Langsung dibaca sama Rehan.
Mengetik.
"Langsung dibaca. Eh, dia mengetik lagi." ucap Aqila heboh sendiri.
"Jangan senyum, nanti aku nggak bisa tidur." balasan dm dari Rehan.
"Ih, ni cowok modus," ucap Aqila.
"Em, gue bales apa ya?" tanya nya sendiri.
Lalu Aqila mengetik.
"Hahaha, kenapa nggak bisa tidur?" tanya Aqila dari dm yang sok polos.
Mengetik
"Karena senyum kamu terlalu manis," jawab Rehan dari dm.
"Baru tau ya kalo aku manis," ucap Aqila sombong.
"Hahaha, bisa aja kamu," jawab Aqila dari dm.
Mereka terus berlanjut sampai sore.
Sampai-sampai Aqila ketiduran.
Tok...Tok....
"Aqila sayang, bangun. Ada dinda nih," teriak Bunda Maryam.
Masih belom ada jawaban dari Aqila.
"Kebiasan ya bun, kalo tidur kayak kebo." celetuk Dinda.
Dinda Clarasati adalah sahabat Aqila dari smp.
Mereka selalu berdua. Dinda memiliki sifat yang hampir sama seperti Aqila. Tapi dia tidak manja.
"Iya Din," jawab Bunda Maryam.
"Aqila sayang, bangun nak." teriak Bunda Maryam lagi.
Sama aja masih belom ada sahutan dari Aqila.
"Biar Dinda aja bun,"
"Aqila bangun!" teriak Dinda.
Dan benar, teriakan Dinda bisa membuat Aqila bangun.
"Huah, siapa sih?" tanya Aqila sendiri.
"Aisyah Aqila bangun!" teriak Dinda lagi.
Dengan terpaksa Aqila bangun dan membuka pintu kamarnya.
Ceklek
Aqila membuka pintu kamarnya.
"Ya ampun Aqila..." cerocos Dinda.
Aqila tidak menjawab dan langsung menarik Dinda masuk ke kamarnya.
"Makasih bunda," ucap Aqila dan langsung menutup pintunya.
Dinda duduk ditempat tidur Aqila. Disusul dengan Aqila.
"Lo kalo mau kesini hubungin gue dulu napa," ucap Aqila.
"Makanya, lo jangan tidur mulu. Sampek-sampek nggak denger gue whattsap." jawab Dinda.
"Lo udah whatsapp gue?" tanya Aqila.
"Menurut lo..." jawab Dinda.
Lalu Aqila mengecek handphonenya.
Tenyata benar, Dinda sudah menelfon Aqila dua puluh kali.
"Banyak banget lo nelfon gue," ucap Aqila yang kaget.
Lalu Aqila senyum senyum sendiri.
Dinda yang melihat nya jadi bingung. Lalu memegang dahi Aqila.
"Nggak panas, juga nggak demam." gumannya sendiri.
"Eh, gue ggak sakit Dinda," sahut Aqila yang mengerti maksud Dinda.
"Terus? Lo ngapain senyum-senyum sendiri," tanya Dinda.
"Kepo ya lo?" goda Aqila.
"Tau ah," ucap Dinda yang kesal dengan Aqila.
"Oke oke, gue cerita sama lo Dinda sahabat gue yang cantik. Eh, tapi masih cantikan gue sih,"
"Buruan." kata Dinda yang tidak sabar ingin mendengar curhatan Aqila.
"Iya, iya. Bawel banget sih lo," jawab Aqila yang ikutan kesel.
"Jadi gini, lo tau Rehan Saputra kan?" tanya Aqila.
"Iya tau," jawab Dinda dengan cepat.
"Dia dm gue." jawab Aqila.
"Lo serius?" tanya Dinda yang tidak percaya.
Aqila mengangguk-anggukan kepalanya.
"Rehan Saputra cowok terganteng, terkeren dan idola satu sekolah kita dulu kan?" tanya Dinda memastikan.
"Iyups, bener banget." jawab Aqila.
"Wait wait, bukannya lo nggak suka ya sama dia."
"Hehhehe, iya sih. Gue dulu emang nggak suka sama dia, tapi sekarang beda," jawab Aqila.
"Beda gimana maksud lo?" tanya Dinda yang tidak mengerti.
"Gue kayak nya gue suka deh sama dia," jawab Aqila.
"Oh my god." kata Dinda.
"Hehheh," Aqila cengengesan.
"Idola sekolah sama bintang sekolah." ucap Dinda.
"Pas banget." tambahnya.
"Eh, tapi lo jangan bilang siapa-siapa."
"Iya, gue akan jaga rahasia ini. Eh, tapi kalo lo jadian sama Rehan, lo harus traktir gue." kata Dinda.
"Iya, gampang," jawab Aqila.
Ting...
Bunyi notif handphone Aqila.
Dia langsung membukanya.
"Rehan." ucapnya.
"Dm apa?" tanya Dinda yang kepo.
"Sabar dulu napa," jawab Aqila.
Lalu Aqila membuka dm nya Rehan.
"P,"
"Aqila,"
"Kamu tidur ya..." isi dm dari Rehan.
"Dia nyepam gue," ucap Aqila kegirangan.
Langsung Aqila balas.
"Heheh, maaf aku ketiduran tadi." jawaban dm dari Aqila.
"Yah, dia off." ucapnya sambil cemberut.
"Sabar, mungkin dia lagi sibuk." sahut Dinda.
"Mending lo mandi, bau acem." goda Dinda.
Aqila mencium badannya.
"Iya iya, gue mandi." Aqila menurut.
Kemudian pergi ke kamar mandi.
"Dari pada nungguin Aqila mandi seabad, mending gue tidur aja," gumannya sendiri.
Lalu Dinda tidur.
30 menit...
Aqila baru selesai mandi.
"La...La...." Aqila keluar dari kamar mandi sambil menyanyi.
Lalu melihat Dinda yang sudah tidur dengan pulas.
"Yah, tuh anak malah tidur." ucapnya sendiri.
Selesai memakai baju, Aqila memakai bedak dan lotion.
Ting...
Notif dari handphone Aqila.
Lalu dia mengambilnya.
Tenyata benar, Rehan yang menghubungi Aqila.
"Maaf ya, aku baru pulang basket dan nggak sempet lihat handphone." isi dm dari Rehan.
"Oh ya, dia kan pas waktu sma juara basket yah."
"Udah ganteng, baik, pinter, pemain basket pula. Wah... idaman banget nih," memuji Rehan.
Lalu Aqila membalas dm nya Rehan.
"Hehehe iya, aku juga baru selesai mandi kok," balas Aqila.
"Wih, udah cantik nih berarti." balas Rehan dari dm.
"Dari dulu gue juga udah cantik keles," celetuk Aqila.
"Makasih," jawab Aqila.
Terus berlanjut dm an sampai jam lima sore.
"Ya udah, aku mau mandi dulu ya," pamit Rehan dari dm.
"Iya, sana mandi. Biar gantengnya nambah," balas Aqila.
"Sekali-kali ah, gue gombalin dia," ucapnya sendiri.
Setelah Rehan pamit mau mandi, handphone Aqila sepi.
Banyak cowok yang mengejar-ngejar dia. Tapi dia sama sekali tidak tertarik.
Entah kenapa dengan Rehan, Aqila merespon.
"Nih anak, udah jam lima lebih masih belom bangun juga," gumannya sendiri.
Lalu Aqila berjalan ke tempat tidur.
"Dinda bangun!" teriak Aqila sambil menggoyang-goyang tangan Dinda.
"Ah..." jawaban dari Dinda.
"Bangun Din," ucap Aqila.
Dinda membuka matanya, mengumpulkan nyawanya.
"Jam berapa sih?" tanya Dinda.
"Jam 4 subuh." jawab Aqila dengan cemberut.
"Serius gue Aqila tersayang,"
"Tuh." kata Aqila sambil menunjuk jam dinding bergambar hello kitty.
"Hah! Udah jam lima?" Dinda kaget.
"Makanya gue bangunin lo." jawab Aqila.
"La, gue nginep sini ya..."
"Hem," jawab Aqila.
"Makasih sahabat ku tercinta." langsung memeluk Aqila.
"Sana lo mandi, bau acem." ledek Aqila.
"Iya, gue mandi." berjalan ke kamar mandi.
Lima langkah dari tempat tidur, Dinda berhenti dan berbalik menghadap Aqila.
"Hehehe, gue lupa nggak bawa baju ganti, heheheh,"
"Pakek baju gue." jawab Aqila.
"Makasih sayang."
"Hem, sana mandi Dinda." perintah Aqila.
"Iya bawel."
Dinda langsung pergi ke kamar mandi.
"Huft, mending gue main handphone aja. Dari pada gabut," ucapnya.
Sambil menunggu Dinda mandi, Aqila main handphone menghilangkan kejenuhannya.
15 menit...
Dinda selesai mandi.
"Qila, gue pakek baju yang mana?" tanya Dinda.
"Iya bentar, gue yang milih." jawab Aqila lalu membuka lemari nya.
Beberapa menit...
"Nih," sambil menyerahkan baju kepada Dinda.
"Itu baju yang pas buat lo," tambahnya.
"Makasih beb." Dinda mengambil baju yang dikasih Aqila.
Lalu memakai baju nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support ya thorr ❤️
thanks
2021-01-10
0
Ghiie-nae
semangat kak....
2021-01-09
0
Yeni Eka
Aku Like di sini ka
2021-01-08
0