Ch.1 - Hal Baru

Keesokan harinya, Fu Chen bingung karena banyaknya orang yang berkumpul di lapangan dekat rumah Kepala Desa. Tidak biasanya orang-orang akan berkumpul seperti itu.

Karena penasaran akhirnya Fu Chen menghampiri kerumunan itu, ternyata di sana juga ada Sin Lou yang merupakan teman dekatnya hingga ia anggap seperti keluarga.

"Kau tidak mengetahuinya?" tanya Sin Lou keheranan.

"Tentu saja… aku bahkan baru sampai di sini, memangnya ada apa?" balas Fu Chen keheranan.

"Kau tahu, satu tahun lagi Sekte Pedang Suci akan melakukan seleksi murid baru di Desa kita!"

"Ehh… lalu?" tanya Fu Chen yang masih kurang mengerti.

"Hah…? Apa kau bodoh? Tentu saja ini adalah berita besar! Sekte Pedang Suci Adalah salah satu Sekte menengah yang bahkan di katakan hampir menyamai sebuah Sekte besar di Dunia Persilatan…"

Desa Bintang Jatuh sebelumnya belum pernah mendapat perhatian dari sekte manapun, datangnya sekte Pedang Suci ke Desa mereka akan membuat perkembangan Desa sedikit lebih cepat.

"Bukankah itu masih lama? Kenapa warga masih berkumpul disini jika informasinya sudah di sampaikan?" Fu Chen berpikir jika pengumumannya sudah selesai maka tak ada lagi yang perlu mereka tunggu dan berpanas-panasan di sini.

Sin Lou menghela nafas mendengar pertanyaan itu. Sekte Pedang Suci sengaja memberitahu lebih awal agar Desa ini memiliki persiapan yang matang sebelum seleksi itu tiba.

"Dan alasan warga masih berkumpul di sana… mungkin mereka sedang bergosip dan melihat lukisan pendekar yang akan mewakili Skete Pedang Suci kemari."

"Apakah kau sendiri akan ikut serta?" Fu Chen menanyakannya karena melihat Sin Lou yang begitu antusias ketika menjelaskan hal ini kepada dirinya.

"Tentu saja! Aku akan membanggakan kedua orang tuaku dan mendapatkan banyak perhatian dari gadis-gadis desa, atau bahkan gadis-gadis yang ada di Sekte Pedang Suci juga akan tertarik melihat ku." Sin Lou memejamkan mata, membayangkan karirnya nanti yang akan begitu luar biasa.

'Siapa sebenarnya yang mengajari anak ini untuk memikirkan hal seperti itu?' Fu Chen berkata dalam hati sambil tersenyum kecut, dia merasa malu memiliki teman berotak mesum.

Merasa sudah cukup mendapat jawaban dari rasa penasarannya, Fu Chen meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju kebun ayahnya untuk sekedar membantu dan menyampaikan apa yang baru saja ia dengar.

***

Malam harinya suasana Desa sungguh berbeda dari biasanya, obor-obor banyak di nyalakan di pinggir jalan. Warga Desa juga terlihat lebih ceria, banyak rumah yang mengadakan pesta kecil-kecilan malam itu dan ada juga sekumpulan pemuda yang bersenandung ria merayakan seleksi yang bahkan belum di mulai itu.

Fu Chen yang berjalan bersama Tang Shu merasa heran dengan pemandangan tidak biasa ini. "Ayah… apakah hidup di Dunia persilatan sangat menyenangkannya? Lihatlah! Mereka bahkan sudah merayakannya padahal seleksi itu masih satu tahun lagi," ucap Fu Chen sambil memperhatikan sekelilingnya.

Tang Shu yang mendapati pertanyaan itu sedikit tersenyum. "Chen'er, Dunia persilatan dan Dunia yang kita tinggali ini adalah satu tempat yang sama. Mereka tinggal di Bumi, dan kita pun demikian."

"Bumi?" Fu Chen memiringkan kepalanya.

Tang Shu tertawa kecil medengar jawaban Fu Chen yang begitu polos. Dari penjelasan Tang Shu, Bumi di bagi menjadi lima daratan besar dan perairan luas yang memisahkan ke-lima benua tersebut, ia di sebut samudra.

Fu Chen tampak masih memikirkan perkataan ayahnya.

"Kelima benua itu memiliki nama yang sesuai dengan letak mereka masing-masing, yang pertama adalah Benua Tengah, lalu Benua Utara, Benua Barat, Benua Timur serta yang terakhir adalah Benua Selatan…"

Tang Shu menjelaskan jika Benua terbesar adalah benua tengah, lalu di ikuti oleh Benua utara dan barat. Sedangkan Benua terkecil dari kelima benua itu adalah Benua selatan yang memiliki iklim terdingin.

Sedangkan benua yang mereka tinggali sekarang adalah benua Timur. Benua ini di kuasai oleh tiga kekaisaran besar secara menyeluruh, di urutan pertama dengan kekuatan terbesar adalah Kekaisaran Ming dan Kekaisaran tempat mereka tinggal saat ini bernama Kekaisaran Song.

Ada satu di antara ketiga kekaisaran di Benua Timur yang di katakan cukup lemah. Kekaisaran itu bernama Kekaisaran Meng yang menguasai bagian selatan di benua timur. Meski di katakan terlemah, tidak ada kekaisaran lain yang berusaha merebut wilayah mereka.

"Kenapa bisa begitu, ayah?" potong Fu Chen karena pensaran.

"Itu karena Kekaisaran Meng terdapat banyak sekali kelompok Aliran Hitam, tempat mereka juga banyak siluman-siluman berbahaya karena itu kekaisaran lain tidak ingin memperebutkan wilayah itu."

Namun dengan segala tekanan seperti itu, nyatanya mereka masih bisa mempertahankan Kekaisarannya. Bukankah itu cukup menjadi bukti bahwa Kekaisaran itu sebenarnya cukup kuat?

Fu Chen mengangguk memahami ucapan ayahnya. "Lalu kita tinggal di Kekaisaran yang mana ayah?

"Kita tinggal di Kekaisaran Song, Chen'er, Yang Mulia Kaisar sendiri merupakan orang yang cukup berpengaruh di Benua Timur ini, oleh karena itu negeri kita ini terhindar dari konflik dengan Kekaisaran lain."

"Ehh… sebenarnya apa yang membedakan kedua Aliran yang ayah sebutkan tadi?" Fu Chen mengusap tengkuk lehernya heran, ia sedikit bingung dengan penjelasan ayahnya yang satu ini.

"Ehh… ayah juga kurang tahu akan hal ini, karena mereka semua sama-sama manusia. Tapi kau tak perlu memikirkannya untuk sekaranf, ayah yakin kau akan mengetahuinya sendiri nanti." Tang Shu tersenyum canggung.

Fu Chen kecewa mendengar jawaban itu.

"Namun ada hal yang lebih baik kau ketahui terlebih dahulu Chen'er," Sahut Tang Shu kembali.

"Apa itu?" sahut Fu Chen sedikit acuh, dia sudah terlanjur kecewa dengan ayahnya.

"Kau harus tahu, bahwa di Kekaisaran kita ada lima keluarga Bangsawan yang cukup berkuasa dalam hal pemerintahan serta perdagangan, namun ada juga keluarga Bangsawan yang memiliki keturunan seorang pendekar."

"Benarkah? Bukankah semuanya di urusi oleh Kekaisaran?" Tanya Tang Fu Chen sembari melirik ke arah ayahnya.

"Itu memang benar, namun jika hanya Yang Mulia Kaisar sendiri yang mengurusnya maka ia tak akan sanggup," Jawab Tang Shu dan tersenyum hambar.

"Kelima keluarga bangsawan ini antara lain adalah keluarga Bangsawan Song, yang merupakan keluarga Kekaisaran itu sendiri…"

Lalu ada keluarga Bangsawan Su, keturunan mereka merupakan sarjana-sarjana hebat di negeri kita, sebagian dari mereka merupakan petinggi Kerajaan. Berikutnya ada Bangsawan Xiao serta Bangsawan Lee, mereka memiliki peran tersendiri di Kerajaan.

Sedangkan keluarga Bangsawan Huang, mereka di ketahui menjual sumber daya yang di perlukan bagi pendekar, namun karena kualitas serta harganya yang tidak sesuai menjadikan bisnis mereka merosot. Hal membuat Keluarga Bangsawan Huang di cap sebagai yang terlemah dari kelima keluarga Bangsawan.

Fu Chen tampak menganggukan kepalanya, namun dari raut wajahnya ia masih terlihat begitu serius. "Aku mengerti"

"Asal kau tahu… Kepala Desa kita merupakan salah satu bawahan dari keluarga Bangsawan Su. Desa kita dapat berkembang sejauh ini juga berkat bantuan yang mereka berikan."

"Aku baru mengetahui akan hal itu," Jawab Fu Chen.

Tang Shu nampak tersenyum lembut lalu mengusapkan tangannya ke kepala Fu Chen. "Itu wajar Chen'er, dirimu masih terlalu muda untuk mengetahui banyak hal."

Fu Chen mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Tang Shu, ia berniat menanyakan beberapa hal lainnya namun Tang shu lebih dulu berbicara.

"Sudah lah, lebih baik kita pulang… malam juga semakin larut, ini tidak baik untuk kesehatanmu. Ayah akan menjawab perntanyaanmu lain kali." Tang Shu menyadari anaknya masih memiliki banyak pertanyaan, namun ia juga ingin beristirahat dan melihat istrinya yang cantik.

Terpopuler

Comments

Arwin Atune

Arwin Atune

dilanjut

2024-08-16

0

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Lanjut

2023-07-08

0

Aisyatun Nikmah

Aisyatun Nikmah

bagus👍😍😍

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1 - Hal Baru
3 Ch.2 - Pedang
4 Ch.3 - Dunia Persilatan
5 Ch.4 - Tingkat Kultivator
6 Ch.5 - Pembentukkan Dantian
7 Ch.6 - Pembentukkan Dantian II
8 Ch.7 - Lampion
9 Ch.8 - Sebuah Harapan
10 Ch.9 - Pesta
11 Ch.10 - Keberangkatan
12 Ch.11 - Kebenaran
13 Ch.12 - Latihan
14 Ch.13 - Tulang Permata Dewa
15 Ch.14 - Feng Youxin
16 Ch.15 - Masa Lalu Tang Shu
17 Ch.16 - Masa Lalu Tang Shu II
18 Ch.17 - Melawan Seekor Harimau
19 Ch.18 - Kabar Duka
20 Ch.19 - Ilmu Pedang Arus Jeram
21 Ch.20 - Aura Binatang Magis
22 Ch.21 - Perbatasan
23 Ch.22 - Pertarungan Ayah Dan Anak
24 Ch.23 - Merah Merona
25 Ch.24 - Batu Penguji
26 Ch.25 - Duel
27 Ch.26 - Perpisahan
28 Ch.27 - Permohonan
29 Ch.28 - Xiao Jung
30 Ch.29 - Pemandangan Buruk
31 Ch.30 - Tiba Di Kota
32 Ch.31 - Sekte Pedang Suci
33 Ch.32 - Pertandingan Murid Baru
34 Ch.33 - Pertandingan Murid Baru II
35 Ch.34 - Pertandingan Murid Baru III
36 Ch.35 - Pertunjukkan Yang Memuaskan
37 Ch. 36 - Lawan Yang Kuat
38 Ch.37 - Tubuh Yang Aneh
39 Ch.38 - Perpustakaan
40 Ch.39 - Li Han
41 Ch.40 - Li Han II
42 Ch.41 - Li Han III
43 Ch.42 - Pangeran Kekaisaran Meng
44 Ch.43 - Perebutan Tahta
45 Ch.44 - Satu Tahun
46 Ch.45 - Makanan Yang Menghampiri
47 Ch.46 - Tujuan Belum Tercapai
48 Ch.47 - Ujian Kenaikan Pangkat
49 Ch.48 - Boneka Kayu
50 Ch.49 - Ujian Ketiga
51 Ch.50 - 19 Menit Yang Melelahkan
52 Ch.51 - Tidak Ada Kabar
53 Ch.52 - Kabur Dari Tanggung Jawab
54 Ch.53 - Siasat Perampok
55 Ch.54 - Jebakan
56 Ch. 55 - Kelompok Beruang Hitam
57 Ch.56 - Salah Paham
58 Ch.57 - Memeriksa Markas
59 Ch.58 - Memeriksa Markas II
60 Ch.59 - Pembebasan
61 Ch.60 - Kota Tiemao
62 Ch.61 - Perbincangan Singkat
63 Ch.62 - Gadis Merepotkan
64 Ch.63 - Pertemuan Yang Menyenangkan
65 Ch.64 - Hukuman Sepadan
66 Ch.65 - Pusaka
67 Ch.66 - Tingkatan Pusaka
68 Ch.67 - Setara Harga Kerajaan
69 Ch.68 - Ibu Kota
70 Ch.69 - Kediaman Bangsawan Xiao
71 Ch.70 - Persiapan
72 Ch.71 - Persiapan II
73 Ch.72 - Hari Yang Di Tunggu
74 Ch.73 - Xuan Rong Di Temukan
75 Ch.74 - 3 Item Utama
76 Ch.75 - Persaingan Singkat
77 Ch. 76 - Siasat Xiao Jung
78 Ch.77 - Percobaan Pertama
79 Ch.78 - Fu Chen Beraksi
80 Ch.79 - Menemui Xuan Rong
81 Ch.80 - Isi Kitab Dewa Raga
82 Ch.81 - Kesembuhan Xiao Feng
83 Ch.82 - Rencana
84 Ch.83 - Gunung Fugui
85 Ch.84 - Gunung Fugui II
86 Ch.85 - Gunung Fugui III
87 Ch.86 - Keanehan
88 Ch.87 - Siluman Beruang Hitam
89 Ch.88 - Siluman Beruang Hitam II
90 Ch.89 - Kembali
91 Ch.90 - Pertemuan
92 Ch.91 - Qiao Wu
93 Ch.92 - Ujian Tak Tertulis
94 Ch.93 - Guru
95 Ch.94 - Li Chun dan Penjaga Sekte
96 Ch.95 - Ini Baru Di Mulai
97 Ch.95 - Latihan
98 Ch.96 - Latihan II
99 Ch.97 - Hutan Siluman Milik Li Han
100 Ch.98 - Buah Persik Dewi Langit
101 Ch.99 - Nasehat
102 Ch. 100 - Sebuah Keputusan
103 Ch.101 - Rapat Tetua
104 Ch.102 - Rapat Tetua II
105 Ch.103 - Pusaka yang Tersegel
106 pengumuman
107 Ch.104 - Pergi
108 Ch.105 - Kembali
109 Ch.106 - Desa Bintang Jatuh
110 Ch.107 - Amarah
111 Ch.108 - Musuh Lama
112 Ch.109 - Selamat Tinggal
113 Ch.110 - Penginapan
114 Ch.111 - Semua Telah Berlalu
115 Ch.112 - Fu Mei
116 Ch.113 - Fu Mei II
117 Ch.114 - Dua Sosok Misterius (Arc 1 END)
118 Pengumuman!
119 Nt Error
120 Ch.115 - Sekte Pedang Suci
121 Ch.116 - Sekte Pedang Suci II
122 Ch.117 - Feng Bian dan Dou Huang
123 Ch.118 - Terlalu Banyak Informasi
124 Ch.119 - Dunia Baru
125 Ch.120 - Semua Akan Berubah
126 Ch.121 - Jenderal Petarung
127 Ch.122 - Prajurit Batu
128 Ch.123 - Langkah Awal
129 Ch.124 - Wanita Bangsawan
130 Ch.125 - Su Anna
131 Ch.126 - Rencana
132 Ch.127 - Kekuatan Pendekar Raja
133 Ch.128 - Hutan
134 Ch.129 - Informasi
135 Ch.130 - Bukan Sekte Pedang Suci
136 Ch.131 - Merelakan
137 Ch.132 - Menuju Ibu Kota
138 Ch.133 - Ulang Tahun
139 Ch.134 - Keluarga Bangsawan dan Kesempatan
140 Ch.135 - Diskusi
141 Ch.136 - Persetujuan
142 Ch.137 - Identitas
143 Ch.138 - Berlangsungnya Negosiasi
144 Ch.139 -Ye Singsui
145 Ch.140 - Keuntungan
146 Ch.141 - Bagi Hasil
147 Ch.142 - Tujuan Selanjutnya
148 Ch. 143 - Perbatasan
149 Ch. 144 - Pertemuan Kembali Sang Dewi Bulan
150 Ch. 145 - Meninggalkan Kenangan
151 Ch.146 - Lanjutkan Perjalanan
152 Ch.147 - Perkenalan
153 Ch.148 - Diskusi
154 Ch.149 - Ingatan Dou Huang
155 Ch.150 - Penelusuran
156 Ch.151 - Dou Huang
157 Ch.152 - Matahari Menyambut
158 Ch.153 - Dan Suyu
159 Ch.154 - Di Sambut Hangat
160 pesan
161 Ch.155 - Ulang Tahun
162 Ch. 156 - Kota Lianing
163 Ch.157 - Turnamen
164 Ch.158 - Turnamen II
165 Ch. 159 - Berburu
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1 - Hal Baru
3
Ch.2 - Pedang
4
Ch.3 - Dunia Persilatan
5
Ch.4 - Tingkat Kultivator
6
Ch.5 - Pembentukkan Dantian
7
Ch.6 - Pembentukkan Dantian II
8
Ch.7 - Lampion
9
Ch.8 - Sebuah Harapan
10
Ch.9 - Pesta
11
Ch.10 - Keberangkatan
12
Ch.11 - Kebenaran
13
Ch.12 - Latihan
14
Ch.13 - Tulang Permata Dewa
15
Ch.14 - Feng Youxin
16
Ch.15 - Masa Lalu Tang Shu
17
Ch.16 - Masa Lalu Tang Shu II
18
Ch.17 - Melawan Seekor Harimau
19
Ch.18 - Kabar Duka
20
Ch.19 - Ilmu Pedang Arus Jeram
21
Ch.20 - Aura Binatang Magis
22
Ch.21 - Perbatasan
23
Ch.22 - Pertarungan Ayah Dan Anak
24
Ch.23 - Merah Merona
25
Ch.24 - Batu Penguji
26
Ch.25 - Duel
27
Ch.26 - Perpisahan
28
Ch.27 - Permohonan
29
Ch.28 - Xiao Jung
30
Ch.29 - Pemandangan Buruk
31
Ch.30 - Tiba Di Kota
32
Ch.31 - Sekte Pedang Suci
33
Ch.32 - Pertandingan Murid Baru
34
Ch.33 - Pertandingan Murid Baru II
35
Ch.34 - Pertandingan Murid Baru III
36
Ch.35 - Pertunjukkan Yang Memuaskan
37
Ch. 36 - Lawan Yang Kuat
38
Ch.37 - Tubuh Yang Aneh
39
Ch.38 - Perpustakaan
40
Ch.39 - Li Han
41
Ch.40 - Li Han II
42
Ch.41 - Li Han III
43
Ch.42 - Pangeran Kekaisaran Meng
44
Ch.43 - Perebutan Tahta
45
Ch.44 - Satu Tahun
46
Ch.45 - Makanan Yang Menghampiri
47
Ch.46 - Tujuan Belum Tercapai
48
Ch.47 - Ujian Kenaikan Pangkat
49
Ch.48 - Boneka Kayu
50
Ch.49 - Ujian Ketiga
51
Ch.50 - 19 Menit Yang Melelahkan
52
Ch.51 - Tidak Ada Kabar
53
Ch.52 - Kabur Dari Tanggung Jawab
54
Ch.53 - Siasat Perampok
55
Ch.54 - Jebakan
56
Ch. 55 - Kelompok Beruang Hitam
57
Ch.56 - Salah Paham
58
Ch.57 - Memeriksa Markas
59
Ch.58 - Memeriksa Markas II
60
Ch.59 - Pembebasan
61
Ch.60 - Kota Tiemao
62
Ch.61 - Perbincangan Singkat
63
Ch.62 - Gadis Merepotkan
64
Ch.63 - Pertemuan Yang Menyenangkan
65
Ch.64 - Hukuman Sepadan
66
Ch.65 - Pusaka
67
Ch.66 - Tingkatan Pusaka
68
Ch.67 - Setara Harga Kerajaan
69
Ch.68 - Ibu Kota
70
Ch.69 - Kediaman Bangsawan Xiao
71
Ch.70 - Persiapan
72
Ch.71 - Persiapan II
73
Ch.72 - Hari Yang Di Tunggu
74
Ch.73 - Xuan Rong Di Temukan
75
Ch.74 - 3 Item Utama
76
Ch.75 - Persaingan Singkat
77
Ch. 76 - Siasat Xiao Jung
78
Ch.77 - Percobaan Pertama
79
Ch.78 - Fu Chen Beraksi
80
Ch.79 - Menemui Xuan Rong
81
Ch.80 - Isi Kitab Dewa Raga
82
Ch.81 - Kesembuhan Xiao Feng
83
Ch.82 - Rencana
84
Ch.83 - Gunung Fugui
85
Ch.84 - Gunung Fugui II
86
Ch.85 - Gunung Fugui III
87
Ch.86 - Keanehan
88
Ch.87 - Siluman Beruang Hitam
89
Ch.88 - Siluman Beruang Hitam II
90
Ch.89 - Kembali
91
Ch.90 - Pertemuan
92
Ch.91 - Qiao Wu
93
Ch.92 - Ujian Tak Tertulis
94
Ch.93 - Guru
95
Ch.94 - Li Chun dan Penjaga Sekte
96
Ch.95 - Ini Baru Di Mulai
97
Ch.95 - Latihan
98
Ch.96 - Latihan II
99
Ch.97 - Hutan Siluman Milik Li Han
100
Ch.98 - Buah Persik Dewi Langit
101
Ch.99 - Nasehat
102
Ch. 100 - Sebuah Keputusan
103
Ch.101 - Rapat Tetua
104
Ch.102 - Rapat Tetua II
105
Ch.103 - Pusaka yang Tersegel
106
pengumuman
107
Ch.104 - Pergi
108
Ch.105 - Kembali
109
Ch.106 - Desa Bintang Jatuh
110
Ch.107 - Amarah
111
Ch.108 - Musuh Lama
112
Ch.109 - Selamat Tinggal
113
Ch.110 - Penginapan
114
Ch.111 - Semua Telah Berlalu
115
Ch.112 - Fu Mei
116
Ch.113 - Fu Mei II
117
Ch.114 - Dua Sosok Misterius (Arc 1 END)
118
Pengumuman!
119
Nt Error
120
Ch.115 - Sekte Pedang Suci
121
Ch.116 - Sekte Pedang Suci II
122
Ch.117 - Feng Bian dan Dou Huang
123
Ch.118 - Terlalu Banyak Informasi
124
Ch.119 - Dunia Baru
125
Ch.120 - Semua Akan Berubah
126
Ch.121 - Jenderal Petarung
127
Ch.122 - Prajurit Batu
128
Ch.123 - Langkah Awal
129
Ch.124 - Wanita Bangsawan
130
Ch.125 - Su Anna
131
Ch.126 - Rencana
132
Ch.127 - Kekuatan Pendekar Raja
133
Ch.128 - Hutan
134
Ch.129 - Informasi
135
Ch.130 - Bukan Sekte Pedang Suci
136
Ch.131 - Merelakan
137
Ch.132 - Menuju Ibu Kota
138
Ch.133 - Ulang Tahun
139
Ch.134 - Keluarga Bangsawan dan Kesempatan
140
Ch.135 - Diskusi
141
Ch.136 - Persetujuan
142
Ch.137 - Identitas
143
Ch.138 - Berlangsungnya Negosiasi
144
Ch.139 -Ye Singsui
145
Ch.140 - Keuntungan
146
Ch.141 - Bagi Hasil
147
Ch.142 - Tujuan Selanjutnya
148
Ch. 143 - Perbatasan
149
Ch. 144 - Pertemuan Kembali Sang Dewi Bulan
150
Ch. 145 - Meninggalkan Kenangan
151
Ch.146 - Lanjutkan Perjalanan
152
Ch.147 - Perkenalan
153
Ch.148 - Diskusi
154
Ch.149 - Ingatan Dou Huang
155
Ch.150 - Penelusuran
156
Ch.151 - Dou Huang
157
Ch.152 - Matahari Menyambut
158
Ch.153 - Dan Suyu
159
Ch.154 - Di Sambut Hangat
160
pesan
161
Ch.155 - Ulang Tahun
162
Ch. 156 - Kota Lianing
163
Ch.157 - Turnamen
164
Ch.158 - Turnamen II
165
Ch. 159 - Berburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!