Salah satu bodyguard nya memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan Givan.
"Emmm tuan, saya harap anda tidak marah kepada nona kecil" kata salah satu bodyguardnya, Zora masih menangis. Givan pun melihat ke arah Zora yang menutup mata karena syok.
"Kenapa kau mengizinkannya untuk membawa binatang ke rumah ini? apa kau lupa jika aku tidak menyukai binatang?" tanya Givan dengan tatapan tajam.
"Maaf tuan kami yang bersalah telah mengizinkan nona kecil membawa anjing ke dalam rumah ini" jawab gugup bodyguard nya.
Givan pun mendekati Zora, lalu mengangkat dagu Zora menggunakan Kaki.
"Wow beraninya kau membawa binatang ke rumah ku ini" kata Givan menunjukkan muka dinginnya.
"Ma-maafkan saya tuan,tapi kenapa tuan menginjak anjing tidak bersalah ini, seharusnya tuan tidak melakukan hal sejahat ini" jawab Zora menangis dan ketakutan.
"Cihk jika anjing itu tidak bersalah, siapa yang akan ku salahkan?" tanya Givan tersenyum licik.
Zora pun terdiam dan menatap ke mata Givan yang tajam.
"Apakah kau yang akan ku salahkan?tentu saja kau yang akan ku salahkan" lanjut Givan mendorong wajah mulus Zora dengan kaki.
Semua orang kaget Givan melakukan hal itu, Zora tetap menangis. Lalu ia melihat pintu itu terbuka, Zora berdiri dan berlari keluar. Givan yang kaget langsung mengejar Zora, akhirnya Zora lolos dari rumah kematian itu.
"Kenapa kalian hanya diam cepat kejar dia sampai dapat" kata Givan menggeram. Givan langsung memijit dahi nya,dan duduk di sofa sedang kan bodyguard, satpam, dan sekretarisnya pergi mengejar Zora.
"Ceroboh!!" jerit Givan. Semua pembantu terdiam takut, melihat Givan kondisi seperti itu.
"Kenapa kalian berdiri di sana? cepat bereskan bangkai anjing itu, lalu bawakan saya air" kata Givan dengan tatapan jatam.
'Sial-sial' gumam Givan dalam hati.
Zora pun terus berlari, sedang kan bodyguard, satpam, dan sekretarisnya Givan terus mengejar Zora.Tapi hasilnya malah niis, Zora di hentikan dengan jalan buntu. Semua orang yang mengejarnya mengepung Zora.
"Tolong, biarkan saya bebas" kata Zora memohon lalu terjongkok saking takutnya.
"Jika kau tidak cari masalah mungkin kau baik-baik saja nona" jawab sekretarisnya Givan menyenderkan tangannya ke dinding karena kecapekan.
"Ayo ikut, jangan diam di sana. Kalau tidak kami akan menghabisi mu" lanjut sekretaris Givan bernama Roy.
Zora hanya mengikuti perkataan Roy, sedangkan Roy menarik paksa tangan Zora karena ikut geram.
Sesampai di rumah, Givan melihat Zora dengan tatapan dingin, sedangkan Zora tertunduk diam saat Givan menatapnya.
"Masih ingin kabur?" tanya Givan lalu berdiri dan mendekati Zora. Zora hanya geleng-geleng kepala bertanda dia tidak mau kabur lagi.
"Bagus, jika kau masih ingin kabur maka bersiaplah kaki mu akan hilang sebelah" kata Givan menatap mata Zora dengan tajam, mata Zora langsung berkaca-kaca karena dengar ancaman dari Givan.
Dengan situasi seperti ini, Topan baru saja pulang dari luar negri.
"Boss saya pulang" kata Topan dengan tersenyum nyengir. Semua orang melihat ke arah Topan dengan tajam.
"Lho kenapa semua pada lihatin aku?" tanya Topan menghancur suasana.
"Roy, kau bawa gadis ini ke kamar nya lalu ikat sebelah kaki nya di ranjang" perintah Givan lalu pergi ke atas.
Zora hanya diam, Roy pun membawa Zora ke kamar yang di tempati Zora sekarang.
Semua orang pun pergi hanya Topanlah yang ada di ruang tamu.
"Ada apa nih?" tanya Topan sendiri.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Azzahra
givan kejam bett
2021-12-26
0
DiamondS💎
tidak ada apa apa kok om topan
2021-07-04
0
LORD Z1
jangan salahkan Givan salahkan aja ortu elu Zora ngapain buat geram orang yang nunggu 6 tahun wah parah pantesan si Givan belum puas dengan membunuh ortunya si zora
2021-07-02
0