Gays author mau ulang kembali cerita ini, soalnya author kecepatan. Kalau novel ini kecepatan mungkin ini novel cepat tamat nya. Jadi author kasih cerita datangnya cinta pria psikopat itu. Maaf membuat kalian para readers agak kecewa ama author. Author pusing mikirin novel yang lain maka nya agak kecepatan.
______________
Zora memanggil orang yang ada di luar. Tapi tetap saja tidak ada yang sahut Zora.
"Hiks hiks hiks tolong aku" tangis Zora minta tolong.
"Tolong bukain pintu nya" jerit Zora dari dalam.
'Kenapa pria itu sangat jahat, ada salah apa aku dengan nya sampai-sampai dia mengurung ku di sini.' Gumam Zora dalam hati, air mata masih mengalir.
Beberapa jam kemudian, Givan pun masuk dalam kamar. Zora yang tertidur pun terjatuh di kaki Givan. Givan langsung melihat ke arah Zora dengan tatapan bingung dan dingin.
'Wanita ini, apa dia buta? ranjang selebar itu malah di abai kan.' Gumam Givan dalam hati sambil melihat Zora dengan tersenyum licik.
"Hufff..." Givan ngebus nafas dengan kasar lalu mengangkat Zora ke atas ranjang.
Givan memandang Zora dengan tatapan dingin, perasaan nya terasa sangat hangat di sisi Zora.
'Wanita yang malang.' Gumam Givan sambil nyengis licik.
Pintu kamar nya terketuk oleh seseorang.
Tok tok tok
Ada yang ngetuk pintu kamar nya.
"Ya ya ya tunggu bentar" kata Givan meranjak dari ranjangnya.
"Ada apa?" tanya Givan.
"Tuan saya sudah dapat kunci yang tuan suruh tadi" jawab sekretarisnya.
"Bagus,mana kunci itu?" tanya Givan.
"Ini tuan" jawab sekretarisnya menyerahkan kunci rumah dan semua harta milik ayah Zora.
"Ok, pergi sana" titah Givan.
"Siap tuan" jawab sekretarisnya lalu pergi meninggalkan Givan. Givan langsung masuk sambil melempar tangkap kunci itu.
Zora terbangun dari tidurnya membuat Givan kaget.
"Apakah kau mendengar percakapan ku tadi?" tanya Givan yang kaget.
"Hmm tidak" jawab Zora sambil mengusap muka nya.
'Huufff syukurlah dia tidak mendengar semua ini!' Gumam Givan dalam hati
DI GUDANG PENYIKSAAN
Givan dan sekretaris nya sedang berbincang-bincang soal ayah Zora. Sambil melihat wanita di cabuk oleh anak buah nya.
"Jika saja dia membayar hutang-hutang nya dulu kepada ayah ku mungkin mereka tetap sehat saja" kata Givan ke sekretarisnya.
"Saya terasa kasihan kepada wanita itu" jawab sekretarisnya.
"Untuk apa kau kasihan kepada nya?" tanya Givan dengan senyum licik.
Hmm mungkin dia tidak ada sangkutannya dengan urusan ini tuan" jawab sekretarisnya yang bernama Roy
"Sebesar apapun kesalahannya sekecil apapun kesalahannya tetap ke anak nya yang akan ku intai" kata Givan lalu pergi keluar dari gudang.
Givan berjalan santay ke kamar nya,dia melihat Zora yang ingin kabur.Dengan sigap Givan menarik tangan Zora dan membawanya ke kamar dengan kasar.
"Iiihhh jangan... Di tarik, tolong lepaskan saya tuan" kata Zora meronta-ronta untuk di lepaskan.
Sampai di kamar Givan mendorong Zora dengan kasar di atas ranjang, lalu menindih Zora dengan kaki dan tangan.
"wow nona berani sekali kau pergi dari sini" kata Givan menekan dagu Zora dengan kuat.
"Lepaskan aku" jawab Zora mulai melemas.
"Dasar gadis yang malang, kau kira semudah itu kah untuk kabur dari rumah ini?" tanya Givan dengan tersenyum licik, Givan memajukan wajahnya dengan wajah Zora membuat Zora nahan nafas.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
miongmiw
cepet aku bacanya
2021-07-04
0
Delisa Sitari
👍👍👍
2021-02-19
2
Spenticom.com ♡
'jangan lepaskan saya tuan!' tepuk kening aku 😂
2021-01-26
10