Eps 16 Clariska Curiga

Hari semakin malam...

Edwin dan Aqila masih diperjalanan.

Hampir dua jam akses jalanan ditutup karena pohon yang tumbang.

"Sudah bisa tuan," ucap sopir.

"Ya, jalan kerumah Hendra sekarang." perintah Edwin.

"Baik tuan," jawab supirnya.

Pak supir kemudian menjalankan mobilnya menuju rumah Ayah Hendra.

Sedangkan Aqila masih terlelap.

.

.

20 menit...

Sampai dirumah Ayah Hendra.

Ayah Hendra dan Bunda Maryam yang tau kalo mobil tuan Edwin sedang didepan rumahnya langsung keluar rumah.

Karena Ayah Hendra dan Bunda Maryam cemas menunggu Aqila yang belom pulang juga. Meskipun mereka tahu kalo Aqila sedang besama Edwin.

Pak supir turun dan membukakan pintu buat Edwin.

Edwin bingung, ia tidak tega membangunkan Aqila yang sedang tidur dengan pulas.

Akhirnya, Edwin menggendong Aqila dan membawanya masuk kerumah.

Ayah Hendra dan Bunda Maryam yang melihat Aqila digendong Edwin sangat cemas. Ia berpikiran macem-macem.

"Mana kamarnya?" tanya Edwin sambil menggendong Aqila.

"Mari saya antar tuan," jawab Ayah Hendra menunjukkan tempat Aqila.

Sampai dikamar, Edwin merebahkan Aqila dikasurnya dengan hati-hati. Karena takut Aqila terbangun.

Edwin melihat sekeliling kamar Aqila yang berwarna pink dan banyak boneka hello kitty.

Aqila tertidur sambil memegang boneka yang diberikan Rehan.

Edwin yang mengerti bahwa boneka itu dari Rehan, mencoba mengambilnya dari tangan Aqila.

"Kamu milik saya gadis bodoh." gumannya.

Lalu keluar dan membawa boneka hello kittinya.

"Tuan, terimakasih banyak sudah mengantar Aqila sampai dirumah. Bahkan menggendongnya. Sekali lagi saya berterima kasih tuan," Ayah Hendra berterimakasih.

"Ya, saya pergi dulu," Edwin pamit.

"Baik tuan." ucap Ayah hendra dan Bunda Maryam.

Mereka mengantar Edwin ke depan.

Pak supir segera membukakan pintu mobil buat Edwin.

Kemudian pak supir mengemudikan mobilnya.

.

Dimobil, Edwin terus memandangi boneka hello kitty milik Aqila.

"Kamu nanti buang boneka ini." perintah Edwin.

Sambil memberikan boneka hello kitty kepada supirnya.

Pak supir mengambil nya.

"Baik tuan," jawabnya.

Tiba-tiba suara handphone Edwin berbunyi.

Tring...

"Halo sayang," ucap Mama Merliana dari seberang sana.

"Iya," jawab Edwin.

"Kamu dimana? Mama sama papa sudah sampai rumah, kok kamu belom pulang," tanyanya.

"Sebentar lagi Edwin sampai."

"Iya udah, mama cuma mastiin kamu nggak kenapa-kenapa. Hati-hati sayang, love you," ucap Mama Merliana.

"Iya." jawab Edwin.

Mama Merliana mematikan telfonnya.

Edwin masih terus memikirkan Aqila.

"Siapa laki-laki yang bersamanya tadi? Apa dia kekasihnya? Atau temannya?" tanya nya sendiri dalam hati.

"Saya kenapa? Kenapa saya jadi nggak suka melihat gadis bodoh itu jalan sama laki-laki lain?" tanya nya sendiri.

"Boneka hello kitty, dia kelihatannya sangat suka dengan boneka itu. Dan warna kamarnya pun berwarna pink." ucapnya sambil tersenyum.

Pak supir yang tidak sengaja melihat kaca ke arah Edwin, dan melihat Edwin tersenyum jadi ikut senang.

"Baru kali ini saya melihat tuan Edwin tersenyum. Apa semua gara-gara gadis itu?" batin pak supir.

.

.

Hari semakin malam...

Dan Edwin baru sampai dikediamannya.

Edwin turun dan masuk kedalam rumah dan disambut oleh Mama Merliana, Papa Sanjaya dan Alisya.

"Sayang, jam segini kok baru pulang sih," ucap Mama Merliana.

"Kamu dari mana aja Edwin?" tanya Papa Sanjaya.

"Ada urusan." jawab Edwin sambil duduk disofa yang mewah.

"Kakak setiap hari ninggalin Alisya sendirian ma pa," Alisya mengadu.

"Edwin, kamu nggak kasian sama adek kamu? Dia butuh sosok kakak cewek," ucap Mama Merliana.

Edwin tetap diam.

"Kamu kapan menikahi Clariska? Kalian sudah lama berpacaran, papa malu sama keluarganya Alisya yang mengira kamu tidak serius." ucap Papa Sanjaya.

"Saya masih sibuk dengan bisnis." jawab Edwin. Dan pergi ke kamarnya.

"Edwin, mama belom selesai ngomong!" teriak Mama Merliana.

Edwin tidak menghiraukannya dan tetap berjalan ke atas.

"Kak Edwin bandel banget sih ma," celetuk Alisya.

"Sayang, nggak boleh gitu. Ini udah malem, kamu tidur ya..."

"Iya ma," Alisya menurut.

Mama Merliana mencium kening Alisya begitupun juga Papa Sanjaya.

"Good night papa mama," ucap Alisya berlalu pergi ke kamarnya.

Setelah Alisya pergi tidur, Mama Merliana dan Papa Sanjaya juga ikutan tidur.

Karena hari sudah benar-benar malam.

Suasana dirumah Edwin sepi.

Karena penghuninya sudah tidur.

Tetapi tidak dengan Edwin.

Edwin masih tidak bisa tidur. Entah memikirkan bisnisnya atau Aqila.

Dia mengambil handphonenya yang ada dimeja samping tidurnya.

Ternyata banyak notif dari Clariska.

"Sayang kamu kenapa sih akhir-akhir ini nggak peduli sama aku?"

"Apa kamu ada wanita lain selain aku?"

"Apa kamu bosan sama aku?" isi chat dari Clariska.

Edwin membacanya.

Ia sendiri sebenarnya juga bingung dengan sikapnya sendiri.

Disatu sisi Edwin menyayangi Clariska, tapi disatu sisi Edwin juga selalu kepikiran Aqila.

"Kenapa dengan saya?" tanyanya sendiri.

"Apa saya menyukai gadis bodoh itu?"

"Enggak. Saya sudah punya Clariska. Dan tujuan saya menikahinya karena Hendra tidak bisa membayar hutangnya." ucapnya.

"Lebih baik saya coba telfon Clariska,"

Edwin kemudian menelfon Clariska.

Tut...

"Halo," suara Clariska dari seberang sana.

"Kamu belom tidur?" tanya Edwin.

"Belom,"

"Saya minta maaf kalo sikap saya akhir-akhir ini berubah sama kamu. Saya tidak mempunyai wanita lain selain kamu." Edwin menjelaskan.

"Apa kamu yakin?" tanya Clariska yang tidak percaya.

"Ya." jawab Edwin.

"Terus, siapa gadis bodoh yang kamu maksud itu?" tanyanya.

Edwin terdiam. Dia bingung harus menjawab apa.

"Kenapa kamu diam? Siapa gadis bodoh yang kamu maksud itu?"

"Aku selalu setia sama kamu Edwin, aku selalu sabar nunggu kamu nikahi aku. Bahkan papa selalu mendesak aku untuk menikah sama laki-laki lain, tapi aku menolaknya. Karena aku nggak mau nikah selain sama kamu. Terus, ini balesan kamu sama aku? Ini!" maki Clariska.

"Cepat katakan siapa gadis bodoh yang kamu maksud itu. Cepat!

"Clariska, kamu salah paham. Besok kamu datang ke kantor, saya akan jelaskan semuanya."

"Oke," jawab Clariska.

"Sekarang kamu tidur, ini sudah malam." perintah Edwin.

"Iya," jawab Clariska cuek, karena dia masih marah sama Edwin.

Clariska menutup telfonnya.

Edwin meletakan handphonenya dimeja samping tempat tidurnya.

Lalu dia merebahkan tubuhnya dan tertidur.

Visual Edwin Sanjaya

Visual Clariska

Terpopuler

Comments

📚 Inem tak di anggap (HIATUS)

📚 Inem tak di anggap (HIATUS)

Semangat terus kak Auriel 😀

2021-02-02

0

MyNameIs

MyNameIs

Edwin nya PLIN plan,,🤭🤭

2020-12-26

0

Ftl03

Ftl03

LITTLE RAINBOW mampir kakkk.. semangat terus up.a

2020-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Aisyah Aqila
2 Eps 2 Jatuh Cinta
3 Eps 3 Hampir Tertabrak
4 Eps 4 Kefikiran
5 Eps 5 Hutang
6 Eps 6 Aqila kebaperan
7 Eps 7 Aqila Tahu semua
8 Eps 8 Plihan Yang Sulit
9 Eps 9 Keputusan Yang Berat
10 Eps 10 Aqila Bersedia
11 Eps 11 Tidak Nyaman
12 Eps 12 Diajak Pergi
13 Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14 Eps 14 Kebiasaan Edwin
15 Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16 Eps 16 Clariska Curiga
17 Eps 17 Putus
18 Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19 Eps 19 Rumit
20 Eps 20 Edwin salut
21 Eps 21 Terpesona
22 Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23 Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24 Eps 24 Sah
25 Eps 25 Bawel
26 Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27 Eps 27 Makan diwarteg
28 Eps 28 Salah Paham Part 1
29 Eps 29 Aqila Terluka
30 Eps 30 Hampir
31 Eps 31 Merasa bersalah
32 Eps 32 Cemburu
33 Eps 33 Clariska datang
34 Eps 34 Es Krim
35 Eps 35 Aqila cemburu
36 Eps 36 Baikan
37 Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38 Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39 Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40 Eps 40 Terluka Lagi
41 Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42 Eps 42 Bakat pelakor
43 Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44 Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45 Eps 45 Dasar Kunti
46 Eps 46 Fara Angelista
47 Eps 47 Riko dibuly
48 Eps 48 Kembali
49 Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50 Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51 Eps 51 Panggilan berubah
52 Eps 52 Kecelakan
53 Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54 Eps 54 Masih belum sadar
55 Eps 55 Alisya cemas
56 Eps 56 Golongan Darah A
57 Eps 57 Masih tetap sama
58 Eps 58 Bunda Maryam syok
59 Eps 59 Chat Misterius
60 Eps 60 Riko Jail
61 Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62 Eps 62 Berada dirumah mertua
63 Eps 63 Mobil datang
64 Eps 64 Hello Kitty
65 Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66 Eps 66 Masih tentang Riko
67 Eps Menikmati
68 Eps 68 Chat Misterius lagi
69 Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70 Eps 70 Aqila Lucu
71 Apakah sudah melakukannya?
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Eps 1 Aisyah Aqila
2
Eps 2 Jatuh Cinta
3
Eps 3 Hampir Tertabrak
4
Eps 4 Kefikiran
5
Eps 5 Hutang
6
Eps 6 Aqila kebaperan
7
Eps 7 Aqila Tahu semua
8
Eps 8 Plihan Yang Sulit
9
Eps 9 Keputusan Yang Berat
10
Eps 10 Aqila Bersedia
11
Eps 11 Tidak Nyaman
12
Eps 12 Diajak Pergi
13
Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14
Eps 14 Kebiasaan Edwin
15
Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16
Eps 16 Clariska Curiga
17
Eps 17 Putus
18
Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19
Eps 19 Rumit
20
Eps 20 Edwin salut
21
Eps 21 Terpesona
22
Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23
Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24
Eps 24 Sah
25
Eps 25 Bawel
26
Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27
Eps 27 Makan diwarteg
28
Eps 28 Salah Paham Part 1
29
Eps 29 Aqila Terluka
30
Eps 30 Hampir
31
Eps 31 Merasa bersalah
32
Eps 32 Cemburu
33
Eps 33 Clariska datang
34
Eps 34 Es Krim
35
Eps 35 Aqila cemburu
36
Eps 36 Baikan
37
Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38
Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39
Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40
Eps 40 Terluka Lagi
41
Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42
Eps 42 Bakat pelakor
43
Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44
Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45
Eps 45 Dasar Kunti
46
Eps 46 Fara Angelista
47
Eps 47 Riko dibuly
48
Eps 48 Kembali
49
Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50
Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51
Eps 51 Panggilan berubah
52
Eps 52 Kecelakan
53
Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54
Eps 54 Masih belum sadar
55
Eps 55 Alisya cemas
56
Eps 56 Golongan Darah A
57
Eps 57 Masih tetap sama
58
Eps 58 Bunda Maryam syok
59
Eps 59 Chat Misterius
60
Eps 60 Riko Jail
61
Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62
Eps 62 Berada dirumah mertua
63
Eps 63 Mobil datang
64
Eps 64 Hello Kitty
65
Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66
Eps 66 Masih tentang Riko
67
Eps Menikmati
68
Eps 68 Chat Misterius lagi
69
Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70
Eps 70 Aqila Lucu
71
Apakah sudah melakukannya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!