...Hay...hay.. author balik lagi dengan up yang masih hangat🥰🖐🖐...
...jangan lupa ya tinggalkan jejak biar author bisa tambah semangat lagi nulisnya.....
.....salam cinta manis untuk kalian semua.....
__________
...Untuk apa jauh menggapai rembulan bintang diatas sana jika dimatamu, aku bisa mendapatkan semuanya....
^^^An_Tama^^^
Tahu kan apa yang terjadi ketika dua orang sahabat bertengkar?, tidak saling sapa, seperti orang asing, bersikap cuek?. Yaps itu lah terjadi.
Meski mereka pada awalanya memang sudah renggang saat di sekolah, tapi saat ini malah bisa dikatakan seperti seseorang yang tidak saling kenal lagi. Tidak ada yang mau mengalah. Jika menurut Lula, Raya egois tidak mau memaafkan Lula- ( tentu saja itu juga dari hasutan Lessa dan kawan-kawannya)-
Berbeda dengan pikiran Raya. Saat ini ia memilih untuk memberikan waktu untuk Lula, toh juga gadis itu tidak ingin orang lain mencampuri urusannya lagi kan. Dan memilih untuk menfokuskan dirinya di kegiatan Ekskul.
“ Okey agenda terakhir, kita hanya perlu minta pengesahan aja dari Osis, dan gue minta tolong sama... Ray !! nih gue percayakan sama lo, ” ucap Bunga, mentor Sastranya.
Raya tidak punya alasan lain selain mengangguk saja.
Setelahnya dirinya pun segera menuju ruang Osis. Sampai di ruangan Osisi, ia tidak mendapati siapa-siapa, terlalu sepi dan sunyi.
Baru saja ingin berbalik dan pergi, suara benda jatuh menarik perhatian Raya. Suaranya persis berasal dari dalam ruangan itu. pikiran Raya hanya kemungkinan ya pasti ada seseorang di dalam sana.
Melangkah lebih maju, sudah menengok kesana kemari, nyatanya tidak ada orang. Apakah kali ini ceritanya akan menjadi horor? Hahaha tidak mungkin. Raya cukup berani jika hanya karena sebuah suara.
Entah secara kebetulan. Mata Raya mendapati seseorang tertidur di atas bangku yang tersusun rapi. Menghela nafasnya, ia tahu siapa orang itu.
Bukan sekali dua kali seorang Tama kerjanya hanya rebahan di ruang Osis.
“ Kak!! Kak Tama!!” ucap Raya berniat membangunkan sang raja rebahan.
Tidak kunjung bangun, sebuah ide di kepala Raya tiba-tiba muncul. Kapan lagi ia bisa mengerjai Tama. Waktu yang sangat pas.
Mendekati bibirnya di dekat telinga Tama, berniat ingin berteriak. Tetapi yang terjadi bukan Tama yang kaget melainkan Raya.
Suaranya belum keluar namun Tama sudah menatapnya secara tiba-tiba, sangat dekat. Hingga Detik ke-5, berbarengan dengan senyum Tama terukir, Raya sadar dan secepatnya menjauh. Usahanya gagal senjata makan tuan.
“ Lo mau ngapain sih hahaha?” ucap Tama bangun dari rebahannya dan tertawa kecil.
“ Ngga ngapa-ngapain kak.”
“ Alah ngaku deh.. lo mau ngagetin gue kan?”
“ Ngga, lebih tepatnya niat baik mau bangunin aja, ” Bela Raya, tidak ingin mengakui perbuatannya.
Tama menatap lama tingkah Raya yang seakan salah tingkah. Lucu banget sih. Batinnya.
“ Well, Lo mau ngapain ke sini?”
“ Oh ini , gue mau minta pengesahan dari ketua Osis, kak Darma ada?” tanya Raya.
“ Yah... sayangnya si Darma hari ini ngga masuk, tapi it’s okay, sini biar gue yg TTD.”
Raya pun memberikan kertas yang ia pegang untuk di TTD oleh Tama. Dan akhirnya tugas pertama Raya selesai.
“ Kalau gitu gue duluan ya kak, ” pamit Raya. Dan Tama hanya membalasnya dengan tersenyum manis.
***
.
.
TING!!..
Pertanda ada pesan masuk pada ponsel Raya.
Kak Tama
Terus berusaha ya Nona jail, kali ini gue ngga kaget hahaha.
Nona jail? Cukup geli dirasa ada yang memanggilnya seperti itu. walau begitu rasa lucu pun ia rasakan, membuatnya sedikit tersenyum. Padahal kalau di pikir-pikir belum lama dirinya itu keluar dari ruang Osis dan berkumpul bersama teman-temannya.
“ Lo kenapa sih Ray, senyum-senyum ngga jelas?” ucap Alisha di samping Raya.
“ Gila? Lo gila Ray?” ucap Bele tidak jelas. To the point sekali anak ini.
“ Apaan sih Bel ngga nyambung!!”
“ Ya..kan kalau orang senyum ngga jelas berarti orang gila Sha," Cerdas sekali anak ini
“ Iya in..deh, ” balas Alisha malas.
Setidaknya Raya bersyukur Berkat celotehan tidak jelas dari Bele, Raya jadi tidak harus pula meladeni pertanyaan awal Alisha.
Raya rasa saat ini, hubungannya dengan Tama sangatlah tidak jelas. Mereka berdua sebenarnya sudah sama-sama nyaman. Berbicara soal perasaan pun, jika mau jujur Raya sedikit ge’er bisa dekat dengan Tama.
Tidak jarang banyak yang bilang jika Tama sedang naksir dengan seorang gadis di sekolah itu. sosok nya jatuh pada Raya, 99%. Raya juga bukannya tidak ingin berharap, hanya saja dia kan masih berstatus junior kelas satu yang baru saja masuk di SMA Dalta.
Asik dengan pikirannya sendiri, Raya di buat bingung saat Alisha mengeluarkan kata-katanya yang terkesan tiba-tiba serius.
“ Ray.. gue ngga berharap lebih, tapi kalau lo emang nyaman, gue tetap dukung lo kok, ”
Siapa yang tidak peka jika jelas-jelas semuanya memang sudah tahu kedekatan dari Tama dan Raya. Alisha mungkin benci sebencinya dengan Tama, namun ia tidak bisa egois jika temannya punya kebahagian lain kan.
Raya ingin membalas perkataan Alisha, tapi ada yang mendahulukannya, yaitu suara dering ponsel Bele.
Bele sendiri hanya diam menatap ponsel di genggamannya. Karena tidak kunjung diangkat dan dering itu bersuara terus, Alisha merebutnya. Penasaran juga siapa sih yang menelepon temannya itu.
“ WHAT?!!!, lah ngapain Bimo kutu kupret itu nelponin lo sih Bel?” tanya Alisha histeris.
“ Ih, kutu kupret-kutu kupret, gitu gitu yang lo katain itu pacar gue tahu, "
Apa?? Mereka tidak salah dengar kan. Pacar?? Seorang Bele dan Bimo?. Tanpa aba-aba lagi badan gadis berkacamata itu dibalik menghadap mereka berdua.
“ Bele sayang.... lo ngga becanda kan??”
Menggeleng Bele, hal itu hanya menambah rasa shok dimata Raya dan Alisha.
“ Kapan Lo jadiannya?”
“ Hmmm 2 hari yang lalu, ” begitu polos suara Bele.
“ BELE!! GIMANA CERITANYA LO BISA PACARAN SAMA DIA?”
Habis sudah kesabarannya, berteriak histerislah Alisha.
“ Ya ngga gimana-gimana, beberapa hari tuh dia nelpon dan sms gue terus, karena gue kesel, gue sempet bilang sama dia jangan gangguin gue, nah terus dia bilang sama gue ‘ kalau lo mau gue ngga gangguin elo, syaratnya kita jadian’ ya udah deh gue terima aja, ” jelas Bele.
Entahlah mau di bilang pilihannya sangat pintar, cerdas atau luar biasa. Alasan macam apa itu?
Raya dan Alisha terdiam dengan tatapan kosong dan sedikit prihatin kepada temannya itu.
Entah gue harus seneng atau sedih kalau lo udah punya pacar Bel. Keluh miris Alisha dalam hati.
Bagaimana pendapat Raya? Haha dirinya lebih memilih memberikan semangat kekuatan dan ketabaan untuk Alisha, bukan kepada Bele.
.
.
.
.
.
...like...
...coment...
...vote jika ingin ya... ngga maksa kok🥰🥰😁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Neti Jalia
boom lik dari.
*hujan dibalik punggung
*suamiku cek ganas
2021-04-29
0
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
like lagi
2021-01-16
1
Nyai iia
like
2021-01-16
1