Rey langsung membuka tas nya dan mencari botol yang berisi air mineral yang ia bawa.
"Nih kakak minum dulu, aku tahu kakak haus karena tadi aku tidak sengaja melihat isi tas kakak ga bawa botol minum," ucap Rey sambil menyodorkan botol air mineralnya dan Risa lalu meminumnya.
"Sepertinya ia orang baik." batin Risa.
"Oh ya maaf ya Rey. Hari ini hari pertama kamu MOS harusnya kamu ikut upacara tapi gara-gara kakak yang tidak berhati-hati saat berlari terus menabrakmu dan kamu jadi ngurusin kakak ke UKS dan tidak ikut upacara," ucap Risa.
Risa mengerti kalau Rey akan terkena hukuman dari teman-teman OSIS lainnya karena tidak ikut upacara.
"Tidak apa-apa Kak," ucap Rey.
"Ya udah ayo kita ke lapangan. Nanti Kakak akan bantu kamu bilang ke teman-teman OSIS biar kamu ga kena hukuman, karena kamu kan tadi udah bantu obatin aku," ucap Risa.
"Terima kasih Kak Risa," ucap Rey.
Lalu Rey membantu Risa untuk turun dari tempat tidur ruang UKS dan berjalan keluar dari ruang UKS menuju ke arah lapangan. Rey mengikutinya dibelakang.
...*****...
DI LAPANGAN
Para guru, kepala sekolah, anak-anak PMR dan siswa siswi lainnya telah bubar dan masuk ke ruangan mereka masing-masing. Kini di lapangan hanya ada anggota OSIS dan siswa siswi baru yang mengikuti MOS. Siswa siswi baru tersebut sudah baris sesuai dengan kelompoknya.
"Kembalilah ke kelompokmu," ucap Risa pelan.
Rey pun hanya membalas dengan anggukan. Disekolah mereka hanya masuk 5 hari saja Senin sampai Jumat dan karena akan diadakan MOS jadi hari Sabtu sekolahnya buka. Hal ini sudah biasa terjadi di Alexandria International High School atau sekolah SMA umum lain di kotanya.
Rey sudah tahu kelompoknya karena hari sabtu mereka mendapatkan pengumuman pembagian kelompok dan kelompok Rey memakai atribut perlengkapan MOS berwarna merah. Risa yang di hari Sabtu tidak datang karena meriang jadi tidak menyadari bahwa kelompok Rey yang akan dibimbing selama MOS. Risa dan Rey sudah sampai di lapangan. Risa berjalan ke arah Evan.
"Sa, ayo aku mau bicara sebentar."
Evan lalu menggandeng tangan Risa menjauh ke tepi lapangan dan berjalan sampai ke parkiran sepi yang ada hanya motor dan mobil yang terparkir.
"Bicara apa van? Kenapa kamu membawaku kesini?" tanya Risa mengernyitkan dahi.
"Kenapa kamu bisa bersama dengan anak itu?" tanya Evan dengan tatapan tajam.
"Dia tadi tak sengaja menabrakku dan dia tadi yang mengobati lukaku." Sambil mengarahkan jari telunjuknya ke lutut.
"Aku tidak suka kamu dekat-dekat dengannya Risa," ucap Evan.
"Hah? Emang kenapa Van? Dia sepertinya orang baik kok, tadi juga dia mengobati lukaku dan memberiku air mineral dan hanya itu saja yang terjadi hari ini," ucap Risa ia terheran dengan tingkah Evan yang melarangnya dekat dengan Rey.
Evan sejak SMP memang sudah berteman dengan Risa. Sampai sekarang mereka dekat dan bahkan mereka sahabatan. Risa yang hanya menganggap Evan sebagai sahabat dan sudah seperti saudara kandung karena saking dekatnya mereka, akan tetapi berbeda dengan perasaan Evan yang menganggap Risa lebih dari seorang sahabat.
"Ya udah ayo ke lapangan banyak yang sudah menunggu kita," ucap Evan lalu berjalan lebih cepat menuju ke arah lapangan dan Risa menyusul dibelakang Evan.
Rey sudah bergabung dengan teman-temannya satu kelompok yang terdiri dari 12 orang. Evan sudah sampai duluan di lapangan. Karena matahari semakin terik Evan mengarahkan kelompok Rey untuk berteduh di bawah pohon yang berada di tepi lapangan dan menyuruh mereka untuk membuat lingkaran kemudian duduk bersila. Risa mendekat ke arah Evan dan langsung duduk didekatnya tidak tahu bahwa disampingnya ada Rey yang duduk di sana. Setelah mereka semua duduk, Evan berdehem.
"Ehm Oke kita mulai sekarang ya. Perkenalkan nama saya Evan Pratama. Kalian bisa panggil saya kak Evan saya dari XI IPA 2 dan yang disampingku ini adalah Risa kalian juga bisa memanggilnya Kakak. Risa ayo perkenalkan dirimu." Sambil tersenyum ke arah Risa.
Risa langsung menatap ke arah adik-adik kelasnya.
"Hai adik-adik kenalin nama saya Risa Alexander dari kelas XI IPA 1, kalian bisa panggil saya Kak Risa ya," ucapnya sambil melambaikan tangannya ke adik kelasnya.
Rey yang mendengarkan Risa memperkenalkan diri langsung menoleh ke kiri.
"Eh ada kak Risa ternyata yang mendampingi MOS di kelompok ku, kita bertemu lagi secara tidak sengaja ya Kak hehehe," ucapnya sambil tersenyum melihatkan gigi putihnya.
Risa menoleh ke kanan ke arah Rey dan alangkah terkejutnya melihat Rey.
"Ehh Rey kok kebetulan sekali ya?"
Evan lalu memandang mereka dengan tatapan tidak suka. Apalagi jarak Rey dan Risa sangatlah dekat.
"Risaa..." Evan menatapnya.
Rey yang melihat Evan ada aura kecemburuan pun lalu berkata.
"Ka Risa, sepertinya pacar Kakak ini cemburu kepadaku. Apalagi waktu dia melihatku tadi menggendong Kakak saat menuju ke ruang UKS," ucap Rey sambil mendengus sebal.
"Apa Cemburu? Pa-Pacar? Evan bukan pacarku. Evan hanya...." Risa berbicara terbata-bata, sebelum Risa melanjutkan berbicaranya Evan sudah memotong pembicaraannya.
"Kami teman dekat." Sambil menekankan kata dekat dengan nada tinggi.
"Evan hanya sahabatku," ucap Risa sambil menyengir.
Evan membolakan matanya saat Risa mengatakannya itu dihadapan adik-adik kelasnya.
"Oh.. Kirain pacarnya Kak Risa."
Rey tersadar apa yang telah ia ucapkan, sambil merutuki dirinya sendiri akan perkataannya barusan.
Kenapa aku tadi keceplosan tanya begitu sama Kak Risa ya, seolah-olah aku juga tidak suka dengan kedekatan mereka. Tapi sepertinya Kak Evan memang menyukainya. Eh, ada apa denganku kok aku jadi memikirkannya? Ingat dia hanya Kakak kelasku yang seharusnya Rey bisa bersikap sopan kepadanya. Bukan bertanya yang aneh-aneh, Mami anakmu ini kenapa jadi memikirkan hal yang tidak-tidak. Aku nanti akan bercerita sama Mami kalau sudah sampai di rumah." Batin Risa.
"Bukan, ia bukan pacarku. Sudahlah kita lanjutkan lagi. Sekarang giliran kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing nama, asal sekolah dan kenapa kalian memilih untuk bersekolah disini. Oke di mulai dari Rey ya," ucapnya.
Karena Rey yang berada didekat Risa. Setelah mereka memperkenalkan dirinya masing-masing Evan teringat dengan hukuman yang akan diberikannya kepada Rey.
"Ohh iya aku baru ingat kalau kamu tadi tidak ikut upacara kan Rey? Tadi aku cek absen kehadiran. Masa di hari pertama acara MOS kamu tidak hadir di upacara? Aku akan kasih kamu hukuman kamu harus lari keliling lapangan 10 kali sekarang juga," ucap Evan dengan nada sedikit tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
nianur(Thor mohon izin hiatus)
bc juga karyaku ya,judulnya Pacarku super idol
2021-09-21
1
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
sukses kakak
2021-05-21
0
🎱ℳ𝒷𝒶𝓀 𝒩𝒶𝓎❀
nyimak dulu
2021-04-13
0