...""""" jangan lupa vote jika memang ingin, ngga memaksa kok. hehe """"...
...
Disisi lain di sebuah ruangan. Seseorang terlihat begitu penasaran dengan benda yang berada di tangannya. Belum berpindah hari, masih pada malam yang sama. Setelah mendapat balasan dari seseorang akan pesan yang ia kirim. Ia mencoba untuk yakin membuka buku agenda ditangannya.
Hah? Ini apaan sih?.. bingungnya saat melihat lembar pertama.
Percuma! alis yang mengernyit itu tidak hilang, ia pikir hal aneh hanya di awal lembaran saja, semakin dirinya membolak balikkan setiap lembaran alisnya semakin merapat.
Bagaimana tidak bingung jika di dalam buku itu penuh dengan semua hal tentang angkasa luar, Planet, Bintang, Orbit, Kuasar bahkan sampai seisi galaksi. Masih dibuat penasaran , tanngannya terpaksa harus berhenti, bersamaan dengan suara ketukan pintu.
“ Sa ! Asa ! kamu belum makan malam loh, yuk turun, “ panggilan tiba-tiba dari seseorang di balik pintu kamarnya. Begitu malas orang di panggil Asa itu, bangun dari tempat tidurnya kemudian keluar menuju lantai bawah.
***
Esoknya di SMA Dalta. Tiga gadis sedang berjalan beriringan.
“ Ray.. pulang nanti ke Bioskop yuk, gua sama Bele lagi dapat promo nonton nih,“ kata Alisha disela-sela langkah kaki mereka menuju kelas. Tatapan memohon sudah ia keluarkan tinggal menunggu responnya saja.
Menoleh Raya, mencoba menjawab dengan penuh pengertian. “ Maaf Sha, gue bukannya mau nolak, tapi gue ada urusan pulang nanti."
“ Ya..elah, urusan apa sih, kayak orang sibuk aja lo". lanjut Alisha berkata. Kemudian ia senggol gadis polos di sampingnya “ Bel.. bantuin napa bujukin nih si jalan Raya buat nonton."
“Shttt.. jangan gangguin gue, gue lagi menatap masa depan yang gemilang, “ jawab Bele yang matanya tetap setia pada titik fokusnya. Tidak ada yang tidak bisa menebak siapa masa depan yang ia maksud, tentu saja pangeran Tama.
Seakan menyadari keanehan saat melihat Tama, Alisha langsung menyikut lebay Raya di sampingnya. “ Tunggu deh.. gue udah pelajari gerak-gerik tuh manusia kadal, dan jangan bilang kalau selama ini dia tertarik sama lo Ray alias doi suka lagi sama lo."
Masuk akal jika pandangan Alisha seperti itu. selama ini Tama memanglah aneh, dia terus saja memperhatikan Raya dimana pun dan kapan pun.
“ Lo kalau mau ngaco mending tuh sama Bele aja ngga usah ngajak-ngajak gue,” menggelengkan kepalanya, tidak masuk akal untuk pikiran Raya. Bukannya mustahil, melihat gelagat Tama memang seperti tertarik kepada Raya, hanya saja Raya tidak ingin membenarkan hal itu.
Sampai dalam kelas Kini mereka siap menunggu guru terakhir di jam pelajaran terakhir.
Beberapa kali sudah Raya mengecek jam tangan putihnya. Pikiran tentang janjinya dengan sang Anonim terus muncul. Ia hanya takut terlambat ketempat janjian, membuat orang baik yang menemukan bukunya harus menunggu.
Rasa senang baru ia rasakan ketika bel terakhir berbunyi. Tidak menunggu lama, polpen buku miliknya langsung dimasukkan kedalam tas.
“ Buru-buru amat Ray, baru ju—“
“Gue duluan ya bye ! “ potong Raya bergegas pergi menuju tempat janjiannya bersama sang Anonim.
"Ais....ditinggal bae ditinggal bae," ucap Alisha sambil menatap punggung Raya keluar dari kelas.
Raya dan sang Anonim berencana untuk bertemu di salah satu kafe tidak jauh dari SMA Dalta. Dan saat ini tepat jarum jam ditangan Raya menunjukkan angka 02.40, sedangkan 5 menit lagi waktu mereka untuk bertemu. Mengambil tempat salah satu meja dekat jendela, Raya tidak lupa untuk memesan minumannya terlebih dahulu.
15 menit setelahnya, menunggu dengan sabar. Ia yakin orang itu akan datang dengan mengembalikan bukunya terlambat beberapa menit tidak masalah bukan. Tapi setelah waktu terus bertambah, hampir 1 jam Raya menunggu, orang yang ditunggu malah tidak muncul. Rasa kesalnya meluap, lihat saja hampir dua gelas minuman telah ia pesan dan berakhir habis. ia merasa membuang waktunya sia-sia.
Dengan tetap memendam kekesalannya, Raya memutuskan untuk pulang, toh juga orang itu tidak bakalan muncul. Pikinnya menyerah.
Sesampainya ia di rumah, duduk sebentar di kursi meja belajarnya sebelum berganti seragam. Raya tidak bisa menunggu lagi, ia langsung mengirimkan pesan kepada Anonim itu.
seakan sama seperti menunggu di kafe tadi, pesan Raya bahkan tidak dilihatnya. Seperti hilang kabar entah di telah bumi. Gue apa di bohongin ya?. Batin kesal Raya. Cih..
***
TOKk!! TOKk!! TOKk!!
Suara ketukan menggema di seluruh ruangan dalam rumah Raya.
Berjalan menuruni tangga, masih mengenggam Hp di tangannya. Raya kemudian membuka pintu rumahnya. Cukup heran dirinya kala melihat sosok Alula yang kini dihadapannya. Jarang sekali jika Alula datang tanpa mengabarinya.
Oh jangan lupa kemarin itu pertama kalinya saat ia memberikan surprise kepada Raya.
“Tumben lo kerumah gue La,“ kata Raya sembari membuka pintu agar Lula bisa masuk. Lula yang ditanya tidak langsung menjawabnya. Seperti ada sesuatu yang ragu-ragu ia keluarkan.
Melihat gelagat Lula, Raya angkat bicara “ Lo ngomong sekarang atau gue nelpon mami Luna ! “ tuntut raya. Jika menyangkut maminya, Lula pasti tidak akan berani, jadilah ia pasra. “ Gini... aku tadi ngga sengaja keserempet motor—eh.. emm tapi ngga apa apa kok, orangnya juga udah tanggung jawab, malah dia yang antarin aku kesini," cepat-cepat nadanya agar Raya bisa paham secepatnya.
“Kok bisa, emang lo ngga dijemput supir ya tadi?” tanya Raya begitu penasaran.
Ekspresi ragu-ragunya Lula semakin menjadi, jari-jari manisnya sampai bergerak seperti orang yang sedang merajut. “ Itu.. a.aku tadi ikut Lessa, xela sama Rere jalan-jalan dulu, tapi pas nyampe di toko aksesoris mereka ada urusan penting. Jadinya aku sendiri nunggu pak Dadang di pinggir jalan,” jelas panjang lebar Lula, yang kemudian membuat Raya naik pitam.
“ APA ?! jadi lo ditinggal sendiri?” benar saja ini lah yang ditakuti Lula, Raya bisa marah. Sekarang pikir aja, bisa-bisanya sahabatnya dibuat seperti itu, menunggu seorang diri, apalagi gadis ini sangat polos.
“ Eh tapi Ray.. tahu ngga, yang anterin itu cowok, ganteng lagi kayaknya cocok sama kamu," Raya heran dengan apa yang ia tanyakan malah dijawab dengan nada yang berubah ceria dan topik yang melenceng.
Cocok sama gue? Hubungannya Apasih ?!. Batin Raya. Perasaan Bele dan Lula jarang sekali bertemu tapi mengapa virus lemotnya pindah.
TING...
Fokus Raya sekarang berpindah ke Hp yang ia bawa tadi, begitu juga dengan Lula. Niat yang baru ingin mencercah anak polos di depannya itu otomatis terhentikan. Kalau tidak karena Hpnya, awas saja..
Anonim
Sorry banget, gue ngga bisa datang hari ini, gue tadi ada keperluan mendesak
.
.
.
😱jangan lupa like, dan tinggalkan pesan ya.....😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
BELVA
author kece aku datang membawa like banyak
2021-02-05
0
Emonee
like untukmu thor
2021-01-17
1
Nyai iia
3 like kembali mendarat..
terus semangat💪
jangan lupa mampir ya..
peluk manja "i will die in love"
2021-01-05
0