Saat ini, Ivan tengah berada di ruang keluarga dengan atmosfer yang telah berubah menjadi dingin jauh dari kata hangat. Ryan menatapnya dengan dingin begitu juga dengan opa Andri.
"Kamu tau apa yang dilakukan mama kamu itu membuat saya sebagai opa nya sakit hati... Memang nya cucu kami itu tidak punya hati apa? Kenapa bisa seenak nya mama kamu berbicara seperti itu?" Ucap Andri dengan dingin.
"saya meminta maaf atas ucapan mama saya, tapi saya janji akan membuat alita bahagia" ucap ivan dengan sungguh-sungguh membuat Keyla memegang tangan suaminya itu.
"Pa, berikan Ivan kesempatan" ucap Ryan membuat Ivan menatap sahabatnya dengan haru.
"Ryan, tapi anak kamu sudah dihina mereka" ucap Andri dengan geram.
"Mas, sudahlah ... Aku bisa melihat raut wajah sungguh sungguh Ivan... Berikanlah dia kesempatan mas.." bujuk oma Key.
Andri menghela nafas, kalau istrinya sudah berbicara ia akan mengikuti nya karena iya yakin itu akan menjadi baik.
"Ya sudah kalau begitu, kamu sendiri yang menentukannya Yan" ucap Andri dengan pasrah.
"baik gue bakal kasih lo kesempatan, jika gue tau anak gue lo sakitin. gue bakal bawa anak gue kembali " ucap Ryan dengan dingin.
"terimakasih yan, om" ucap Ivan dengan senang dan haru.
"Ma, panggilin Alita" ucap Ryan yang menyuruh Anjani dengan sigap Anjani langsung menjemput putrinya itu dari kamarnya.
"Sudah canti anak mama" ucap Anjani yang melihat Alita tengah duduk di atas tempat tidur.
"Bagaimana ma? Apa papa dan opa setuju?" Tanya Alita dengan khawatir
"Setuju sayang, kalau tidak mama tidak akan menjemput kamu ... Ayo... Suamimu sudah menunggu mu" ucap Anjani yang dibalas senyuman bahagia Alita.
Alita berjalan menuruni tangga, dapat dilihatnya Ivan yang tengah menatapnya sesaat dan tersenyum kepadanya.
"Hei.. mata heii" ucap Ryan dengan kesal yang menatap sahabatnya itu.
"Hehhe maaf Yan"
Alita berjalan mendekati Ivan, suaminya itu bagaikan gembel yang ditinggal kawin saja.. dengan baju pengantin yang masih melekat ditubuhnya dan wajah acak acakkan.
"kalau begitu saya ingin membawa istri saya pulang" ucap Ivan pamit membuat semua orang menatap heran Ivan.
"pulang?kemana?" Tanya Ryan dengan heran.
"kami akan tinggal di apartemen" ucap Ivan
"Tidak.. kalian kan bisa tinggal di rumah ku kenapa kalian pindah?" Ucap Ryan dengan kesal.
"Ryan... Biarkanlah mereka pergi nak... Lagian mereka ingin merasakan mandiri" bujuk Keyla kepada anaknya itu
"Tapi ma-"
"Sudahlah Yan.. biarkanlah" ucap Andri yang dibalas helaan nafas berat Ryan.
"Gue titip anak gue... Oh iya-" ucap Ryan yang terpotong membuat semua orang menatap heran Ryan.
"jangan buat anak gue hamil, anak gue masih sekolah" ucap Ryan dengan tegas yang langsung dibalas anggukan setuju semua orang.
*
Beberapa jam telah berlalu, setelah Ivan membawa Alita pulang ke rumah untuk membereskan barang barangnya... Akhirnya dirinya saat ini tengah berada di apartemen suaminya itu.
"kamu lapar?" ucap ivan yang canggung.
"heum, iya om" ucap Alita sesantai mungkin meski saat ini dirinya juga sangat canggung.
"kalau gitu saya akan pesan makanan" ucap ivan dan langsung dibalas anggukan setuju.
"oh iya om" ucap Alita membuat Ivan menatap heran istrinya itu.
"nnti alita tidur dimana?" ucap Alita dengan heran yang melihat hanya ada satu kamar yang berisi 1 kasur dan 1 sofa panjang.
"kamu tidur di kasur, saya akan tidur di sofa" ucap Ivan yang dibalas anggukan mengerti Alita... Dan Alita membereskan barang barangnya dengan rapi.
^
Malam hari pun telah tiba, Alita membantu Ivan yang tengah mencuci bekas piring kotor mereka setelah mereka selesai makan malam.
"Kamu tidak belajar ta?" Tanya Ivan dengan heran.
"Bantuin om dulu, ini kalau udah kelar bentar lagi Alita belajar" ucap Alita yang meletakkan piring yang habis dicuci Ivan di rak piring.
Setelah mencuci piring, Alita langsung mengambil bukunya sedangkan Ivan, dirinya memutuskan untuk mandi karena ia merasa sangat gerah untuk saat ini.
"Jadi rumus nya ini kalau soalnya ini"
"alita" ucap Ivan membuat Alita terpaksa menatap Ivan
"Ada apa-" ucap Alita berhenti tat kala melihat Ivan yang sedang memakai baju tidur yang begitu ketat membuat otot otot tubuh pria itu tercetak jelas.
"Astaga ... Kalau gini mah kagak sanggup gue" gumamnya dalam hati
"Alita.. hei" ucap Ivan yang membuat Alita tersadar dari lamunannya.
"eh iya ada apa om?" ucap Alita dengan gugup.
"maaf" ucap Ivan yang mendekat ke arah Alita yang saat ini tengah duduk di atas sofa
"maaf untuk?"
"maaf atas ucapan mama ku alita... Aku tau kau pasti sakit hati bukan? Tapi aku benar benar minta maaf" ucap Ivan dengan sendu. Alita menggenggam tangan suaminya itu dengan lembut.
"aku ngerti kok om, om gak usah minta maaf. alita akan berusaha buat nenek bahagia bahwa alita menantu yang paling hebat" ucap Alita dengan lembut
"terima kasih alita" ucap Ivan yang dibalas senyuman dari Alita.
Ivan menatap istri nya itu dengan dalam, meskipun Alita adalah seorang gadis yang masih bersekolah tetapi ia dapat menjadi sosok dewasa seperti ini.
"Eh om tangannya" ucap Alita yang menatap tangannya yang saat ini sedang bergenggaman dengan tangan Ivan
"Eh.. maaf ... Kamu lanjut lagi belajarnya" ucap Ivan dengan salah tingkah yang langsung keluar dari kamar.
^
Beberapa menit berlalu, waktu kini sudah menunjukkan pukul 10 malam. Alita menutup bukunya kemudia menyiapkan buku sekolah nya untuk besok pagi agar dirinya tidak terlalu buru buru.
Ckelk...
Pintu terbuka lebar menampilkan sosok Ivan yang sedang memainkan ponselnya dan langsung duduk di atas sofa.
"kamu tidur di sana, saya akan tidur di sofa ini" ucap Ivan yang menunjuk sofa dan kasur yang langsung dibalas anggukan paham Alita.
Alita membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur... Ia berusaha menutup matanya ini meskipun lampu kamar ini sudah mati dan menyisakan lampu yang berasal dari kamar mandi yang berada di kamarnya. Ia membalikkan tubuhnya sehingga menatap Ivan yang tengah tertidur dengan lelap.
"Kenapa gue kagak bisa tidur" gumam Alita dengan kesal dan tetap memaksakan matanya hingga bisa tertutup.
*
*
*
halo.. like, komen dan vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kayaknya Alita ini terlalu di manja,jdi dia blom pernah merasakan sakit hati,kecewa dan terluka,makanya dia gak mikir dulu sebelum melakukan sesuatu,..
2023-04-21
1
Casnialovly Purple
sbnrnya dah lama d masukin k vavorit cuma Bru baca
2022-03-15
0
Lynna Mariyana
alita kelas brp sich ?
2021-02-16
1