Episode 4

Terdengar bunyi dari dalam perut Allesia, menandakan bahwa wanita itu sedang lapar. Dengan tubuh gemetar, dia memberanikan diri untuk meminta makanan.

"Tuan, bolehkah aku meminta sedikit makanan? Aku sangat lapar,"

"Tunggu sebentar," kata Alfano mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Selang beberapa menit, terdengat bunyi bel yang menandakan ada orang di depan pintu apartemen.

Dengan santainya, Alfano beranjak ke luar membukakan pintu. Di depan pintu terlihat seorang pria sedang berdiri sambil memegang kresek makanan yang didalamnya berisi kotak makanan. Ia mengambil makanan yang baru saja diantarkan, tak lupa memberi uang pada pria tadi.

Alfano berjalan masuk ke dalam kamar, ia melihat Allesia semakin pucat. Bahkan bibirnya pun tak merah lagi. Alfano duduk di samping Allesia, menatap wajah cantik istrinya.

"Bangun dan makanlah" kata Alfano dengan datar.

Allesia yang tadinya memejamkan mata, berusaha membuka matanya, mencoba untuk sedikit duduk. Tangannya gemetar saat hendak mengambil kotak makanan yang diletakan di atas nakas.

"Aku lapar sekali" gumamnya. Tanpa malu, ia melahap makanan kotak seperti manusia yang tidak makan berhari hari.

"Bolehka aku meminta tambah?" izin Allesia sambil menunjuk satu kotak makanan yang masih berada di dalam kresek.

Alfano mengerutkan dahinya, menatap intens istrinya. "Makan saja,"

Mendengar respon baik suaminya, Allesia meraih kotak makanan lalu kembali melahap makanan yang di dalamnya.

Uhuk.. uhuk... Allesia tersedak makanan. Ia berusaha berdiri. Belum sempat ia ke luar kamar, tubuhnya sudah tersungkur di lantai. Allesia mencoba untuk bangun, berjalan sedikit berlari. Membuka kulkas yang terletak dibagian dapur. "Akhirnya perutku terisi juga," gumamnya.

Di dalam kamar, saat Allesia tersedak, Alfano hanya menatap Allesia dengan senyum menyeringai. "Itu baru awal penderitaanmu. Esok hari, aku akan membuatmu seperti binatang yang kelaparan" batin Alfano.

"Terimakasih, Tuan" ujar Allesia membungkuk sejenak. Luka yang diperban kembali terbuka, tanpa Allesia sadari darah segar mengalir dari lengannya. Lantai yang berwarna putih menjadi merah.

"Cepat duduk" titah Alfano dengan dingin, menatap Allesia dengan penuh amarah.

Allesia duduk di sofa yang terletak di dalam kamar. Rasa takut menyelimuti dirinya saat Alfano berjalan mendekat. Dengan kasar, Alfano menarik lengan kiri Allesia.

"Aku sudah memberimu peringatan untuk menjaga dirimu, hanya aku seorang yang berhak membuat luka sayatan disekujur tubuhmu. Bahkan, kamu pun tidak berhak untuk melukai dirimu. Ini peringatan terakhirku, sekali lagi aku melihatmu mencoba untuk bunuh diri. Aku pastikan kamu akan menyesalinya" ancam Alfano sembari mengobati tangan Allesia yang kembali berdarah.

"B-baik, Tuan" sahut Allesia. Bulu kuduknya berdiri mendengar ancaman pria yang bergelar Dokter namun bersifat tak seperti manusia. Bahkan hewan saja lebih baik daripada pria itu.

Alfano yang menyaksikan bulu kuduk Allesia berdiri membuatnya tersenyum. "Ternyata Tuan bisa senyum," gumam Allesia pelan.

"Jaga lukamu dengan baik, besok malam kita bermalam di rumah ibu ku" kata Alfano pelan, moodnya seketika membaik.

"Baik, Tuan" sahut Allesia.

Alfano beranjak dari duduknya menuju ruang kerja, membuka buku yang berisi nomor ponsel pasien. Jarinya berkutak dilayar ponsel, sesekali ia tersenyum saat melakukan panggilan telepone dengan pasiennya.

Allesia yang merasa bosan memilih ke luar lalu duduk di ruang tamu. Matanya mencari cari sesuatu, seulas senyum tercipta di wajah manisnya saat dirinya melihat sesuatu yang ia cari. Dengan singgap, tangan mungilnya mengambil remut televisi. Tangis Allesia pecah saat menonton filem yang mirip dengan kisah hidupnya.

"Apa mereka pikir dijambak dan ditampar itu tidak sakit" gumamnya disela sela tangisnya.

Alfano yang sedari tadi fokus menelpon dikagetkan dengan tangisan Allesia. Untuk mengurangi rasa penasarannya, ia berjalan ke luar dan mengecek sebab dan penyebab istrinya menangis. "Ck ck ck... dasar wanita bodoh. Nonton filem sampai terbawa suasa," gumamnya menggeleng gelengkan kepala.

"Ternyata kamu masih punya kekuatan untuk menangis" suara dingin Alfano mengagetkan Allesia.

"Simpan air matamu untuk sebentar malam. Sebentar malam aku akan memberimu penyiksaan yang tidak akan pernah kamu lupakan selama kamu hidup" ujar Alfano dengan sorot mata begitu menakutkan. Sorot mata Alfano membuat Allesia yang tadinya terisak kembali seperti biasa, layaknya orang yang baik-baik saja.

"Aku rasa kamu masih punya kemampuan, sekarang kamu berdiri dan buatkan makan siang untuk ku. Ingat! rasanya harus sama seperti masakan pagi tadi," titah Alfano sembari melipat kedua tangannya di dada. Menyandarkan tubuhnya di pintu kamar.

"Maaf, Tuan. Persediaan makanan di kulkas sudah habis" ujar Allesia dengan hati-hati.

"Kamu tidak membohongiku kan?" tanya Alfano menyelidik, menatap istrinya yang sedang menunduk takut.

Allesia menggeleng dengan cepat, tatapan mereka beradu, dengan segera Allesia menundukan pandangannya ke bawah "Maafkan aku, aku tidak bermaksud menatapmu, Tuan" ujarnya.

"Tidak masalah. Sekarang kita pergi beli persediaan makanan" ujar Alfano. Berbalik mengambil kunci mobil di atas nakas.

Allesia mengikuti langkah kaki suaminya dari belakang. Keduanya ke luar dari apartemen.

"Semua orang tahu kamu istriku, maka beractinglah dengan bagus" ujar Alfano. Tangan kekarnya menggenggam tangan kanan istrinya.

Allesia menatap tangannya yang digenggam erat oleh pria yang kini sedang beracting. "Andai ini adalah kenyataan" batin Allesia.

"Tuan, aku harus memanggil Tuan dengan panggilan apa saat bertemu dengan orang-orang yang mengenal Tuan?" tanya Allesia saat keduanya berada di dalam lift.

"Panggil aku sayang atau baby" balas Alfano santai tanpa menoleh menatap istrinya.

"Baiklah," sahut Allesia.

Tin... bunyi lift. Lift terbuka, Alfano dan Allesia pun ke luar. Alfano masih menggengam tangan Allesia hingga mereka sampai di mobil.

"Kamu seorang Apoteker, tapi merawat kulitpun kamu malas. Lihatlah, tanganmu sangat kasar" ujar Alfano sembari melepas tangan istrinya.

Di dalam mobil, Allesia terus diam. Ia tidak berani menoleh ke arah suaminya. Pria itu memang sangat tampan, akan tetapi raut wajahnya sangat garang. Dirinya begitu menakutkan dan mengerikan saat moodnya tidak baik.

---------

Pasar Tradisional

"Cepat turun dan belilah sayur seperti pagi tadi dan jangan lupa beli daging mentah" titah Alfano tanpa turun dari mobil. Ia bagaikan bos besar dan Allesia adalah pembantunya.

"Tapi Tuan, tanganku sedang terluka dan aku---" ucapan Allesia terhenti saat Alfano menatapnya dengan tajam.

"Baik tuan, lima belas menit ke depan aku sudah di sini" ujar Allesia dengan penuh keyakinan tanpa menatap mata suaminya yang menakutkan.

Senyum kecut begitu jelas terbentuk di bibir seksi Alfano. "Bagus. Lebih dari lima belas menit, kamu akan pulang jalan kaki sambil membawa belanjaan. Dan jangan coba-coba untuk kabur"

_______Bersambung_______

Jangan lupa tekan bintang 5 bagi yang belum sempat, klik jempol dan tinggakan jejak lalian ya.

Terpopuler

Comments

Nay Chan

Nay Chan

klo kata aq mah kabur weh da

2024-12-28

0

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

gimana maumerawat badan .org km perlakukan istrimu seperti budak

2021-06-29

1

Sulati Cus

Sulati Cus

bunuh diri nya yg beneran donk eits lupa kan takdir di tgn othor

2021-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74. Bonus part 4
75 Episode 75. Bonus part 5
76 Episode 76. Bonus part 6
77 Episode 77. Bonus part 7
78 Episode 78. Bonus part 8
79 Episode 79. Bonus Part 9
80 Episode 80. Bonus part 10
81 Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82 Novel Baru
83 Promosi
84 Info
85 Info Update lanjutan IYTD
86 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74. Bonus part 4
75
Episode 75. Bonus part 5
76
Episode 76. Bonus part 6
77
Episode 77. Bonus part 7
78
Episode 78. Bonus part 8
79
Episode 79. Bonus Part 9
80
Episode 80. Bonus part 10
81
Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82
Novel Baru
83
Promosi
84
Info
85
Info Update lanjutan IYTD
86
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!