“Aisyah bersiap siap lah. kita akan pergi ke kantor tuan leo.” ucap Gunawan sedang membereskan dirinya.
“ke kantor.” tanya Aisyah tidak mengerti. karena baru kali ini Gunawan mengajak nya kekantor.
“iya kita harus kekantor tuan leo.” kata Gunawan membenarkan ucapan nya.
“kenapa harus kekantor.” Aisyah agak menolak pergi kekantor leo. ya dia juga tidak mau. tapi sekarang Abi yang meminta. Aisyah tidak tau bagaimana cara menolak.
“Abi sudah memberitahu kepada asisten Han. kalau kita menyetujui perjanjian tuan muda. dan tuan muda sendiri yang meminta kita datang kekantor nya.” jelas Gunawan kenapa mereka harus kekantor Leo.
“Abi Aisyah gak mau. Aisyah kan belum menikah dengan tuan muda. Aisyah gak mau.” Aisyah menolak takut datang kekantor leo. Aisyah kepikiran yang tidak tidak. kerena kemarin juga Aisyah sudah melihat bagaimana sikap Leo dan bagaimana ekspresi wajah Leo. sudah membuat Aisyah tidak suka.
dan dalam agama juga tidak dibolehkan makanya Aisyah tidak mau. sekalipun Gunawan sendiri sudah menjamin akan baik baik saja tidak akan terjadi apa apa.
“tenang kok. Abi sudah membicarakannya dengan asisten han. dan tuan muda juga tidak akan melakukan apapun terhadap mu.” jawab Gunawan memastikan kalau disana akan aman.
Aisyah memegang cadarnya sendiri.
heum...soal itu Abi juga tidak tahu. kalau nanti tuan muda meminta kau melepaskan cadar apa yang akan kamu lakukan.” tanya Gunawan kepada Aisyah. soal itu sekarang yang Gunawan pikirkan. jika tiba tiba leo ingin melepaskannya cadar Aisyah. bagaimana nantinya.
“itu yang Aisyah takut kan bi. Aisyah tidak mau melepaskan cadar di depan siapapun.” Aisyah jadi gelisah sendiri.
“alah. dasar lebay. emang nya wajah lo cantik banget. sampai gak mau nunjukin kesiapapun. palingan nanti pria itu muak liat muka lo.” tiba tiba suara Alvi merendahkan Aisyah. Aisyah sedikit sedih dan marah dikatakan begitu oleh adik sepupu sendiri. tapi Aisyah harus bersabar. sepertinya dia sudah kebal. karena tiap hari di buli.
“Alvi kamu itu ya gak ada sopan santunnya sedikit dengan kakak mu ini. bukan nya terimakasih malah di jelekin.” Gunawan sudah menyerah menasehati Alvi. apalagi di marahin gak ada berubahnya. Alvi sangat keras kepala dan kata kata nya sangat tajam.
Aisyah cukup diam. dia tidak menggubris apa yang dikatakan oleh Alvi. kalau dia lelah nanti Alvi juga akan berhenti mengatai dirinya.
“sudah lah pah. papah pergi saja nanti terlambat lagi.” kata mamah turun dari tangga. menyuruh Gunawan cepat cepat agar tidak terlambat.
“baiklah. papah dan Aisyah pergi dulu ya.” Gunawan dan Aisyah langsung pergi menuju kekantor leo.
sekarang Aisyah sedang berpikir dan menebak bagaimana kejadian yang akan terjadi. jika leo meminta nya untuk melepaskan cadar apa yang harus dia lakukan.
“mamah kenapa sih.” Alvi kesal karena mamah menyela pembicaraan nya.
“kamu itu ya gak pernah mikir apa.” jawab meli kesal melihat kebodohan anaknya sendiri.
“maksud mamah apaan sih.. alvi gak tau.” Alvi menyerah saja.
“gini. jika Aisyah memang benar akan menikah dengan tuan muda leo yang kaya raya. punya banyak perusahaan itu. tinggal kita manfaatin saja si Aisyah gimana. kita bisa hidup mewah berbelanja sepuas hati. coba bayangin.” ucap meli terlalu ketinggian. dia belum tau dengan siapa berurusan.
“ah... mamah pinter deh. aku setuju. kalau gitu kita harus pura pura baik sama Aisyah. nanti sedikit demi sedikit baru kita peras. gimana mah.” Alvi semakin membuat meli menghayal sampai ke langit.
“hhhh... pinter pinter. mamah siapa dulu dong.” mereka berdua tertawa karena sudah mempunyai siasat baru.
didalam mobil, Aisyah tiada henti hentinya bermunajat kepada Allah agar selalu memberikan kekuatan dan ketabahan yang besar.
“apa kamu takut Aisyah.” Gunawan melihat ekspresi Aisyah yang sepertinya gelisah.
“tidak Abi. Aisyah tidak takut lagi.” Aisyah memberanikan dirinya .
“bagus lah. nanti kalau ada apa apa bilang saja sama Abi ya.” Gunawan sangat cemas terhadap Aisyah. kerena orang yang ingin bertemu Aisyah adalah leo. pikiran dan keinginan nya tidak pernah bisa ditebak.
sesampainya di depan perusahaan leo. Aisyah sempat terkagum dengan kemegahan perusahaan tersebut.
tapi yang menjadi masalah sekarang adalah. orang yang ada dalam perusahaan itu.
Gunawan bertemu dengan resepsionis.
“tuan dan nyonya. kalian sedang di tunggu oleh Presdir. silahkan keruangan nya.” resepsionis tersebut mengantar Aisyah dan Gunawan.
Aisyah sangat gemetar dan grogi. bagaimana tidak seluruh isi perusahaan melihat nya. menatap dirinya. entah apa yang ada di pikiran mereka masing masing. apakah itu mencela atau tidak hanya Allah yang tau.
subhanallah Aisyah masih kagum dengan luas di dalam perusahaan tersebut.
Aisyah dan Gunawan menaiki lift.
lama sedikit berada di lift. kerena mereka naik kelantai paling atas.
sesampainya di depan ruangan leo.
dag...dig...dug... hati Aisyah berdebar kencang. apa yang sedang terjadi padanya. Aisyah juga tidak tau.
“silahkan masuk tuan. tuan leo sedang menunggu anda.” resepsionis itu pergi dan kembali ketugasnya.
“apa kau sudah siap. nanti didalam apa yang dia tanyakan cukup jawab saja dengan iya. mungkin kau tidak akan kena masalah. kita tidak tau jalan pikiran orang itu.” kata Gunawan sedikit kecil. agar tidak didengar yang lain.
oke... Aisyah memberi isyarat dengan tangan nya.
pintu di buka. pertama kali yang terlihat adalah wajah leo sendiri yang sedang mengotak atik laptop dan disamping nya ada asisten han sedang memeriksa berkas berkas.
melihat ada yang masuk Han langsung menyapa Gunawan.
“ternyata anda sudah datang.” ucap han ramah menyapa Gunawan.
Han dapat melihat kalau Gunawan membawa Aisyah sesuai kesepakatan mereka. sesuai perjanjian yang telah mereka sepakati.
Leo tidak melihat ataupun melirik. dia masih tetap dengan urusan nya.
Gunawan dan Aisyah dipersilahkan duduk di sofa oleh Han. sementara itu jantung Aisyah berdegup kencang. tidak tau apa Yang akan terjadi. bahkan Gunawan sendiri berkeringat dingin didalam ruangan ber AC ini.
“kenapa dengan tuan muda. apa aku melakukan kesalahan lagi. kalau memang ada kesalahan lagi kali ini tamatlah riwayat ku.” Gunawan susah sendiri.
sementara itu Aisyah juga tidak henti menyebut nama Allah agar semua seperti yang diharapkan. jika perjanjian ini batal semuanya hangus tidak tersisa.
Leo menutup laptopnya tanda kalau dia sudah selesai dengan pekerjaan nya.
Leo hanya melirik sekilas ke arah Aisyah dan Gunawan. lalu dia melihat ke arah Han.
Han tau apa yang sedang dimaksud oleh Leo. Han langsung mengambil sebuah berkas berwana kuning. lalu menyerahkan nya ke Leo .
Leo berdiri mengambil berkas tersebut dan melempar tepat di depan Aisyah dan Gunawan. Aisyah sendiri sampai terkejut.
Leo duduk di sofa di samping Gunawan.
“itu perjanjian yang telah kalian setujui, buka dan baca.” kata Leo dingin tidak berekspresi.
“ya Allah ada apa dengan sikap laki laki ini. tolong lindungi hamba mu ya Allah.” Aisyah sedikit tidak suka dengan sikap Leo yang tidak ada sopan santun. semoga saja dia tidak menyakiti dirinya.
Leo menatap lama kearah Aisyah. sedangkan Aisyah yang tidak berani membalas tatapan leo cuma menatap ke bawah.
surat perjanjian:
pihak pertama yaitu: Leo
pihak kedua yaitu: Gunawan
semua keputusan harus dengan adanya izin pihak pertama dan semua peraturan yang ada harus diakui oleh pihak pertama. pihak pertama bebas menentukan apa saja. bahkan semua peraturan yang sudah tertulis boleh di ubah seenaknya oleh pihak pertama.
sedangkan pihak kedua harus menuruti apa kemauan pihak pertama tanpa ada penolakan. jika ada pelanggaran kontrak akan di batalkan.
pihak pertama menginginkan putri dari pihak ke dua sebagai istri yaitu pihak ketiga yaitu: Aisyah.
setuju atau tidak setuju pihak kedua harus menuruti semua kemauan pihak pertama.
itulah sedikit rincian yang tertulis di kontrak tersebut. dan masih banyak lagi yang belum Aisyah baca. jika dia terus melanjutkan Aisyah akan semakin kesal.
Aisyah kesal juga melihat isi kontrak tersebut. yang secara garis besar pihak kedua dan ketiga tidak bisa melakukan apa apa.
“baiklah tuan saya setuju dengan kontrak ini.” ucap Gunawan menandatangani kontrak. diikuti oleh Aisyah.
“kenapa keadaan jadi begini ya Allah. mungkin ini jalan terbaik buat hamba.’’ kata Aisyah dalam hatinya sendiri sambil menandatangani kontrak itu. tanda kalau dia setuju.
“kenapa dia menatap ku seperti itu. lirik Aisyah melihat Leo dari tadi memelototi nya. seolah olah dia sangat membenci Aisyah.
“kalian berdua boleh keluar. sedangkan dia tidak tetap berada di sini.” ucap Leo menunjuk dengan ekor matanya kearah Aisyah.
Gunawan merasa resah sekarang. prediksi nya kali ini benar. sekarang apa yang terjadi dia tidak bisa membantah lagi.
“tuan silahkan keluar sebentar.” kata Han mengajak Gunawan keluar dari ruangan tersebut.
“Abi...Abi mau kemana. temenin Aisyah. Aisyah gak mau sendiri didalam ruangan yang ada laki laki.” Aisyah protes tidak mau. tapi itu mustahil karena dia juga sudah menandatangani kontrak.
“tenang saja tuan muda gak akan berbuat apa pun padamu. kau tenang saja.” Gunawan menenangkan Aisyah.
“baiklah tuan. saya keluar sebentar akhirnya” Gunawan dan han keluar dari ruangan tinggal Aisyah dan Leo sekarang.
Aisyah merasa sangat tidak enak dan tidak senang. apalagi Leo masih menatap kearah nya.
ada apa sih dengan laki laki ini. ya Alloh tolong Aisyah. Aisyah sudah berkeringat dingin sekarang melihat Leo yang tidak bicara hanya menatap kearahnya dengan tatapan yang tidak pernah Aisyah lihat sebelumnya.
apa yang akan terjadi terus simak kisah istri alim ku. selamat menunaikan ibadah puasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Shuhairi Nafsir
Thor mohon jadikan Aishah wanita yg tegas lagi pemberani.
2022-10-18
1