Eps 18 Tidak Sengaja Bertemu

"Kenapa saya nggak mengejar Clariska? Kenapa saya biasa saja diputuskan Clariska? Kenapa saya sebenarnya?" guman Edwin sendiri.

Edwin benar- benar bingung dengan sikapnya sendiri.

"Apa benar kalo saya suka sama gadis bodoh itu?" tanya nya sendiri yang masih tidak percaya.

.

.

Clariska sangat marah dengan Edwin.

"Bisa-bisa nya kamu tega ninggalin aku demi gadis bodoh itu!"

"Bahkan aku pergi nggak kamu cegah,"

"Aku benci kamu Edwin!" teriak Clariska sambil mengemudikan mobilnya.

"Ini semua gara-gara gadis bodoh itu."

"Lihat aja, aku akan buat hidup gadis itu menderita." ucapnya dengan nada menakutkan.

Ia mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Halo," ucap Clariska.

"Iya nyonya Clariska, ada apa anda menghubungi saya?" tanya seseorang yang dihubungi Clariska.

"Saya minta, kamu cari orang yang mempunyai hutang sama Edwin. Dia bekerja diperusahaan Edwin." perintah Clariska.

"Baik nyonya." jawab orang itu.

Clariska langsung mematikan handphonenya.

Dia tersenyum sinis.

"Lihat saja gadis kecil, berani sekali kamu merebut Edwin dari tanganku." ucapnya.

.

.

Dikediaman Edwin, hanya ada Alisya dirumah dan bersama beberapa pelayan.

Mama Merliana dan Papa Sanjaya pergi ke kantor untuk mengecek berkas-berkas yang harus ditanda tangani.

"Hem, gabut banget sih dirumah sendiri," gerutunya.

"Mending aku ngemil ah,"

Dia berjalan ke dapur dan membuka kulkas.

"Ih, Kok nggak ada snack sama sekali sih,"

"Huft, mending gue belanja disupermarket aja, sekalian jalan-jalan, hehehhe," ucapnya.

Ia kembali ke kamarnya untuk siap- siap pergi ke supermarket.

5 menit...

Alisya keluar dari kamarnya dan sudah siap untuk pergi belanja.

"Pak, tolong anterin Alisya ke supermarket ya..." pinta Alisya.

"Maaf non, apa non sudah minta izin sama tuan Edwin? Soalnya tuan Edwin pesan sama saya, kalo non Alisya nggak boleh pergi kemana-mana," ucap pak supir.

Edwin memperkerjakan lima supir dirumahnya.

satu supir yang khusus untuk mengantar Edwin pergi.

Sedangkan yang lainnya hanya serepan.

"Bentar aku telfon kak Edwin dulu," ucap Alisya.

Ia mengambil handpone dari tasnya, dan menelfon Edwin.

"Halo kak,"

"Kak aku mau pergi ke supermarket beli snack, boleh kan?" tanya Alisya.

"Suruh pelayan yang beli." jawab Edwin dari seberang sana.

"Alisya pengen pergi sendiri kak, lagian aku suntuk dirumah terus,"

"Iya, kakak izinin kamu." Edwin mengizinkan.

Alisya sangat senang.

"Makasih kakak," ucap Alisya.

"Ya."

"Bye-bye kak," ucap Alisya dan mematikan handphonenya.

"Alisya udah izin sama kak Edwin, dan katanya boleh kok pak," ucapnya.

"Baik non, mari saya antar," pak supir membukakan pintu mobil.

10 menit sampai disupermarket.

Kebetulan jalanan tidak macet, jadi cepat sampainya disupermarket.

Pak supir membukakan pintu Alisya.

"Makasih pak supir, Alisya kedalam dulu ya..."

"Baik non," jawab pak supir.

Alisya masuk kedalam, dan memilih beberapa snack.

Dia tidak lupa membeli snack favoritnya saat masih sd dulu.

"Ini dia yang aku cari," ucapnya sambil mengambil snack itu. Dan tanpa sengaja ada seseorang yang juga ingin membeli snack itu.

Tangan Alisya dan orang itu berpegangan.

Alisya kaget dan melihat orang itu.

Dia terdiam memandang wajah orang yang sama-sama ingin membeli snack itu.

"Dia ganteng banget," ucapnya dalam hati.

"Eh, sorry. Saya nggak sengaja," ucap laki-laki itu.

Ya ...

Ternyata laki-laki itu adalah Rehan.

Ia belanja kesupermarket untuk membeli snack kesukaan keponakannya yang kebetulan lagi main dirumah Rehan.

"Kamu mau beli snack itu?" tanya Rehan.

Alisya masih diam dan memandang wajah Rehan.

Dia benar-benar terpesona melihat ketampanan Rehan.

"Halo?" ucap Rehan sambil melambaikan tangannya didepan wajah Alisya.

"Eh iya, sorry tadi ngomong apa?" tanya Alisya.

"Duh, aku oon banget sih. Sampek bengong segala," gerutunya dalam hati.

"Iya nggak papa, kamu mau beli snack ini juga?" tanya Rehan.

"Iya, soalnya ini snack kesukaan aku," jawab Alisya.

Rehan mengambilkan untuk Alisya.

"Nih," memberikan snacknya kepada Alisya.

Alisya mengambilnya.

"Makasih ya," ucap Alisya dengan senyum.

"Iya," jawab Rehan.

"Kalo gitu, aku duluan kekasir." tambahnya.

Baru tiga langkah Rehan berjalan, Alisya memanggilnya.

"Eh tunggu," berjalan menghampiri Alisya.

Rehan pun berhenti dan menoleh ke arah Alisya.

"Iya kenapa?" tanya Rehan.

"Sekalian bareng ke kasirnya, aku juga mau bayar," jawabnya Alisya.

"Oo, iya," jawab Rehan.

Mereka berdua ke kasir.

Selesai membayar semua, Rehan buru-buru pulang. Karena takut kalo ditunggu keponakannya yang masih sd.

"Aku pergi dulu," pamit Rehan dan keluar dari supermarket dengan buru-buru.

Baru sempat Alisya mengejar, ternyata motor Rehan sudah pergi.

"Yah, gagal deh kenalannya." ucapnya.

"Silahkan non," ucap pak supir membukakan pintu Alisya.

Alisya pun masuk ke mobil.

Didalam mobil, Alisya memikirkan Rehan.

"Kenapa aku tadi nggak kenalan sih sama dia, oon banget sih kamu Alisya," gerutunya dalam hati sambil tangannya menepuk jidatnya.

Pak supir yang melihat Alisya menepuk jidatnya, bertanya.

"Non kenapa? Apa non sakit?" tanya pak supir yang cemas.

"Oh, nggak kok pak. Alisya nggak papa kok," jawab Alisya.

Alisya sangat malu dengan pak supir.

Bisa-bisanya dia menepuk jidatnya saat ada pak supir.

"Benar-benar oon kamu Lisya," batinnya.

Suasana dimobil hening.

Pak supir fokus menyetir sedangkan Alisya sibuk memikirkan Rehan.

"Gue harus bisa ketemu dia lagi," ucapnya dalam hati.

Mobil yang dinaiki Alisya sudah sampai di rumah Edwin.

Seperti biasa, pak supir membukakan pintu untuk Alisya.

"Makasih pak," ucap Alisya dan masuk kedalam rumah.

Ternyata Mama Merliana dan Papa Sanjaya sudah pulang.

"Mama papa ..." ucap Alisya berlari sambil membawa 2 kantong berisi cemilan menuju mama dan papanya.

"Sayang, kamu dari mana aja sih. Mama sama papa nyariin kamu loh," Mama Merliana memeluk Alisya.

"Heheheh, tadi Alisya pergi ke supermarket bentar ma beli snack. Alisya juga udah izin kak Edwin kok," jawab Alisya.

"Hem sayang, mama sama papa sampek khawatir loh,"

"Heheheh maafin Alisya ma pa,"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***