Eps 5 Hutang

Kring...

Bunyi alarm Aqila.

"Huah, jam berapa sih," dia bangun dan mematikan alarmnya.

Lalu melihat Dinda yang masih tertidur.

"Din, Din bangun..." ucap nya sambil menggoyang-goyang tangan Dinda.

"Huah, apaan sih Qila," ucap Dinda yang masih merem.

"Bangun..."

"Jam berapa sih?" tanya Dinda.

"Jam sepuluh," jawab Aqila membohongi Dinda.

Dinda seketika langsung bangun.

"Lo serius La?" tanya memastikan.

Aqila tidak menjawab, tapi malah ketawa.

"Tuh lihat." sambil menunjuk alarm berbentuk hello kitty.

"Aqila..." teriak Dinda.

"Wek..." Aqila berlari keluar kamarnya.

Dinda mengejarnya.

Aqila mengumpet dibelakang bunda Maryam.

"Bunda, Dinda jail banget," rengek Aqila.

"Bunda, Qila yang jail," jawab Dinda.

Mereka terus berdebat.

"Aqila, Dinda. Kalian baru bangun bikin ayah pusing." sahut ayah yang pusing melihat Aqila dan Dinda.

"Mending kalian mandi, bau acem." perintah bunda.

Aqila dan Dinda pun mencium bau badannya masing-masing.

"Qila masih wangi bun, Dinda tu yang bau acem."

"Enak aja, aku masih wangi lah."

"Dinda, kmu pergi mandi dulu." perintah ayah Hendra.

"Siap yah," Dinda menurut perintah ayah dan pergi ke kamar mandi.

"Kok ayah nyuruh Dinda sih, bukan Aqila dulu," Aqila tidak terima.

"Gantian sayang mandinya," ucap lirih bunda Maryam.

Ayah melihat jam tangannya.

Waktunya ayah Hendra berangkat kerja.

Ayah Hendra bekerja sebagai karyawan biasa di tempat Sanjaya Group.

Lebih tepatnya yang dipimpin oleh Edwin.

"Bun, Qila. Ayah berangkat dulu ya..." pamit ayah.

"Kok berangkat dulu sih yah, enggak makan bareng dulu,"

"Iya sayang, soalnya hari ini ada bos ayah yang datang. Jadi semua para karyawan harus datang lebih pagi." jelas ayah kepada Aqila.

"Oo gitu yah, ya udah ayah hati-hati ya..." Aqila mencium tangan ayah Hendra.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab bunda dan Aqila.

Kini tinggal Aqila dan bunda yang ada diruang tamu.

"Dinda lama banget sih bun mandinya," gerutu Aqila.

"Sabar sayang, Aqila juga lama mandinya. Malah lebih lama dari Dinda." jawab bunda.

Aqila hanya cemberut.

Tidak lama kemudian Dinda keluar dari kamar Aqila.

"Tuh kan, Dinda cepet mandinya."

"Iya dong bun, emang Aqila yang mandinya berabad-abad." goda Dinda."

"Enak aja lo, bunda Aqila mandi dulu ya..."

"Iya sayang, sana mandi,"

Aqila kemudian mandi.

Sambil menunggu Aqila mandi, bunda mengajak Dinda untuk menyiapkan makan pagi.

"Dinda, bantuin bunda siapin makanan yuk," ajak bunda.

"Siap bun," jawab Dinda dengan semangat.

Mereka berdua berjalan ke meja makan.

"Bun, bunda mau masak apa?" tanya Dinda.

"Bunda mau masak ayam goreng sama sayur sop kesukaannya Aqila sayang," jawab bunda.

"Dinda bantuin masak sayurnya ya, heheh."

"Bunda yang masak ayam gorengnya." tambahnya.

"Iya sayang, makasih banyak ya... kamu udah mau bantuin bunda,"

"Iya bun, sama-sama." jawab Dinda.

20 menit...

Bunda Maryam dan Dinda selesai memasak dan siap untuk dihidangkan.

"Sudah siap," ucap Dinda.

Aqila yang sudah selesai mandi, berjalan ke meja makan.

"Kok udah selesai semua,"

"Padahal Aqila mau bantuin." tambahnya.

"Telat lo, salah sendiri mandi seabad." celetuk Dinda.

"Udah dibantu Dinda sayang..."

"Sekarang kita makan yuk," ajak bunda Maryam.

"Siap bun," jawab Aqila dengan semangat.

Mereka bertiga makan.

Seperti biasa, selesai makan Aqila membantu ibunya membersihkan piring yang tadi dipakai makan.

.

.

.

Berbeda dengan ayah Hendra yang sedang ada dikantor.

Semua karyawan panik. Karena ada pemilik perusahan datang.

Edwin dengan Riko datang ke kantor dengan gagah.

Btw Riko adalah teman Edwin,

Dari sma hingga sekarang.

Mereka berjalan masuk ke lobi.

"Datang ke ruangan saya." ucap Edwin dingin dengan sekretarisnya.

"Baik tuan," jawab Lila sekertaris Edwin.

Edwin dan Riko berjalan ke ruangannya.

Beberapa menit, Lila datang ke ruangan Edwin.

Tok...Tok....

Lila mengetik pintu.

"Masuk." sahut Edwin dari dalam.

Lila kemudian masuk.

"Maaf tuan, ada apa tuan memanggil saya kesini?" tanya Lila.

"Panggil Hendra Gunawan kesini." perintah Edwin.

"Baik tuan," Lila pun melaksanakan tugasnya.

Beberapa menit, ayah Hendra datang ke ruangan Edwin.

"Maaf tuan, ada perlu apa tuan memanggil saya? tanya ayah Hendra dengan takut.

"Kamu boleh keluar." ucapnya menyuruh Lila keluar dari ruangannya.

"Baik tuan, saya permisi dulu," pamit Lila.

Lila pergi meninggalkan Edwin dan ayah Hendra.

Kini tinggal Edwin dan ayah Hendra.

Suasana menjadi tegang, begitupun dengan ayah Hendra.

"Kapan kamu melunasinya." tanya Edwin.

"Maaf tuan, saya belom punya uang," jawab ayah Hendra dengan gemeter.

"Saya kasih kamu waktu satu minggu, kalo sampai satu minggu kamu belom bisa bayar...rumah kamu saya sita." tegas Edwin.

"Ba...baik tuan," jawab ayah Hendra dengan gagap.

Ayah Hendra mempunyai hutang dengan Edwin lumayan besar.

Ia terpaksa meminjam uang perusahaan untuk membayar pengobatan ibu mertua ayah Hendra.

"Saya pegang omongan anda. Sekarang anda boleh keluar dari ruangan saya."

"Baik tuan, saya permisi dulu,"

"Ya," jawab Edwin.

Lalu ayah Hendra keluar dari ruangan Edwin.

"Dari mana aku bisa dapet uang sebanyak itu dalam waktu satu minggu," guman ayah Hendra.

Ayah Hendra kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

Ayah Hendra tidak fokus, ia terus memikirkan cara membayar hutangnya kepada Edwin.

.

.

Jam menunjukkan pukul lima sore.

Waktu para karyawan untuk pulang.

Ayah Hendra bersiap-siap untuk pulang.

Berjalan keparkiran untuk mengambil motornya.

Terpopuler

Comments

anotherbyl

anotherbyl

Like dan semangat🆙

Salam dari PERJALANAN HIDUP KANIA

2021-01-09

0

yutantia 10

yutantia 10

aku mampir lagi thor

2021-01-04

0

Deska wu

Deska wu

5 like

2020-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Aisyah Aqila
2 Eps 2 Jatuh Cinta
3 Eps 3 Hampir Tertabrak
4 Eps 4 Kefikiran
5 Eps 5 Hutang
6 Eps 6 Aqila kebaperan
7 Eps 7 Aqila Tahu semua
8 Eps 8 Plihan Yang Sulit
9 Eps 9 Keputusan Yang Berat
10 Eps 10 Aqila Bersedia
11 Eps 11 Tidak Nyaman
12 Eps 12 Diajak Pergi
13 Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14 Eps 14 Kebiasaan Edwin
15 Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16 Eps 16 Clariska Curiga
17 Eps 17 Putus
18 Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19 Eps 19 Rumit
20 Eps 20 Edwin salut
21 Eps 21 Terpesona
22 Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23 Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24 Eps 24 Sah
25 Eps 25 Bawel
26 Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27 Eps 27 Makan diwarteg
28 Eps 28 Salah Paham Part 1
29 Eps 29 Aqila Terluka
30 Eps 30 Hampir
31 Eps 31 Merasa bersalah
32 Eps 32 Cemburu
33 Eps 33 Clariska datang
34 Eps 34 Es Krim
35 Eps 35 Aqila cemburu
36 Eps 36 Baikan
37 Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38 Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39 Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40 Eps 40 Terluka Lagi
41 Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42 Eps 42 Bakat pelakor
43 Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44 Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45 Eps 45 Dasar Kunti
46 Eps 46 Fara Angelista
47 Eps 47 Riko dibuly
48 Eps 48 Kembali
49 Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50 Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51 Eps 51 Panggilan berubah
52 Eps 52 Kecelakan
53 Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54 Eps 54 Masih belum sadar
55 Eps 55 Alisya cemas
56 Eps 56 Golongan Darah A
57 Eps 57 Masih tetap sama
58 Eps 58 Bunda Maryam syok
59 Eps 59 Chat Misterius
60 Eps 60 Riko Jail
61 Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62 Eps 62 Berada dirumah mertua
63 Eps 63 Mobil datang
64 Eps 64 Hello Kitty
65 Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66 Eps 66 Masih tentang Riko
67 Eps Menikmati
68 Eps 68 Chat Misterius lagi
69 Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70 Eps 70 Aqila Lucu
71 Apakah sudah melakukannya?
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Eps 1 Aisyah Aqila
2
Eps 2 Jatuh Cinta
3
Eps 3 Hampir Tertabrak
4
Eps 4 Kefikiran
5
Eps 5 Hutang
6
Eps 6 Aqila kebaperan
7
Eps 7 Aqila Tahu semua
8
Eps 8 Plihan Yang Sulit
9
Eps 9 Keputusan Yang Berat
10
Eps 10 Aqila Bersedia
11
Eps 11 Tidak Nyaman
12
Eps 12 Diajak Pergi
13
Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14
Eps 14 Kebiasaan Edwin
15
Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16
Eps 16 Clariska Curiga
17
Eps 17 Putus
18
Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19
Eps 19 Rumit
20
Eps 20 Edwin salut
21
Eps 21 Terpesona
22
Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23
Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24
Eps 24 Sah
25
Eps 25 Bawel
26
Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27
Eps 27 Makan diwarteg
28
Eps 28 Salah Paham Part 1
29
Eps 29 Aqila Terluka
30
Eps 30 Hampir
31
Eps 31 Merasa bersalah
32
Eps 32 Cemburu
33
Eps 33 Clariska datang
34
Eps 34 Es Krim
35
Eps 35 Aqila cemburu
36
Eps 36 Baikan
37
Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38
Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39
Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40
Eps 40 Terluka Lagi
41
Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42
Eps 42 Bakat pelakor
43
Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44
Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45
Eps 45 Dasar Kunti
46
Eps 46 Fara Angelista
47
Eps 47 Riko dibuly
48
Eps 48 Kembali
49
Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50
Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51
Eps 51 Panggilan berubah
52
Eps 52 Kecelakan
53
Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54
Eps 54 Masih belum sadar
55
Eps 55 Alisya cemas
56
Eps 56 Golongan Darah A
57
Eps 57 Masih tetap sama
58
Eps 58 Bunda Maryam syok
59
Eps 59 Chat Misterius
60
Eps 60 Riko Jail
61
Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62
Eps 62 Berada dirumah mertua
63
Eps 63 Mobil datang
64
Eps 64 Hello Kitty
65
Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66
Eps 66 Masih tentang Riko
67
Eps Menikmati
68
Eps 68 Chat Misterius lagi
69
Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70
Eps 70 Aqila Lucu
71
Apakah sudah melakukannya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!