Ch.14 - Feng Youxin

Di minggu kedua latihan Fu Chen menjadi semakin berat. Bahkan dirinya sengaja mengurangi waktu istirahatnya hanya untuk latihan. Tang Shu tidak terlalu khawatir dengan kondisi Fu Chen karena memang dengan kualitas tulang yang ia miliki, Fu Chen setidaknya telah layak untuk dapat menyerap qi.

Namun Tang Shu tidak menginginkan hal itu, dirinya tetap fokus untuk meningkatkan kemampuan fisik anaknya agar tidak terbebani dengan kualitas tulang yang sangat tinggi. Dirinya juga menggunakan sisa ginseng merah yang ia bawa untuk membantu perkembangan Fu Chen.

Karena akan berakibat fatal jika kekuatan fisik seseorang tidak terlalu kuat untuk menahan beban kualitas tulangnya yang tinggi. Sebaliknya, jika seseorang melatih kemampuan fisiknya hingga mencapai tingkatan tertentu dan memiliki kualitas tulang yang rendah, maka kualitas tulang orang tersebut juga akan ikut berkembang .

Di sela-sela latihannya Fu Chen selalu meminta Tang Shu untuk mengajarinya bermain seruling. Tang Shu cukup takjub dengan bakat anaknya dalam bermain alat musik. Dalam beberapa hari saja, Fu Chen sudah mampu menghafal setiap not nada yang Tang Shu ajarkan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Fu Chen sudah cukup lancar untuk memainkan bait pertama dari lagu yang ia bawakan.

Saat ini keduanya sedang membereskan barang masing-masing karena memang sudah dua minggu mereka di dalam hutan.

Tentunya ada rasa kerinduan antara mereka dengan keluarga dirumah, terutama untuk Fu Chen yang sudah tidak sabar memamerkan kebolehannya dalam bermain seruling dengan adiknya. Dalam benaknya Fu Mei pasti akan terkagum-kagum dan memuja dirinya ketika mengetahui ia ahli dalam bermain seruling.

Seperti sebelumnya, perjalanan pulang mereka menghabiskan waktu dua hari satu malam. Fu Chen berpesan pada ayahnya saat mereka ingin pergi kembali untuk membawa seekor kuda lainnya yang akan dia gunakan.

Meski tubuhnya masih kecil, tapi menunggangi seekor kuda yang masih muda bukan masalah baginya. Karena selama didalam hutan, dirinya telah berlatih dengan kuda yang biasa di tunggangi ayahnya.

Fu Chen dan Tang Shu disambut gembira oleh Fu Mei dan Xin Xue saat keduanya tiba di rumah. Bagi Fu Mei kehadiran keduanya adalah jawaban dari harapan yang ia inginkan selama satu minggu terakhir.

Xin Xue tidak berkata banyak, dirinya hanya tersenyum lembut memperhatikan Fu Mei memeluk suami dan putranya dengan erat. Namun dibalik senyuman itu tersirat sebuah perasaan lega melihat anak dan suaminya dalam keadaan sehat.

Keesokan harinya saat mendengar kabar Fu Chen telah pulang, Sin Lou segera menghampiri kediaman sahabatnya itu. Dirinya telah mendapatkan izin dari ayahnya sehari sebelum kedatangan Fu Chen.

"Ahahah… saudaraku, kapan kau akan mengajakku berpetualang, hm? Kau tahu… aku sudah berusaha keras agar dapat bebas dari si pandai besi itu." Sin Lou merangkul pundak temannya saat keduanya berada didekat kandang kuda dan kerbau milik Tang Shu.

Fu Chen tersenyum canggung mendengar temannya mengatai ayahnya sendiri, ia kemudian menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Aku juga tidak tahu… kata ayah dia harus mempersiakan beberapa keperluan dan ingin beristirahat terlebih dahulu." Jawab Fu Chen tersenyum lembut. Ia tidak ingin mengecewakan temannya ini, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ayolah… apa kau ingin melihat wajah tampanku ini berubah kusam karena bermain api setiap hari?" Sin Lou memasang wajah memelasnya berharap Fu Chen mau membujuk Tang Shu agar segera berangkat. Memang selama satu bulan terakhir dirinya selalu berdampingan dengan debu dan keringat, serta hawa panas dari perapian membuat kulitnya sedikit kusam.

Di sela-sela kebingungan Fu Chen dalam memberikan penjelasan pada Sin Lou, sebuah suara yang cukup akrab di telinga mereka ikut memasuki perbincangan.

"Jika kau ingin ikut, maka datanglah kemari tiga hari lagi. Bawalah bekal serta pakaian yang cukup untuk kau gunakan." Tang Shu datang dengan membawa seember air untuk membersihkan kuda yang kemarin ia tunggangi.

"Ayah?" Kata Fu Chen dengansenyuman lebar, angin segar seolah menerpa dirinya. Ia tidak perlu bingung lagi memberikan penjelasan pada Sin Lou.

"Tapi paman, apakah tidak bisa lebih cepat lagi?" Sin Lou masih saja mepertahankan keinginannya untuk pergi lebih cepat.

"Jika kau memang bosan dirumah maka datanglah kemari, kurasa Fu Chen memerlukan bantuanmu untuk mengurusi kebun. Sudah dua minggu kebun apel itu tidak terurus." Tang Shu menyadari akan keinginan Sin Lou, tapi ia juga ingin menikmati waktu dengan keluarganya kembali.

"Yah… kurasa itu lebih baik." Lemas Sin Lou menjawabnya. setidaknya ia masih memiliki alasan untuk keluar dari rumah selama tiga hari.

Namun dibalik kesedihan yang dirasakan Sin Lou, Fu Chen tersenyum lebar menganggap bebannya akan lebih ringan lagi karena kehadiran Sin Lou yang akan membantunya. "Kau memang yang terbaik!" Fu Chen tertawa bahagia sambil merangkul pundak temannya.

***

Di Sekte Pedang Suci yang terletak di pegunungan yang cukup luas. Saat ini salah satu Tetua yang sebelumnya pergi ke Desa Bintang Jatuh sedang memberikan laporan hasil pendaftaran di Desa itu.

Sebelumnya keempat Tetua itu sepakat untuk tidak segera melaporkannya pada Ketua Sekte karena kasus dantian hitam yang dimiliki Fu Chen. Masing-masing dari mereka mencari informsi yang berkaitan dengan Dantian yang baru mereka temukan. Namun setelah satu bulan lamanya tidak menemukan hasil, mereka memilih untuk menyerahkan masalah itu pada Ketua Sekte.

Di sebuah ruangan kerja yang cukup besar, salah satu dari empat Tetua sebelumnya menyerahkan data-data peserta yang telah berhasil mendaftarkan diri untuk ikut bersaing menjadi murid Sekte. Ia kemudian menjelaskan masalah dantian hitam itu kepada Ketua Sekte yang saat ini sedang membaca nama-nama peserta.

"Dantian hitam…?" Ketua sekte yang bernama Feng Youxin itu mengerutkan dahinya. Ia kemudian memperhatikan data diri Fu Chen si pemilik Dantian Hitam tersebut. Cukup lama Dia berpikir sebelum akhirnya menghela nafas pelan.

"Apa kau sudah memiliki sedikit petunjuk?" Tanya Feng Youxin merasa tidak mengetahui apa-apa akan laporan tersebut.

"Maaf Ketua, tapi di Sekte kita sepertinya memang tidak ada catatan yang membahas hal ini." Tetua itu menjawab sopan.

"Ini sangat membingungkan… lalu bagaiman dengan bocah yang memiliki dantian hitam itu?" Tanya Feng Youxin.

Dia beranggapsn jika si pemilik dantian itu dapat di jadiksn petunjuk.

"Untuk itu… kurasa bocah ini cukup berbakat, tidak banyak anak seusianya yang berhasil melakukan pembentukan dantian dalam satu kali percobaan," Kata tetua itu berusaha menjelaskan.

Feng Youxin mengerutkan dahinya, mendengar jawaban dari Tetua itu sedikit membuatnya terkejut dan bingung. Dirinya semakin pusing untuk memikirkan hal yang tidak pasti seperti ini.

Orang yang dapat melakukan pembentukan dantian dalam pertama kali percobaan hanyalah bakat-bakat luar biasa yang dimiliki Sekte besar.

Anak-anak ini setidaknya sudah mendapat pendidikan dari Sekte mereka untuk membangkitkan dantian sejak usia dini dan itupun hanya sedikit saja yang benar-benar mampu membentuk dantian dalam satu kali percobaan.

Feng Youxin menghela nafas sekali lagi untuk menenangkan dirinya. Urusannya terlalu banyak untuk memikirkan masalah Dantian hitam ini.

"Biarlah kalau begitu, biarkan dia mengikuti seleksi murid baru nanti. Kurasa pak tua Li mengetahui sedikit tentang hal ini." Feng Youxin kemudian mempersilahkan Tetua didepannya untuk undur diri.

Alasan kenapa mereka mengungkit masalah dantian hitam karena tidak ingin mengambil berbagai macam resiko yang kemungkinan terjadi. Bukan tidak mungkin jika orang yang memiliki Dantian hitam akan mengacaukan sekte mereka atau sekedar mencemarkan nama baik Sekte Pedang Suci di kemudian hari.

Disisi lain, Feng Youxin juga tidak ingin menerima murid yang cacat. Bukan karena tidak ingin mengotori Sektenya, melainkan untuk menjaga anak tersebut agar tidak ditindas oleh murid yang lain.

Terpopuler

Comments

Arwin Atune

Arwin Atune

dantian hitam

2024-08-19

0

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Lanjutkan Tor 🙏 alurnya mulai membaik

2023-07-08

0

Harman LokeST

Harman LokeST

jadi bahan perbincangan para tetua sekte pedang suci

2022-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1 - Hal Baru
3 Ch.2 - Pedang
4 Ch.3 - Dunia Persilatan
5 Ch.4 - Tingkat Kultivator
6 Ch.5 - Pembentukkan Dantian
7 Ch.6 - Pembentukkan Dantian II
8 Ch.7 - Lampion
9 Ch.8 - Sebuah Harapan
10 Ch.9 - Pesta
11 Ch.10 - Keberangkatan
12 Ch.11 - Kebenaran
13 Ch.12 - Latihan
14 Ch.13 - Tulang Permata Dewa
15 Ch.14 - Feng Youxin
16 Ch.15 - Masa Lalu Tang Shu
17 Ch.16 - Masa Lalu Tang Shu II
18 Ch.17 - Melawan Seekor Harimau
19 Ch.18 - Kabar Duka
20 Ch.19 - Ilmu Pedang Arus Jeram
21 Ch.20 - Aura Binatang Magis
22 Ch.21 - Perbatasan
23 Ch.22 - Pertarungan Ayah Dan Anak
24 Ch.23 - Merah Merona
25 Ch.24 - Batu Penguji
26 Ch.25 - Duel
27 Ch.26 - Perpisahan
28 Ch.27 - Permohonan
29 Ch.28 - Xiao Jung
30 Ch.29 - Pemandangan Buruk
31 Ch.30 - Tiba Di Kota
32 Ch.31 - Sekte Pedang Suci
33 Ch.32 - Pertandingan Murid Baru
34 Ch.33 - Pertandingan Murid Baru II
35 Ch.34 - Pertandingan Murid Baru III
36 Ch.35 - Pertunjukkan Yang Memuaskan
37 Ch. 36 - Lawan Yang Kuat
38 Ch.37 - Tubuh Yang Aneh
39 Ch.38 - Perpustakaan
40 Ch.39 - Li Han
41 Ch.40 - Li Han II
42 Ch.41 - Li Han III
43 Ch.42 - Pangeran Kekaisaran Meng
44 Ch.43 - Perebutan Tahta
45 Ch.44 - Satu Tahun
46 Ch.45 - Makanan Yang Menghampiri
47 Ch.46 - Tujuan Belum Tercapai
48 Ch.47 - Ujian Kenaikan Pangkat
49 Ch.48 - Boneka Kayu
50 Ch.49 - Ujian Ketiga
51 Ch.50 - 19 Menit Yang Melelahkan
52 Ch.51 - Tidak Ada Kabar
53 Ch.52 - Kabur Dari Tanggung Jawab
54 Ch.53 - Siasat Perampok
55 Ch.54 - Jebakan
56 Ch. 55 - Kelompok Beruang Hitam
57 Ch.56 - Salah Paham
58 Ch.57 - Memeriksa Markas
59 Ch.58 - Memeriksa Markas II
60 Ch.59 - Pembebasan
61 Ch.60 - Kota Tiemao
62 Ch.61 - Perbincangan Singkat
63 Ch.62 - Gadis Merepotkan
64 Ch.63 - Pertemuan Yang Menyenangkan
65 Ch.64 - Hukuman Sepadan
66 Ch.65 - Pusaka
67 Ch.66 - Tingkatan Pusaka
68 Ch.67 - Setara Harga Kerajaan
69 Ch.68 - Ibu Kota
70 Ch.69 - Kediaman Bangsawan Xiao
71 Ch.70 - Persiapan
72 Ch.71 - Persiapan II
73 Ch.72 - Hari Yang Di Tunggu
74 Ch.73 - Xuan Rong Di Temukan
75 Ch.74 - 3 Item Utama
76 Ch.75 - Persaingan Singkat
77 Ch. 76 - Siasat Xiao Jung
78 Ch.77 - Percobaan Pertama
79 Ch.78 - Fu Chen Beraksi
80 Ch.79 - Menemui Xuan Rong
81 Ch.80 - Isi Kitab Dewa Raga
82 Ch.81 - Kesembuhan Xiao Feng
83 Ch.82 - Rencana
84 Ch.83 - Gunung Fugui
85 Ch.84 - Gunung Fugui II
86 Ch.85 - Gunung Fugui III
87 Ch.86 - Keanehan
88 Ch.87 - Siluman Beruang Hitam
89 Ch.88 - Siluman Beruang Hitam II
90 Ch.89 - Kembali
91 Ch.90 - Pertemuan
92 Ch.91 - Qiao Wu
93 Ch.92 - Ujian Tak Tertulis
94 Ch.93 - Guru
95 Ch.94 - Li Chun dan Penjaga Sekte
96 Ch.95 - Ini Baru Di Mulai
97 Ch.95 - Latihan
98 Ch.96 - Latihan II
99 Ch.97 - Hutan Siluman Milik Li Han
100 Ch.98 - Buah Persik Dewi Langit
101 Ch.99 - Nasehat
102 Ch. 100 - Sebuah Keputusan
103 Ch.101 - Rapat Tetua
104 Ch.102 - Rapat Tetua II
105 Ch.103 - Pusaka yang Tersegel
106 pengumuman
107 Ch.104 - Pergi
108 Ch.105 - Kembali
109 Ch.106 - Desa Bintang Jatuh
110 Ch.107 - Amarah
111 Ch.108 - Musuh Lama
112 Ch.109 - Selamat Tinggal
113 Ch.110 - Penginapan
114 Ch.111 - Semua Telah Berlalu
115 Ch.112 - Fu Mei
116 Ch.113 - Fu Mei II
117 Ch.114 - Dua Sosok Misterius (Arc 1 END)
118 Pengumuman!
119 Nt Error
120 Ch.115 - Sekte Pedang Suci
121 Ch.116 - Sekte Pedang Suci II
122 Ch.117 - Feng Bian dan Dou Huang
123 Ch.118 - Terlalu Banyak Informasi
124 Ch.119 - Dunia Baru
125 Ch.120 - Semua Akan Berubah
126 Ch.121 - Jenderal Petarung
127 Ch.122 - Prajurit Batu
128 Ch.123 - Langkah Awal
129 Ch.124 - Wanita Bangsawan
130 Ch.125 - Su Anna
131 Ch.126 - Rencana
132 Ch.127 - Kekuatan Pendekar Raja
133 Ch.128 - Hutan
134 Ch.129 - Informasi
135 Ch.130 - Bukan Sekte Pedang Suci
136 Ch.131 - Merelakan
137 Ch.132 - Menuju Ibu Kota
138 Ch.133 - Ulang Tahun
139 Ch.134 - Keluarga Bangsawan dan Kesempatan
140 Ch.135 - Diskusi
141 Ch.136 - Persetujuan
142 Ch.137 - Identitas
143 Ch.138 - Berlangsungnya Negosiasi
144 Ch.139 -Ye Singsui
145 Ch.140 - Keuntungan
146 Ch.141 - Bagi Hasil
147 Ch.142 - Tujuan Selanjutnya
148 Ch. 143 - Perbatasan
149 Ch. 144 - Pertemuan Kembali Sang Dewi Bulan
150 Ch. 145 - Meninggalkan Kenangan
151 Ch.146 - Lanjutkan Perjalanan
152 Ch.147 - Perkenalan
153 Ch.148 - Diskusi
154 Ch.149 - Ingatan Dou Huang
155 Ch.150 - Penelusuran
156 Ch.151 - Dou Huang
157 Ch.152 - Matahari Menyambut
158 Ch.153 - Dan Suyu
159 Ch.154 - Di Sambut Hangat
160 pesan
161 Ch.155 - Ulang Tahun
162 Ch. 156 - Kota Lianing
163 Ch.157 - Turnamen
164 Ch.158 - Turnamen II
165 Ch. 159 - Berburu
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1 - Hal Baru
3
Ch.2 - Pedang
4
Ch.3 - Dunia Persilatan
5
Ch.4 - Tingkat Kultivator
6
Ch.5 - Pembentukkan Dantian
7
Ch.6 - Pembentukkan Dantian II
8
Ch.7 - Lampion
9
Ch.8 - Sebuah Harapan
10
Ch.9 - Pesta
11
Ch.10 - Keberangkatan
12
Ch.11 - Kebenaran
13
Ch.12 - Latihan
14
Ch.13 - Tulang Permata Dewa
15
Ch.14 - Feng Youxin
16
Ch.15 - Masa Lalu Tang Shu
17
Ch.16 - Masa Lalu Tang Shu II
18
Ch.17 - Melawan Seekor Harimau
19
Ch.18 - Kabar Duka
20
Ch.19 - Ilmu Pedang Arus Jeram
21
Ch.20 - Aura Binatang Magis
22
Ch.21 - Perbatasan
23
Ch.22 - Pertarungan Ayah Dan Anak
24
Ch.23 - Merah Merona
25
Ch.24 - Batu Penguji
26
Ch.25 - Duel
27
Ch.26 - Perpisahan
28
Ch.27 - Permohonan
29
Ch.28 - Xiao Jung
30
Ch.29 - Pemandangan Buruk
31
Ch.30 - Tiba Di Kota
32
Ch.31 - Sekte Pedang Suci
33
Ch.32 - Pertandingan Murid Baru
34
Ch.33 - Pertandingan Murid Baru II
35
Ch.34 - Pertandingan Murid Baru III
36
Ch.35 - Pertunjukkan Yang Memuaskan
37
Ch. 36 - Lawan Yang Kuat
38
Ch.37 - Tubuh Yang Aneh
39
Ch.38 - Perpustakaan
40
Ch.39 - Li Han
41
Ch.40 - Li Han II
42
Ch.41 - Li Han III
43
Ch.42 - Pangeran Kekaisaran Meng
44
Ch.43 - Perebutan Tahta
45
Ch.44 - Satu Tahun
46
Ch.45 - Makanan Yang Menghampiri
47
Ch.46 - Tujuan Belum Tercapai
48
Ch.47 - Ujian Kenaikan Pangkat
49
Ch.48 - Boneka Kayu
50
Ch.49 - Ujian Ketiga
51
Ch.50 - 19 Menit Yang Melelahkan
52
Ch.51 - Tidak Ada Kabar
53
Ch.52 - Kabur Dari Tanggung Jawab
54
Ch.53 - Siasat Perampok
55
Ch.54 - Jebakan
56
Ch. 55 - Kelompok Beruang Hitam
57
Ch.56 - Salah Paham
58
Ch.57 - Memeriksa Markas
59
Ch.58 - Memeriksa Markas II
60
Ch.59 - Pembebasan
61
Ch.60 - Kota Tiemao
62
Ch.61 - Perbincangan Singkat
63
Ch.62 - Gadis Merepotkan
64
Ch.63 - Pertemuan Yang Menyenangkan
65
Ch.64 - Hukuman Sepadan
66
Ch.65 - Pusaka
67
Ch.66 - Tingkatan Pusaka
68
Ch.67 - Setara Harga Kerajaan
69
Ch.68 - Ibu Kota
70
Ch.69 - Kediaman Bangsawan Xiao
71
Ch.70 - Persiapan
72
Ch.71 - Persiapan II
73
Ch.72 - Hari Yang Di Tunggu
74
Ch.73 - Xuan Rong Di Temukan
75
Ch.74 - 3 Item Utama
76
Ch.75 - Persaingan Singkat
77
Ch. 76 - Siasat Xiao Jung
78
Ch.77 - Percobaan Pertama
79
Ch.78 - Fu Chen Beraksi
80
Ch.79 - Menemui Xuan Rong
81
Ch.80 - Isi Kitab Dewa Raga
82
Ch.81 - Kesembuhan Xiao Feng
83
Ch.82 - Rencana
84
Ch.83 - Gunung Fugui
85
Ch.84 - Gunung Fugui II
86
Ch.85 - Gunung Fugui III
87
Ch.86 - Keanehan
88
Ch.87 - Siluman Beruang Hitam
89
Ch.88 - Siluman Beruang Hitam II
90
Ch.89 - Kembali
91
Ch.90 - Pertemuan
92
Ch.91 - Qiao Wu
93
Ch.92 - Ujian Tak Tertulis
94
Ch.93 - Guru
95
Ch.94 - Li Chun dan Penjaga Sekte
96
Ch.95 - Ini Baru Di Mulai
97
Ch.95 - Latihan
98
Ch.96 - Latihan II
99
Ch.97 - Hutan Siluman Milik Li Han
100
Ch.98 - Buah Persik Dewi Langit
101
Ch.99 - Nasehat
102
Ch. 100 - Sebuah Keputusan
103
Ch.101 - Rapat Tetua
104
Ch.102 - Rapat Tetua II
105
Ch.103 - Pusaka yang Tersegel
106
pengumuman
107
Ch.104 - Pergi
108
Ch.105 - Kembali
109
Ch.106 - Desa Bintang Jatuh
110
Ch.107 - Amarah
111
Ch.108 - Musuh Lama
112
Ch.109 - Selamat Tinggal
113
Ch.110 - Penginapan
114
Ch.111 - Semua Telah Berlalu
115
Ch.112 - Fu Mei
116
Ch.113 - Fu Mei II
117
Ch.114 - Dua Sosok Misterius (Arc 1 END)
118
Pengumuman!
119
Nt Error
120
Ch.115 - Sekte Pedang Suci
121
Ch.116 - Sekte Pedang Suci II
122
Ch.117 - Feng Bian dan Dou Huang
123
Ch.118 - Terlalu Banyak Informasi
124
Ch.119 - Dunia Baru
125
Ch.120 - Semua Akan Berubah
126
Ch.121 - Jenderal Petarung
127
Ch.122 - Prajurit Batu
128
Ch.123 - Langkah Awal
129
Ch.124 - Wanita Bangsawan
130
Ch.125 - Su Anna
131
Ch.126 - Rencana
132
Ch.127 - Kekuatan Pendekar Raja
133
Ch.128 - Hutan
134
Ch.129 - Informasi
135
Ch.130 - Bukan Sekte Pedang Suci
136
Ch.131 - Merelakan
137
Ch.132 - Menuju Ibu Kota
138
Ch.133 - Ulang Tahun
139
Ch.134 - Keluarga Bangsawan dan Kesempatan
140
Ch.135 - Diskusi
141
Ch.136 - Persetujuan
142
Ch.137 - Identitas
143
Ch.138 - Berlangsungnya Negosiasi
144
Ch.139 -Ye Singsui
145
Ch.140 - Keuntungan
146
Ch.141 - Bagi Hasil
147
Ch.142 - Tujuan Selanjutnya
148
Ch. 143 - Perbatasan
149
Ch. 144 - Pertemuan Kembali Sang Dewi Bulan
150
Ch. 145 - Meninggalkan Kenangan
151
Ch.146 - Lanjutkan Perjalanan
152
Ch.147 - Perkenalan
153
Ch.148 - Diskusi
154
Ch.149 - Ingatan Dou Huang
155
Ch.150 - Penelusuran
156
Ch.151 - Dou Huang
157
Ch.152 - Matahari Menyambut
158
Ch.153 - Dan Suyu
159
Ch.154 - Di Sambut Hangat
160
pesan
161
Ch.155 - Ulang Tahun
162
Ch. 156 - Kota Lianing
163
Ch.157 - Turnamen
164
Ch.158 - Turnamen II
165
Ch. 159 - Berburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!