Risa menatap ke wajah Rey disitu ada sisa saus udang yang ia makan.
"Makannya jangan belepotan gini dong Rey, kaya anak kecil tahu" ucap Risa sambil mengusap sisa saus dimulut Rey dengan tisu.
Rey pun hanya mematung seketika jantungnya terasa berdegup dengan kencang saat tangan Risa mengelap mulutnya.
"Ehm kita masih disini loh sayang. Dunia serasa milik berdua ya" ucap Mama Angel.
"Ih mama apaan sih, Risa kan hanya membantu mengelap sisa saus udang saja kok ma, Rey kan ga lihat makannya Risa bantu elap in" ucapnya sambil menarik tangannya menjauh dari Rey.
"Teruskan lah sayang mami senang kamu perhatian sama anak mami" ucap Mami Ana. Risa pun hanya terdiam.
Mama Angel pun puas telah mengundang makan malam keluarga wijaya, mereka mencicipi semua makanan yang ia masak dengan Risa.
"Wah enak sekali loh jeng semua makanannya. Saya suka ayam teriyaki sama sate taichannya" ucap Mami Ana sambil tersenyum.
"Alhamdulillah kalau jeng Ana suka. Itu juga makanan kesukaan Risa loh jeng dan tadi saya yang memasaknya. Kalau Risa tadi bantu saya masak udang saus padang sama soup bakso ikannya hehe" ucapnya sambil tawa terkekeh.
"Wah kapan-kapan masak bareng yuk jeng biar bisa tahu makanan kesukaan calon menantu kita masing-masing. Nanti jadi kalau calon menantu kita datang ke rumah ada makanan kesukaannya" ucapnya sambil tersenyum.
"Kalau udang saus padangnya biar Risa yang masak jeng, Rey sama suami saya cocok sepertinya dengan masakan Risa" ucap Mama Angel karena tadi melihat suaminya dan Rey sangat lahap.
"Iya ma biar Risa aja yang masak khusus menu udang saus padang papa cocok sama masakannya, tuh nak Rey juga tadi lahap banget makannya kan" ucap Papa Kevin sambil tersenyum ke arah Rey. Rey pun membalas senyuman Papa Kevin.
"Makasih ya nak kamu sudah bisa ngambil hati calon mertua kamu sekaligus calon suami kamu dengan masakan kamu yang enak ini. Papi suka soup bakso ikan nya sama bolu gulung blueberry nya" ucap Papi Aldi.
"Iya sama-sama om" ucapnya canggung.
"Panggil papi juga dong nak. Kan kamu tadi sudah panggil Mami Ana dengan sebutan mami. Lagian sebentar lagi kamu akan jadi menantu papi dan kamu juga akan jadi anak papi" ujar Papi Aldi.
"Iya Pi. Maaf Risa tadi belum terbiasa jadi tadi panggilnya om" jawab Risa.
"Gak apa-apa nak" ucap Papi Aldi singkat.
Setelah mereka semua selesai makan lalu Risa bergegas berdiri langsung membuka kulkas, diambilnya puding buatnya.
"Sayang kamu benar-benar calon menantu idaman banget deh udah cantik, perhatian dan pintar masak lagi" Ucap Mami Ana sambil menikmati puding buatan Risa.
"Emhh mi biasa aja kok Risa hanya mencontoh dari mama" ucapnya sambil menatap ke arah Mami Ana dengan senyum manis.
"Rey kamu beruntung deh punya Risa. Kamu harus jaga dia ya sayang. Mami takut kalau nanti Risa diambil orang atau berpaling dengan yang lain" ujar Mami Ana.
Seketika Rey teringat dengan Evan sang Ketua OSIS di sekolahnya. Rey tidak salah menduga kalau Evan memiliki perasaan yang mendalam terhadap Risa.
"Eh.. Iya mi" ucapnya singkat.
Saat mereka mau berpamitan pulang. Keluarga Wijaya kembali ke ruang tamu. Mami Ana meraih tasnya.
"Kita mau pamit dulu ya Kev. Terima kasih atas hidangannya malam ini semuanya enak perutku sampai kenyang sekali" ucap Papi Aldi sambil menepuk bahu Papa Kevin.
"Sama-sama Al, sering-sering main kesini ya biar keluarga kita semakin dekat" ucapnya.
"Pasti dong Kev. Ya sudah kita pamit pulang dulu ya" ucap Papi Aldi.
"Tunggu sebentar, ini jeng buat camilan di rumah. Tadi Risa bikin cookies jadi 2 toples. Ini yang satu toples jeng bawa ya" ucap Mama Angel dari dapur.
"Wah ga usah repot-repot jeng" ucapnya sungkan.
"Ga repot kok jeng di bawa ya" sambil menyodorkan setoples cookies yang sudah di masukkan ke dalam tas bermotif ukiran batik itu.
"Makasih banyak loh jeng" sambil menerima tas itu.
*****
DI DALAM MOBIL
Suasana terasa hening hingga akhirnya Mami Ana memecah keheningan tersebut.
"Sayang gimana kamu pasti senang kan kalau yang mami papi jodohkan sama kamu itu adalah Risa" sambil membelai rambut Rey dan menyenderkan kepala ke bahunya. Rey pun hanya terdiam tanpa bersuara.
"Hmmmm..." Rey hanya berdehem.
Lalu Papi Aldi bersuara "Pasti senang lah sayang Rey kalau sama Risa akan di manjakan setiap hari dengan masakannya" sambil tertawa kecil, lalu fokus kembali dalam kemudinya.
*****
KAMAR REY
Sampai rumah Rey langsung menuju ke kamarnya. Iya rindu merebahkan punggungnya yang sudah tidak sakit lagi itu.
"Huhhh akhirnya aku bisa tidur bebas seperti biasanya" ucapnya karena sejak kejadian di perpustakaan itu yang membuat punggungnya memar dan sedikit bengkak Rey tidur tengkurap selama dua hari.
Sambil menatap langit-langit kamarnya Rey melamun.
"Gak nyangka aku yang dijodohkan dengan ka Risa sama mami papi. Padahal di UKS aku hanya bercanda saja dengan ka Risa bilang calon istri. Apa ucapanku langsung didengar oleh malaikat dan dikabulkan sama Allah?" batin Rey.
"Ahh iya aku belum sholat isya" lamunannya membuyarkan ingatannya belum sholat isya, lalu Rey berdiri menuju walk in closet untuk berganti pakaian sebelum berwudhu di kamar mandi.
Setelah sholat isya Rey merebahkan punggungnya ke headbad ranjang king size nya itu.
"Kenapa ka Risa tadi cantik banget ya dengan makeup tipisnya? Apalagi pas makan malam tadi. Arghhh kenapa aku jadi mikirin ka Risa terus sih jangan-jangan aku mulai menyukainya?" batin Rey
"Arghhh... Ini tidak boleh terjadi. Tidak boleh.." Rey sedikit berteriak.
"Sayang kamu ngapain malam-malam teriak-teriak sambil mondar-mandir kaya setrikaan?" ucap Mami Ana yang melihat anaknya bingung.
"Eh mami. Mami kok belum tidur?" ucapnya.
"Belum lah, gimana mau tidur kalau kamu berteriak gitu" ucap Mami Ana.
"Oh iya Rey lupa menekan tombolnya mi" sambil menunjuk tombol di sebelah pintu. Yah kamar Rey bisa dibuat mode kedap suara.
"Ya sudah sayang tidur yah. Besok pagi kamu temani papi jogging ya sayang" ucap Mami Ana karena besok hari minggu.
"Iya mi" ucap Rey. Lalu Mami Ana menekan tombol dan menutup pintu kamar Rey.
Rey pun lalu merebahkan tubuhnya ke ranjang king size nya. Setelah membaca doa tidur akhirnya Rey pun terlelap dalam mimpinya.
Rey terbiasa tidak mengunci pintu kamarnya saat akan tidur. Karena kalau dia tidak dengar alarm ada maminya yang selalu membangunkannya untuk sholat subuh. Meskipun Rey terbilang manja, namun didikan orang tua nya sangat baik tentang agama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
♡♡
lagiiiiiiiii
2021-03-10
1
Fahrizal
masih setia membaca novel ini
2021-02-05
0
RA💜<big><_
lanjutkan bakatmu thor
2021-01-19
0