Episode 14

Terdengar bunyi brankar roda di depan Apotek Rawat Jalan. Langkah kaki seseorang terlihat begitu cepat, seketika langkah itu tak tak terdengar lagi. Alfano, ia berdiri menatap wanita yang selama ini ia cari.

"T-tuan" gumam Allesia. Tubuhnya gemetar, rasa takut kembali menghantuinya. Dia berusaha untuk berdiri dan berniat kabur dari rumah sakit.

"Berhenti...! Aku mohon, jangan dekati aku.. aku mohon..." teriak Allesia saat Alfano hendak menghampirinya. "Akhhh..." teriak Allesia saat perutnya semakin sakit.

"Jangan takut, aku tidak akan mengambilnya" ujar Alfano, mencoba menenangkan istrinya. Dia tahu apa yang ditakutkan Allesia.

"Hena... perutku sakit sekali Hena.." Allesia memegang kedua tangan Hena. Hena bisa merasakan bagaimana kondisi psikis Allesia.

Alfano melihat kondisi istrinya semakin memburuk. Dia memberanikan diri untuk mendekat dan menggendong istrinya. "Jika kamu ingin marah maka simpan tenagamu sampai kamu selesai melahirkan" ujar Alfano, membaringkan istrinya di brankar roda.

"Jangan ambil anakku" pintah Allesia saat Alfano membawa Allesia dalam ruang persalinan.

"Kamu jangan takut, aku tidak akan mengambilnya" kata Alfano sembari mengenggam erat tangan istrinya.

Allesia duduk ditepi ranjang menunggu sampai pembukaan 10. Ia memeluk pinggang suaminya, menenggelamkan kepalanya di sana. "Berjanjilah untuk baik-baik saja" ujar Alfano. Memeluk erat istrinya.

"Akhhhh..." pekik Allesia saat ia merasa perutnya semakin sakit. Keringat mulai bercucuran, bahkan tubuhnya pun gemetar hebat.

"Sampai kapan kalian akan menunggu!!" bentak Alfano saat Dokter belum juga menuntun Allesia untuk bersalin.

"Maaf Dokter, tapi ini belum pembukaan 10" jawab Dokter Via.

"Apa kamu akan menunggu sampai istriku mati terlebih dahulu!!" bentak Alfano, ia terlihat begitu murka.

"Apa kamu menganggapku bodoh... cepat siapkan semuanya!" titah Alfano.

Dokter Via menuruti apa yang dikatakan Alfano, beberapa bidan mulai masuk dalam ruang bersalin. Dokter Via memberi aba-aba pada Allesia, Allesia pun menuruti apa yang dikatakan Dokter Via.

"Sakiiiit..." teriak Allesia, ia mencengkram kuat baju Alfano. Alfano menunduk memeluk Allesia, "Kalian harus selamat, bertahanlah" bisik Alfano tepat ditelinga istrinya.

"Tarik nafas, hembuskan dengan pelan" ujar Dokter Via.

Allesia mengikuti aba-aba Dokter Via, kemudian mengejan dengan kuat. Huh... huh... Napas Allesia memburu, ia tak kuasa menahan rasa sakit saat bagian kewanitaannya terasa sobek.

"Sedikit lagi" ujar Dokter Via saat kepala si bayi mulai terlihat.

"Akkkhhhh..." Allesia kembali mengejan. Selang beberapa menit, terdengar suara tangisan bayi.

Oek... Oek... Oek... tangis bayi dari dalam ruang persalinan.

Alfano mencium kening istrinya. menatap istrinya yang lemas. "Jangan ambil anakku, Tuan" kalimat itu kembali ke luar dari mulut Allesia sesaat sebelum Allesia kehilangan kesadaran.

Allesia dipindahkan di ruang perawatan, terbaring lemas di ranjang rumah sakit. Terlihat selang infus terpasang di tangannya. Alfano mendekat sembari menggendong bayinya, berjalan menghampiri Allesia yang belum bangun dari tidur panjangnya.

"Allesia, apa kamu akan tidur terus. Apa kamu tidak merindukan anak kita?" ujar Alfano. Kita, satu kata yang harusnya dari dulu didengar akrab. Namun, kata itu rasanya sudah terlambat.

Oek... Oek... Oek... putri Allesia terus menangis. Alfano membawa bayinya, membaringkannya di samping kanan istrinya. Tangisan bayi meredah saat tubuhnya bersentuhan dengan tubuh ibunya.

"Sebegitu dekat kamu dengan ibumu, tanpa digendong pun kamu bisa diam" gumam Alfano, mengamati istri dan anaknya.

Allesia menggerakan jarinya, perlahan membuka matanya dengan pelan. "Jangan ambil anakku, Tuan" lagi-lagi kalimat itu keluar dari mulut Allesia. Ia begitu takut kehilangan anaknya.

"Kamu sudah sadar" Alfano tersenyum melihat istrinya sadar. "Apa ingin menggendongnya?" tanya Alfano.

Allesia mengangguk. Alfano menggendong putrinya dan membawanya dalam gendongan istrnya. Ia meninggikan tempat tidur bagian kepala agar posisi Alesia sedikit terlihat duduk.

"Aku harus mencari cara agar bisa kabur dari sini. Hanya putriku yang ku punya, aku tidak mau Alfano memisahkan aku dengan anakku" batin Allesia. Setetes air mata Allesia menetes mengenai pipi bayinya. Allesia mendekatkan wajanya lalu mencium bayinya. Bayinya tersenyum menggeliat saat hidungnya bersentuhan dengan hidung ibunya.

"Apa kamu sudah punya nama untuknya?" tanya Alfano, mengambil tempat disamping ranjang.

"Belum," balas Allesia dengan singkat.

"Lusia Priza Alfano, itu nama dariku. Aku tidak punya nama belakang, maka namakulah yang kuberikan padanya" ujar Alfano.

Baby Lusia tersenyum saat mendengar nama barunya. Allesia yang menyadari hal itu terkekeh dibuatnya. "Apa kamu menyukainya?" Allesia mengajak anaknya berbicara.

"Bisa ambilkan ponselku, Tuan" pinta Allesia.

Alfano mengambil tas Allesia. Membuka dan mengambil ponsel istrinya. Saat hendak menutupnya kembali, rahang Alfano tiba-tiba mengeras saat melihat foto Ansel dan Allesia berada di dalam tas.

"Apa kamu masih mencintainya?" tanya Alfano sembari menyerahkan ponsel istrinya.

"Maksud, Tuan?" Allesia kembali bertanya.

"Ansel, aku melihat foto kalian berdua di dalam tas" balas Alfano. "Allesia, menjauhlah dari pria itu sebelum aku membunuhnya. Kamu hanya milikku dan tidak akan pernah menjadi milik orang lain. Menjauh darinya jika kamu ingin melihatnya hidup" ujar Alfano. Terlihat Alfano mengepal tangannya, berjalan keluar dari ruang rawat istrinya. Meninggalkan istri dan putrinya di dalam.

"Akkhhhhh... sebaik apa pria itu! Kenapa dia menyimpan foto mereka!!" gerutu Alfano sembari menendang dinding rumah sakit. "Biarkan saja, aku tidak akan membiarkan Allesia kembali pada pada pria itu" gumamnya tersenyum manis. Ya, Alfano tersenyum karena ada seorang perawat yang kebetulan lewat.

"Dokter..." panggil Dokter Via.

"Ya Dokter Via. Maafkan aku Dokter, aku terlalu panik dan takut hingga bersikap kasar" ujar Alfano.

"Itu wajar. Kenapa Dokter tidak bilang pada kami jika Lesia adalah istri Dokter?" tanya Dokter Via.

Alfano terkekeh "Sudah 5 bulan aku bekerja di sini dan baru hari ini aku bertemu dengannya" balas Alfano.

"Apa...!" Dokter Via membulatkan matanya.

"Jadi karena itu dia selalu datang bersama pria lain" gumam Dokter Via pelan.

"Pria lain?" Alfano membulatkan matanya, tangannya kembali terkepal.

Dokter Via terkekeh. "Tidak, dia selalu datang bersama dua wanita parubaya" balas Dokter Via.

"Jaga istrimu baik-baik. Aku kembali bekerja dulu," ujar Dokter Via, berlalu pergi meninggalkan Alfano.

Alfano membalikan badan menuju kamar rawat istrinya. Senyum manis tak luput dari bibirnya. "Bagus, jadi selama ini dia tidak menemui pria itu" gumamnya.

Ceklek... suara pintu dibuka. Alfano berjalan sedikit berlari untuk memastikan apa yang la lihat bukanlah kenyataan. "Allesia...!" teriak Alfano, dirinya tersungkur dilantai. Senyum yang tadinya tercipta kini hilang berganti dengan tangis.

"Allesia... Kamu dimana Allesia..." Alfano terlihat histeris. Berlari keluar mencari istrinya. Berteriak memanggil nama sang istri. Ia tidak perduli dengan orang-orang yang menatapnya.

Like, share, komen dan vote ya. 😊

Salam manis dari Author Asni J Kasim

Terpopuler

Comments

emak ririn

emak ririn

kau tua balasan sikapmu...kabuuuir🏃‍♀️

2021-06-21

1

Mita

Mita

kapok lu kan alfano, maka ny jadi lakik jangan kejam

2021-06-15

1

Iie Bae

Iie Bae

etaaannnnn

2021-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74. Bonus part 4
75 Episode 75. Bonus part 5
76 Episode 76. Bonus part 6
77 Episode 77. Bonus part 7
78 Episode 78. Bonus part 8
79 Episode 79. Bonus Part 9
80 Episode 80. Bonus part 10
81 Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82 Novel Baru
83 Promosi
84 Info
85 Info Update lanjutan IYTD
86 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74. Bonus part 4
75
Episode 75. Bonus part 5
76
Episode 76. Bonus part 6
77
Episode 77. Bonus part 7
78
Episode 78. Bonus part 8
79
Episode 79. Bonus Part 9
80
Episode 80. Bonus part 10
81
Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82
Novel Baru
83
Promosi
84
Info
85
Info Update lanjutan IYTD
86
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!