aja, eh tapi kalo nggak direspon gimana ya?"

"Ah, masa bodoh deh. Apa salahnya nyobak dulu," tambahnya.

Dinda kemudian mencari akun Rehan diinstragram.

"Ketemu," ucap Dinda.

"Gue langsung dm aja,"

Lalu mengetik pesan untuk Rehan.

"Han, ini gue Dinda sahabatnya Aqila. Gue tadi dihubungi sama ayah sama bundanya Qila kalo mereka cemas nyariin Aqila. Kalo boleh tau, posisi kalian ada dimana ya?" isi pesan Dinda untuk Rehan.

Tapi Rehan tidak on instragram.

.

.

Sementara Aqila masih berada dimobil Edwin.

Jalanan macet karena ada pohon yang tumbang.

"Maaf tuan, ini jalanannya sangat macet. Kemungkinan sampai dirumah non Aqila bisa malem," ucap pak supir.

Aqila clingukan melihat ke arah jendela mobil.

"Hujannya deras banget lagi," gumannya.

"Pasti ayah sama bunda nyariin Qila,"

"Kamu tenang aja, saya akan mengantar kamu sampai dirumah." ucap Edwin.

Aqila cemberut dan menatap Edwin dengan manja.

"Tapi Aqila kepikiran sama ayah sama bunda om..."

"Pasti mereka sekarang cemas nyariin Qila," tambahnya.

Rehan yang melihat Aqila jadi tidak tega.

"Kamu sekarang hubungi ayah dan bundamu."

"Handphone Qila lowbat om,"

"Pakai handphone saya," Edwin mengeluarkan handphonenya dengan merek keluaran terbaru dan sangat mahal.

"Hehhehe makasih om," ucapnya mengambil handphone Edwin dan segera menelfon ayahnya.

Dan kebetulan Edwin sudah mempunyai nomer Ayah Hendra sejak lama.

Tut...Tut....

"Halo tuan," ucap Ayah Hendra dengan suara seperti orang ketakutan.

"Halo ayah, ini Qila," jawab Aqila dengan suaranya yang manja.

"Qila sayang, ini bener-bener kamu nak?" tanya Ayah Hendra memastikan.

"Iya yah, ini Aqila anak ayah yang cantik dan imut."

Edwin yang mendengarnya hanya tersenyum.

"Kamu kok bisa pakai handphonenya tuan Edwin? Qila kamu nggak bikin masalah lagi kan?" tanya Ayah Hendra yang bingung.

"Enggak dong yah, ceritanya panjang banget. Nanti Aqila ceritain dirumah. Aqila cuma mau ngabarin, kalo Aqila pulangnya agak telat, soalnya disini hujan deras dan jalanan macet banget yah. Dan handphone Qila juga mati,"

"Iya sayang nggak papa, yang penting jamu hati-hati. Dan ingat, jangan buat masalah lagi sama tuan Edwin." Ayah Hendra mewanti-wanti gadis kecilnya itu.

"Siap ayah, udah dulu ya yah, bye,"

"Iya sayang, hati-hati ya..."

Aqila kemudian mematikan telfonnya.

Dan mengembalikannya kepada Edwin.

"Makasih om," ucapnya dengan senyum yang manis.

"Hem," jawab Edwin dan mengambil handphone.

"Ih, om cuek banget sih. Om nggak ikhlas handphonenya Aqila pinjem tadi?" tanya Aqila.

Edwin lagi-lagi menyentil kening Aqila.

"Ih, sakit tau om. Om kebiasaan banget sih," ucapnya cemberut.

"Dasar gadis bodoh." ucap Edwin dengan tersenyum.

"Tapi Qila cantik kan?" goda Aqila.

Edwin tidak menjawab nya.

Suasana dimobil hening.

Hanya ada suara hujan.

Aqila tertidur dengan pulas.

Edwin menaruh kepala Aqila dipundaknya.

Lalu memegang pipi Aqila.

"Gadis bodoh." ucapnya dengan tersenyum.

Entah Edwin benar-benar suka dengan Aqila atau hanya rencana Edwin.

"Apa ini masih lama?" tanya Edwin kepada supirnya.

"Masih tuan," jawab pak supir.

Terpopuler

Comments

silviaanugrah

silviaanugrah

hai thor, aku datang bawa 15like.
smngt up & smg ceritanya sukses ya, aku tunggu feedback-nya 😉✨

2021-02-24

0

نو فيتا الايو كا ندرا🥀

نو فيتا الايو كا ندرا🥀

semangat😉

2021-01-05

0

yutantia 10

yutantia 10

10 like sudah mendarat thor
salam dari cinta diwaktu yang salah.

2021-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Aisyah Aqila
2 Eps 2 Jatuh Cinta
3 Eps 3 Hampir Tertabrak
4 Eps 4 Kefikiran
5 Eps 5 Hutang
6 Eps 6 Aqila kebaperan
7 Eps 7 Aqila Tahu semua
8 Eps 8 Plihan Yang Sulit
9 Eps 9 Keputusan Yang Berat
10 Eps 10 Aqila Bersedia
11 Eps 11 Tidak Nyaman
12 Eps 12 Diajak Pergi
13 Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14 Eps 14 Kebiasaan Edwin
15 Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16 Eps 16 Clariska Curiga
17 Eps 17 Putus
18 Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19 Eps 19 Rumit
20 Eps 20 Edwin salut
21 Eps 21 Terpesona
22 Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23 Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24 Eps 24 Sah
25 Eps 25 Bawel
26 Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27 Eps 27 Makan diwarteg
28 Eps 28 Salah Paham Part 1
29 Eps 29 Aqila Terluka
30 Eps 30 Hampir
31 Eps 31 Merasa bersalah
32 Eps 32 Cemburu
33 Eps 33 Clariska datang
34 Eps 34 Es Krim
35 Eps 35 Aqila cemburu
36 Eps 36 Baikan
37 Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38 Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39 Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40 Eps 40 Terluka Lagi
41 Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42 Eps 42 Bakat pelakor
43 Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44 Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45 Eps 45 Dasar Kunti
46 Eps 46 Fara Angelista
47 Eps 47 Riko dibuly
48 Eps 48 Kembali
49 Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50 Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51 Eps 51 Panggilan berubah
52 Eps 52 Kecelakan
53 Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54 Eps 54 Masih belum sadar
55 Eps 55 Alisya cemas
56 Eps 56 Golongan Darah A
57 Eps 57 Masih tetap sama
58 Eps 58 Bunda Maryam syok
59 Eps 59 Chat Misterius
60 Eps 60 Riko Jail
61 Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62 Eps 62 Berada dirumah mertua
63 Eps 63 Mobil datang
64 Eps 64 Hello Kitty
65 Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66 Eps 66 Masih tentang Riko
67 Eps Menikmati
68 Eps 68 Chat Misterius lagi
69 Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70 Eps 70 Aqila Lucu
71 Apakah sudah melakukannya?
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Eps 1 Aisyah Aqila
2
Eps 2 Jatuh Cinta
3
Eps 3 Hampir Tertabrak
4
Eps 4 Kefikiran
5
Eps 5 Hutang
6
Eps 6 Aqila kebaperan
7
Eps 7 Aqila Tahu semua
8
Eps 8 Plihan Yang Sulit
9
Eps 9 Keputusan Yang Berat
10
Eps 10 Aqila Bersedia
11
Eps 11 Tidak Nyaman
12
Eps 12 Diajak Pergi
13
Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14
Eps 14 Kebiasaan Edwin
15
Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16
Eps 16 Clariska Curiga
17
Eps 17 Putus
18
Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19
Eps 19 Rumit
20
Eps 20 Edwin salut
21
Eps 21 Terpesona
22
Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23
Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24
Eps 24 Sah
25
Eps 25 Bawel
26
Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27
Eps 27 Makan diwarteg
28
Eps 28 Salah Paham Part 1
29
Eps 29 Aqila Terluka
30
Eps 30 Hampir
31
Eps 31 Merasa bersalah
32
Eps 32 Cemburu
33
Eps 33 Clariska datang
34
Eps 34 Es Krim
35
Eps 35 Aqila cemburu
36
Eps 36 Baikan
37
Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38
Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39
Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40
Eps 40 Terluka Lagi
41
Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42
Eps 42 Bakat pelakor
43
Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44
Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45
Eps 45 Dasar Kunti
46
Eps 46 Fara Angelista
47
Eps 47 Riko dibuly
48
Eps 48 Kembali
49
Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50
Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51
Eps 51 Panggilan berubah
52
Eps 52 Kecelakan
53
Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54
Eps 54 Masih belum sadar
55
Eps 55 Alisya cemas
56
Eps 56 Golongan Darah A
57
Eps 57 Masih tetap sama
58
Eps 58 Bunda Maryam syok
59
Eps 59 Chat Misterius
60
Eps 60 Riko Jail
61
Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62
Eps 62 Berada dirumah mertua
63
Eps 63 Mobil datang
64
Eps 64 Hello Kitty
65
Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66
Eps 66 Masih tentang Riko
67
Eps Menikmati
68
Eps 68 Chat Misterius lagi
69
Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70
Eps 70 Aqila Lucu
71
Apakah sudah melakukannya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!