Peraturan yang berlaku surat cinta dan surat benci yang di dapat dari siswa siswi baru itu mereka akan buka di rumah. Evan juga mendapat surat cinta dan surat benci dari adik-adik kelasnya.
Namun Evan tidak sabar membuka nya dirumah akhirnya ia buka di parkiran surat bencinya karena ia tahu salah satu suratnya itu dari Rey.
Surat dari Rey pun sudah Evan temukan isi suratnya : "Aku tidak dendam dengan kata-katamu yang telah menyakiti hatiku. Namun dari kata-katamu itu menjadikanku sebagai pelajaran bahwa tak selamanya orang yang kau sakiti bisa menerimanya."
Evan yang membacanya dengan tangan gemetar, ada raut emosi di wajahnya langsung meremas terus membuang surat itu dan langsung melajukan mobilnya.
...*****...
Risa sudah sampai rumah dan langsung memarkirkan motornya. Ucapan salam pun tidak ada yang menjawab. Risa langsung masuk ke dalam rumah dan makan sore. Bibi Ika sedang mencuci pakaian di belakang. Mama Papanya belum pulang dan masih sibuk dengan kegiatan masing-masing. Setelah makan Risa langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan badannya dan berganti pakaian.
Tak lupa ia membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa surat dari siswa siswi baru tersebut ada 2 warna amplop yang ia terima merah muda dan hitam. Ia membuka amplop yang berwarna merah hitam terlebih dahulu dari pada amplop warna merah muda. Sesudah membaca beberapa surat di amplop warna hitam. Tibalah saatnya untuk membaca beberapa surat di amplop berwarna merah muda.
Saat membuka surat di amplop merah muda tersebut Risa terkejut dengan mulut yang masih menganga dan ia pun langsung menutup mulutnya dengan tangan. Melihat isi surat yang di baca : "Entah kenapa sejak pertama kali bertemu denganmu aku merasa nyaman dekat denganmu, kamu memberi ku perhatian seperti mami, aku jadi seperti mempunyai seorang kakak. Terima kasih." Rey
"Apaan sih nih bocah menganggap ku sebagai kakaknya?? Hmm yang benar saja aku punya adik seperti dia hiiii ngeri" kata-kata yang Rey tulis pun sesaat membuat Risa melamun dan membayangkan saat ia menjadi kakaknya Rey.
Tak terasa waktu begitu cepat sehingga ia membaca surat-surat di amplop tersebut sampai malam hari.
Tok... tok... tok... Suara ketukan pintu itu langsung membuyarkan lamunannya. "Risa sayang....." terdengar suara sang mama yang memanggilnya di balik pintu.
"Iya ma, pintunya ga Risa kunci" dengan nada sedikit berteriak agar mamanya mendengar. Ceklekk..... Suara pintu pun terbuka.
"Sayang, papa sudah menunggu di ruang makan ayo sayang kita turun" ucapnya sambil menggenggam tangan anaknya.
"Emm iya ma.." sambil berdiri dari ranjang queen size nya.
Mereka pun akhirnya makan malam bersama dengan suasana hening. "Risa, ayo kita ke ruang keluarga ada yang mau papa bicarakan sama kamu sayang" ucapnya sambil berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah ruang keluarga.
...*****...
DI RUANG KELUARGA
Papa Kevin, Mama Angel dan Risa sudah duduk di kursinya masing-masing. "Ehemm.." Papa Kevin pun berdehem memecahkan keheningan di ruangan tersebut.
"Begini besok malam minggu teman papa datang kesini karena kemarin belum ketemu dengan kamu sayang, kali ini papa yang undang mereka untuk makan malam bersama, kamu ga keberatan kan nak kalau tidak kumpul-kumpul dulu dengan teman moge kamu?" ucap Kevin bertanya.
"Iya pa, Risa ga keberatan kok pa. Oh iya pa Risa mau minta maaf karena kemarin ga ikut papa sama mama ketemu temannya papa. Risa ketiduran pa entah kenapa hari itu sangat lelah karena mengurusi hari pertama MOS di sekolah" ucapnya dengan penuh keyakinan, meyakinkan papanya kalau ia benar-benar minta maaf.
"Iya sayang gak apa-apa teman papa juga memakluminya kok. Tapi kali ini kamu jangan bikin papa kecewa ya nak," ucapnya sambil mengelus pucuk rambut Risa dan menatap ke arahnya. "Iya pa, insya'allah Risa gak akan mengecewakan papa." sambil tersenyum.
"Nah gitu dong sayang. Kamu nanti bantu Mama masak ya sayang soalnya Bibi Ika besok izin tidak masuk anaknya di kampung lagi sakit jadi dia harus pulang kampung merawat anaknya yang sakit" ucap Mama Angel menjelaskan.
"Iya Mama.." Jawabnya singkat.
...*****...
DI PERPUSTAKAAN
Risa sedang mencari buku Bahasa Inggris, buku tersebut letaknya di paling atas, Risa pun mencoba naik ke kursi untuk mengambil buku tersebut. Tetapi ia belum bisa meraihnya akhirnya ia pun berjinjit untuk mengambil buku tersebut. Di waktu bersamaan Rey sedang mencari novel ia pun melihat ke arah Risa yang sedang berdiri di atas kursi.
Risa belum berhasil mengambil buku tersebut ia masih berjinjit meraih bukunya, seketika Risa kehilangan keseimbangan kursinya pun bergerak Rey yang melihat Risa mau terjatuh akhirnya mendekat ke arah Risa.
Risa yang kehilangan keseimbangan pun akhirnya jatuh ke arah ke samping. Rey pun segera menangkapnya. Namun akhirnya mereka pun terjatuh di atas lantai dengan Risa tubuhnya berada di atas Rey. Risa yang terjatuh dari atas tak sengaja Risa memeluk tubuh Rey dan seketika bibir mereka saling bersentuhan. Satu kecupan pun mendarat di bibir Rey "Cuppp........." mereka berdua saling mematung.
Rey pun jantungnya langsung berdegup dengan kencang.
"Perasaan apa ini, kenapa jantungku berdetak lebih cepat ketika dekat dengannya." Batin Rey dan masih mematung menatap wajah Risa.
Risa terkejut dan langsung melotot ke arah Rey. "First kiss gue...." batinnya. Lalu dengan segera Risa bangkit dari atas tubuh Rey.
"Auwwwww........" Suara rintihan Rey pun terdengar di telinga Risa karena punggungnya sakit karena tadi Risa yang terjatuh dari atasnya. "Kakak ini suka banget ya menabrak Rey," ucapnya singkat.
"Maaf Rey tidak sengaja. Kakak juga ga tahu bakalan jatuh. Tapi tadi untung ada kamu Rey jadi kakak ga jatuh tersungkur di lantai," ucapnya dengan menatap Rey.
"Ah... Tapi kan kak gara-gara kakak punggung Rey jadi sakit nih" ucapnya sambil menatap ke arah Risa.
"Sini kakak bantu berdiri, kita ke UKS saja yuk" Risa pun dengan segera meraih lengan Rey dan membantunya untuk berdiri.
Mereka tidak tahu dari tadi ada sepasang mata yang mengawasinya. "Arrgghhhh..... beraninya kau melakukannya didepan mataku..." batinnya.
Siapa lagi yang melihat mereka yang tak sengaja sangat dekat itu di perpustakaan adalah Evan Pratama sang ketua OSIS. Aura kemarahannya pun meledak-ledak saat melihat mereka bersama. Tak tahan dengan apa yang ia lihat akhirnya Evan berjalan keluar dari perpustakaan.
"Tadi aku seperti melihat Evan deh disini. Tapi kok gak ada, kemana dia? Apa cuma perasaanku saja? Tapi sepertinya nyata." Batin Risa.
"Loh ka Risa kok malah bengong sih!"
Risa seketika membuyarkan lamunannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
♡⃝ 𝕬𝖋🦄 Pecinta novel 💞
suka kak ..lanjut ...
2021-04-12
0
Yoo_Rachel
semngat terusssss
2021-03-07
0
Wiwik Widyastuti
ini kyk sinetron kecil kecil jd pengantin ya????
2021-02-17
0