DI RUANG UKS
Tak terasa Rey dan Risa sudah sampai di Ruang UKS. "Rey, cepat kamu tiduran di sana dan buka bajumu" perintah Risa kepada Rey sambil menunjuk tempat tidur di ruang UKS.
"Kak Risa mau ngapain kak? Jangan-jangan kakak mau berbuat mesum ya?? Ingat kak kita bukan muhrim" ucapnya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan bola matanya melotot ke arah Risa.
"Astaghfirullah Rey pikiranmu kok sampai sejauh itu sih? Udah cepetan mau cepat sembuh apa engga punggungnya?" ujar Risa membentak karena sudah mulai geram.
"Iy... Iya.... Ka Risa jangan galak-galak dong entar ga ada yang mau loh sama kakak!!" ucapnya sambil mengejek.
Risa melotot ke arah Rey. Rey yang tahu Risa mulai marah pun langsung angkat bicara "Iya.. iya ka Risa, Rey mau buka baju nih. Tapi kakak jangan terpesona ya melihat tubuh Rey" sambil senyum menyengir.
Sontak Risa lalu menjitak dahi Rey 2 kali "Auwwwww sakit kak, kenapa Rey dijitak sih" ucapnya sambil mengelus-elus dahinya.
"Ga akan Rey kakak ga akan terpesona karena kamu cowok manja dan bawel yang pernah kakak temui" jawabnya ketus. Rey yang mendengar jawaban Risa seketika wajahnya mematung.
"Udah cepetan buka dan kamu tengkurap disana entar kalau udah bengkak baru tahu rasa" perintahnya geram.
Akhirnya pun Rey menurut perkataannya. Risa lalu mengambil handuk kecil, baskom dan air es. "Tahan ya Rey aku mau kompres punggung kamu mungkin rasanya akan sedikit nyeri dan dingin" ucapnya sambil memeras handuk yang berisi air es itu.
"Auwww terasa perih ka pelan-pelan dong ngompresnya" ucapnya sambil meringis.
"Tahan saja Rey ini mungkin membutuhkan waktu 15 sampai 20 menitan untuk mengompresnya biar ga terjadi pembengkakan dan peradangan" ucap Risa sambil menekan handuk pelan-pelan ke punggung Rey.
Rey pun hanya mengangguk "Kak Risa kok tahu teknik seperti ini? Apa kakak pernah mengobati pacar kakak?" ucapnya bertanya sekaligus ingin tahu jawaban Risa.
"Ga pernah Rey, kakak ga punya pacar. Eh kenapa aku jadi curhat sama kamu sih" sambil menutup mulutnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya masih mengompres punggung Rey.
"Gak apa-apa kali kak curhat juga kan kita udah kenal hampir 2 minggu ini hehehehe" ucapnya sambil cengengesan.
"Kakak tahu teknik ini karena kakak dulu anggota PMR" jawabnya singkat.
"Owh gitu. Oh iya sepertinya ka Evan pengen jadi pacar kakak deh, soalnya kalau ketemu Rey ada aura cemburu gitu ka, ga tahu kenapa" ucap Rey mengadu.
"Ah tidak kok Rey, Ka Risa sama ka Evan hanya bersahabat saja malah udah seperti saudara. Ka Risa dulu kenal ka Evan saat masih di bangku SMP" ucapnya menjelaskan.
"Hmm, tapi sepertinya ada maksud lain tatapan ka Evan ke ka Risa" ucapnya batin.
"Hmm baguslah kalau begitu" ucap Rey.
"Hahhh? bagus bagaimana maksudnya?" tanya Risa yang kebingungan.
"Ya karena ka Risa hanya menganggap ka Evan sahabat saja, si Ketua OSIS sombong itu ga cocok sama ka Risa" ucap nya.
"Terus cocoknya ka Risa sama siapa? Sama kamu gitu Rey?" ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Ya kalau ka Risa mau sih gak apa-apa Rey ga nolak kalau punya calon istri seperti ka Risa udah baik dan perhatian lagi" ucapnya sambil menoleh ke arah Risa.
"Apa kamu bilang calon istri?" ucapnya sambil menatap Rey dengan tatapan horor.
"Bercanda kali ka Risa, gitu aja di buat serius ehehehe" sambil cengengesan. Entah ucapan Rey yang konyol itu membuat hati Risa sedikit nyeri.
"Sudah selesai" ucap Risa yang akan beranjak berdiri.
"Cepat sekali ka katanya 20 menitan" sambil bertanya.
"Udah 20 menit Rey kamu sih ngajak ngobrol mulu, coba lihat jam tangan kamu" ucapnya sambil menyuruh.
"Oh iya benar kakak deh hehehe" sambil melihatkan gigi putihnya.
"Ya sudah benarkan seragam kamu" Risa pun lalu beranjak berdiri membawa baskom dan handuk kecil yang ada di tangannya dan mencucinya di wastafel ruang UKS.
Rey pun sudah rapi dengan baju seragamnya. "Oh iya Rey sebagai permintaan maaf kakak, nanti kakak antar kamu pulang saja ya bagaimana? Kamu bilang ke orang tua kamu kalau pulang bareng teman jadi ga perlu di jemput sama sopir" ucapnya.
"Ok ka siap, aku ga nyangka kakak orangnya sebaik ini, ga sejutek mukanya" tersenyum.
"Apa kamu bilang? ucap Risa yang membentak sambil menatap tajam ke arah Rey.
"Tidak ada kak, ka Risa mungkin salah dengar" ucapnya pelan dengan nada takut. Risa pun tersenyum geli.
"Dasar anak mami, di bentak dikit sama perempuan aja takut. Ehmm jadi itu kelemahannya hahaha" batinnya.
"Ntar temuin kakak di parkiran ya" ucap Risa.
"Baik kak, Rey WhatsApp mami dulu" jawabnya.
Rey mengirim pesan WhatsApp ke maminya
📤 Rey : "Mami, hari ini Mang Ujang ga usah jemput Rey ya"
📥 Mami Ana : "Kenapa sayang ga mau dijemput"
📤 Rey : "Rey mau pulang bareng teman mi"
📥 Mami Ana : "Teman yang mana sayang? Laki-laki atau perempuan?"
📤 Rey : "Perempuan mi, teman yang Rey pernah ceritain ke mami. Kakak kelas Rey"
📥 Mami Ana : "Oh yaudah sayang kalau begitu, kalian hati-hati dijalanan ya, bilang sama kakak kelas kamu jangan ngebut"
📤 Rey : "Iya mi"
Setelah menerima pesan WhatsApp dari anak kesayangannya itu Mami Ana langsung telepon Mama Angel.
Tut.. tuttt..... terdengar suara sambungan telepon
📞 Ana. : "Hallo, Assalamualaikum jeng Angel"
📞 Angel : "Hallo, Wa'alaikum salam jeng Ana, ada apa jeng tumben siang-siang nelpon?"
📞 Ana. : "Ini jeng tentang perkembangan pendekatan anak kita"
📞 Angel : "Maksudnya Risa sama Rey jeng kenapa?
📞 Ana. : "Iya jeng Angel tadi Rey WhatsApp saya, katanya mau di anter pulang temannya yang tak lain adalah anak jeng Angel Risa"
📞 Angel : "Hmm syukurlah jeng kalau mereka makin dekat"
📞 Ana : "Iya jeng Angel, jadi kita ga terlalu memaksakan mereka dalam perjodohan ini karena mereka udah saling kenal"
📞 Angel : "Iya jeng Ana"
📞 Ana : "Ya udah jeng kalau gitu nanti kita sambung lagi Wassalamu'alaikum"
📞 Angel : "Wa'alaikum salam jeng"
Panggilan telepon pun berakhir
*****
Drettt.... Drettt.... Drettt.....
Terdengar suara bel waktunya pulang.
Risa langsung bergegas keluar dari kelas. Evan yang melihat Risa terburu-buru pun bertanya
"Risa kenapa kamu terburu-buru jalannya?" ucapnya.
"Aku ada urusan van, aku duluan ya" ucapnya sambil meninggalkan Evan.
Risa sudah sampai di parkiran. "Mana nih bocah belum nongol juga" ucapnya.
"Katanya buru-buru mau ada urusan, tapi kok masih terdiam di parkiran" Batin Evan. Tak lama Rey langsung menghampiri Risa.
"Ayo kak pulang" ucapnya.
"Lama sekali sih kamu Rey" Risa sudah kepanasan di parkiran. "Iya ka maaf" ucapnya pelan.
"Ya udah ayo naik" ajaknya. Rey pun segera naik ke belakang biar ga mendengar ocehan Risa.
"Oh jadi ini alasan kamu buru-buru keluar kelas, hanya karena ingin pulang bareng anak ingusan itu" Batin Evan.
*****
DI RUMAH REY
"Sampai nih kak" ucapnya setelah satpam membuka pintu gerbang. Lalu Rey turun dari motor Risa. Rey langsung menggandeng tangan Risa dan masuk ke dalam rumahnya.
"Assalamualaikum mi" ucap Rey.
"Wa'alaikum salam sayang, Eh ada nak Risa" ucapnya.
"Sore tante" ucapnya. Mereka berdua lalu mencium punggung tangan Mami Ana. Lalu Mami Ana cipika-cipiki ke Risa.
"Mami udah kenal ka Risa?" tanyanya heran karena baru pertama kali mengajak Risa kerumahnya dan sepertinya Mami Ana sudah akrab.
"Kenal dong sayang Risa kan Calon Menantu Idaman, anaknya jeng Angel teman arisan mami" ucapanya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
doamu jd kenyataan nanti rey
2023-10-13
0
listiSabran
hadir thor.. maaf baru mampir ya. ☺️
2021-05-08
1
Neti Jalia
10 like dari
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-04-30
0