Episode 13

Sebulan Alfano mencari Allesia bahkan di seluruh penjuru Kota New York. Namun hasilnya nihil. Alfano menyerah, ia pun kembali ke Italia. Tiga bulan Alfano berada di italia namun bayang-bayang Allesia selalu menghantuinya.

Venika, wanita itu terus mencoba menghibur Alfano namun Alfano selalu menolaknya. Entah mengapa, Alfano merasa tak sudi lagi menyentuh wanita simpanannya. Hal itu membuat Venika marah, rencananya untuk memiliki Alfano seutuhnya diambang kegagalan. Ya, Venika berpura-pura sakit agar Alfano perduli padanya. Kelembutannya pada Alfano di siang hari yang meminta Alfano untuk membuka hati pada Allesia hanyala bagian dari rencananya.

Untuk mengobati kerinduannya, Alfano memilih pindah kerja. Ia melilih kembali ke New York dan bekerja di Johns Hopkins Hospital. Dan sekarang, sudah 5 bulan Alfano bekerja di Johns Hopkins Hospital.

Apotek, Johns Hopkins Hospital

Siang hari, tepatnya di dalam Apotek Rumah Sakit. Allesia sedang mengecek stok obat. Sudah enam bulan Allesia bekerja di rumah sakit yang sama dengan suaminya. Namun, tuhan berkata lain. Allesia bekerja lebih dulu di Rumah sakit Johns Hopkins Hospital dibandingkan Alfano. Bahkan ia sempat mendengar kabar tentang seorang Dokter tampan yang baru bekerja di Rumah Sakit John. Namun Allesia menganggap biasa saja. Ia tidak tahu bahwa Dokter yang dimaksud itu adalah suaminya sendiri.

"Lesia, sudah berapa bulan usia kandunganmu?" tanya Apoteker Hena.

"8 bulan 20 hari, Hena" balas Alesia dengan senyum.

"Kenapa kamu tidak mengambil cuti?" tanya Hena, ia merasa iba melihat Allesia bekerja dengan perutnya yang membesar.

"Aku bosan di Mansion, tidak ada yang aku lakukan di sana" balas Allesia sembari merapikan obat-obatan.

Allesia melanjutkan pekerjaanya begitupun dengan Hena. Setelah selesai, Allesia melirik jam dinding, sudah waktunya dia pulang. Allesia bekerja dari pagi sampai jam 14:00, sedangkan Alfano dari jam 15:00 sampai 21:00.

"Hena, aku pulang dulu" pamit Allesia, mengambil tasnya lalu ke luar dari dalam Apotek. Di koridor rumah sakit, ia berjalan sambil memegang perutnya. Di depan rumah sakit, Alfano berjalan masuk ke arah yang sama dengan Allesia.

"Lesia..." panggil seorang Dokter, yang tak lain adalah Dokter Via. Seorang Dokter kandungan. Lesia adalah panggilan Allesia di Rumah Sakit John. Allesia membalikan badan menatap Dokter Via.

Di waktu yang bersamaan, Alfano mendengar Dokter Via menyebut nama Lesia. Namun ia tetap berjalan lurus dan tak melirik wanita hamil disampingnya. "Nama itu begitu mirip dengan Allesia" batin Alfano, ia terus melangkahkan sampai di depan lift.

Afano masuk ke dalam Lift, saat lift hendak tertutup. Sorot matanya menangkap sosok yang ia rindukan. Allesia sedang tersenyum ramah pada seorang wanita. "Allesia" gumam Alfano. Dengan segera ia meneka tombol lift. Lift terbuka, Alfano berlari ke luar namun Allesia sudah tidak ada di sana.

"Aku tidak mungkin salah lihat, aku yakin dia Allesia. Dia istriku" batin Alfano, dia terlihat begitu kacau.

"Dokter Alfano, apa yang Dokter lakukan di situ?" tanya Dokter Via, ia melihat Alfano duduk di kursi.

"Kepalaku sedikit pusing jadi aku duduk di sini" balas Alfano, memijat jidatnya yang tak sakit.

"Aku permisi, Dok" Dokter Via melangkah pergi ke ruangannya.

"Allesia, aku berharap itu kamu" gumam Alfano. Lalu beranjak dari duduknya. Berjalan menuju ruangnnya.

------------

Malam hari

Alfano duduk di atap rumah sakit, memandang jauh ke Kota. Bangunan yang menjulang tinggi terlihat semakin menawan saat lampu disetiap sudut bangunan memancarkan cahaya.

"Sudah lima bulan aku di Kota ini dan aku belum menemukanmu. Allesia, sebegitu bencinya kamu padaku. Apa kata maaf tidak ada untukku lagi" batin Alfano.

Mansion

Allesia mengelus perutnya, tinggal menghitung hari ia akan melahirkan. "Kamu satu satunya hidupku, kamu satu-satunya keluargaku. Berharap, di saat persalinan nanti kita berdua selamat" gumam Allesia.

"Hahahaha, kamu merespon dengan baik. Ibu hampir terjatuh" ujar Allesia saat anaknya di dalam perut menendang-nendang.

"Allesia, kenapa kamu belum tidur?" tanya Bi Neona. Berjalan masuk dalam kamar Allesia.

"Bibi, anak ku tidak mau aku tidur. Sedari tadi dia memgajakku berbicara. Hehehehe" balas Allesia, dia tersenyum manis pada Bi Neona.

"Cucu Nenek di dalam sana, sehat-sehat ya. Kasihan ibumu, dia cemas memikirkanmu di dalam sana" ujar Bi Neona sembari mengelus perut besar majikannya.

"Allesia, sekarang kamu tidur ya. Anak kamu juga butuh istrahat" ujar Bi Neona lalu menutup tubuh Allesia dengan selimut.

"Selamat tidur, Bibi" ucap Allesia, ia pun memejamkan matanya.

Pagi hari

Johns Hopkins Hospital

Allesia sudah berada di dalam Apotek, ia duduk di kursi sembari mengecek obat-obat Napsa yang ke luar dan berapa stok yang masuk. Sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan pelaporan tiap bulannya. Setelah selesai, dia pun berdiri dan duduk di samping Hena.

"Kamu sudah sarapan? tanya Hena, pagi ini mereka berdua bertugas di Apotek Rawat jalan.

"Sudah, Bi Neona membuatkan makanan kesukaan aku" balas Allesia. Saat sedang berbincang-bincang, beberapa keluarga pasien serta pasien rawat jalan datang membawa resep. Mereka meletakkan resep pada tempat yang sudah disediakan.

"Kamu duduk saja, biar aku yang siapkan. Nanti kamu yang bagian penyerahan obat" ujar Hena lalu mengambil resep, menyediakan obat yang tertera dalam resep.

Hena menyerahkan obat pada Allesia, Allesia pun berdiri. "Tn Jusma..." panggil Allesia.

"Ini obatnya, Pak. Diminum 2 kali sehari sesudah makan, tiap 12 jam" ujar Allesia dengan ramah.

"Tn. Zevri..." panggil Allesia pada pasien selanjutnya. Keluarga pasien pun menghampiri tempat pengambilan obat.

"Kelurga pasien Tn. Zevri ya, Bu?" tanya Allesia.

"Iya,"

"Ini obatnya, diminum 3 kali sehari tiap 8 jam" jelas Allesia.

Setelah selesai melakukan penyerahan obat, Allesia kembali duduk di kursi. Tiba-tiba perutnya terasa sakit. "Hena, aku rasa aku akan melahirkan, perutku sakit sekali" ujar Allesia, napasnya memburu takkaruan.

Hena berlari ke luar mencari bantuan, ia panik hingga lupa untuk menggunakan ponsel. Matanya berhenti mencari saat ia melihat seorang Dokter yang hendak pulang.

"Dokter mau ke mana?" tanya Hena ngos-ngosan.

"Aku mau pulang, semalam lembur di Rumah sakit" balasnya.

"Tolong bawa Lesia ke ruang persalinan, dia akan melahirkan" pintah Hena.

Hena dan Dokter itupun berjalan menuju Apotek Rumah Sakit, tak lupa mereka menghubungi pihak rumah sakit untuk membawa brankar roda di Apotek Rawat Jalan.

"Lesia, kamu bertahan sebentar. Aku sudah panggilkan Dokter" ujar Hena.

"Hena... perutku sakit sekali Hena..." teriak Allesia. Keringat dingin mulai bercucuran.

Salam manis dari Author Asni J Kasim 😍

Jangan lupa like, share, vote juga boleh 😊

Terpopuler

Comments

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

teryata venika ular anaconda

2021-06-30

1

NUr Iman

NUr Iman

jgn pertmukn merka thorr aku gk Mau Allesi kmbli k suamny yg kejam itu🤣🤣

2021-04-02

1

Inkhe Rayyan

Inkhe Rayyan

pasti dokter yg dimintai tolong hena dr alfano

2021-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74. Bonus part 4
75 Episode 75. Bonus part 5
76 Episode 76. Bonus part 6
77 Episode 77. Bonus part 7
78 Episode 78. Bonus part 8
79 Episode 79. Bonus Part 9
80 Episode 80. Bonus part 10
81 Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82 Novel Baru
83 Promosi
84 Info
85 Info Update lanjutan IYTD
86 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74. Bonus part 4
75
Episode 75. Bonus part 5
76
Episode 76. Bonus part 6
77
Episode 77. Bonus part 7
78
Episode 78. Bonus part 8
79
Episode 79. Bonus Part 9
80
Episode 80. Bonus part 10
81
Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82
Novel Baru
83
Promosi
84
Info
85
Info Update lanjutan IYTD
86
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!