Episode 16

Munako

Tangisan baby Lusia terus menerus menggema. Bayi mungil itu tak henti-hentinya menangis. Entah apa yang terjadi padanya, dia begitu mungil hingga belum bisa ditanya kenapa. Berulang kali Allesia menenangkan bayinya tapi baby Lusia masih saja menangis.

"Ada apa dengan Alfano, kenapa aku tiba-tiba memikirkannya. Apa terjadi sesuatu padanya?" batin Allesia.

"Lusia, kamu merindukan ayah kan. Ayah baik-baik saja, jika kamu terus menangis maka ayah akan sedih di sana" bisik Allesia tepat ditelinga mungil putrinya.

New York

Ruang bawah tanah

Alfano membuka matanya, dia melihat seorang wanita yang dia kenal berdiri dihadapannya. Sembari memegang gelas yang berisi air. Wanita itu adalah Venika, wanita simpanan yang kini dicampakan oleh Alfano.

"Lepaskan aku Venika!!" teriak Alfano. Venika mengikat tangan Alfano dengan tali sedangkan kakinya diikat dengan rantai besi.

Tawa Venika menggelegar. "Aku sudah memintamu dengan baik untuk tidak mencari wanita sialan itu, tapi kamu terus mencarinya...!!" bentak Venika.

"Aku rasa kita berdua saling membutuhkan hanya sebatas ranjang. Aku tidak menyangkah, kamu mempunyai keinginan lebih dari pada itu" seru Alfano.

"Karena kamu sudah tahu, maka aku pastikan kamu akan menjadi milikku seorang" kata Venika dengan bangga.

Alfano berdecih. "Aku lebih baik mati, Venika. Melihatmu seperti ini membuatku ingin membunuhmu" balas Alfano menahan amarah.

"Mati? Oke. Aku akan membunuhmu. Aku tidak akan menggunakan cara keji sepertimu. Aku punya cara lain untuk meleyapkanmu!!" hardik Venika. Wanita itu mendekat dan mencengkram kuat mulut Alfano. Saat mulut Alfano terbuka, Venika memasukan obat dalam mulut Alfano dengan jumlah yang banyak.

"Obat itu akan membuatmu perlahan tersiksa, aku akan membunuhmu secara perlahan" ujar Venika tersenyum bahagia.

"Dasar bedebah kau Venika!!" pekik Alfano. Alfano tahu obat apa yang Venika berikan padanya. Obat itu bisa merusak saraf dan bisa membuat Alfano gila.

Venika ke luar dari ruang bawah tanah, dia membiarkan Alfano berteriak di dalam. "Jaga dia dan jangan biarkan dia kabur dari sini" kata Venika pada kedua pria yang berjaga di depan pintu.

"Baik, Bos"

Venika meninggalkan ruang bawah tanah, selang beberapa menit seorang pria datang memegang pistol. Doorr... satu tembakan meleset dan hampir mengenai kedua pria bayaran Venika.

"Lepaskan pria yang di dalam sana atau aku akan membunuh kalian" ancam lelaki tersebut.

"Jangan bunuh kami, kami hanya menjalankan tugas kami. Kami mohon, kasihan anak dan istri kami"

"Lepaskan pria di dalam sana maka aku akan melepaskan kalian. Jika kalian tidak melepaskannya maka kalian berdua dan anak serta istri kalian akan aku bunuh" ancam pria itu lagi.

Kedua pria bayaran Venika masuk ke dalam ruang bawah tanah, mereka melepas ikatan di tangan dan di kaki Alfano. Alfano menatap kedua pria itu dengan heran. Bahkan kedua pria itu menuntun Alfano untuk keluar dari ruang bawah tanah.

"Ansel" gumam Alfano. Ya, pria yang kini ada dihadapannya adalah mantan kekasih istrinya.

"Ini cek untuk kalian, pergilah dan bawa istri serta anak kalian dari Kota ini. Aku tidak jamin Venika akan membiarkan kalian hidup" kata Ansel sembari memberikan cek pada kedua pria tersebut.

"Ayo cepat sebelum wanita itu datang" ujar Ansel. Menuntun Alfano berjalan sampai ke mobil. Mobil perlahan bergerak meninggalkan ruang bawah tanah yang terletak dipinggiran Kota.

"Dari mana kamu tahu aku di sini?" tanya Alfano saat mereka berada dalam perjalanan.

"Jangan geer, kemarin aku datang untuk mencari Allesia dan.. aku melihatmu di bawah oleh wanita tadi. Ya sudah, aku mengikutinya" jelas Ansel.

"Mencari Allesia.." Alfano membulatkan matanya. "Jadi kamu tidak tahu dia dimana dia" lanjutnya.

"Akkhhh..." pekik Alfano saat obat mulai bereaksi. "Venika memberiku obat yang dapat merusak mentalku, bisakah kamu membawaku ke rumah sakit?" ujar Alfano.

Tanpa menjawab, Ansel melajukan mobil menuju Rumah sakit yang tidak jauh dari posisi mereka sekarang. Sekitar 5 menit, mereka pun sampai di rumah sakit. Ansel maupun Alfano turun dari mobil, berjalan masuk ke dalam.

Bruk... Alfano terkapar saat tubuhnya melemah, selang beberapa detik terdengar bunyi brankar roda rumah sakit. Tubuh Alfano diangkat dan dibaringkan diatas brankar roda. Beberapa tenaga medis lainnya berjalan mendorong brankar, membawa Alfano dalam ruang IGD karena kondisi Alfano sangat tidak baik.

Dokter mulai memeriksa keadaan Alfano. Obat yang Venika berikan bukan hanya satu kapsul melainkan 10 kapsul. Hal itulah yang membuat otak Alfano sedikit bermasalah dan Alfano akan terlihat seperti orang gila saat akan sadar nanti. Dan benar saja, saat Alfano sadar, dia tertawa dan menangis, kejiwaannya mulai terganggu.

"Allesia, kamu di mana. Mana anak kita?" ujar Alfano, dia terlihat seperti orang gila. Bahkan dia berbicara dengan dinding. Melihat kondisi Alfano, pihak rumah sakit menyarankan untuk membawa Alfano ke Rumah Sakit Jiwa. Ansel tak dapat berbuat apa-apa selain membawa Alfano ke Rumah Sakit Jiwa.

"Apa kamu benar-benar mencintainya?" batin Ansel, "aku harap begitu, Alfano" lanjutnya.

Monako

Apotek

Allesia sedang berada di dalam Apotek, dia bekerja di Apotek yang lumayan besar. Gajinya bisa menghidupi kebutuhan mereka bertiga selama di Monako. Seperti biasa, dia mengecek stok obat yang ada di dalam Apotek apabila tidak ada pembeli.

"Cari obat apa Nyonya?" tanya Allesia pada seorang wanita parubaya. Wanita parubaya itu menyerahkan selembar resep Dokter. Resep dimana terdapat beberapa jenis obat yang sangat dibutuhkan sedangkan stok di rumah sakit sementara kehabisan stok. Dengan terpaksa Dokter membuatkan resep untuk membeli di Apopek luar.

"Apakah semua obat yang ada di dalam resep itu tersedia di sini?" tanya wanita parubaya itu dengan ramah. Namun ada rasa cemas yang nampak terlihat dari raut wajahnya.

"Ada, Nyonya. Tunggu sebentar, kami siapkan dulu" balas Allesia tersenyum.

Allesia menyerahkan resep obat pada Asisten Apoteker sementara dia menyiapkan Etiket obat. Setelah semua obat sudah disediakan, Allesia menghitung harga total obat.

"Harga total 10 euro" kata Allesia pada wanita parubaya tersebut. Wanita parubaya itu seketika terdiam, dia melihat uang yang ada ditanggannya, hanya 7 euro.

Allesia tersenyum lalu berkata "Bawalah obat ini, dan segerah bawa ke Rumah Sakit. Bawalah uang itu untuk keperluan lain. Obat ini, biar aku yang bayar" kata Allesia pada wanita parubaya itu.

Wanita parubaya itu meneteskan air mata bahagia. Sebelum dia pergi, dia sempat berkata. "Kembalilah, ada seseorang yang sedang terluka"

Allesia terdiam, memikirkan apa maksud dari wanita itu. Siapa yang terluka? Dan bagaimana mungkin wanita itu berkata demikian sedangkan dia tidak mengenal Allesia. Bahkan Allesia pun tidak kenal siapa wanita itu.

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

sbnry ksian liat Alfano Kya gni,tpi ya itu balesn kmu udh nyksa istri ech mlh yg di syng"bikin kmu gila

2021-12-30

0

NUr Iman

NUr Iman

rsain Alfaro,,kkjmnmu...tlh berbuah skrg kau Nkmti Hsilny

2021-04-02

1

Jumarni Jumarni

Jumarni Jumarni

malaikat

2020-11-15

6

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74. Bonus part 4
75 Episode 75. Bonus part 5
76 Episode 76. Bonus part 6
77 Episode 77. Bonus part 7
78 Episode 78. Bonus part 8
79 Episode 79. Bonus Part 9
80 Episode 80. Bonus part 10
81 Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82 Novel Baru
83 Promosi
84 Info
85 Info Update lanjutan IYTD
86 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74. Bonus part 4
75
Episode 75. Bonus part 5
76
Episode 76. Bonus part 6
77
Episode 77. Bonus part 7
78
Episode 78. Bonus part 8
79
Episode 79. Bonus Part 9
80
Episode 80. Bonus part 10
81
Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82
Novel Baru
83
Promosi
84
Info
85
Info Update lanjutan IYTD
86
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!