12

.

.

.

Malam telah tiba.

Walaupun tenaganya sudah pulih kembali tapi Jea masih enggan beranjak dari posisinya. Jea masih menikmati posisi berbaringnya. Entahlah, hari ini rasanya Jea hanya ingin bermalas-malasan di dalam kamarnya. Meskipun tak ada kegiatan juga selain hanya berbaring. Fasilitas??? Jangan tanyakan hal itu. Jea bahkan tidak diberinya HP ataupun uang oleh Andrew. Untuk masalah HP, memang sedari awal Jea tidak pernah memegang alat canggih itu. Mungkin hanya laptop dan komputer, itupun waktu masih berada di area lingkungan sekolahnya dulu.

Untuk uang?? Dia anak orang miskin. Berada di mansion Andre tanpa uangpun kebutuhan makan minum serta kebutuhan yang lain seratus persen sudah terpenuhi. Jadi untuk apa Jea membutuhkan uang? Semua ini sudah cukup bukan??

Kalau dilihat dari waktu yang berada di dinding. Harusnya 15 menit yang lalu Andrew sudah sampai di rumah. Tapi kenapa sampai sekarang belum juga terlihat batang hidungnya?? Jea mulai gelisah, fikiran yang tidak-tidak mulai muncul di kepalanya. Jea takut kalau Andrew akan bermain gila lagi bersama Petty. Untuk Petty, Jea tidak mau peduli. Bukankah Petty hanyalah budak nafsu Andrew yang tanpa status?? Masih beruntung dirinya bukan?? Yang statusnya sudah menjadi istri.

#Flashback on#

"Dasar gadis miskin..." maki seorang gadis berusia sekitar 17 tahunan kepada salah satu teman sebayanya."Hey semuanya... Ayo kemari!!!!"teriaknya lagi mencari perhatian kepada kawan-kawannya yang lain. Gadis itu adalah Petty. Dia selalu menindas teman sebayanya yang tak lain adalah Jealita.

Semua kawan-kawannya mulai mendekat, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jea gadis pintar dan smart. Karena keadaan ekonomi dan pakaian yang lusuh. Jea sering dibully oleh siswi-siswi yang lain. Sekolah Jea khusus sekolah wanita. Jadi tak ada satupun siswa laki-laki yang sekolah di sana. Tapi nahasnya, sejak Jea satu kelas dengan Petty. Yang disebut-sebut sebagai gadis cerdas atau orang menyebutnya smart girl julukannya waktu di sekolah ini. Jadi mulai saat itulah, Jea berubah derastis. Menjadi pendiam dan murung. Belum lagi masalahnya saat di rumah. Sherly selalu memarah-marahinya tanpa kesalahan yang jelas. Membuat Jea mulai kesusahan untuk belajar. Sejak ayahnya menikah kembali. Ayahnya mulai tidak memperdulikannya.

Semua siswi sudah berdiri melingkari Jea dan Petty. Petty yang bersedakap dengan tampang arrogannya. Sedang Jea hanya menunduk dengan kedua tangannya yang meremas-remas tali tas selempangnya.

Banyak siswi-siswi yang berkasak-kusuk dengan pemikirannya masing-masing. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali. Mungkin juga tidak sering. Jadi membuat para siswi ingin mengabadikan kejadian ini di otak mereka. Untuk topik bergosip mungkin.

"Menurut kalian... siapa gadis smart di sini???"itu Petty. Suaranya menggema di penjuru sekolah itu.

"Petty....."jawab semua siswi secara serempak. Petty menyeringai dan langsung menghampiri Jea.

"Satu lagi... Diantara kami (Jea dan Petty) siapa yang statusnya anak orang kaya??"

Semua orang tahu. Petty adalah anak orang kaya. Bahkan ayahnya sering disebut-sebut sebagai salah satu donatur di sekolah khusus wanita ini. Dan lagi-lagi semua orang menjawab dengan kompak nama Petty. Sejak saat itu, Jea merasa semakin tertindas.

#Flashback off#

Mengingat kejadian itu membuat Jea tersenyum getir. Sebenarnya Jea bukanlah pendendam. Tapi saat disakiti, jiwa pendendamnya selalu muncul. Mungkin Jea akan memanfaatkan statusnya saat ini. Status yang dinikahi oleh Andrew. Melihat dari semua yang ada. Andrew adalah orang kaya. Ya meskipun sampai sekarang Jea masih belum tahu seluk beluk Andrew yang sesungguhnya. Tapi dia yakin, Andrew adalah orang yang tepat untuk membantu membalaskan dendamnya.

Tok... Tok... Tok...

Saat sibuk dengan pemikirannya sendiri. Jea dikejutkan dengan bunyi ketukan pintu. Dengan santai Jea membukakan pintu. Tampaklah Marlina di sana. Dengan sebuah nampan yang berisikan menu lengkap makan malam saat ini. "Ibu... kenapa repot-repot???" Jea benar-benar tak enak hati jika harus Marlina yang mengantarkan makan malamnya.

"Tidak sayang... ibu tidak repot. Kamu harus makan. Pinta Andrew pada ibu..."

"Andrew..." entah pemikiran dari mana. Dengan entengnya Jea menyebutkan nama itu.

Tapi Marlina menanggapinya dengan santai dan tersenyum. Kemudian masuk ke dalam kamar Jea tanpa disuruh. Karena Marlina sedari tadi membawa nampan yang belum disambut juga oleh Jea. Jadi dengan inisiatif sendiri. Akhirnya Marlina meletakkan nampan itu di atas meja.

Jea menghampiri Marlina dan menyuruhnya untuk duduk bersamanya. Tapi Marlina menolaknya. "Sebentar lagi Andrew akan masuk... ibu tak enak..."itulah jawaban Marlina sebelum pamit meninggalkan kamarnya.

Jea terdiam. Berusaha mencerna jawaban yang keluar dari mulut Marlina itu. Andrew akan masuk. Itu berarti tandanya....

Astaga... Jea menepuk jidatnya sendiri. Dia begitu lola. Bukankah itu tandanya Andrew sudah pulang dari kantornya. Kenapa Jea tak peka dengan itu.

Belum juga selesai dengan pemikiran-pemikirannya itu. Pintu kamar kembali terbuka. Kali ini menampilkan sesosok pria tampan, berkulit putih dan berwarna abu-abu italia. Wajahnya terlihat begitu dingin. Dipastikan semua wanita yang melihatnya akan tergila-gila. Tunggu!!! Kini satu pertanyaan melintas di kepala Jea. Kenapa suaminya bisa menduda?? Padahal usianya juga tergolong masih muda bukan?? Belum lagi selesai Jea bertanya-tanya dengan hal itu. Suara khas Andrew membuyarkan segalanya.

"Jelly... kenapa kau tidak turun?? Apa badanmu masih sakit???"tanya Andrew sambil membuka kancing bajunya satu persatu.

'Apa aku baru saja melewatkan malam bersamamu??' ingin sekali Jea bertanya seperti itu. Tapi rasanya sangat sulit terucap dari bibir mungilnya itu.

"Tidak tuan... saya sudah enakan. Hanya saja, saya malas beraktifitas untuk hari ini..."jawab Jea jujur pada akhirnya.

Andrew selesai melepas bajunya. Jea mendekatkan diri dan meraih kemeja yang ada di tangan Andrew. Tapi Andrew tak menyerahkannya. Kemeja itu justru dibuang asal olehnya. Jea mengernyit tak mengerti dengan sikap Andrew ini.

"Jelly..."panggil Andrew sambil menatap lekat kedua bola mata Jelly.

"Iya tuan..."balas Jea lirih sambil berusaha menghindari tatapan mata elang milik Andrew. Jea serasa seperti tawanan yang hendak dimangsa oleh tuannya.

"Aku ingin mengulanginya... "bisik Andrew pelan di telinga Jea. Kedua tangan kekarnya mendekap bahu Jea secara kuat.

Jea menatap Andrew bingung. Tapi Andrew membalas tatapan itu dengan senyum licik dan langsung melumat bibir Jea dengan lembut. Lumatan yang dari lembut itu makin lama makin menuntut membuat Jea mengerti maksud dari kata 'mengulanginya' yang keluar dari mulut Andrew itu.

"Bernafas Jelly...."geram Andrew pada Jea. Meskipun sering kissing. Nyatanya Jea masih belum pandai untuk mengatur nafasnya.

Jea tersipu malu. Mulai detik ini, Jea berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar bernafas disela-sela Andrew menciumnya.

Setelah nafas Jea kembali normal. Andrew kembali mencium bibir mungil itu. Andrew tersenyum disela-sela ciumannya kali ini. Karena Jea memanglah gadis pintar. Dia berusaha mengatur nafasnya meskipun terlihat kesusuhan menurut Andrew.

Trelling... Trelling... Trelling...

Bunyi telpon yang bersumber dari saku celana Andrew.

Andrew berusaha mengabaikannya tapi tetap saja suara telpon itu terus berbunyi. Andrew jengah. Dengan berat hati dia harus menghentikan aksinya ini.

Andrew menatap nama yang berada di layar itu. "Marco". Tak biasanya Marco menelepon kalau tidak ada hal genting. Andrew menjauhi Jea.

"Kau makanlah... Aku ada urusan..."ucap Andrew berlalu meninggalkan Jea. Jea mengangguk. Dari dalam lubuk hatinya dia kecewa. Padahal Jea sudah berharap lebih. Mengulang kejadian malam tadi sekaligus pagi tadi. Tapi apa boleh buat.

Di dalam ruangan kerja.

to be continued.

makasih sudah mampir... jangan lupa vote saya ya... makasihhh

Terpopuler

Comments

Yu

Yu

astaghfirullah Thor kau tega baru ku mau traveling dah kau ganggu aja 🚴

2021-06-13

2

cafe bombay

cafe bombay

visual nya mana thor

2020-07-29

1

Ar Syaina Syaina

Ar Syaina Syaina

koq jelly jd kyk murahan gtuuu,bkin si andrew bucin thoorr

2020-07-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!