Episode 17

Setelah kepergian wanita parubaya itu, Allesia memikirkan kalimat yang diucapkan wanita parubaya tadi. "Apa Ibu itu seorang peramal atau Ibu itu bisa membaca pikiran orang lain?" batin Allesia.

"Kak Allesia" panggil Yena, dia adalah asisten Apoteker yang bekerja di Apotek yang sama dengan Allesia.

"Iya, Yena" sahut Allesia.

Yena nampak ragu mengutarakan satu pertanyaan yang bisa saja membuat Allesia terdiam bahkan sedih. "Apa kakak tidak memiliki niat untuk kembali ke New York?"

Allesia tersenyum, ia menatap Yena sejenak. "Tunggu sampai Lusia berumur 6 tahun" ujarnya.

---------

6 tahun kemudian

New York

Disebuah Mansion, tepatnya di Mansion lama. Seorang pria memeluk lututnya. Pria itu duduk di sudut kamar sembari menenggelamkan wajahnya di sana. Penantian membuatnya bertahan, dia menunggu di Mansion yang bisa saja wanita pujaan hatinya akan datang menemuinya. Pria itu adalah Alfano, sejak kejadian waktu itu, Alfano mulai kacau dan dia terlihat seperti orang gila. Nama Allesia dan Lusia selalu ia sebut, baik di pagi hari, siang, maupun malam.

"Alfano, lihatlah dirimu. Kamu begitu kacau" ujar Ansel. Menatap pria yang sudah ia anggap sahabat. Sampai detik ini, Ansel belum juga berpikiran untuk mencari pendamping hidup. Entahlah, mungkin hatinya masih untuk Allesia atau ia sudah nyaman dengan status jomblo.

"Apa Allesia sudah datang?" tanya Alfano tanpa menatap Ansel.

"Belum. Tapi Aku punya kabar baik untukmu" kata Ansel.

Alfano mendongak, menatap Ansel dengan penuh tanya. "Kabar apa?" tanyanya serius.

"Ternyata kondisi kejiwaanmu begitu bagus jika berhubungan dengan Allesia dan Lusia. Aku sudah mendapatkan informasi mengenai mereka" kata Ansel.

"Benarkah, Ansel. Kamu menemukan istri dan anakku.." Alfano bersorak gembira, ia berhambur memeluk Ansel.

"Kamu itu laki-laki, begitupun aku.. jangan memeluk ku. Aku takut dibilang homo!" ketus Ansel.

"Maafkan aku," kata Alfano. Dua kata yang selalu Ansel dengar selama 4 tahun menjaga Alfano.

"Cepat sembuh, aku lelah merawatmu. Andai kamu bayi, kamu sudah sekolah sekarang" ujar Ansel lalu menghubungi penata rambut untuk datang ke Mansion. Selang beberapa menit, penata rambut pun datang untuk menata rambut Alfano yang sudah seperti orang gila.

"Jangan lari, mereka hanya ingin menggunting rambutmu. Apa kamu mau bertemu anakmu dengan pemampilan jelek seperti itu" kata Ansel agar Alfano tidak menyerang penata rambut yang hendak berjalan menghampirinya.

"Pesonaku dapat membuat wanita di luar sana tergiur. Aku tidak perlu mencukur rambut panjangku. Namun aku akan mendengar ucapanmu untuk kali ini, karena hanya kamu yang tahu keberadaan keluargaku sekarang" ujar Alfano, ia berjalan dan duduk di kursi yang berada di depan cermin yang berada di dalam kamar.

"Sepulang dari Rumah sakit, aku akan datang menjemputmu. Aku sif siang hari ini jadi jagalah dirimu selama aku tidak ada" kata Ansel sembari memainkan ponselnya.

Dua puluh menit kemudian, tukang cukur rambut profesional telah selesai menjalankan tugasnya. Kini Alfano kembali terlihat tampan. Model rambutnya pun terlihat sangat bagus.

"Terima kasih sudah mau datang" kata Ansel pada temannya yang berprofesi sebagai tukang cukur profesional.

"Tidak perlu berterima kasih, aku senang dapat membantumu. Bro, aku harus kembali sekarang"

Setelah tukang cukur kembali ke tempat kerjanya, Ansel mendekat menghampiri pintu kamar mandi. "Alfano... aku harus ke Rumah sakit sekarang.. makan makananmu dan bersiap-siaplah. Jam 17:00, aku akan datang menjemputmu..." teriak Ansel dari balik pintu.

"Haiss... apa dia berpura-pura gila selama ini. Setiap kali aku membahas Allesia dan Lusia, perubahan wajah dan perilakunya seperti orang waras" gumam Ansel, ia menggeleng lalu meninggalkan Alfano sendiri di Mansion.

Di dalam kamar mandi, Alfano sedang menatap wajahnya di cermin. "Aku akan bertemu anakku, aku akan bertemu istriku" gumamnya tersenyum bahagia.

Pukul 17:00, Ansel belum juga datang. Alfano kembali duduk di sudut kamar, bagaikan orang gila yang berpenampilan seperti orang waras.

Penampilan Alfano saat menunggu Ansel dan tatapan tajam saat menatap Ansel.

Ceklek... suara pintu. "Ada apa dengan ekpresimu..." seru Ansel, ia begitu kesal melihat ekpresi Alfano saat menatapnya.

"Kamu sudah lewat 15 menit 5 detik" kata Alfano.

"Orang gila masih bisa lihat jam..." ledek Ansel. "Ayo berdiri, apa kamu tidak mau bertemu istri dan anakmu"

Penampilan Apoteker Mykal Ansel, S. Si, M, Si

"Aku curiga sama kamu, aku rasa kamu sedang mempermainkan aku" kata Ansel, ia melihat Alfano seperti orang yang sehat-sehat saja.

"Aku sudah sembuh Ansel. Aku pernah mengatakan hal itu padamu tapi kamu terlalu memanjakan aku" balas Alfano. "Aku punya alasan kenapa aku duduk di sudut kamar dan memeluk lututku, aku tahu Allesia melakukan hal yang sama jika ia merasa menderita" jelas Alfano.

"Dasar keparat kau...!!!" pekik Ansel, ia mengejar Alfano sampai di luar Mansion.

Flashback On

3 tahun yang lalu, Alfano duduk di dalam kamar. Dia menatap wajahnya dicermin. "Aku harus sembuh. Aku ingin melihat anak dan istriku" gumamnya. "Jika aku berperilaku seperti orang waras, maka Venika akan terus mengusikku. Aku harus berpura-pura gila" lanjutnya.

Untuk mengurangi kerinduannya, Alfano melakukan hal konyol. Duduk di sudut kamar, ia tertawa, bahkan menangis. Karena tangis dan tawa itulah sehingga Ansel beranggapan bahwa Alfano belum sembuh.

Flashback Off

"Kamu harus membayarku, aku menjagamu selama 6 tahun. Bahkan, ibuku sampai mengusirku dari rumah karena perbuatanmu!" ketus Ansel.

Ansel di usir dari rumah karena membawa Alfano ke rumah mereka saat kejiwaan Alfano memburuk. Alfano membanting semua benda berharga milik orang tua Ansel. Karena hal itu, Ansel diusir dari rumah dan membawa Alfano pergi.

"Bawa aku bertemu istri dan anakku. Akan ku berikan sebagian hartaku padamu, salah satunya Rumah sakit yang di Italia" kata Alfano.

"Hanya sebagian saja?" tanya Ansel menahan tawa.

Alfano menatap tajam pria yang bersamanya. "Apa kamu mau Allesia dan Lusia kelaparan jika tinggal bersamaku nanti!!" ketusnya.

"Hahahahaha. Aku harap mereka tidak mau tinggal denganmu" ledek Ansel.

"Jika itu terjadi, aku akan membunuhmu. Dan aku pastikan, neraka tidak akan sudi menerimamu" balas Alfano lalu tertawa.

"Dasar keparat kau...!" ketus Ansel.

Ansel dan Alfano tiba di Bandara. Keduanya berjalan masuk menuju tempat cek in. Setelah selesai, keduanya menunggu di ruang tunggu. Tak membutuhkan waktu lama, terdengar pemberitahuan untuk segera masuk ke dalam pesawat. Penumpang lain, Ansel dan Alfano pun naik ke dalam pesawat.

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

sukaaaaa

2023-04-11

0

Otohimeza

Otohimeza

ansel gx d trm d neraka, berarti k surga dong

2021-07-21

0

Rini Widyaningsih

Rini Widyaningsih

Lha kok lucu Ansel n Alfano bisa berteman spt itu😀

2021-01-09

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74. Bonus part 4
75 Episode 75. Bonus part 5
76 Episode 76. Bonus part 6
77 Episode 77. Bonus part 7
78 Episode 78. Bonus part 8
79 Episode 79. Bonus Part 9
80 Episode 80. Bonus part 10
81 Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82 Novel Baru
83 Promosi
84 Info
85 Info Update lanjutan IYTD
86 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74. Bonus part 4
75
Episode 75. Bonus part 5
76
Episode 76. Bonus part 6
77
Episode 77. Bonus part 7
78
Episode 78. Bonus part 8
79
Episode 79. Bonus Part 9
80
Episode 80. Bonus part 10
81
Episode 81. Bonus part 11. Sevani&Asnel
82
Novel Baru
83
Promosi
84
Info
85
Info Update lanjutan IYTD
86
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!