Episode 6

Alfano menghubungi seseorang yang ia kenal. "Kumpulkan semua informasi mengenai istriku. Kabari aku malam ini juga" ujar Alfano pada seseorang diseberang telepon.

"Baik, Tuan"

"Aku penasaran dengan kisahmu" gumam Alfano sembari memainkan pulpennya.

Alfano kembali melanjutkan tugasnya sebagai dokter. Ia berjalan menelusuri lorong rumah sakit dan berhenti di kamar pasien yang ia tangani. Senyum ramah terlihat begitu jelas saat ia menyapa pasiennya. Seperti biasa, setelah selesai mengecek, Alfano akan kembali ke ruangannya.

"Apa yang dia lakukan sekarang?" gumam Alfano, ia beranjak dari tempat duduk menuju kamar rawat istrinya.

Langkah kaki itu terdengar dengan jelas, menandakan ada seseorang yang tengah melakukan gerakan. Ceklek... Alfano membuka pintu ruang perawatan istrinya.

Di dalam ruangan, tepatnya di sudut kamar rumah sakit. Allesia masih dengan posisi awal sebelum Alfano meninggalkannya. Memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana. Namun kali ini berbeda, Allesia duduk di sudut ruangan bagaikan manusia yang ketakutan, tubuhnya pun gemetar.

Alfano berjalan mendekat, berhenti tepat di depan istrinya. Drt... drt... drt... ponsel Alfano berdering. Ia sedikit menjauh dari istrinya untuk mengangkat panggilan dari pria yang tadi ia hubungi.

"Laporkan semua informasi yang kamu dapatkan" ujar Alfano.

"Sejak kecil, ibu kandung dan ayah tirinya sudah membencinya. Mereka menganggap Allesia anak pembawa sial dalam keluarga mereka"

"Sejak SMP tingkat satu, ia mulai mencari pekerjaan paru waktu dan bekerja di toko bunga untuk membiayai sekolahnya. Ia bekerja di toko bunga sampai ia lulus SMP"

"Saat SMA, ia mencari pekerjaan yang lain yang gajinya lumayan besar untuk membiayai sekolahnya dan juga biaya makan mereka sehari-hari. Allesia mendapatkan beasiswa dari sekolah untuk kuliah S1 Farmasi, ia menyelesaikannya sebelum pada waktunya. Ia melanjutkan profesinya dengan bantuan beasiswa"

"Saat Allesia semester 4, ia kembali ke Italia untuk menjenguk ibu dan ayahnya. Namun hal yang tidak ia inginkan justru terjadi. Ayahnya, Frensiko, menyelinap masuk ke dalam kamar Allesia dan memaksa Allesia untuk berhubungan badan"

"Allesia berhasil memberontak, ia mengambil gunting lalu menancapkannya di tubuh Frensiko hingga Frensiko mati di dalam kamar Allesia. Allesia sempat di bawah ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, dan dia dinyatakan tidak bersalah saat ibunya membantunya memberi pernyataan pada polisi"

"Ibunya berpura-pura baik agar Allesia tetap membiayai dirinya dan kakaknya. Acting itu masih berlaku sampai saat ini"

"Kerja bagus," ujar Alfano lalu memutuskan panggilan secara sepihak.

"Haiss... aku tidak suka menikah dengan wanita yang memiliki masa lalu yang kelam, terlebih lagi wanita itu adik dari wanita sialan itu" batin Alfano.

Alfano mendekat menghampiri Allesia. "Hei, apa kamu ingin aku menyiksamu?" suara Alfano membuyarkan lamunan Allesia.

Allesia mendongak menatap Alfano dengan mata sebam. "Tunggu sampai dua hari lagi, Tuan. Tunggu sampai lenganku sembuh," ujarnya memohon. Ia yakin, Alfano tidak sabar lagi untuk menyiksanya.

"Oke baiklah. Kamu jaga kesehatanmu agar dua hari kedepan kamu sudah sembuh" ujar Alfano dengan santai, nada suaranya pun agak pelan.

"Tuan, bolehka aku bermalam di rumah sakit? Aku ingin tidur di tempat tidur rumah sakit. Di situ empuk sekali, berbeda dengan sofa yang di apartemen" pintah Allesia.

"Oke. Tidurlah dengan nyenyak. Nikmatin keempukan hospital bed itu" balas Alfano tanpa ekspresi.

"Allesia, apa kamu ingin bebabas dariku?" entah apa yang membuat Alfano hingga ia mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

"Semua orang yang berada di posisiku menginginkan kebebasan, Tuan. Dan akupun sama, ingin bebas. Namun aku sadar siapa diriku. Aku wanita yang dijadikan tempat pembalasan rasa sakit. Maka untuk dibebaskan itu sangat tidak mungkin" balas Allesia dengan senyum, senyum yang memperlihatkah seakan-akan hatinya baik-baik saja.

"Mulai besok kamu harus melakukan terapi, aku mau kamu sembuh. Aku tidak suka menyiksa perempuan yang gangguan mental" ujar Alfano dengan santai.

"Baik, Tuan" balas Allesia singkat.

"Satu persatu, orang-orang mulai tahu kondisiku" batin Allesia saat suaminya sudah keluar. Ia menundukan kepalanya menatap lantai.

"Ansel, aku merindukanmu. Di sini, mereka memperlakukanku tak sama sepertimu" batin Allesia. Ia bangkit dari duduknya, berjalan lalu berdiri di depan jendela. Menatap jauh ke arah kota dan ribuan bangunan yang menjulang tinggi.

"Aku harus menurut untuk membuat moodnya bagus, aku tidak boleh melawannya. Dia baik, hanya saja penghianatan membuatnya menjadi murka dan kejam" batin Allesia saat memikirkan suaminya. Allesia melangkahkan kakinya menuju tempat tidur yang ia sebut tempat ternyaman dibandingkan sofa apartemen. Membaringkan tubuhnya disana. Memejamkan mata hingga terlelap.

---------

Keesokan harinya

"Sekarang kamu makan, setelah itu ikut aku ke dokter Arya untuk memeriksa kondisi mentalmu" ujar Alfano sembari meletakkan makanan kotak di atas nakas.

"Wah... enak sekali. Aku lebih suka sakit dari pada sehat. Aku bisa makan enak dan tidak perlu menahan lapar" gumam Allesia dengan girang. Ia tidak memperhatikan raut wajah Alfano yang ditekuk karena omongannya barusan.

Selesai makan, Alfano dan Allesia ke ruangan dokter Arya. Mereka konsultasi mengenai kondisi Allesia. Allesia terlihat bahagia saat suaminya perduli padanya. Apakah keperdulian itu tanpa ada niat terselubung? Hanya Alfano yang bisa menjawabnya.

"Allesia, mulai besok kita lakukan pengobatan awal. Kamu mau kan sembuh total dari traumamu selama ini" ujar dokter Arya.

"Aku mau, aku lelah menyendiri terus" balas Allesia dengan senyum.

"Kamu seorang Apoteker, apa jangan-jangan kamu memakai obat..." Dokter Arya membulatkan matanya.

Allesia menggeleng dengan cepat, "Tidak, aku tidak memakai obat-obatan" balasnya dengan jujur.

"Aku lega," ujar Dokter Arya dengan senyum ramah. Dokter Arya menatap Alfano. "Alfano, besok kamu bawa istrimu ke sini. Besok kita mulai pengobatan" ujar Dokter Arya pada Alfano.

"Baik Dok" balas Alfano. Alfano dan Allesia ke luar dari ruangan Dokter Arya. Allesia mengikuti langkah kaki suamnya dari belakang. .

Bruk... Allesia menabrak seseorang, matanya membulat saat melihat siapa yang ia tabrak. "Venika," gumam Allesia.

"Kamu buat apa di rumah sakit?" tanya Allesia.

Alfano menghentikan langkahnya saat ia menyadari Allesia tidak ada dibelakangnya. "Di mana lagi perempuan gila itu!" pekik Alfano, ia kembali mencari Allesia. "Jangan harap kamu bisa lari" gumamnya dengan dingin, moodnya kembali tidak bagus.

"Venika, apa in? Kamu kena kanker?" Allesia melayangkan pertayaan bertubi-tubi.

"Kanker" gumam Alfano saat mendengar kata terakhir istrinya. Alfano mendekat lalu mengambil hasil lab laboratorium. Ia membacanya dengan seksama. "Kenapa kamu tidak memberitahuku?" tanya Alfano pada Venika, wanita simpanannya.

"Kita bahas di apartemen jika kamu sudah pulang nanti" ujar Venika, ia berlalu pergi meninggalkan Alfano dan Allesia.

Allesia melangkahkan kakinya meninggalkan Alfano yang masih berdiri memandangi Venika sampai tak terlihat. Saat ia sadar, ia tidak melihat Allesia lagi.

"Di mana lagi wanita gila itu" seru Alfano mencari cari Allesia.

Like dan share ya, vote jua jika bisa. 😆

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

sy mlh gak kuat baca😭

2021-12-30

0

Tian

Tian

jgn kau panggil istrimu wanita gila,mungkin suatu hari nanti km yg ke balik tergila2 krna nya..dan mengharap dia mau menerima cinta mu ...suami psikopat....ingat karma itu nyata....

2021-06-30

1

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

km yg bikin gila istrimu vano

2021-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74. Bonus part 4
75 Episode 75. Bonus part 5
76 Episode 76. Bonus part 6
77 Episode 77. Bonus part 7
78 Episode 78. Bonus part 8
79 Episode 79. Bonus Part 9
80 Episode 80. Bonus part 10
81 Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82 Novel Baru
83 Promosi
84 Info
85 Info Update lanjutan IYTD
86 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74. Bonus part 4
75
Episode 75. Bonus part 5
76
Episode 76. Bonus part 6
77
Episode 77. Bonus part 7
78
Episode 78. Bonus part 8
79
Episode 79. Bonus Part 9
80
Episode 80. Bonus part 10
81
Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82
Novel Baru
83
Promosi
84
Info
85
Info Update lanjutan IYTD
86
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!