Eps 3 Hampir Tertabrak

"Lama banget sih lo." celetuk Aqila.

"Enak aja, emang lo," jawab Dinda.

"Udah ditunggu bunda sama ayah tu," ucap Aqila.

"Hehehe." jawab Dinda cengengesan.

Lalu mereka berdua keluar dari kamar.

"Ayah, bunda..." ucap Aqila dengan manja dan lalu duduk.

"Dinda, kamu nginep disini?" tanya Ayah Hendra.

"Hehehhe, iya yah." jawab Dinda.

"Tapi kamu udah bilang sama ayah dan bunda mu kan?" tanya Bunda Maryam.

"Udah bun, tadi Dinda udah bilang kalo mau nginep disini." jawab Dinda.

"Ya udah, sekarang kita makan malam. Kasian Aqila udah laper dari tadi." goda Bunda Maryam.

"Ih bunda... Aqila enggak nahan laper," jawab Aqila dengan cemberut.

"Iya bun, dikamar aja tadi Aqila bilang udah laper banget." sahut Dinda yang ikut memojokkan Aqila.

Aqila cemberut.

"Awas ya lo Din, lo tidur diluar." gertak Aqila.

"Ih, kok lo jahat gitu sih," jawab Dinda yang takut.

"Bodo amat." jawab Aqila.

"Udah udah, Aqila, nggak boleh gitu nak," ucap Bunda Maryam.

"Habisnya dia resek bun,"

"Mending kita makan aja." ajak Ayah Hendra.

"Siap yah." jawab Dinda.

Mereka berempat pergi ke meja makan.

"Bunda masak apa?" tanya Aqila.

"Bunda masak ayam goreng, sayur sop, sama tempe goreng sayang." jawab bunda sambil berjalan ke meja makan.

Sampai di meja makan, bunda mengambilkan ayah Hendra nasi.

"Aqila juga bunda," pinta Aqila.

"Aku juga bun, hehehe." sahut Dinda.

"Sini," ucap bunda sambil mengambil piring Aqila dan Dinda.

"Makasih bunda," ucap Aqila dengan senyumnya yang manis dan imut.

"Makasih juga bunda," sahut Dinda juga.

"Ih, lo ikutan mulu." Aqila kesal.

"Ye... gr banget lo." jawab Dinda yang juga kesel.

"Kalo kalian rebut terus, ayah ambil lo makanannya." celetuk ayah yang capek melihat Aqila dan Dinda berantem terus.

"Sayang, didepan makanan nggak boleh berantem." bunda menasehati.

"Iya bun," jawab Aqila dan Dinda.

Lalu mereka semua makan.

10 menit...

Selesai makan.

Aqila selalu membantu bunda membersihkan piring sehabis makan.

"Bunda, Dinda juga ikut bantuin ya?"

"Makasih Dinda," ucap bunda.

"Sama-sama bunda." jawab Dinda.

Lalu mereka bertiga ke ruang tamu ikut ayah.

"Ayah..." ucap Aqila.

"Iya sayang," jawab Ayah Hendra yang lagi menonton tv.

"Aqila pengen ngemil." kata Aqila sambil memelas.

"Ya udah, sana beli sama Dinda." jawab Ayah Hendra.

"Uangnya?"

Ayah Hendra mengambil dompet dan memberikan uang kepada Aqila.

"Makasih ayah," jawab Aqila.

"Bunda sama ayah nggak mau nitip apa gitu,"

"Enggak sayang, kalian hati-hati ya... langsung pulang." bunda mewanti-wanti.

"Siap bunda," jawab Aqila dan Dinda.

Mereka berdua mencium tangan ayah Hendra dan bunda Maryam.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab Ayah Hendra dan Bunda Maryam.

"Inget, langsung pulang." teriak Bunda Maryam.

"Iya bun," jawab Aqila.

Mereka berdua pergi.

Aqila yang membonceng Dinda.

Diperjalanan...

"Din, lo mau beli apa?" tanya Aqila.

"Tau La, gue bingung." jawab Dinda.

"Gue pengen roti bakar."

"Gue pengen makan bakso." ucap Dinda.

"Sekarang cari roti bakar dulu, habis itu beli bakso." ucap Aqila.

Lalu Aqila mencari tukang roti bakar.

"Ketemu," ucap Aqila dengan senang.

Lalu Aqila turun dan membeli roti bakar.

Selesai membeli roti bakar, Aqila mengendarai motor nya mencari tukang bakso.

"La, la. itu tukang baksonya." ucap Dinda yang heboh sambil menunjuk tukang bakso.

Aqila kemudian membelokkan motornya ke arah tukang bakso yang ditunjuk Dinda.

Dinda memasan 3 bungkus bakso.

Untuk ayah dan bunda.

Selesai beli bakso, mereka otw pulang kerumah.

Disaat perjalanan pulang, Aqila mau menyeberang. Di kanan jalan ada dua mobil mewah yang hampir menabrak Aqila dan Dinda.

"Aa..." teriak Aqila dan Dinda.

Cit...

Suara rem mobil itu.

Orang yang ada dimobil turun semua.

Para bodyguard yang berjumlah 6 berjalan ke arah Aqila dan Dinda.

"Anak kecil kalo belom bisa mengendarai motor, gak usah pakek motor!" bentak salah satu bodyguard itu.

"Yang salah situ, kok nyalahin gue." jawab Aqila yang berani.

"Anak kecil dibilangin ngelawan." sahut bodyguard yang satu.

"Aku nggak salah! Makanya aku berani ngelawan!" bentak Aqila.

"Dibilangin ngebantah!" bentak bodyguard itu.

Aqila terus membantah.

Sedangkan Dinda hanya diam karena takut melihat para bodyguard yang berbadan besar dan memakai baju serba hitam.

Sampai pada akhirnya, majikan dari bodyguard itu turun dari mobil.

Ia berjalan sangat angkuh.

Bodyguard tersebut lalu menunduk.

"Ada apa ini?" tanya majikan itu.

"Maaf tuan, adek ini minta ganti rugi tuan." jawab salah satu bodyguard.

"Oh, ini majikan kamu." sahut Aqila dengan berani.

Lalu Aqila berjalan ke arah majikan itu.

"Om, tolong bilangin body guardnya. Jangan cuma beraninya sama anak kecil." ucap Aqila.

Para bodyguard itu tidak percaya melihat keberanian Aqila dengan majikannya.

Ya...

Siapa yang berani dengan Edwin Sanjaya.

Pengusaha terbesar dikota itu.

Berumur 27 tahun, tapi belom mau menikah karena sibuk dengan dunia bisnis.

Orang yang dingin, cuek tapi juga menakutkan.

Dia tidak segan-segan membunuh orang yang berani main-main dengannya.

Edwin hanya menatap Aqila dengan tatapan yang tajam.

Aqila pun juga membalas tatapan Edwin dengan tajam.

"Gadis kecil, berani sekali kamu dengan saya." ucap Edwin dingin tapi menakutkan.

"Kenapa aku harus takut sama om, om juga manusia bukan vampir." jawab Aqila.

Edwin hanya diam dan menatap Aqila dengan tajam.

"Kembali ke mobil." perintah Edwin kepada para bodyguardnya.

Lalu mereka semua berjalan ke mobil.

"Om, om harus tanggung jawab!" teriak Aqila.

Tapi tidak dihiraukan sama Edwin.

Mobil yang ditumpangi Edwin dan para bodyguardnya pergi meninggalkan Aqila dan Dinda.

"Ih, sumpah! Gue kesel banget sama tu orang. Awas aja kalo sampek ketemu lagi, gue buat pepes ikan." omel Aqila.

"La, lo berani banget sih," kata Dinda yang heran melihat keberanian Aqila.

"Kenapa harus takut sama om-om?" tanya Aqila.

"Dia serem banget la, apa lagi para bodyguardnya itu," jawab Dinda.

"Gue malah benci sama dia, bukan takut." ucap Aqila.

"Kita balik aja yuk, gue takut disini." ajak Dinda.

"Iya, eh tapi inget. Jangan sampai ayah sama bunda tau soal tadi."

"Iya iya, janji."

"Anak pintar."

Lalu Aqila mengendarai motornya.

15 menit...

Sampai dirumah Aqila.

"Assalamualaikum ayah bunda," Aqila dan Dinda mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam," jawab bunda membukakan pintu.

Aqila dan Dinda masuk.

"Sayang, kok lama banget?" tanya bunda Maryam yanh khawatir.

"Hehehe, iya bun. Soalnya tadi antri," jawab Aqila berbohong.

"Maafin Aqila ayah bunda, Aqila harus berbohong. Karena Aqila nggak mau bunda sama ayah khawatir."

"Ini semua gara-gara om tadi sama bodyguardnya itu. Awas aja kalo ketemu lagi."

gerutunya dari hati.

"Oo gitu, ya udah kamu ambil mangkok didaur buat baksonya," perintah bunda Maryam.

Aqila dan Dinda mengambil mangkok dan piring.

"Sayang, kamu nggak mau baksonya?" tanya bunda.

"Enggak bun, Aqila mau diet heheh." jawab Aqila.

"Kamu ini ada-ada aja," sahut ayah.

Mereka kemudian melanjutkan makan baksonya dan Aqila makan roti bakar.

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

Di sini Like lagi.. Lanjut bagus ka ceritanya

2021-01-08

0

anotherbyl

anotherbyl

Like lagi untukmu Kak❤❤❤❤
Benar kata Aqila dia manusia bukan vampir😂 Aqila berani bgttt deh... Kasihan Edwin dibanding-bandingin sm vampir huhuhu


Salam dari
MAYRA
PERJALANAN HIDUP KANIA

2021-01-03

0

coco

coco

mampir lagi nih.

jangan lupa mampir di senja di Cappadocia

2021-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Aisyah Aqila
2 Eps 2 Jatuh Cinta
3 Eps 3 Hampir Tertabrak
4 Eps 4 Kefikiran
5 Eps 5 Hutang
6 Eps 6 Aqila kebaperan
7 Eps 7 Aqila Tahu semua
8 Eps 8 Plihan Yang Sulit
9 Eps 9 Keputusan Yang Berat
10 Eps 10 Aqila Bersedia
11 Eps 11 Tidak Nyaman
12 Eps 12 Diajak Pergi
13 Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14 Eps 14 Kebiasaan Edwin
15 Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16 Eps 16 Clariska Curiga
17 Eps 17 Putus
18 Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19 Eps 19 Rumit
20 Eps 20 Edwin salut
21 Eps 21 Terpesona
22 Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23 Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24 Eps 24 Sah
25 Eps 25 Bawel
26 Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27 Eps 27 Makan diwarteg
28 Eps 28 Salah Paham Part 1
29 Eps 29 Aqila Terluka
30 Eps 30 Hampir
31 Eps 31 Merasa bersalah
32 Eps 32 Cemburu
33 Eps 33 Clariska datang
34 Eps 34 Es Krim
35 Eps 35 Aqila cemburu
36 Eps 36 Baikan
37 Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38 Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39 Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40 Eps 40 Terluka Lagi
41 Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42 Eps 42 Bakat pelakor
43 Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44 Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45 Eps 45 Dasar Kunti
46 Eps 46 Fara Angelista
47 Eps 47 Riko dibuly
48 Eps 48 Kembali
49 Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50 Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51 Eps 51 Panggilan berubah
52 Eps 52 Kecelakan
53 Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54 Eps 54 Masih belum sadar
55 Eps 55 Alisya cemas
56 Eps 56 Golongan Darah A
57 Eps 57 Masih tetap sama
58 Eps 58 Bunda Maryam syok
59 Eps 59 Chat Misterius
60 Eps 60 Riko Jail
61 Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62 Eps 62 Berada dirumah mertua
63 Eps 63 Mobil datang
64 Eps 64 Hello Kitty
65 Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66 Eps 66 Masih tentang Riko
67 Eps Menikmati
68 Eps 68 Chat Misterius lagi
69 Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70 Eps 70 Aqila Lucu
71 Apakah sudah melakukannya?
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Eps 1 Aisyah Aqila
2
Eps 2 Jatuh Cinta
3
Eps 3 Hampir Tertabrak
4
Eps 4 Kefikiran
5
Eps 5 Hutang
6
Eps 6 Aqila kebaperan
7
Eps 7 Aqila Tahu semua
8
Eps 8 Plihan Yang Sulit
9
Eps 9 Keputusan Yang Berat
10
Eps 10 Aqila Bersedia
11
Eps 11 Tidak Nyaman
12
Eps 12 Diajak Pergi
13
Eps 13 Rehan menyatakan cinta
14
Eps 14 Kebiasaan Edwin
15
Eps 15 Entah Sandiwara atau Realita
16
Eps 16 Clariska Curiga
17
Eps 17 Putus
18
Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu
19
Eps 19 Rumit
20
Eps 20 Edwin salut
21
Eps 21 Terpesona
22
Eps 22 Bertemu Calon Mertua
23
Eps 23 Seperti Anak Sendiri
24
Eps 24 Sah
25
Eps 25 Bawel
26
Eps 26 Omongan Papa Mertua Yang Pedas
27
Eps 27 Makan diwarteg
28
Eps 28 Salah Paham Part 1
29
Eps 29 Aqila Terluka
30
Eps 30 Hampir
31
Eps 31 Merasa bersalah
32
Eps 32 Cemburu
33
Eps 33 Clariska datang
34
Eps 34 Es Krim
35
Eps 35 Aqila cemburu
36
Eps 36 Baikan
37
Eps 37 Tingkah Lucu Aqila
38
Eps 38 Visual Pemain Aisyah Aqila
39
Eps 39 Diturunkan dipinggir jalan
40
Eps 40 Terluka Lagi
41
Eps 41 Bertengkar dimalam hari
42
Eps 42 Bakat pelakor
43
Eps 43 Misi Awal akan dimulai
44
Eps 44 Aqila yang pms, Edwin yang tersiksa
45
Eps 45 Dasar Kunti
46
Eps 46 Fara Angelista
47
Eps 47 Riko dibuly
48
Eps 48 Kembali
49
Eps 49 Kangen Ayah Sama Bunda
50
Eps 50 Melepas Rindu Di Kantor
51
Eps 51 Panggilan berubah
52
Eps 52 Kecelakan
53
Eps 53 Firasat Seorang Ibu
54
Eps 54 Masih belum sadar
55
Eps 55 Alisya cemas
56
Eps 56 Golongan Darah A
57
Eps 57 Masih tetap sama
58
Eps 58 Bunda Maryam syok
59
Eps 59 Chat Misterius
60
Eps 60 Riko Jail
61
Eps 61 Sudah Boleh Pulang
62
Eps 62 Berada dirumah mertua
63
Eps 63 Mobil datang
64
Eps 64 Hello Kitty
65
Eps 65 Kehidupan Riko dulu
66
Eps 66 Masih tentang Riko
67
Eps Menikmati
68
Eps 68 Chat Misterius lagi
69
Eps 69 Pengirim Chat Misterius
70
Eps 70 Aqila Lucu
71
Apakah sudah melakukannya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!