Ivan memasuki apartemen dimana dirinya dan Alita tinggalkan saat ini namun saat dirinya memasuki apartemen itu, bau gosong langsung menyengat kepenciumannya dan asap yang begitu tebal membuat Ivan langsung berlari ke arah dapur.
"Eh om udah pulang" ucap Alita sambil mematikan kompor yang berisi panci dengan dempulan asap diatasnya.
"Kamu ngapain?" Tanya Ivan dengan heran.
"Nih masak untuk makan malam kita" ucap Alita sambil meletakkan telur dadar berwarna hitam pekat. Ivan menelan salivanya dengan susah payah... Apa ini bisa disebut sebagai makanan?
"Ayo cobain om" ucap Alita dengan wajah berharap.
"Ah itu-"
"Ayolah om dicoba" ucap Alita membuat Ivan dengan terpaksa memotong telur dadar gosong itu dengan sendok dan memasukkan nya kedalam mulutnya.
"Gimana om? Enak?" Tanya Alita dengan tatapan berharap. Dengan cepat, Ivan langsung mengambil tisu yang ada diatas meja dan membuang makanan yang ada di mulut nya kedalam tisu.
"Gak enak ya" ucap Alita dengan sendu dan membuat air mata nya jatuh.
"Hei..hei... Jangan menangis dong... Kita bisa delivery order kok ta... Jangan menangis ya" ucap Ivan menenangkan istri kecilnya itu.
"Alita gak guna banget... Hiks- hiks... alita gak pandai masak" ucap Alita dengan terisak.
"No... Kamu itu pandai masak cuman belum keluar aja ilmu yang terpendam itu... Jadi jangan menangis yah... Kita bisa delivery order untuk makan malam ini... Kamu mau?" ucap Ivan yang dibalas anggukan Alita.
Ivan memesan beberapa makanan sembari menunggu makanan datang dirinya langsung bergegas membersihkan tubuhnya sedangkan Alita, gadis itu membersihkan dapur yang bagaikan kapal pecah akibat ulahnya.
Hampir 15 menitan akhirnya Ivan keluar dari kamar dengan baju tidurnya dan ia menatap Alita yang sedang duduk diatas meja sambil menunggu dirinya.
"Ayo makan om, Lita udah lapar" ucap Alita yang tidak sabaran dengan makanan yang ada di hadapannya.
Ivan menduduki tubuhnya ke kursi dan tersenyum tipis saat melihat istri kecilnya itu sedang membuka kotak makanan dengan tidak sabaran.
"Enak bangett" ucap Alita saat memasukkan makanannya ke dalam mulutnya.
"Besok kita akan mempekerjakan 1 orang untuk membersihkan apartemen ini dan memasak makanan.. bagaimana Alita?" ucap Ivan membuat Alita mengangguk setuju akibat dirinya yang masih menikmati makanannya.
*
Setelah menyelesaikan piring kotor sehabis mereka makan. Alita memutuskan untuk duduk disamping Ivan yang sedang menonton televisi membuat Ivan menatap aneh Alita.
"Kamu gak belajar?" Tanya Ivan.
"Enggak, udah pintar... Lagian belajar mulu... Bosan tau om" ucap Alita sambil memakan cemilannya.
Ivan menatap terkejut istrinya, ia tidak habis pikir akan pikiran istri kecilnya itu.
"Hahaha... Wajah om lucu hahaha... Om tenang aja kali... Lagian besok di sekolah Alita ada acara jadi gak belajar" ucap Alita yang dibalas anggukan mengerti Ivan.
"Kamu nanti mau kuliah dimana ta?" Tanya Ivan membuat Alita mengalihkan pandangannya dari televisi.
"Belum tau om... Bingung Alita mau milih mana"
"Ya sudah nanti kamu bilang saja sama saya biar saya yang ngurus semua administrasi untuk kuliah kamu" ucap Ivan yang dibalas anggukan Alita.
Hampir 2 jam lamanya Alita dan Ivan menonton acara yang ada di televisi namun Alita bukannya menyaksikan acara yang ditontonnya malah dirinya sedang asyik tertidur dengan kepala yang bersandar dibahu Ivan membuat Ivan menatap terkejut ke arah wajah Alita yang sedang tertidur.
"Ta" ucap Ivan namun hanya suara dengkuran yang yang bisa ia dengar. Dengan perlahan Ivan meletakkan kepala Alita dengan pelan ke sandaran sofa dan berdiri untuk menggendong Alita ke dalam kamar mereka karena dirinya merasa sangat kasihan untuk membangun gadis itu.
"Eghh" lenguh Alita yang dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Ivan membuat Ivan menahan nafasnya.
"Ayo Ivan sabar... Sedikit lagi sampai" gumam Ivan yang menggendong Alita dengan pelan sampai di depan ranjang. Dengan pelan Ivan meletakkan tubuh Alita ke atas ranjang dan menyelimuti gadis itu dengan pelan setelah itu dirinya langsung membaringkan tubuhnya ke atas sofa.
****
Keesokan Pagi
Alita membuka matanya dengan pelan, sudah jam 7 pagi dan ia tidak melihat keberadaan om Ivannya sama sekali. Ia berjalan dengan pelan sambil memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya dan langsung mencuci wajahnya.
Sejujurnya Alita sangat malas untuk datang kesekolah namun Iren, Sahabatnya itu memaksa dirinya untuk datang jadinya mau tidak mau ia terpaksa datang ke sekolahnya meskipun agak siang.
Alita berjalan dengan malas ke luar kamar namun dirinya dikejutkan oleh seseorang wanita paruh baya yang sedang mencuci piring.
"Selamat pagi nona" ucap wanita paruh baya itu saat menatap Alita.
"Maaf ibu siapa?" Tanya Alita dengan heran.
"Nona bisa memanggil saya bi Ina... Saya yang akan bekerja disini..." Ucap bi Ina yang memperkenalkan dirinya membuat Alita mengangguk mengerti.
"Bi... Om Ivan dimana?" Tanya Alita dengan heran
"Tuan Ivan sudah pergi kerja dari tadi nona... Oh iya nona ingin sarapan apa? Biar saya buatin" ucap Bi Ina.
"Omelet saja bi" ucap Alita yang dibalas anggukan bi Ina.
Alita menatap heran bi Ina, ia masih memikirkan bagaimana suaminya itu bisa menemukan seseorang seperti bi Ina ini.
"Bibi kenal sama om Ivan darimana?" Tanya Alita dengan heran.
"Bibi sudah bekerja semenjak tuan Ivan masih kecil nona"
"Oh begitu" ucap Alita mengerti.
"Ini non" ucap bi Ina sambil meletakkan omelet ke atas meja makan.
"Terimakasih bi" ucap Alita dengan senyum di bibirnya. Dengan segera, Alita langsung melahap makanan nya itu dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
*
Sekolah
Alita berjalan dengan santai di koridor sembari mendengarkan lagu kesukaannya menggunakan headset yang sudah terpasang di telinganya.
"Hei" ucap seseorang yang memukul pelan bahunya yang tak lain adalah Alex.
Alita melepaskan headset nya dengan malas dan menatap datar pria yang ada di sampingnya ini. "Heum" Ucap Alita dengan dingin. Sejujurnya ia sangat tidak ingin berurusan dengan pria di depannya ini tapi mau bagaimana lagi ia benar benar terpaksa.
"Hari ini sibuk gak?" Tanya Alex. Alita menghela nafas kesalnya... Bagaimana bisa ia bertemu dengen seseorang yang sangat sksd dengannya ini.
"Sibuk" ucap Alita yang hendak pergi namun ditahan Alex.
"Apan sih lo" ucap Alita dengan kesal.
"Eh sorry, bukan maksud apa apa... Tapi gue cuman ingin berteman sama lo aja kok" ucap Alex membuat Alita memutar bola matanya.
"Ya udah lo teman gue" ucap Alita yang saat ini sedang malas berhubungan dengan pria di depannya ini.
"Iya... Dah... Gue mau pergi" ucap Alita yang hendak pergi namun teriakan Iren membuatnya langkahnya berhenti.
"Jangan teriak teriak napa... Budeg telinga gue dengarnya" ucap Alita dengan kesal yang dibalas cengengesan Iren.
"Kenapa kalian bisa sama? Jangan jangan" ucap Iren dengan wajah tidak percaya.
"Jangan ngadi ngadi deh... Lagian gue gak sengaja jumpa ni orang" ucap Alita dengan malas.
"Oh gitu... Kirain-" ucap Iren gantung membuat Alita menatap kesal Sahabatnya.
"Dah ah... Malas gue dengarnya" ucap Alita yang hendak berlalu pergi namun dicegah oleh Alex.
"Apalagi sih" ucap Alita dengan kesal.
"Mau main basket gak sepulang sekolah?" Tanya Alex
"Enggak"
"Ayolah ta terima aja napa... Lagian gue kan pengen lihat kalian berdua main basket" ucap Iren
"Enggak mau... Lo aja dah yang main sama dia... Gue ogah" ucap Alita yang hendak pergi.
"Lo takut?" Tanya Alex dengan ekspresi wajah mengejek.
"Hahaha... Takut sama bau kencur hahaha... "
"Yah kalau gitu kenapa lo nolak ajakan gue? Takut aja bilang" ucap Alex dengan mengejek.
Alita menghela nafas kesalnya, bisa bisa nya dirinya dikatakan takut oleh seorang pria karena dirinya tidak ingin bermain basket.
"Pulang sekolah kita tanding..lo akan lihat kehebatan gue" ucap Alita yang langsung meninggalkan Alex dan Iren membuat Alex tersenyum senang.
"Alita tunggu" teriak Iren yang mengejar Sahabatnya itu.
*
*
*
*
*
*
vote, like and comment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Alex cuman mancing2 loe doang Ta,loe mah cepat banget kepancing..ckck..
2023-04-21
1
Lia Dahlia
yah kena deh
2021-06-27
0
Rauzatul Muna
bakal saingan nih om
2021-05-31
0