"Aku tidak mengenalmu, kenapa kau mengurungku?" tanya Zora nafas mereka menjadi satu.
"Hmmm? apakah kau anak seorang CEO yang tak bermodal?" tanya balik Givan.
"Apa maksudmu?" tanya Zora mengeluarkan air matanya.
"Jika kau berani untuk kabur aku tidak segan-segan menyiksamu nona kecil" kata Givan mengalih pembicaraan lalu pergi mengurung Zora dari luar.
"Hiks hiks hiks, tolong aku" tangis Zora.
"Wanita yang bodoh, kau kira semudah itu untuk kabur dari lobang kematian?" kata Givan berjalan santay dengan tangan masuk ke saku celana.
Givan berjalan ke arah luar,dengan jalan yang santay. Dia menghembuskan nafas yang panjang.
'Mau ku apakan ya wanita malang itu?apa akan ku jadikan pembantu? atauuuuu aaaaggg kenapa malah memikir kan yang itu.' Gumam Givan dalam hati.
KEMBALI KE KAMAR
Givan kembali ke kamar, sekali Givan buka. Givan melihat Zora berusaha membuka jendela kamarnya. Givan tersenyum licik melihat Zora berusaha membuka pintu, sedangkan Zora sangat kaget dengan kehadiran Givan dengan tiba-tiba.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Givan berjalan santay ke arah Zora, sedangkan Zora mati ketakutan.
"Tidak aku tidak ngapa-ngapain" jawab Zora yang takut.
"Terus kenapa kau mencongkel jendela itu?" tanya Givan lalu duduk di sofa panjang yang ada di kamarnya.
"A-aku hanya pengab karena kamar ini sangat panas" jawab gugup Zora.
"Oh ya? kamar seluas lapangan sepak bola jadi panas gini?" tanya Givan meranjak dari duduk nya ke arah Zora.
"Ya AC nya tidak hidup" jawab Zora mengalasan.
"AC selalu hidup" kata Givan semakin dekat ke Zora, Zora terdiam tidak berkutik. Lalu Givan melihat wajah Zora yang penuh dengan keringat nya. Lalu Givan menghapus keringat itu dengan jari telunjuknya dengan kasar.
"Ya kau kepanasan kau keringat karena berusaha untuk kabur dari sini kan?" tanya Givan menekan rahang Zora dengan kuat dan di sambut tatapan mata Givan yang sangat tajam.
"Ti-tidak" jawab gugup Zora.
"Hahaha kau kira aku bodoh?" tanya Givan dengan senyum licik.
"Ya kau sangat bodoh" jawab lancang Zora dan menepis tangan Givan dengan keras. Givan terdiam dan menekat gigi nya kuat karena saking geramnya, saat ingin keluar Givan sudah menahan tangan nya dengan kuat. Lalu mendorong Zora ke lantai dengan kuat seakan-akan di banting dengan kuat oleh Givan. Badan Zora terasa sakit tangisan itu kembali bersuara.
"Wanita yang cerdas dan berani" kata Givan menindih kaki Zora menggunakan kakinya.
"Aku tidak mengenalmu tuan,tolong aku lepaskan aku, aku sangat tidak mengenalmu" jawab Zora menangis.
"Aku tahu persis siapa keluarga mu" kata Givan menunggingkan sudut bibirnya.
"Jika kau bermasalah dengan keluargaku? lalu kenapa kau berbalas dendam kepada ku? aku tidak tahu masalah ku dengan kau" jawab Zora menangis dengan begitu kuat.
"Dan itu juga kedua orang tua ku sudah meninggal kenapa kau mau balas dendam kepada anak nya? aturannya kau senang melihat musuh kau sudah meninggal dan kenapa kau menyangkutkan aku dengan semua masalah ini?" lanjut Zora dan bertanya dengan tegas.
"Karena aku belum puas" jawab Givan mendorong Zora dengan kuat sampai-sampai kepala nya terbentur ke lantai dengan sangat kuat.
"Aaauuu" ringis Zora kesakitan sedangkan Givan pergi keluar.
"Hiks hiks hiks mama papa" Zora menangis. Zora mengingat chat dari orang asing yang mengirim foto dan vidio jasad kedua orang tua nya yang mengenaskan itu. Dia berfikir yang mengirim Video dan Foto itu adalah Givan tapi aslinya emang Givan yang menyuruh kirim ke Zora.
JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN KOMEN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
DiamondS💎
karma tetap berjalan, tapi kasihan anaknya jadi korbannya
2021-07-04
3
LORD Z1
salah si ortu Zora sih utang kok gak dibayar ya jelas yang nagih geram sambil nunggu 6 tahun mungkin itu yang menyebabkan Givan berubah karena tekanan sewaktu kecil karena ortu si zora
2021-07-02
2