Eps 10 Aqila Bersedia

Kukuruyuk...

Ayam berkokok, menandakan hari sudah pagi.

Aqila bangun dari tidurnya.

"Huah," Aqila meluap.

"Duh udah pagi aja," tambahnya.

Dia melirik Dinda yang lagi tidur dengan pulas.

"Nih anak kebo banget sih," ucapnya.

"Tapi gue bangga Din, punya temen seperti lo," sambil melihat Dinda.

Lalu dia ingat kembali dengan masalahnya.

Ya...

Hari ini adalah waktunya Aqila memberikan keputusan kepada ayah dan bunda.

"Hari ini gue harus memberikan jawaban sama ayah sama bunda."

"Semoga keputusan yang gue ambil nggak salah," tambahnya.

Lalu Aqila pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah Aqila pergi ke kamar mandi, Dinda baru bangun dari tidurnya.

"Huah," Dinda menguap sambil melihat sampingnya.

"Lah tuh anak kemana, kok udah nggak ada." ucapnya clingukan mencari Aqila.

"Apa jangan-jangan dia..." Dinda langsung bangun dan mencari Aqila.

"Qila..." teriak nya.

"Qila lo dimana..." teriaknya lagi.

Dinda memikir bawah Aqila akan mengakhiri hidupnya karena masalah yang dihadapinya cukup besar.

Bunda Maryam yang mendengar Dinda memanggil-manggil Aqila, kemudian keluar dari kamar bersama Ayah Hendra.

"Dinda, kamu kenapa kok manggil-manggil Aqila dari tadi?" tanya Bunda Maryam.

"Bunda lihat Aqila nggak?" Dinda malah nanya balik.

"Enggak sayang, kan bunda baru keluar dari kamar," jawab Bunda Maryam.

"Kalo ayah?" tanya Dinda.

"Enggak Din," jawab Ayah Hendra.

"Duh, kemana sih tuh anak." ucap Dinda yang bingung mencari Aqila.

"Emang Aqila nggak ada dikamarnya Din?" tanya bunda.

"Enggak ada bun, makanya Dinda bingung nyariin Aqila,"

"Dinda takut kalo Aqila ngelakuin yang enggak-enggak karena depresi bun," tambahnya.

"Dinda, Aqila anak yang kuat. Dia nggak mungkin ngelakuin hal seperti itu," ucap bunda.

Mereka terus berdebat satu sama lain.

Aqila yang baru selesai mandi dan mendengarkan ada orang yang ricuh diruang tamu, ia kemudian keluar.

"Ini ada apa sih?" tanyanya.

"Aqila..." ucap ayah, bunda dan Dinda barengan.

Dinda pun langsung memeluk Aqila.

"La, gue mohon... lo jangan ngelakuin hal itu, lo masih ada gue,"

"Gue selalu ada disamping lo," tambahnya.

Aqila yang bingung dengan apa yang Dinda katakan mencoba untuk melepaskan pelukannya.

"Lo ngomong apaan sih Din, jangan ngelakuin hal apa maksud lo?" tanya nya yang bingung.

"Lo mau ngeakhiri hidup lo kan? Karena masalah yang nimpa lo saat ini," jawab Dinda.

"Hahahahha, bodoh banget sih lo Din,"

"Ya kali gue mau bunuh diri cuma gara-gara masalah ini,"

"Ya emang sih, ini masalah yang berat. Tapi kata ayah masalah itu dihadapi bukan dihindari. Ya kan yah..."

"Iya sayang," jawab ayah dengan senyum.

"Lah, terus tadi lo kemana?" tanya Dinda.

"Gue lagi mandi dodol." jawab Aqila.

"Tapi kok nggak ada suara air,"

"Iya emang, gue lagi bab tadi," jawab Aqila.

"Lo bener-bener ya..." kata Dinda dengan gemas.

"Elo sih, mikirnya macem-macem,"

"Oh ya, mumpung ada ayah sama bunda disini... Aqila udah ngambil keputusan," ucap Aqila.

"Aqila mau menikah sama om nggak punya hati itu," tambahnya.

"Apa kamu yakin sayang?" tanya bunda.

"Iya bun, Aqila yakin," jawab Aqila dengan mantap.

Bunda berjalan mendekati Aqila dan memeluk Aqila.

"Makasih sayang," ucap bunda sambil menangis.

"Iya bunda," jawab Aqila.

"Ayah tanya sama kamu sekali lagi. Apa kamu yakin mau menikah sama tuan Edwin?" tanya ayah lagi memastikan.

"Iya ayah, Aqila mau menikah sama om itu," jawab Aqila.

Ayah Hendra pun ikut memeluk Aqila.

"Maafin ayah sayang, ayah nggak bisa bahagian kamu," ucap Ayah Hendra menangis sambil mencium kening Aqila.

Dinda yang melihatnya jadi terharu.

"Aqila udah bahagia banget jadi anak ayah sama bunda. Jadi ayah nggak boleh ngomong gitu lagi," kata Aqila.

"Gue jadi ikutan sedih," sahut Dinda.

"Ya udah, sekarang kamu siap-siap, terus ikut ayah ke kantor," ucap ayah.

"Iya ayah, Aqila siap-siap dulu," jawab Aqila.

"Din, sekalian lo mandi," ajak Aqila.

Mereka berdua masuk ke kamar.

Aqila bersiap-siap dandan sedangkan Dinda mandi.

20 menit...

Aqila dan Dinda selesai dengan masing-masing aktivitasnya.

"Udah siap," kata Dinda.

"Udah," jawab Aqila.

"Kita keluar yuk," ajak Aqila.

Mereka berdua keluar dari kamar.

Ayah sudah menunggu Aqila diruang tamu.

"Ayah, Aqila udah siap," kata Aqila.

"Anak ayah cantik banget," puji ayah.

Aqila saat itu benar- benar sangat cantik.

Memakai baju berwarna putih dengan rambut di sanggul dan poni didahinya, menambah kecantikan Aqila.

...*Foto hanya sekedar ilustrasi*...

"Ayah ih," kata Aqila yang malu-malu.

"Ya udah, kita berangkat yuk," ajak ayah.

"Yah, Dinda ikut ya... sekalian pulang,"

"Iya udah, Aqila sama Dinda ya, nanti ayah buntuti dari belakang," jawab ayah.

Lalu mereka berpamitan kepada Bunda Maryam.

.

.

10 menit...

Sampai dirumah Dinda.

Lalu Dinda turun.

Aqila dan ayah melanjutkan perjalanannya lagi.

15 menit...

Sampai dikantor tempat ayah berkerja.

Aqila dan ayah memakirkan motornya.

Lalu masuk ke dalam.

Mereka langsung menemui Lila sekertaris Edwin.

"Maaf mbak Lila, apa tuan Edwin nya ada?" tanya Ayah hendra.

"Oh, tuan Edwin ada pak," jawab Lila.

"Bapak ada perlu apa ya?" tanya Lila.

"Saya boleh minta tolong, tolong bilang sama tuan Edwin kalo saya dan anak saya mau bertemu dengannya," Ayah Hendra minta tolong kepada Lila.

"Baik pak,"

Lila kemudian menelfon Edwin.

"Baik tuan," ucap Lila lalu mematikan telponnya.

"Bapak langsung masuk aja, sudah ditunggu sama tuan Edwin," kata Lila.

Lalu Ayah Hendra dan Aqila masuk ke ruangan Edwin.

Tok...Tok....

Ayah Hendra mengetuk pintu ruangan Edwin.

"Masuk." jawab Edwin.

Aqila terus menggandeng tangan Ayah Hendra.

Mereka berdua kemudian masuk.

"Maaf tuan menggangu waktunya, saya kesini mau ngasih jawaban tentang ucapan tuan Edwin kemarin,"

"Hem," jawab Edwin.

"Om nggak punya sopan banget sih sama ayah," ucap Aqila spontan karena geram melihat kelakuan Edwin.

Edwin hanya tersenyum.

"Ayah biar Aqila aja," kata Aqila.

"Iya sayang," ayah menurut.

"Om Edwin yang terhormat tapi nggak punya hati, Aqila udah pertimbangan ini dengan matang. Aqila bersedia menikah dengan om, tapi dengan syarat..." ucap Aqila menggantungkan katanya yang terakhir.

"Apa gadis bodoh?" tanya Edwin.

"Yang pertama om bebasin semua hutang ayah berseta bunganya, yang kedua om jangan pernah mengusik ayah sama bunda Qila, yang ketiga posisikan ayah yang bagus dikantor ini," jawab Aqila.

Edwin mendekati Aqila

"Udah?" tanya Edwin dengan jarak yang dekat.

"Iya," jawab Aqila.

Ayah Hendra benar-benar terkejut melihat tingkah Aqila.

"Saya akan menuruti kemauan kamu gadis bodoh." jawab Edwin sambil menyentil dahi Aqila.

"Sakit tauk," kata Aqila sambil mengusap-usap dahinya.

Edwin tidak menjawab dan hanya tersenyum.

"2 hari lagi kamu dan saya akan menikah." ucap Edwin.

"What!" teriak Aqila.

"Nggak salah?" tanyanya.

"Ini keputusan saya gadis bodoh." jawab Edwin.

"Gimana Hendra, apa kamu bersedia menikahkan saya sama gadis bodoh ini?" tanya Edwin.

Sebenarnya Ayah Hendra tidak rela melihat putri semata wayangnya menikah dengan orang seperti Edwin.

Tapi takdir berkata lain.

"Iya tuan, saya bersedia menikahkan tuan dengan anak saya," jawab Ayah Hendra.

"Bagus," ucap Edwin.

"Ih ayah kok mau aja sih," ucap Aqila dengan kesal.

"Om ngebet banget sih mau nikah, om jomblo ya...hahahhaha," ledek Aqila.

Edwin hanya tersenyum dengan sinis.

Terpopuler

Comments

DSB

DSB

sudah mampir membawa 10like thor.


dan ninggal jejak di sini.
semangat terus.

2021-01-08

0

ilusi tak bertepi

ilusi tak bertepi

rate5 & 10 lieks thorsemangat



salam hangat JODOH TERPAKSA SANG CEO TAMPAN

2021-01-05

1

نو فيتا الايو كا ندرا🥀

نو فيتا الايو كا ندرا🥀

hai Ana mampir juga
makasih ya sudah mampir tempat novi suka 😉

semangat

2020-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Aisyah Aqila
2 Eps 2 Jatuh Cinta
3 Eps 3 Hampir Tertabrak
4 Eps 4 Kefikiran
5 Eps 5 Hutang
6 Eps 6 Aqila kebaperan
7 Eps 7 Aqila Tahu semua
8 Eps 8 Plihan Yang Sulit
9 Eps 9 Keputusan Yang Berat
10 Eps 10 Aqila Bersedia
11 Eps 11 Tidak Nyaman
12 Eps 12 Diajak Pergi
13 Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14 Eps 14 Kebiasaan Edwin
15 Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16 Eps 16 Clariska Curiga
17 Eps 17 Putus
18 Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19 Eps 19 Rumit
20 Eps 20 Edwin salut
21 Eps 21 Terpesona
22 Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23 Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24 Eps 24 Sah
25 Eps 25 Bawel
26 Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27 Eps 27 Makan diwarteg
28 Eps 28 Salah Paham Part 1
29 Eps 29 Aqila Terluka
30 Eps 30 Hampir
31 Eps 31 Merasa bersalah
32 Eps 32 Cemburu
33 Eps 33 Clariska datang
34 Eps 34 Es Krim
35 Eps 35 Aqila cemburu
36 Eps 36 Baikan
37 Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38 Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39 Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40 Eps 40 Terluka Lagi
41 Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42 Eps 42 Bakat pelakor
43 Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44 Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45 Eps 45 Dasar Kunti
46 Eps 46 Fara Angelista
47 Eps 47 Riko dibuly
48 Eps 48 Kembali
49 Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50 Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51 Eps 51 Panggilan berubah
52 Eps 52 Kecelakan
53 Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54 Eps 54 Masih belum sadar
55 Eps 55 Alisya cemas
56 Eps 56 Golongan Darah A
57 Eps 57 Masih tetap sama
58 Eps 58 Bunda Maryam syok
59 Eps 59 Chat Misterius
60 Eps 60 Riko Jail
61 Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62 Eps 62 Berada dirumah mertua
63 Eps 63 Mobil datang
64 Eps 64 Hello Kitty
65 Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66 Eps 66 Masih tentang Riko
67 Eps Menikmati
68 Eps 68 Chat Misterius lagi
69 Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70 Eps 70 Aqila Lucu
71 Apakah sudah melakukannya?
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Eps 1 Aisyah Aqila
2
Eps 2 Jatuh Cinta
3
Eps 3 Hampir Tertabrak
4
Eps 4 Kefikiran
5
Eps 5 Hutang
6
Eps 6 Aqila kebaperan
7
Eps 7 Aqila Tahu semua
8
Eps 8 Plihan Yang Sulit
9
Eps 9 Keputusan Yang Berat
10
Eps 10 Aqila Bersedia
11
Eps 11 Tidak Nyaman
12
Eps 12 Diajak Pergi
13
Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14
Eps 14 Kebiasaan Edwin
15
Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16
Eps 16 Clariska Curiga
17
Eps 17 Putus
18
Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19
Eps 19 Rumit
20
Eps 20 Edwin salut
21
Eps 21 Terpesona
22
Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23
Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24
Eps 24 Sah
25
Eps 25 Bawel
26
Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27
Eps 27 Makan diwarteg
28
Eps 28 Salah Paham Part 1
29
Eps 29 Aqila Terluka
30
Eps 30 Hampir
31
Eps 31 Merasa bersalah
32
Eps 32 Cemburu
33
Eps 33 Clariska datang
34
Eps 34 Es Krim
35
Eps 35 Aqila cemburu
36
Eps 36 Baikan
37
Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38
Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39
Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40
Eps 40 Terluka Lagi
41
Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42
Eps 42 Bakat pelakor
43
Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44
Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45
Eps 45 Dasar Kunti
46
Eps 46 Fara Angelista
47
Eps 47 Riko dibuly
48
Eps 48 Kembali
49
Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50
Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51
Eps 51 Panggilan berubah
52
Eps 52 Kecelakan
53
Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54
Eps 54 Masih belum sadar
55
Eps 55 Alisya cemas
56
Eps 56 Golongan Darah A
57
Eps 57 Masih tetap sama
58
Eps 58 Bunda Maryam syok
59
Eps 59 Chat Misterius
60
Eps 60 Riko Jail
61
Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62
Eps 62 Berada dirumah mertua
63
Eps 63 Mobil datang
64
Eps 64 Hello Kitty
65
Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66
Eps 66 Masih tentang Riko
67
Eps Menikmati
68
Eps 68 Chat Misterius lagi
69
Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70
Eps 70 Aqila Lucu
71
Apakah sudah melakukannya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!