Keesokan harinya, Fu Chen bingung karena banyaknya orang yang berkumpul di lapangan dekat rumah Kepala Desa. Tidak biasanya orang-orang akan berkumpul seperti itu.
Karena penasaran akhirnya Fu Chen menghampiri kerumunan itu, ternyata di sana juga ada Sin Lou yang merupakan teman dekatnya hingga ia anggap seperti keluarga.
"Kau tidak mengetahuinya?" tanya Sin Lou keheranan.
"Tentu saja… aku bahkan baru sampai di sini, memangnya ada apa?" balas Fu Chen keheranan.
"Kau tahu, satu tahun lagi Sekte Pedang Suci akan melakukan seleksi murid baru di Desa kita!"
"Ehh… lalu?" tanya Fu Chen yang masih kurang mengerti.
"Hah…? Apa kau bodoh? Tentu saja ini adalah berita besar! Sekte Pedang Suci Adalah salah satu Sekte menengah yang bahkan di katakan hampir menyamai sebuah Sekte besar di Dunia Persilatan…"
Desa Bintang Jatuh sebelumnya belum pernah mendapat perhatian dari sekte manapun, datangnya sekte Pedang Suci ke Desa mereka akan membuat perkembangan Desa sedikit lebih cepat.
"Bukankah itu masih lama? Kenapa warga masih berkumpul disini jika informasinya sudah di sampaikan?" Fu Chen berpikir jika pengumumannya sudah selesai maka tak ada lagi yang perlu mereka tunggu dan berpanas-panasan di sini.
Sin Lou menghela nafas mendengar pertanyaan itu. Sekte Pedang Suci sengaja memberitahu lebih awal agar Desa ini memiliki persiapan yang matang sebelum seleksi itu tiba.
"Dan alasan warga masih berkumpul di sana… mungkin mereka sedang bergosip dan melihat lukisan pendekar yang akan mewakili Skete Pedang Suci kemari."
"Apakah kau sendiri akan ikut serta?" Fu Chen menanyakannya karena melihat Sin Lou yang begitu antusias ketika menjelaskan hal ini kepada dirinya.
"Tentu saja! Aku akan membanggakan kedua orang tuaku dan mendapatkan banyak perhatian dari gadis-gadis desa, atau bahkan gadis-gadis yang ada di Sekte Pedang Suci juga akan tertarik melihat ku." Sin Lou memejamkan mata, membayangkan karirnya nanti yang akan begitu luar biasa.
'Siapa sebenarnya yang mengajari anak ini untuk memikirkan hal seperti itu?' Fu Chen berkata dalam hati sambil tersenyum kecut, dia merasa malu memiliki teman berotak mesum.
Merasa sudah cukup mendapat jawaban dari rasa penasarannya, Fu Chen meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju kebun ayahnya untuk sekedar membantu dan menyampaikan apa yang baru saja ia dengar.
***
Malam harinya suasana Desa sungguh berbeda dari biasanya, obor-obor banyak di nyalakan di pinggir jalan. Warga Desa juga terlihat lebih ceria, banyak rumah yang mengadakan pesta kecil-kecilan malam itu dan ada juga sekumpulan pemuda yang bersenandung ria merayakan seleksi yang bahkan belum di mulai itu.
Fu Chen yang berjalan bersama Tang Shu merasa heran dengan pemandangan tidak biasa ini. "Ayah… apakah hidup di Dunia persilatan sangat menyenangkannya? Lihatlah! Mereka bahkan sudah merayakannya padahal seleksi itu masih satu tahun lagi," ucap Fu Chen sambil memperhatikan sekelilingnya.
Tang Shu yang mendapati pertanyaan itu sedikit tersenyum. "Chen'er, Dunia persilatan dan Dunia yang kita tinggali ini adalah satu tempat yang sama. Mereka tinggal di Bumi, dan kita pun demikian."
"Bumi?" Fu Chen memiringkan kepalanya.
Tang Shu tertawa kecil medengar jawaban Fu Chen yang begitu polos. Dari penjelasan Tang Shu, Bumi di bagi menjadi lima daratan besar dan perairan luas yang memisahkan ke-lima benua tersebut, ia di sebut samudra.
Fu Chen tampak masih memikirkan perkataan ayahnya.
"Kelima benua itu memiliki nama yang sesuai dengan letak mereka masing-masing, yang pertama adalah Benua Tengah, lalu Benua Utara, Benua Barat, Benua Timur serta yang terakhir adalah Benua Selatan…"
Tang Shu menjelaskan jika Benua terbesar adalah benua tengah, lalu di ikuti oleh Benua utara dan barat. Sedangkan Benua terkecil dari kelima benua itu adalah Benua selatan yang memiliki iklim terdingin.
Sedangkan benua yang mereka tinggali sekarang adalah benua Timur. Benua ini di kuasai oleh tiga kekaisaran besar secara menyeluruh, di urutan pertama dengan kekuatan terbesar adalah Kekaisaran Ming dan Kekaisaran tempat mereka tinggal saat ini bernama Kekaisaran Song.
Ada satu di antara ketiga kekaisaran di Benua Timur yang di katakan cukup lemah. Kekaisaran itu bernama Kekaisaran Meng yang menguasai bagian selatan di benua timur. Meski di katakan terlemah, tidak ada kekaisaran lain yang berusaha merebut wilayah mereka.
"Kenapa bisa begitu, ayah?" potong Fu Chen karena pensaran.
"Itu karena Kekaisaran Meng terdapat banyak sekali kelompok Aliran Hitam, tempat mereka juga banyak siluman-siluman berbahaya karena itu kekaisaran lain tidak ingin memperebutkan wilayah itu."
Namun dengan segala tekanan seperti itu, nyatanya mereka masih bisa mempertahankan Kekaisarannya. Bukankah itu cukup menjadi bukti bahwa Kekaisaran itu sebenarnya cukup kuat?
Fu Chen mengangguk memahami ucapan ayahnya. "Lalu kita tinggal di Kekaisaran yang mana ayah?
"Kita tinggal di Kekaisaran Song, Chen'er, Yang Mulia Kaisar sendiri merupakan orang yang cukup berpengaruh di Benua Timur ini, oleh karena itu negeri kita ini terhindar dari konflik dengan Kekaisaran lain."
"Ehh… sebenarnya apa yang membedakan kedua Aliran yang ayah sebutkan tadi?" Fu Chen mengusap tengkuk lehernya heran, ia sedikit bingung dengan penjelasan ayahnya yang satu ini.
"Ehh… ayah juga kurang tahu akan hal ini, karena mereka semua sama-sama manusia. Tapi kau tak perlu memikirkannya untuk sekaranf, ayah yakin kau akan mengetahuinya sendiri nanti." Tang Shu tersenyum canggung.
Fu Chen kecewa mendengar jawaban itu.
"Namun ada hal yang lebih baik kau ketahui terlebih dahulu Chen'er," Sahut Tang Shu kembali.
"Apa itu?" sahut Fu Chen sedikit acuh, dia sudah terlanjur kecewa dengan ayahnya.
"Kau harus tahu, bahwa di Kekaisaran kita ada lima keluarga Bangsawan yang cukup berkuasa dalam hal pemerintahan serta perdagangan, namun ada juga keluarga Bangsawan yang memiliki keturunan seorang pendekar."
"Benarkah? Bukankah semuanya di urusi oleh Kekaisaran?" Tanya Tang Fu Chen sembari melirik ke arah ayahnya.
"Itu memang benar, namun jika hanya Yang Mulia Kaisar sendiri yang mengurusnya maka ia tak akan sanggup," Jawab Tang Shu dan tersenyum hambar.
"Kelima keluarga bangsawan ini antara lain adalah keluarga Bangsawan Song, yang merupakan keluarga Kekaisaran itu sendiri…"
Lalu ada keluarga Bangsawan Su, keturunan mereka merupakan sarjana-sarjana hebat di negeri kita, sebagian dari mereka merupakan petinggi Kerajaan. Berikutnya ada Bangsawan Xiao serta Bangsawan Lee, mereka memiliki peran tersendiri di Kerajaan.
Sedangkan keluarga Bangsawan Huang, mereka di ketahui menjual sumber daya yang di perlukan bagi pendekar, namun karena kualitas serta harganya yang tidak sesuai menjadikan bisnis mereka merosot. Hal membuat Keluarga Bangsawan Huang di cap sebagai yang terlemah dari kelima keluarga Bangsawan.
Fu Chen tampak menganggukan kepalanya, namun dari raut wajahnya ia masih terlihat begitu serius. "Aku mengerti"
"Asal kau tahu… Kepala Desa kita merupakan salah satu bawahan dari keluarga Bangsawan Su. Desa kita dapat berkembang sejauh ini juga berkat bantuan yang mereka berikan."
"Aku baru mengetahui akan hal itu," Jawab Fu Chen.
Tang Shu nampak tersenyum lembut lalu mengusapkan tangannya ke kepala Fu Chen. "Itu wajar Chen'er, dirimu masih terlalu muda untuk mengetahui banyak hal."
Fu Chen mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Tang Shu, ia berniat menanyakan beberapa hal lainnya namun Tang shu lebih dulu berbicara.
"Sudah lah, lebih baik kita pulang… malam juga semakin larut, ini tidak baik untuk kesehatanmu. Ayah akan menjawab perntanyaanmu lain kali." Tang Shu menyadari anaknya masih memiliki banyak pertanyaan, namun ia juga ingin beristirahat dan melihat istrinya yang cantik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Arwin Atune
dilanjut
2024-08-16
0
Dzikir Ari
Lanjut
2023-07-08
0
Aisyatun Nikmah
bagus👍😍😍
2022-09-19
1