Ivan menatap ke arah jalan, namun di pikirannya saat ini ia hanya memikirkan istri kecilnya itu.
"dimana kamu ta?" gumam Ivan dengan gusar saat ponsel istrinya itu tidak aktif.
drt..drt....
Ivan menatap nomor yang menelfon dirinya. Bukankah itu nomor telepon apartemen?
"halo" ucap Ivan sembari menatap jalan dengan fokus.
"halo tuan, non Alita tuan"
*ckittt....*
"Alita? kenapa Alita bi?" tanya Ivan dengan khawatir yang langsung mengerem mobilnya.
"non Alita pingsan tuan"
"Apa!!!!"
*deg....*
*deg....*
"halo... halo tuan?"
"ah iya bi, saya akan segera pulang" ucap Ivan yang langsung mematikan sambungan teleponnya dan langsung menjalankan mobilnya dengan kencang.
*Apartemen*
Tidak butuh waktu lama bagi Ivan untuk sampai ke apartemennya saat ini. Dengan cepat Ivan langsung berlari memasuki apartemennya, bahkan dirinya sampai tidak membuka sepatunya.
"ya Allah Alita" teriak Ivan saat melihat Alita yang sedang bersandar di pinggiran sofa.
"kenapa bisa seperti ini bi?" tanya Ivan dengan khawatir.
"saya tidak tau tuan, tadi pas non Alita sampai dan hendak masuk kamar... tiba tiba non Alita jatuh pingsan tuan" ucap bi Ina
Dengan pelan dan penuh hati-hati, Ivan mengangkat istri kecilnya.
"bi, hubungi dokter" ucap Ivan sembari menggendong Alita
"baik tuan"
Ivan memasuki kamarnya dengan pelan dan meletakkan tubuh Alita dengan penuh hati hati ke atas kasur.
"maafin saya ta" gumam Ivan yang tanpa sadar menetaskan air matanya sembari menggenggam tangan Alita dengan pelan.
*
"jadi bagaimana dengan keadaan istri saya dok?" tanya Ivan dengan khawatir
"istri anda hanya kecapean saja, untuk saat ini hanya perlu istirahat yang cukup dan juga saya memberikan resep vitamin untuk anda tebus nanti"
"terimakasih banyak dok" ucap Ivan dengan senang
"kalau begitu saya permisi"
"maaf saya tidak bisa mengantarkan anda keluar dok... sekali lagi terimakasih"
Ivan tersenyum senang, ia langsung mendekat ke arah Alita yang sedang tertidur dan menggenggam tangan istrinya itu dengan pelan.
"maafin saya yang tidak bisa menjaga kamu... sampai kamu jatuh pingsan seperti ini" gumam Ivan dengan lirih.
*
*
Alita membuka matanya dengan pelan, namun ia merasakan sebuah tangan besar sedang menggenggam tangannya.
"om Ivan" gumam Alita saat melihat suaminya itu sedang tertidur sembari menggenggam tangannya dengan lembut.
"egh... kamu udah bangun ta, gimana? apa ada yang sakit atau apa?" tanya Ivan dengan ekspresi khawatir.
"om Ivan ngigau apa gimana? emangnya Alita kenapa dah?" tanya Alita dengan heran.
"kamu gak ingat? kamu itu pingsan.. kata dokter kamu kecapekan... Dan mulai hari ini juga kamu tidak boleh melakukan kegiatan berat apapun yang membuat kamu capek" ucap Ivan dengan tegas
"iya.. iya Alita janji gak bakalan kecappekan lagi, tapi-" ucap Alita yang menggantung ucapannya.
"tapi apa?"
"lepasin tangan alita" ucap Alita sembari menunjuk tangannya yang masih digenggam Ivan.
*blush*
Dengan cepat Ivan langsung melepaskan genggaman tangannya dan membuang wajahnya ke segala arah agar dirinya tidak menatap wajah Alita yang sedang terkekeh kecil.
"maaf saya gak bermaksud-"
"gak papa kok om, ada maksud pun juga gak papa.. kan dah halal" ucap Alita sembari mengedipkan matanya dengan sebelah
"kok wajah om merah? malu yah? eh tapi om lucu deh kalau lai malu hahahaha" ucap Alita dengan kekehannya membuat Ivan langsung berdiri
"mau kemana om? gak megang tangan Alita lagi?" tanya Alita dengan heran
"ALITA ZAHRA WIJAYA!!!!"
*
*
*Pagi Hari*
"pagi om" ucap Alita sembari mengoleskan selai coklat ke dalam rotinya.
"kenapa kamu pakai seragam sekolah?" tanya Ivan dengan heran.
"lah kan lita mau sekolah sih om, aneh - aneh aja pertanyaannya.. ckkckck" ucap Alita sembari menggeleng kepalanya.
"gak boleh, kamu harus istirahat" ucap Ivan
"yah om, Alita kan sehat" ucap Alita yang tidak terima"
"pokoknya gak boleh" ucap Ivan dengan tegas.
Alita menghela nafasnya dengan kesal dan hanya diam.
"Ta, hari ini saja kamu tidak usah ke sekolah... karena kamu baru sembuh ta" ucap Ivan dengan pelan saat melihat wajah istrinya yang sudah berubah.
"heum, iya Alita tau kok om" ucap Alita dengan pelan.
"oh iya om, mama tadi nelfon... kita disuruh papa ke rumah besok" ucap Alita membuat Ivan menelan salivanya dengan susah payah.
"boleh kan om?" tanya Alita dengan penuh harap.
Ivan menghela nafasnya, jika ia menolaknya.. bisa-bisa ia akan digantung ryan di pohon.. tetapi jika ia pergi kesana sama saja ia datang ke kandang harimau
"om?" ucap Alita sembari memukul pundak Ivan dengan pelan membuat Ivan tersadar.
"oh iya... besok kita kesana" ucap Ivan dengan lirih
"yeay... makasih yah om" ucap Alita dengan senang.
"kalau begitu, saya pamit kerja dulu" ucap Ivan yang langsung bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
"hati-hati yah om, jangan lupa cari duit yang banyak untuk beli makan Lita" ucap Alita sembari cengengesan
"kamu ini apa cuman makanan yang hanya ada di kepala kamu?"
"tentu saja" ucap Alita dengan wajah polosnya
"ya udh.. saya pergi dulu.. ingat jangan ngelakuin apa-apa"
"sip bos besar"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Julia Amelia
gak tau diri ini mertua untung mertua gua 2 lakik bini beda kayak nh org hrus di ksih sport jantung nih emak si ivan
2021-12-15
0
aisya_
gue kira mau ada adegan jambak rambut si ivan😀
2021-06-23
0
Retno Dyas
ceritanya kok mirip little Persit ya
2020-12-25
0