"Belain aja terus si Rey si anak manja itu, yang anaknya keluarga Alexander sebenarnya siapa sih Risa atau Rey?" gerutunya sambil menghentak-hentakkan kakinya dan naik ke lantai dua menuju ke arah kamarnya.
*****
DI RUMAH REY
Rey pun akhirnya sampai rumahnya.
"Assalamualaikum mi, pi" sambil masuk ke ruang tamu, melihat ruang tamu kosong. Rey pun berjalan langsung menuju ke ruang keluarga mencari mami papinya.
****
RUANG KELUARGA
Terdengar suara mami dan papi nya lagi tertawa bersama. Rey pun hanya mengernyitkan dahi.
Mami Ana dan Papi Aldi pun langsung menoleh ke arah Rey. "Eh sayang udah pulang, sini sayang duduk" ucap Mami Ana sambil menepuk sofa di sebelahnya. Lalu Papi Aldi menyudahi karaokeannya.
"Udah mi, pantesan di ucapin salam ga ada yang nyaut. Ternyata mami dan papi lagi karaoke. Ah gak seru kalau gak ngajak Rey" ucapnya kesal sambil duduk di sebelah Mami Ana.
"Gimana sayang udah bisa dapetin hatinya Risa belum nak?" Papi Aldi.
"Gak secepat itu pi, butuh proses" sambil duduk di sebelah Mami Ana.
"Mamiiii... Rey mau cerita" sambil meletakkan kepalanya ke paha Mami Ana.
Mami Ana yang mengerti anaknya pun langsung mengusap rambut anak kesayangannya. "Kenapa sayang cerita dong sama mami" ucapnya dengan lembut. Rey pun harus di perlakukan seperti ini dulu baru akan mau bercerita tentang masalahnya.
Papi Aldi yang kepo dengan cerita anaknya pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk berdiri.
"Tadi Rey sama ka Risa hampir jatuh dari motor sport mi huaaaa....." lalu memeluk maminya.
"Loh kok bisa sayang?"
"Iya mi, tadi aku ngajakin ka Risa jalan-jalan ke taman terus Papa Kevin nyuruh ka Risa ngajarin aku naik motor sport mi, nah terus ada kucing lewat aku rem mendadak" meletakkan kepalanya di bahu Mami Ana.
"Tapi kamu sama Risa gak apa-apa kan? Ana yang luka tidak nak?" sambil melepaskan pelukannya dan mengecek tubuh anak kesayangannya, takut ada luka dalam.
"Rey sama Risa gak apa-apa mi, tadi cuma kaget aja pas ka Risa tiba-tiba peluk Rey. Peluknya sampai rumah lagi" mengadu apa yang terjadi sejam yang lalu.
Papi Kevin yang mendengar ucapan Rey pun langsung tersenyum. "Risa mulai nyaman sama Rey baguslah" ucapnya pelan dan masih terus ingin mendengarkan ucapan anaknya.
"Tadi Rey makan di tempat ka Risa mi dan yang bikin Rey kaget jus jeruk buatan mami sama mama ka Risa hampir sama rasanya, aku pun bertanya katanya bikinnya pakai madu ga pakai gula, sama kaya mami bikinin buat Rey" ucap Rey.
"Kamu gak tau aja Rey, tadi mami WhatsApp mamanya Risa kalau kamu suka jus jeruk pakai madu" batin Mami Ana sambil tersenyum senang.
"Oh ya mi, tadi Rey disuruh menjadi imam sholat di rumah ka Risa"
"Kamu mau ga nak?" Papi Aldi pun mulai berbicara.
"Ya mau lah pi, Rey kan gak mau di cap jelek sama Keluarga Alexander, Papa Kevin kelihatannya galak deh pi" ucapnya dengan nada bergidik ngeri.
"Dia gak galak sayang, dia itu hanya tegas. Buktinya sampai sekarang Risa dilarang pacaran sama papanya, dia bahkan gak bisa ngelawan" ucap Papi Aldi serius.
"Oh iya, ini nak Papi udah beliin cincin" sambil menyerahkannya ke Rey.
"Cincin untuk Rey pi? Tapi kok bentuknya seperti ini?" sambil membuka kotak yang berisi cincin berlian itu.
"Itu bukan buat kamu, itu buat Risa" ucapnya singkat.
"Buat ka Risa kok dikasihkan Rey sih pi, Papi ini ada-ada saja tuh mi" ucapnya mengadu ke maminya.
"Ya supaya kamu kasih ke Risa pas ulang tahunnya sayang, sebagai hadiah ulang tahunnya kamu tunangan dengannya" ucap Mami Ana sambil mengelus bahu anak kesayangannya itu.
"Tunangan???" Rey belum siap pi, mi, Rey umurnya masih 16 tahun, masih sekolah dan baru juga kelas X"
"Iya tunangan supaya Risa terikat dan berkomitmen menjalin hubungan sama kamu sampai nanti ke jenjang pernikahan" ucapnya lembut sambil tersenyum.
"Kalau nikahnya nanti kalau kalian sudah sama-sama dewasa dan pastinya sudah lulus SMA. Ini hanya untuk mengikat Risa agar dia tidak menaruh hati kepada orang lain dan juga supaya hubungan kalian berkembang" ucap Papi Aldi menjelaskan.
"Jadi Rey harus lamar ka Risa gitu pi tepat di hari ulang tahunnya?" menoleh ke Papi Aldi dan tangannya masih menggenggam kotak cincin.
"Ya Benar sekali, pintar kamu nak" sambil mengelus dada hatinya terasa lega.
"Tapi pi, saat di taman tadi ka Risa bilang kalau Rey bukan tipe pria idamannya. Rey manja katanya sedangkan pria idaman ka Risa yang sifatnya dewasa, perhatian dan romantis" ucapnya sambil menunduk dengan wajah sedih.
"Jangan sedih gitu dong nak, nanti papi ajarkan supaya kamu bisa menjadi apa yang Risa inginkan. Pokoknya kamu turuti aja kata papi. Tenang saja nak Risa gak bakalan nolak lamaran kamu pas nanti kamu melamar nya" sambil berjalan dan duduk disebelah Rey. Sekarang posisi Rey di tengah-tengah antara papi dan mami nya.
Sebelum Rey menjawab. Papi Aldi pun bicara kembali.
"Aku akan buat Risa jatuh cinta padamu nak, tenang saja papi punya ide brilian. Mami mu yang cantik ini aja dulu sempat nolak papi. Tapi dengan segala cara papi bisa kan meraih hati mami kamu, buktinya kita menikah dan sudah punya kamu" kata Papi Aldi tersenyum menggoda mengarah ke istri tercintanya.
"Papi apa-apa sih bongkar masa lalu di depan Rey, mami kan malu" sambil mendengus kesal.
"Iya pi, Rey akan nurutin semua ide papi" ucapnya sambil senyum kecut, belum yakin dirinya menjadi pria idaman Risa.
"Ya sudah kamu simpan cincin itu baik-baik, nanti pas Risa ulang tahun kamu bawa di kantong saku celana sebelah kiri. Nanti papi ajarin ngerangkai kata-kata yang akan kamu ucapkan dan kamu bisa pelajarinya nanti setelah kita sholat ashar. Nanti pasti Risa terkagum-kagum saat pria idamannya sudah ada depan mata. Semangat nak, kamu harus berjuang keras untuk mengejar cintanya!" sambil menepuk bahu anak nya untuk menyemangatinya.
"Tapi pi, Rey juga belum punya perasaan apapun terhadap ka Risa. Tapi Rey nyaman pi saat di peluk ka Risa rasanya seperti di peluk mami" ucapnya serius.
"Itu tandanya kamu sudah mulai jatuh cinta nak, rasa nyaman yang kamu rasakan itu bukti adanya perasaanmu padanya, hanya kamu saja yang belum menyadarinya" ucapnya kembali.
"Apa iya aku beneran sudah jatuh cinta sama ka Risa? Sedangkan baru kenal hampir 3 minggu, secepat itu kah? Apa benar aku jatuh cinta sama dia dan aku belum menyadarinya" batin Rey.
*****
DI RUANG KERJA KEVINO PUTRA ALEXANDER
Suara telepon berdering.
📞 Kevin : "Hallo, Assalamualaikum"
📞 Aldi : "Wa'alaikum salam, Kev kamu lagi sibuk gak?"
📞 Kevin : "Ga terlalu Al, aku lagi cek berkas dan tanda tangan saja, ada apa Al?"
📞 Aldi : "Kev aku sudah urus semua yang akan di perlukan saat ulang tahun Risa"
📞 Kevin : "Aku sangat berterima kasih padamu Al, kamu memang sahabatku"
📞 Aldi : "Aku yang seharusnya berterima kasih padamu Kev, kamu memberikan ku calon menantu yang baik dan pengertian. Meskipun kamu tahu sendiri sifat anak ku yang manja"
📞 Kevin : "Wajar Al, kan anak satu-satunya, Risa pun kadang sifatnya juga manja, tapi ya gak semanja Rey sih hahaha"
📞Aldi : "Ya udah Kev lanjutkan tugasmu. Maaf aku telah mengganggumu calon besan, hahaha"
📞Kevin : "Baiklah kalau gitu, Wassalamu'alaikum"
📞 Aldi : "Wa'alaikum salam"
telepon pun akhirnya terputus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
sukses selalu kak lina🙏😘
2021-06-13
0
Fahrizal
lanjut baca bab berikut
2021-02-15
0
BELVA
melengkapi kembali jempol ku
2021-02-09
0