Eps 8 Plihan Yang Sulit

Edwin dan Ayah Hendra keluar dari kantor dan bergegas ke rumah Ayah Hendra.

Didalam mobil, Ayah Hendra tidak berhenti-berhenti untuk berdoa.

"Apa yang akan terjadi dengan keluarga saya nanti," ucapnya dalam hati.

15 menit...

Sampai dirumah Ayah Hendra.

Edwin dan Ayah Hendra turun dari mobil.

Lalu berjalan ke arah Aqila.

"Om..." ucap Aqila sambil menunjuk Edwin.

"Anak kecil nggak punya sopan." kata Edwin dengan cuek.

"Oo, jadi ini atasan nya ayah," kata Aqila dengan berani.

Aqila mendekat kearah Edwin. Jarak mereka sangat dekat.

Aqila berkata "Om, kenapa setiap ketemu om, Aqila selalu sial."

"Kemarin om hampir nabrak Aqila sama temen Aqila, sekrang... om mau nyita rumah Qila cuma gara-gara hutang ayah yang bunganya sangat besar." ucap Aqila dengan berani.

"Om punya hati nggak?" tanya Aqila.

Ayah Hendra tidak percaya dengan apa yang dilakukan Aqila.

Sampai saat ini, tidak ada yang berani membantah atau melawan Edwin.

"Hei anak kecil, kamu masih kecil dan nggak tau apa-apa." jawab Edwin.

"Dan soal saya mau menabrak kamu, itu bukan salah saya. Tapi salah kamu." tambahnya.

"Salah aku?" tanya Aqila yang bingung.

"Iya gadis bodoh." jawab Edwin dengan suara menakutkan.

"Hei, enak aja om ngatain aku bodoh. Yang bodoh itu om bukan Qila," sambil menunjukan Edwin.

"Jelas-jelas om sama bodyguard om yang salah bukan aku. Udah tahu itu jalanan umum bukan bukan balapan, ngapain supir om nyetir mobilnya kebut-kebutan," bantah Aqila.

"Kamu lama-lama ngelunjak!" kesabaran Edwin sudah habis.

"Beresin rumah ini sekarang juga!" ucap Edwin kepada para preman yang dibawa Riko.

"Baik tuan," jawab mereka ber lima dan melakukan tugas yang diperintah oleh Edwin.

"Tuan, saya mohon... jangan sita rumah saya. Saya mau tinggal dimana kalo rumah ini disita," Ayah Hendra bersujud dikaki Edwin sambil memohon-mohon.

Begitupun dengan Bunda Maryam.

Aqila yang melihat ayah dan bundanya bersujud dikaki Edwin tidak terima.

"Bunda ayah, bangun."

"Bunda sama ayah nggak pantes bersujud dan memohon-mohon sama orang yang nggak punya hati seperti om ini." pada kalimat terakhir Aqila menekankan kata-katanya.

"Sayang, kamu nggak boleh bersikap seperti itu sama tuan Edwin," ucap Bunda Maryam.

"Bunda manggil tuan?" tanya Aqila.

"Iya sayang, tuan Edwin adalah penguasa dikota ini. Beliau adalah orang yang ditakuti oleh semua orang di kota ini," jelas Bunda Maryam.

"Penguasa? Oh pantes, om bisa memperlakukan ayah seenak om." ucap Aqila.

"Aqila nggak takut sama om!" bentak Aqila.

"Ayah nggak salah, yang salah om. Orang yang nggak punya hati!" bentaknya lagi.

Plak

Edwin menampar Aqila.

Kesabaran Edwin sudah habis.

Aqila benar-benar kaget.

Bunda Maryam dan Ayah Hendra hanya diam.

"Jangan paksa saya buat kasar sama kamu gadis bodoh!" bentak Edwin.

"Tampar Aqila om, tampar!"

Edwin hampir saja menampar Aqila lagi, tapi Edwin mengurunkan niatnya.

"Kenapa om? Kenapa nggak jadi!"

Edwin hanya diam.

"Saya akan membebaskan hutang-hutang kamu Hendra, tapi dengan satu syarat." ucap Edwin menggantungkan kata-katanya yang terakhir.

"Dengan satu syarat apa tuan?" tanya Ayah hendra dengan takut.

"Kamu nikahkan saya dengan gadis bodoh ini." sambil menunjuk Aqila.

"Apa!" teriak Aqila.

"Om jangan mimpi. Sampai kapanpun Aqila nggak akan pernah mau menikah dengan orang seperti om!" bentak Aqila.

"Keputusan ada dikamu Hendra. Saya tunggu jawabannya besok." ucap Edwin.

"Kita pergi dari sini." ajak Edwin kepada Riko dan lima preman.

Lalu mereka semua pergi meninggalkan Ayah Hendra, Bunda Maryam dan Aqila.

Setelah Edwin pergi, Aqila masuk kedalam rumah.

"Ayah. Sampai kapan pun, Qila nggak akan pernah mau nikah sama om nggak punya hati itu!" ucap Aqila dengan nada tinggi bercampur emosi.

"Qila, tapi ayah nggak punya cara lain lagi." ucap Ayah Hendra yang pasrah.

"Gimana nasib Qila kalo nikah sama orang seperti dia ayah?" tanya Qila.

"Sayang, ayah mohon sama kamu..." ayah memohon.

Aqila yang melihatnya tidak tega.

"Aqila mau kekamar," ucap Aqila dan pergi ke kamar dengan menangis.

Brak

Aqila menutup pintu dengan kencang.

Dia nggak tahu lagi harus bagaimana.

Disatu sisi, dia sangat menyayangi ayah dan bundanya dan disatu sisi dia sangat membenci Edwin.

"Gue harus gimana?" tanya nya sendiri.

Dia terus berfikir.

"Apa ini saatnya gue ngebalas jasa ayah sama bunda?"

"Tapi kenapa harus menikah sama om yang nggak punya hati,"

"Kenapa nggak nikah sama yang lain,"

"Ini semua gara-gara om yang nggak punya hati." bentak nya dengan kesal.

"auw," Aqila meringis kesakitan sambil memegang pipi yang habis ditampar oleh Edwin.

"Sakit banget tamparannya om jahat itu,"

"Dasar om nggak punya hati." umpatnya kesal.

"mending gue telfon Dinda,"

Lalu menelfon Dinda.

Tut

"Halo," ucap Dinda dari sebrang sana.

"Din, lo kesini sekarang. Gue butuh lo banget, gue tunggu lo." kata Aqila dan mematikan telponnya.

Dinda yang bingung sekaligus khawatir dengan Aqila, lalu kerumah Aqila.

Terpopuler

Comments

HIATUS

HIATUS

aw aqila berani beut, biasanya cewenya nurut2 bae, dsni brani nglawan, mantap thoor..

2020-12-17

0

Wulandari

Wulandari

hadir lagi membawa 5 likee 😎😎😎😎

2020-12-15

0

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

semangat

2020-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Aisyah Aqila
2 Eps 2 Jatuh Cinta
3 Eps 3 Hampir Tertabrak
4 Eps 4 Kefikiran
5 Eps 5 Hutang
6 Eps 6 Aqila kebaperan
7 Eps 7 Aqila Tahu semua
8 Eps 8 Plihan Yang Sulit
9 Eps 9 Keputusan Yang Berat
10 Eps 10 Aqila Bersedia
11 Eps 11 Tidak Nyaman
12 Eps 12 Diajak Pergi
13 Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14 Eps 14 Kebiasaan Edwin
15 Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16 Eps 16 Clariska Curiga
17 Eps 17 Putus
18 Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19 Eps 19 Rumit
20 Eps 20 Edwin salut
21 Eps 21 Terpesona
22 Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23 Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24 Eps 24 Sah
25 Eps 25 Bawel
26 Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27 Eps 27 Makan diwarteg
28 Eps 28 Salah Paham Part 1
29 Eps 29 Aqila Terluka
30 Eps 30 Hampir
31 Eps 31 Merasa bersalah
32 Eps 32 Cemburu
33 Eps 33 Clariska datang
34 Eps 34 Es Krim
35 Eps 35 Aqila cemburu
36 Eps 36 Baikan
37 Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38 Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39 Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40 Eps 40 Terluka Lagi
41 Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42 Eps 42 Bakat pelakor
43 Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44 Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45 Eps 45 Dasar Kunti
46 Eps 46 Fara Angelista
47 Eps 47 Riko dibuly
48 Eps 48 Kembali
49 Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50 Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51 Eps 51 Panggilan berubah
52 Eps 52 Kecelakan
53 Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54 Eps 54 Masih belum sadar
55 Eps 55 Alisya cemas
56 Eps 56 Golongan Darah A
57 Eps 57 Masih tetap sama
58 Eps 58 Bunda Maryam syok
59 Eps 59 Chat Misterius
60 Eps 60 Riko Jail
61 Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62 Eps 62 Berada dirumah mertua
63 Eps 63 Mobil datang
64 Eps 64 Hello Kitty
65 Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66 Eps 66 Masih tentang Riko
67 Eps Menikmati
68 Eps 68 Chat Misterius lagi
69 Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70 Eps 70 Aqila Lucu
71 Apakah sudah melakukannya?
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Eps 1 Aisyah Aqila
2
Eps 2 Jatuh Cinta
3
Eps 3 Hampir Tertabrak
4
Eps 4 Kefikiran
5
Eps 5 Hutang
6
Eps 6 Aqila kebaperan
7
Eps 7 Aqila Tahu semua
8
Eps 8 Plihan Yang Sulit
9
Eps 9 Keputusan Yang Berat
10
Eps 10 Aqila Bersedia
11
Eps 11 Tidak Nyaman
12
Eps 12 Diajak Pergi
13
Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14
Eps 14 Kebiasaan Edwin
15
Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16
Eps 16 Clariska Curiga
17
Eps 17 Putus
18
Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19
Eps 19 Rumit
20
Eps 20 Edwin salut
21
Eps 21 Terpesona
22
Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23
Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24
Eps 24 Sah
25
Eps 25 Bawel
26
Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27
Eps 27 Makan diwarteg
28
Eps 28 Salah Paham Part 1
29
Eps 29 Aqila Terluka
30
Eps 30 Hampir
31
Eps 31 Merasa bersalah
32
Eps 32 Cemburu
33
Eps 33 Clariska datang
34
Eps 34 Es Krim
35
Eps 35 Aqila cemburu
36
Eps 36 Baikan
37
Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38
Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39
Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40
Eps 40 Terluka Lagi
41
Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42
Eps 42 Bakat pelakor
43
Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44
Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45
Eps 45 Dasar Kunti
46
Eps 46 Fara Angelista
47
Eps 47 Riko dibuly
48
Eps 48 Kembali
49
Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50
Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51
Eps 51 Panggilan berubah
52
Eps 52 Kecelakan
53
Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54
Eps 54 Masih belum sadar
55
Eps 55 Alisya cemas
56
Eps 56 Golongan Darah A
57
Eps 57 Masih tetap sama
58
Eps 58 Bunda Maryam syok
59
Eps 59 Chat Misterius
60
Eps 60 Riko Jail
61
Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62
Eps 62 Berada dirumah mertua
63
Eps 63 Mobil datang
64
Eps 64 Hello Kitty
65
Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66
Eps 66 Masih tentang Riko
67
Eps Menikmati
68
Eps 68 Chat Misterius lagi
69
Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70
Eps 70 Aqila Lucu
71
Apakah sudah melakukannya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!