Ch.4 - Tingkat Kultivator

Dua minggu telah berlalu, Fu Chen sering kali bolak-balik mengangkut air dari sungai ke rumahnya sebagai bentuk latihan. Fu Chen biasanya akan melakukan gerakan-gerakan sederhana layaknya orang berpedang menggunakan sapu.

Pagi ini Fu Chen. Sin Lou dan Fu Mei telah berkumpul di lapangan dekat kediaman Kepala Desa. Mereka masih menunggu kehadiran pendekar dari Sekte Pedang Suci yang akan menyampaikan tentang tingkat kualitas dantian. Disana juga sudah cukup banyak warga yang ikut berkumpul, entah karena penasaran atau sekedar membicarkan tetangga masing-masing.

Tak lama mereka menunggu akhirnya pendekar itu datang bersama dengan Kepala Desa, mereka pun segera menaiki panggung yang telah di sediakan.

Pendekar itu memperkenalkan dirinya sebagai Xiao Jung, salah satu Keluarga Bangsawan di Kekaisaran Song. Xiao Jung kemudian mengatakan kekuatannya sekarang berada di tingkat Jendral petarung dan merupakan salah satu murid inti di sekte Pedang Suci. Xiao Jung melanjutkan untuk menjelaskan tentang tingkat kultivasi agar warga Desa tidak kebingungan dengan ucapannya.

Xiao Jung mengatakan jika tingkat kultivasi memiliki tujuh tingakatan di mulai dari yang terlemah ada,

Pendekar kelas 3

Pendekar kelas 2

Pendekar kelas 1

Jendral petarung

Pendekar Raja

Pendekar Sakti

Pendekar Suci

Dari setiap tingkatan juga memiliki tiga tahap yang di bagi menjadi tahap awal, tahap menengah serta tahap akhir.

Jumlah energi qi yang di tampung oleh Dantian akan mempengaruhi setiap tingkatan kultivasi. Selain itu untuk dapat naik ke tingkat pendekar Raja, para kultivator harus dapat memurnikan sebagian besar sum-sum serta membuka beberapa meridian mereka.

Meridian sendiri merupakan jaringan jalur energi qi yang yang tersebar di seluruh tubuh. Pada tubuh manusia umumnya memiliki sembilan titik meridian besar serta tiga ribu enam ratus titik Meridian kecil.

Sembilan titik Meridian pada tubuh manusia akan terbuka dengan sendirinya jika orang itu sering berlatih dan melakukan kegiatan yang memerlukan tenaga yang cukup besar.

Sedangkan untuk tiga ribu enam ratus titik meridian kecil harus memerlukan dorongan dari luar serta energi qi untuk membukanya. Dan posisi meridian kecil pada setiap orang juga berbeda-beda, sehingga sangat jarang ada pendekar yang dapat membuka lebih dari dua puluh persen dari semua meridian yang ada.

Para pendekar setidaknya harus bisa melakukan penempaan tulang mereka kembali serta melakukan pembersihan darah untuk menjadi seorang Pendekar Sakti. Hal ini akan berpengaruh pada aliran qi di dalam tubuh, serta ketahanan tubuh dalam menampung energi qi dalam jumlah yang lebih besar.

Pembersihan darah sendiri berguna untuk membersihkan racun-racun serta kotoran yang dari sumber daya yang mereka serap.

***

Xiao Jung mengambil jeda sejenak untuk kembali mengumpulkan udara di paru-parunya sebelum kembali melanjutkan pidato.

Dantian juga memiliki tingkatan kualitas masing-masing. Semakin tinggi kualitas dantian seseorang, maka semakin tinggi pula kesempatannya untuk menjadi pendekar hebat di masa depan.

Kualitas Dantian umumnya di bagi menjadi tujuh tingkatan.

Mulai dari Dantian yang terlemah adalah Dantian putih yang umum di miliki oleh orang-orang biasa. Dantian ini tidak akan bisa di menampung qi karena terlalu rapuh. Jika seseorang memaksakan diri untuk menempatkan qi di dalamnya, maka dantian itu akan retak dan pada akhirnya pecah yang akan mengakibatkan kelumpuhan pada orang tersebut.

Lalu kualitas Dantian berikutnya mulai dari yang terlemah adalah berwarna kuning, hijau, biru, ungu, merah, lalu yang tertinggi adalah emas.

Dantian berwarna emas sendiri sebenarnya hampir tidak pernah di temukan, namun dalam beberapa catatan mengatakan jika seseorang memiliki dantian emas maka orang itu akan menjadi pendekar terhebat di jamannya.

Dantian akan dikatakan kuat atau pun rapuh tergantung dengan kepekatan dari warna Dantian, semakin pekat warna dantian maka semakin tinggi pula kualitasnya di kelas masing-masing.

Xiao Jung juga mengingatkan untuk mempersiapkan mental serta fisik para peserta yang ingin ikut pembentukan Dantian nanti. Hal ini di perlukan agar peserta yang ingin membentuk dantiannya dapat menahan energi panas yang akan memasuki tubuh mereka.

Ia juga menjelaskan bahwa sekte Pedang Suci hanya akan menerima murid berusia delapan sampai sepuluh tahun, begitu pula dengan pembentukan Dantian yang akan di lakukan dua minggu dari sekarang.

Merasa sudah cukup memberikan penjelasan, Xiao Jung akhirnya undur diri. Pengumuman itu kemudian di tutup oleh Kepala Desa dan menyisakan raut wajah kecewa karena aturan pembatasan usia yang di terapkan. Namun tidak sedikit juga yang merasa bahagia karena anaknya atau mungkin dirinya sendiri memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi murid Sekte Pedang Suci.

***

Dua minggu telah berlalu semenjak kedatangan Xiao Jung hari itu, kegiatan Fu Chen juga masih sama seperti dua minggu sebelumnya. Dan hari ini adalah saat yang di nantikan oleh mereka yang ingin membentuk dantian mereka.

Di suatu tempat tidak jauh dari Desa Bintang Jatuh. Sudah ada sebuah stadium yang sebelumnya memang di siapkan untuk seleksi murid baru Sekte Pedang Suci. Bangku penonton stadium itu sudah banyak di tempati para warga, beberapa dari mereka juga memanfaatkan hal ini untuk berjualan disana.

Stadium itu belum sepenuhnya jadi, bahkan sebagian atap penonton masih belum terpasang. ini wajar, karena pembuatannya sendiri baru satu bulan yang lalu.

Di tengah arena sendiri telah di siapkan beberapa meja dan kursi untuk para tetua sekte yang membantu para pendaftar untuk membentuk dantian mereka.

***

Saat hari telah beranjak siang, stadium itu jauh lebih ramai dari sebelumnya. Namun kursi-kursi disana belum terisi sepenuhnya karena memang ukuran stadium di buat lebih besar agar dapat menampung penonton dari luar Desa.

Tak lama kemudian para perwakilan dari Skete Pedang Suci bersamaan dengan Kepala Desa keluar dari salah satu ruangan diantara deretan para penonton. Empat di antara mereka segera memisahkan diri dan menuju ke arena.

Perwakilan sekte Pedang Suci yang hadir merupakan empat orang Tetua serta seorang Murid Inti, masing-masing di antara mereka telah memiliki kekuatan pada tingkat Pendekar Raja, sedangkan murid Inti itu sendiri berada pada tingakatan Jendral Petarung.

Hal ini dilakukan agar proses pembentukan Dantian yang memerlukan qi cukup banyak dapat berjalan dengan lancar.

Fu Chen dan Sin Lou bersama keluarga mereka baru tiba ketika tetua Skete Pedang Suci telah menempati posisi mereka masing-masing. Sin Lou terlihat sangat bahagia, bahkan beberapa kali dirinya bersorak gembira di bangku penonton.

Fu Chen yang ada di sampingnya hanya bisa menutupi telinga dan sesekali memarahi Sin Lou agar tidak terlalu berisik.

Setelah merasa semuanya telah siap, Murid inti yang tidak lain adalah Xiao Jung itu bangkit dari kursinya dan melangkah maju. Xiao Jung kembali menegaskan bahwa seleksi nanti hanya bisa di ikuti oleh anak yang berusia delapan sampai sepuluh tahun, hal itu juga berlaku untuk pembentukan dantian yang sebentar lagi akan segera di mulai.

Pada seleksi nanti tidak hanya kekuatan yang akan di ukur, namun juga kepandaian membaca serta menulis. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka jika terpilih menjadi murid Sekete Pedang Suci kedepannya.

Peserta yang akan di terima juga hanya mereka yang memiliki kualitas Dantian berwarna kuning atau lebih baik.

"Harap para wali atau orang tua yang anaknya terpilih untuk mengajari mereka membaca serta menulis dalam kurung waktu satu tahun yang masih tersisa ini. Sehingga ketika hari seleksi tiba, mereka dapat berkompetisi dengan adil…"

Setelah cukup panjang lebar memberikan pidato, Xiao Jung mengarahkan kepada anak-anak yang akan melakukan pembentukkan Dantian untuk turun ke arena dan menghampiri dua orang Tetua yang bertugas mendata para peserta.

Usai Xiao Jung mengakhiri kalimatnya, banyak anak-anak yang langsung berbaris rapi di depan kedua Tetua yang sudah menunggu.

Sin Lou juga sangat bersemangat, namun langkahnya terhenti ketika melihat Fu Chen yang nampak menunduk lesu dengan wajah penuh kekecewaan.

Terpopuler

Comments

Arwin Atune

Arwin Atune

dantian

2024-08-16

0

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Jangan lupa tingkat kultifasi, sumber daya dan lainya

2023-07-08

0

Note_D

Note_D

setuju saya ganti jadi pendekar kaisar saja

2022-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1 - Hal Baru
3 Ch.2 - Pedang
4 Ch.3 - Dunia Persilatan
5 Ch.4 - Tingkat Kultivator
6 Ch.5 - Pembentukkan Dantian
7 Ch.6 - Pembentukkan Dantian II
8 Ch.7 - Lampion
9 Ch.8 - Sebuah Harapan
10 Ch.9 - Pesta
11 Ch.10 - Keberangkatan
12 Ch.11 - Kebenaran
13 Ch.12 - Latihan
14 Ch.13 - Tulang Permata Dewa
15 Ch.14 - Feng Youxin
16 Ch.15 - Masa Lalu Tang Shu
17 Ch.16 - Masa Lalu Tang Shu II
18 Ch.17 - Melawan Seekor Harimau
19 Ch.18 - Kabar Duka
20 Ch.19 - Ilmu Pedang Arus Jeram
21 Ch.20 - Aura Binatang Magis
22 Ch.21 - Perbatasan
23 Ch.22 - Pertarungan Ayah Dan Anak
24 Ch.23 - Merah Merona
25 Ch.24 - Batu Penguji
26 Ch.25 - Duel
27 Ch.26 - Perpisahan
28 Ch.27 - Permohonan
29 Ch.28 - Xiao Jung
30 Ch.29 - Pemandangan Buruk
31 Ch.30 - Tiba Di Kota
32 Ch.31 - Sekte Pedang Suci
33 Ch.32 - Pertandingan Murid Baru
34 Ch.33 - Pertandingan Murid Baru II
35 Ch.34 - Pertandingan Murid Baru III
36 Ch.35 - Pertunjukkan Yang Memuaskan
37 Ch. 36 - Lawan Yang Kuat
38 Ch.37 - Tubuh Yang Aneh
39 Ch.38 - Perpustakaan
40 Ch.39 - Li Han
41 Ch.40 - Li Han II
42 Ch.41 - Li Han III
43 Ch.42 - Pangeran Kekaisaran Meng
44 Ch.43 - Perebutan Tahta
45 Ch.44 - Satu Tahun
46 Ch.45 - Makanan Yang Menghampiri
47 Ch.46 - Tujuan Belum Tercapai
48 Ch.47 - Ujian Kenaikan Pangkat
49 Ch.48 - Boneka Kayu
50 Ch.49 - Ujian Ketiga
51 Ch.50 - 19 Menit Yang Melelahkan
52 Ch.51 - Tidak Ada Kabar
53 Ch.52 - Kabur Dari Tanggung Jawab
54 Ch.53 - Siasat Perampok
55 Ch.54 - Jebakan
56 Ch. 55 - Kelompok Beruang Hitam
57 Ch.56 - Salah Paham
58 Ch.57 - Memeriksa Markas
59 Ch.58 - Memeriksa Markas II
60 Ch.59 - Pembebasan
61 Ch.60 - Kota Tiemao
62 Ch.61 - Perbincangan Singkat
63 Ch.62 - Gadis Merepotkan
64 Ch.63 - Pertemuan Yang Menyenangkan
65 Ch.64 - Hukuman Sepadan
66 Ch.65 - Pusaka
67 Ch.66 - Tingkatan Pusaka
68 Ch.67 - Setara Harga Kerajaan
69 Ch.68 - Ibu Kota
70 Ch.69 - Kediaman Bangsawan Xiao
71 Ch.70 - Persiapan
72 Ch.71 - Persiapan II
73 Ch.72 - Hari Yang Di Tunggu
74 Ch.73 - Xuan Rong Di Temukan
75 Ch.74 - 3 Item Utama
76 Ch.75 - Persaingan Singkat
77 Ch. 76 - Siasat Xiao Jung
78 Ch.77 - Percobaan Pertama
79 Ch.78 - Fu Chen Beraksi
80 Ch.79 - Menemui Xuan Rong
81 Ch.80 - Isi Kitab Dewa Raga
82 Ch.81 - Kesembuhan Xiao Feng
83 Ch.82 - Rencana
84 Ch.83 - Gunung Fugui
85 Ch.84 - Gunung Fugui II
86 Ch.85 - Gunung Fugui III
87 Ch.86 - Keanehan
88 Ch.87 - Siluman Beruang Hitam
89 Ch.88 - Siluman Beruang Hitam II
90 Ch.89 - Kembali
91 Ch.90 - Pertemuan
92 Ch.91 - Qiao Wu
93 Ch.92 - Ujian Tak Tertulis
94 Ch.93 - Guru
95 Ch.94 - Li Chun dan Penjaga Sekte
96 Ch.95 - Ini Baru Di Mulai
97 Ch.95 - Latihan
98 Ch.96 - Latihan II
99 Ch.97 - Hutan Siluman Milik Li Han
100 Ch.98 - Buah Persik Dewi Langit
101 Ch.99 - Nasehat
102 Ch. 100 - Sebuah Keputusan
103 Ch.101 - Rapat Tetua
104 Ch.102 - Rapat Tetua II
105 Ch.103 - Pusaka yang Tersegel
106 pengumuman
107 Ch.104 - Pergi
108 Ch.105 - Kembali
109 Ch.106 - Desa Bintang Jatuh
110 Ch.107 - Amarah
111 Ch.108 - Musuh Lama
112 Ch.109 - Selamat Tinggal
113 Ch.110 - Penginapan
114 Ch.111 - Semua Telah Berlalu
115 Ch.112 - Fu Mei
116 Ch.113 - Fu Mei II
117 Ch.114 - Dua Sosok Misterius (Arc 1 END)
118 Pengumuman!
119 Nt Error
120 Ch.115 - Sekte Pedang Suci
121 Ch.116 - Sekte Pedang Suci II
122 Ch.117 - Feng Bian dan Dou Huang
123 Ch.118 - Terlalu Banyak Informasi
124 Ch.119 - Dunia Baru
125 Ch.120 - Semua Akan Berubah
126 Ch.121 - Jenderal Petarung
127 Ch.122 - Prajurit Batu
128 Ch.123 - Langkah Awal
129 Ch.124 - Wanita Bangsawan
130 Ch.125 - Su Anna
131 Ch.126 - Rencana
132 Ch.127 - Kekuatan Pendekar Raja
133 Ch.128 - Hutan
134 Ch.129 - Informasi
135 Ch.130 - Bukan Sekte Pedang Suci
136 Ch.131 - Merelakan
137 Ch.132 - Menuju Ibu Kota
138 Ch.133 - Ulang Tahun
139 Ch.134 - Keluarga Bangsawan dan Kesempatan
140 Ch.135 - Diskusi
141 Ch.136 - Persetujuan
142 Ch.137 - Identitas
143 Ch.138 - Berlangsungnya Negosiasi
144 Ch.139 -Ye Singsui
145 Ch.140 - Keuntungan
146 Ch.141 - Bagi Hasil
147 Ch.142 - Tujuan Selanjutnya
148 Ch. 143 - Perbatasan
149 Ch. 144 - Pertemuan Kembali Sang Dewi Bulan
150 Ch. 145 - Meninggalkan Kenangan
151 Ch.146 - Lanjutkan Perjalanan
152 Ch.147 - Perkenalan
153 Ch.148 - Diskusi
154 Ch.149 - Ingatan Dou Huang
155 Ch.150 - Penelusuran
156 Ch.151 - Dou Huang
157 Ch.152 - Matahari Menyambut
158 Ch.153 - Dan Suyu
159 Ch.154 - Di Sambut Hangat
160 pesan
161 Ch.155 - Ulang Tahun
162 Ch. 156 - Kota Lianing
163 Ch.157 - Turnamen
164 Ch.158 - Turnamen II
165 Ch. 159 - Berburu
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1 - Hal Baru
3
Ch.2 - Pedang
4
Ch.3 - Dunia Persilatan
5
Ch.4 - Tingkat Kultivator
6
Ch.5 - Pembentukkan Dantian
7
Ch.6 - Pembentukkan Dantian II
8
Ch.7 - Lampion
9
Ch.8 - Sebuah Harapan
10
Ch.9 - Pesta
11
Ch.10 - Keberangkatan
12
Ch.11 - Kebenaran
13
Ch.12 - Latihan
14
Ch.13 - Tulang Permata Dewa
15
Ch.14 - Feng Youxin
16
Ch.15 - Masa Lalu Tang Shu
17
Ch.16 - Masa Lalu Tang Shu II
18
Ch.17 - Melawan Seekor Harimau
19
Ch.18 - Kabar Duka
20
Ch.19 - Ilmu Pedang Arus Jeram
21
Ch.20 - Aura Binatang Magis
22
Ch.21 - Perbatasan
23
Ch.22 - Pertarungan Ayah Dan Anak
24
Ch.23 - Merah Merona
25
Ch.24 - Batu Penguji
26
Ch.25 - Duel
27
Ch.26 - Perpisahan
28
Ch.27 - Permohonan
29
Ch.28 - Xiao Jung
30
Ch.29 - Pemandangan Buruk
31
Ch.30 - Tiba Di Kota
32
Ch.31 - Sekte Pedang Suci
33
Ch.32 - Pertandingan Murid Baru
34
Ch.33 - Pertandingan Murid Baru II
35
Ch.34 - Pertandingan Murid Baru III
36
Ch.35 - Pertunjukkan Yang Memuaskan
37
Ch. 36 - Lawan Yang Kuat
38
Ch.37 - Tubuh Yang Aneh
39
Ch.38 - Perpustakaan
40
Ch.39 - Li Han
41
Ch.40 - Li Han II
42
Ch.41 - Li Han III
43
Ch.42 - Pangeran Kekaisaran Meng
44
Ch.43 - Perebutan Tahta
45
Ch.44 - Satu Tahun
46
Ch.45 - Makanan Yang Menghampiri
47
Ch.46 - Tujuan Belum Tercapai
48
Ch.47 - Ujian Kenaikan Pangkat
49
Ch.48 - Boneka Kayu
50
Ch.49 - Ujian Ketiga
51
Ch.50 - 19 Menit Yang Melelahkan
52
Ch.51 - Tidak Ada Kabar
53
Ch.52 - Kabur Dari Tanggung Jawab
54
Ch.53 - Siasat Perampok
55
Ch.54 - Jebakan
56
Ch. 55 - Kelompok Beruang Hitam
57
Ch.56 - Salah Paham
58
Ch.57 - Memeriksa Markas
59
Ch.58 - Memeriksa Markas II
60
Ch.59 - Pembebasan
61
Ch.60 - Kota Tiemao
62
Ch.61 - Perbincangan Singkat
63
Ch.62 - Gadis Merepotkan
64
Ch.63 - Pertemuan Yang Menyenangkan
65
Ch.64 - Hukuman Sepadan
66
Ch.65 - Pusaka
67
Ch.66 - Tingkatan Pusaka
68
Ch.67 - Setara Harga Kerajaan
69
Ch.68 - Ibu Kota
70
Ch.69 - Kediaman Bangsawan Xiao
71
Ch.70 - Persiapan
72
Ch.71 - Persiapan II
73
Ch.72 - Hari Yang Di Tunggu
74
Ch.73 - Xuan Rong Di Temukan
75
Ch.74 - 3 Item Utama
76
Ch.75 - Persaingan Singkat
77
Ch. 76 - Siasat Xiao Jung
78
Ch.77 - Percobaan Pertama
79
Ch.78 - Fu Chen Beraksi
80
Ch.79 - Menemui Xuan Rong
81
Ch.80 - Isi Kitab Dewa Raga
82
Ch.81 - Kesembuhan Xiao Feng
83
Ch.82 - Rencana
84
Ch.83 - Gunung Fugui
85
Ch.84 - Gunung Fugui II
86
Ch.85 - Gunung Fugui III
87
Ch.86 - Keanehan
88
Ch.87 - Siluman Beruang Hitam
89
Ch.88 - Siluman Beruang Hitam II
90
Ch.89 - Kembali
91
Ch.90 - Pertemuan
92
Ch.91 - Qiao Wu
93
Ch.92 - Ujian Tak Tertulis
94
Ch.93 - Guru
95
Ch.94 - Li Chun dan Penjaga Sekte
96
Ch.95 - Ini Baru Di Mulai
97
Ch.95 - Latihan
98
Ch.96 - Latihan II
99
Ch.97 - Hutan Siluman Milik Li Han
100
Ch.98 - Buah Persik Dewi Langit
101
Ch.99 - Nasehat
102
Ch. 100 - Sebuah Keputusan
103
Ch.101 - Rapat Tetua
104
Ch.102 - Rapat Tetua II
105
Ch.103 - Pusaka yang Tersegel
106
pengumuman
107
Ch.104 - Pergi
108
Ch.105 - Kembali
109
Ch.106 - Desa Bintang Jatuh
110
Ch.107 - Amarah
111
Ch.108 - Musuh Lama
112
Ch.109 - Selamat Tinggal
113
Ch.110 - Penginapan
114
Ch.111 - Semua Telah Berlalu
115
Ch.112 - Fu Mei
116
Ch.113 - Fu Mei II
117
Ch.114 - Dua Sosok Misterius (Arc 1 END)
118
Pengumuman!
119
Nt Error
120
Ch.115 - Sekte Pedang Suci
121
Ch.116 - Sekte Pedang Suci II
122
Ch.117 - Feng Bian dan Dou Huang
123
Ch.118 - Terlalu Banyak Informasi
124
Ch.119 - Dunia Baru
125
Ch.120 - Semua Akan Berubah
126
Ch.121 - Jenderal Petarung
127
Ch.122 - Prajurit Batu
128
Ch.123 - Langkah Awal
129
Ch.124 - Wanita Bangsawan
130
Ch.125 - Su Anna
131
Ch.126 - Rencana
132
Ch.127 - Kekuatan Pendekar Raja
133
Ch.128 - Hutan
134
Ch.129 - Informasi
135
Ch.130 - Bukan Sekte Pedang Suci
136
Ch.131 - Merelakan
137
Ch.132 - Menuju Ibu Kota
138
Ch.133 - Ulang Tahun
139
Ch.134 - Keluarga Bangsawan dan Kesempatan
140
Ch.135 - Diskusi
141
Ch.136 - Persetujuan
142
Ch.137 - Identitas
143
Ch.138 - Berlangsungnya Negosiasi
144
Ch.139 -Ye Singsui
145
Ch.140 - Keuntungan
146
Ch.141 - Bagi Hasil
147
Ch.142 - Tujuan Selanjutnya
148
Ch. 143 - Perbatasan
149
Ch. 144 - Pertemuan Kembali Sang Dewi Bulan
150
Ch. 145 - Meninggalkan Kenangan
151
Ch.146 - Lanjutkan Perjalanan
152
Ch.147 - Perkenalan
153
Ch.148 - Diskusi
154
Ch.149 - Ingatan Dou Huang
155
Ch.150 - Penelusuran
156
Ch.151 - Dou Huang
157
Ch.152 - Matahari Menyambut
158
Ch.153 - Dan Suyu
159
Ch.154 - Di Sambut Hangat
160
pesan
161
Ch.155 - Ulang Tahun
162
Ch. 156 - Kota Lianing
163
Ch.157 - Turnamen
164
Ch.158 - Turnamen II
165
Ch. 159 - Berburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!